Sera dijual dan dipaksa tidur dengan seorang pria berkuasa di negeri ini, Saka namanya.
Setelah melalui malam panjang beberapa kali dengan Saka akhirnya Sera hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Penderitaan Sera semakin bertambah karena setelah melahirkan gadis itu ditinggalkan dengan kejam, Saka hanya menginginkan bayinya.
Lima tahun berlalu, Sera bangkit dan bekerja sebagai guru les private. Siapa sangka Sera dipertemukan oleh anaknya kembali tapi sayang anak itu justru memanggil ibu pada wanita lain.
Apa yang akan Sera lakukan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWMS BAB 5 - Ibu dan Anak
Sementara Sera sendiri tengah mempersiapkan diri untuk masuk ke keluarga Aldeguera. Sera mengambil uang tabungannya dan membeli barang-barang yang biasa digunakan oleh orang kaya. Mulai dari baju, tas dan accesories penunjang.
Sera harus berpenampilan berkelas dan masuk dalam dunia sosialita. Dia tidak mau diremehkan dengan statusnya.
Belum sampai di situ, Sera juga menyewa seorang detektif swasta untuk mengumpulkan semua informasi mengenai Saka yang dia tidak ketahui.
Sekarang tujuan Sera adalah mendekati teman bisnis dan orang yang akrab dengan Saka selama ini, Axton.
Sera ingin mengambil semua perlahan-lahan dari Saka sampai lelaki itu benar-benar minta maaf di bawah kakinya.
Hari itu, Sera sengaja datang ke sebuah pesta amal di mana biasanya para pengusaha melakukan kegiatan amal tahunan. Kebetulan yayasan yang menaunginya mendapat undangan dan Sera menawarkan diri sebagai perwakilan.
Penampilan Sera di acara itu sangatlah cantik dan elegan, banyak yang ingin mendekati Sera tapi mereka bukanlah targetnya.
"Saya permisi," pamit Sera yang ingin mencari udara di balkon tempat acara.
Perempuan itu mengambil segelas wine bersamanya dan meminumnya sampai tandas di balkon itu.
"Saya bertanya-tanya, apa perempuan tercantik di pesta ini bisa minum. Ternyata di luar dugaan anda peminum hebat," komentar seseorang yang mengikuti Sera.
Saat Sera menoleh ternyata itu adalah targetnya, perempuan itu tertawa kemenangan dalam hati tapi dia tetap bersikap setenang mungkin.
"Anda memuji atau menyindir?" tanya Sera.
Axton mendekati Sera dan berdiri di samping perempuan itu, mereka melihat pemandangan kota dari sana.
"Sepertinya lebih condong ke memuji, namaku Axton. Dan anda..."
"Nama saya Sera, Tuan,"
"Lebih baik kita jangan terlalu formal,"
"Baiklah,"
Semenjak saat itu, Sera dan Axton menjadi dekat, mereka saling bertukar nomor ponsel dan setiap hari melakukan chating. Mereka saling bertukar cerita dan Axton mulai nyaman bersama Sera.
***
Hari pertama mengajar pun tiba, Sera datang ke mansion Aldeguera tepat setelah Chris pulang sekolah.
Sebelum mengajar, Ruby menjelaskan semuanya mengenai Chris. Dan dari situ, Sera bisa menyimpulkan bahwa Ruby mengatur apapun tentang Chris. Dia jadi penasaran bagaimana karakter putranya terbentuk dengan berbagai aturan dari Ruby yang menurut Sera membuang masa kanak-kanak Chris.
"Saya paham, Nyonya. Tapi, saya juga mempunyai satu permintaan," ucap Sera setelah mendengar segala macam peraturan dari Ruby.
"Katakanlah," sahut Ruby seraya meminum teh dari cangkir mahal dengan anggun.
"Saat saya mengajar, saya ingin mempunyai waktu pribadi dengan tuan muda jadi saya harap tidak ada gangguan," ucap Sera mengajukan permintaannya.
"Jadi maksudmu, aku tidak boleh melihat kau mengajar?" tanya Ruby memperjelas.
"Semacam itu, Nyonya. Anda bisa komplain atau menarik gaji saya jika selama satu bulan tidak ada perubahan dari segi pembelajaran yang saya terapkan," jawab Sera percaya diri.
Ruby berpikir sejenak kemudian setuju dengan permintaan Sera. Dia tidak akan mengganggu Sera saat mengajar Chris.
"Baiklah. Kau boleh mulai bekerja," ucap Ruby kemudian.
Sera pun diantar oleh kepala pelayan untuk menuju kamar Chris di mana anak itu sudah menunggunya.
"Tuan muda sudah menunggu anda," ucap kepala pelayan seraya membuka pintu kamar Chris.
Di dalam sana, Chris berdiri saat melihat Sera datang anak itu menunduk hormat.
"Selamat datang, Miss Sera," ucapnya.
Bukannya senang karena sikap Chris, Sera justru merasa miris karena anak yang seharusnya masih menikmati masa kanak-kanaknya harus dituntut dewasa sebelum waktunya seperti itu.
Dari pengalaman Sera mengajar selama ini, kebanyakan anak justru tidak akan ramah padanya dan mereka akan bertingkah seperti anak-anak seusianya yang tidak bisa diam dan bermain.
Ketika pintu tertutup, Sera mendekat dan berjongkok di depan Chris supaya tinggi mereka sejajar.
Sera mengelus pipi anak itu, dia ingin menangis tapi sekuat tenaga Sera menahannya. Akhirnya dia bisa sedekat ini bahkan bisa menyentuh anaknya.
"Bayiku..." batin Sera mengingat bayi mungilnya yang sudah tumbuh besar.
"Jangan bersikap formal, kita santai saja. Belajar sambil bermain, anggap saya adalah teman tuan muda," ucap Sera kemudian.
"Apakah boleh?" tanya Chris.
"Tentu saja boleh. Bagaimana kalau tuan muda memeluk saya?" Sera berharap Chris mau melakukannya.
Chris menatap Sera, entah kenapa sejak pertama kali bertemu ada perasaan aneh yang anak itu rasakan. Bahkan saat ini, Chris tidak menolak permintaan Sera.
Perlahan Chris maju kemudian memeluk Sera di sana.
Mendapat pelukan itu, Sera membalasnya dengan hati menangis.
"Bersabarlah, Nak. Kita pasti akan bisa bersama sebentar lagi," batin Sera.
go go semangat bertempur Sera😅