Perubahan hidup seorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan klasik memberikan yang terbaik,tapi bukannya kebahagiaan yang didapat ia justru menderita karena suaminya yang tak pernah menganggapnya ada dan malah menikah lagi dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwineka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diatas Kertas #5
Suatu sore,2 orang wanita terlibat adu mulut di depan sebuah cafe,mereka saling lempar umpatan pada lawan bicaranya,hingga mengundang banyak orang datang berkerumun untuk sekedar melihat perkelahian 2 wanita yang sama-sama mengaku sebagai kekasih Anton tanpa berniat melerai keduanya. Mereka adalah Rina dan seorang wanita bernama Helen.
"Maaf pak Anton,nona Rina bertengkar sama nona Helen di depan cafe xx" terdengar suara nafas yang terengah-engah seorang karyawan Anton yang tak sengaja mengetahui pertengkaran 2 pacar atasannya.
Anton menghela nafas kasar,menyuruh si pelapor kejadian kembali bekerja,lalu menghubungi seseorang melalui telepon untuk menangani pertengkaran 2 orang kekasihnya,karena tak mungkin baginya untuk datang langsung ke lokasi Rina dan Helen bertikai. Mau diletakkan dimana harga diri seorang Anton Wijaya ?
...****************...
Kikuk kikuk kikuk,burung kecil dari kayu dengan lincah keluar dari sebuah pintu kecil lalu masuk lagi ke dalamnya berulang hingga 11 kali keluar masuk,menandakan bahwa sudah jam 11,tepatnya jam 11 malam. Elsifa nampak menunggu kedatangan suaminya dengan setia walau sedari tadi tak ada kabar yang ia terima,padahal gadis itu sudah berulang kali mengirim pesan agar jangan pulang terlalu malam.
Sungguh !! gadis itu sangat ingin suaminya tau kalau dirinya peduli,walau pedulinya tak pernah dipedulikan apalagi dianggap.
Sampai beberapa jam berlalu,lelaki yang ditunggunya tak juga menampakkan batang hidungnya,hingga gadis yang biasa disapa El itu terlelap dalam penantiannya.
Tepat jam 2 dini hari,El terbangun dari tidurnya diruang tamu,ia beranjak dari tidur dalam posisi duduknya dan segera berlari ke kamarnya.
"hahh,mana mungkin mas Danu tidur di kamar ini" menghela nafas penuh kecewa.
Ia lalu mencoba mengetuk pintu kamar Rina yang ada tepat disamping kamarnya,setelah beberapa kali mengetuk,tapi tak ada sahutan dari pemilik kamar.
"kok gak ada sahutan sih ?" masa tidur ?,biasanya juga dia pasti marah kalau ada yang buat keributan sedikit saja. Apa mereka gak pulang ?" El terus berargumen sendiri.
El lalu mencoba membuka handle pintu kamar Rina,dan....ceklek.
Pintu kamar tersebut terbuka.
"loh,kok gak dikunci ?" herannya lalu memasukkan sebagian kepalanya ke dalam kamar madunya. Kamar yang didominasi warna biru muda dan emas tersebut masih rapi dan kosong.
"Rina gak pulang,mas Danu apa masih lembur ya ?" El bertanya sendiri.
"Ahh,sudahlah......sebaiknya aku coba saja menghubungi mas Danu,semoga saja dia tidak marah" pikir El lalu bergegas mengambil hp miliknya yang tadi tergeletak di meja ruang tamu.
Tapi belum sampai El menekan ikon memanggil di hpnya terdengar suara deru mobil masuk ke dalam halaman rumahnya.
El menyibak tirai untuk melihat siapa yang datang,ternyata itu adalah mobil suaminya.
Segera ia meletakkan kembali hp nya diatas meja lalu membuka pintu untuk menyambut kepulangan suaminya yang bekerja sampai se larut itu. Dengan penuh ketulusan dan senyuman,ia menyambut Danu.
"kamu lembur sampai larut begini,mas?" basa basi El.
"aku ketiduran,siapkan air hangat untuk aku mandi, cepat !!" jawab Danu malas diikuti perintah untuk El.
"Hahh" El mendengkus kesal karena tak sedikitpun Danu mengapresiasi perhatian yang ia berikan padanya.
"Rina sudah pulang ?" tanya Danu semakin membuat emosinya terbakar,tapi dia tak bisa berbuat apa-apa.
..