Pertemuan pertama yang tidak mengenakan di toilet cewek dimana seorang cowok bernama Revan Sanjaya tengah bersembunyi dari kejaran fans cewek yang memujanya tanpa dia sadari di toilet ada seorang gadis kecil yang bernama Kiara Putri, setelah menyadari ada seseorang dia meminta bantuannya karena tidak melihat reaksi apapun dari gadis itu dia yang ada malah sikap cuek yang diberikannya sehingga Revan merasa tertarik dengannya dan langsung mengajaknya menikah tetapi ditolah. Sehingga suatu kejadian yang mengharuskan mereka menikah. Apakah Kiara akan menerima pernikahannya dan belajar mencintai Revan? atau dia akan membencinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jenar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Hallo kakak-kakak dan adik-adik apa kabar kalian semua, semoga kalian selalu di berikan kesehatan sama Allah SWT dan di jauhkan dari penyakit.
----------
“ Gila lu gue itu baru pulang jam 4 shubuh tadi, masih ngantuk gue baru juga tidur 3 jam.” Jelas Ara dengan nada sewot.
“ Kok bisa lu pulang jam 4 shubuh bukannya lu kerja jam 4 sore samapai jam 10 malam ya?.” Tanya Caca dianggukin Vera dan Ria pasalnya Ara berkerja mulai jam 4 sore sampai dengan jam 10 malam.
“ Ya bisalah teman shit gue sakit, jadilah gue yang di suruh gantiin.” Jawab Ara yang di balas dengan anggukan oleh mereka.
“ Oh... lagian lu kenapa harus kerja sih Ra bukannya lu.” Ucap Ria terpotong setelah melihat tatapan tajam yang diberikan oleh Ara kepadanya, seketika membuat Ria melihat ke arah Vera dan Caca dan dia menelan ludah kasar setelah melihat kedua temannya hanya mengangkat bahunya tanda tidak ingin ikut campur.
“ Sudah gue bilangin jangan ada yang ngebahas soal itu lagi karena gue gak mau kalau sampai ada yang mengetahui itu semua.” Ucap Ara dengan tatapan tajam mematikan dan bisa dilihat dari tatapannya menyimpan kesedihan yang mendalam di wajahnya walaupun dia memasang wajah datarnya itu semua masih terlihat oleh ketiga temannya meskipun dia selalu menutupinya.
“ Sorry Ra gak bermaksud.” Ucap Ria dengan suara ketakutan sedangkan Ara hanya terdiam.
“ Lu sih Ri sudah dikasih tau jangan bicara atau membahas soal itu lagi jadi buat Ara mengingat masa lalunya.” Ucap Vera menatap Ria dan menyalahkan atas apa yang telah diucapkannya barusan.
“ Apaan sih Ver gue gak ada niatan buat Ara mengingat masa lalunya dan buat dia sedih.” Ucap Ria kesel padahal dia memang merasa bersalah.
“ Sudah sudah kalian berdua itu apaan sih malah berantem didepan pintu dan untuk lu Ri kita sudah membahas soal ini sebelumnya kenapa lu masih ngebahasnya?.” Tanya Caca kepada Ria.
“ Gue cuman gak tega lihatin Ara kerja seperti ini padahal kan dia.” Ucap Ria tidak melanjutkan ucapannya lagi karena dia takut.
“ Gue ngerti niat lu baik tapi lu gak bisa ikut campur dalam masalah pribadi Ara walau sekalipun kita itu sahabatnya.” Ucap Caca memberi pengertian dan membuat Ria menundukan kepala dengan rasa bersalahnya.
“ Ehem. Ra kita gak di suruh masuk ni dibiarin berdiri di depan pintu doang.” Ucap Caca.
“ Sekalian dibuatkan minuman juga gue haus.” Ucap Vera.
“ Oh... iya sorry, ayo masuk gue sampai lupa suruh kalian masuk, kalian tunggu sebentar disini gue buatkan minuman dulu.” Ucap Ara sambil tersenyum tipis mempersilahkan masuk dan dia langsung menuju dapur untuk membuat minum.
“ Kalian ngapain tiba-tiba ke kost gue, tumben kesini kalau liburan.” Tanya Ara to the poin, setelah membuat minum dan menaruhnya di lantai maklum anak kost tidak punya sofa atau meja untuk tamu ada sih meja tapi meja belajar lipat.
“ Emangnya kita gak boleh apa keaini kalau lagi liburan?.” Tanya Ria memberanikan diri untuk bertanya walau dia masih canggung atas ucapnya tadi.
“ Ya boleh aja, tapi biasanya kalian bakalan lupa sama gue kalau sudah liburan.” Jawab Ara.
“ Iya kita sudah putuskan untuk liburan tahan ini mau bareng sama lu jadi kita cuma 1 minggu bareng keluarga dan sisanya buat kita bertempat.” Ucap Vera tersenyum senang.
“ Terima kasih ya kalian sudah perduli sama gue, kirain kalian lupa sudah sama gue.” Ucap Ara.
“ Ya enggaklah, kita kan sahabat Ra jadi jangan sungkan sama kita kalau lu mau cerita apapun dan kita sudah berjanji tidak akan ada rahasia diantara kita walau dalam keadaan sedih maupun senang kita harus tetap bersama saling menguatkan satu sama lain.” Ucap Caca terus memeluk Ara.
“ Gue juga mau peluk Ara.” Ucap Ria dan Vera berbarengan terus memeluk Ara.
“ Iya terima kasih kalian sudah mau menjadi sahabat gue.” Ucap Ara terharu.
“ Kita sudah menganggap lu itu sebagai saudara kita Ra.” Ucap Vera.
“ Iya gue senang punya sahabat kayak kalian bertiga dan kita sekarang ini sudah kayak teletubis berpelukan berempat.” Ucap Ara sambil tertawa masih dengan berpelukan dan seketika mereka tertawa bersama sebelum melepaskan pelukan mereka.
“ Udah ah melownya, kalian tadi kesini mau ngapain?.” Tanya Ara lagi karena dia tadi tidak mendapatkan jawaban.
“ Oh iya kita hampir lupa kalau datang kesini mau ngajakin lu nonton, lu mau ya Ra. Sekali-sekali refresing masa kerja terus, kita nonton bareng gue ya Ra, gue bayarin deh. Masa kita liburan lu masih kerja aja, entar lu cepat tua kriput kayak nenek-nenek.” Ucap Caca sambil menatap Ara yang masih terdiam lalu menarik nafas panjang dan melanjutkan kata-katanya “kita selalu ajakin lu jalan-jalan gak pernah bisa.” Ucap Caca memasang wajah memelas.
“ Iya Ra mau ya.’ Ucap Ria dan Vera berbarengan ikut membujuk dengan memasang muka memelas, Ara yang melihatnya menarik nafas lalu mengangguk.
“ Ya gue mau.”Jawab Ara seadanya sambil tersenyum.
Benaran Ra? Tanya Caca memastikan dan Ara menggangguk.
“ Tumben lu mau Ra, biasanya susah banget kalau di bujuk.” Ucap Ria yang langsung mendapatkan jitakan dari Caca karena Caca masih was-was kalau sampai Ara berubah fikiran.
“ Aaww..... sakit Ca main jitak kepala gue aja lu, kan gue cuma nanya karena ni anak kalau kita ajak jalan-jalan nggak pernah bisa ikut gue cuman bingung aja ni anak langsung mau di ajak.” Ucap Ria tidak terima di salahkan.
“ Woi... lu gimana si Ri bukannya ngucapin ALHAMDULILLAH Ara bisa ikut itu artinya dia lagi gak sibuk.” Ucap Caca menjelaskan.
“ Iya ni Ri kan tumben aja Ara mau kita ajak jalan-jalan jangan buat masalah lu.” Sambung Vera ketus sedangkan Ria cengegesan menunjukan deretan giginya.
“ Sudah sudah kalian gak usah pada berantem terus kalau gue berubah fikiran gimana?.” Ucap Ara agar mereka berhenti untuk berantem.
“ Yah Ra kok gitu sih, ini semua gara-gara Ria kalau sampai Ara gak jadi ikut.” Ucap Vera kesel dengan memajukan bibirnya.
“ Eh kok gue, gue kan Cuma nanya aja kenapa bisa ikut kita.” Ucap Ria tidak mau kalah.
“ Huff... kalian ini jangan berantem lagi, gue bisa ikut kalian karena hari ini gue libur kerja.” Ucap Ara membuang nafas kasar mendengar perdebatan keduanya lalu dia menjelaskan dan mereka hanya menganggukan kepala sambil tersenyum senang.
Setelah merasa puas dengan jawaban Ara berikan suasana menjadi hening sebelum sebuah suara memecahkannya keheningan.
“ Yuk di minum dulu pasti kalian haus, maaf ya cuman adanya teh.” Ucap Ara memasang wajah pura-pura sedih.
“ Iya elah kayak siapa aja, gak apa-apa Ra yang penting tenggorokan kita gak kering itu dah cukup kok.” Ucap Caca.
“ Ara lu mending tinggal di rumah gue, gue kesepian ni kalau orang tua gue pergi perjalanan bisnis.” Rengek Vera.
“ Jangan mau Ra entar lu dijadikan pembokat lagi, mending lu tinggal di rumah gue.” Ucap Ria sambil merayu Ara untuk tinggal dirumahnya.
----------
**Lanjut di episode selanjutnya.
Maaf jika ada yang tidak suka dengan cerita ini dan bagi yang suka semoga kalian gak bosan dan maaf jika terdapat tipo dalam penulisan. Kalian juga bisa kasih kritik dan saran kalian ya ....
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komentar dan yang pastinya vote ya teman-teman biar autor-nya tambah semangat Upnya.... **