NovelToon NovelToon
Langit Bumi

Langit Bumi

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Perubahan Hidup / Identitas Tersembunyi
Popularitas:362.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Abil Rahma

Hafidz tak pernah menyangka jika dirinya ternyata tak terlahir dari rahim ibu yang selama ini mengasuhnya. Dia hanya bayi yang ditemukan di semak dan di selamatkan oleh sepasang suami istri yang dia kira orang tua kandungnya, membuatnya syok dengan kenyataan itu.

Sebenarnya dia tak ingin mengetahui siapa orang tua kandungnya, karena dia merasa sudah bahagia hidup bersama orang tua angkatnya saat ini, tapi desakan sang Ibu membuatnya mencari keberadaan keluarga kandungnya.

Mampukah dia menemukan keluarganya?
Bagaimana saat dia tahu jika ternyata keluarganya adalah orang terkaya di ibu kota? Apakah dia berbangga hati atau justru menghindari keluarga tersebut?


"Perbedaan kita terlalu jauh bagikan langit dan bumi," Muhammad Hafidz.


"Maafin gue, gue sebenarnya juga sakit mengatakan itu. Tapi enggak ada pilihan lain, supaya Lo jauhin gue dan enggak peduli sama gue lagi," Sagita Atmawijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abil Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

"Kamu jaga diri baik-baik ya Nak, doa ibu menyertai mu, hati-hati di sini, jaga diri dan jaga sikap," pesan Bu Nurul pada putranya.

"Pasti Buk, ibu enggak usah khawatir, di sini juga ada Bang Dani," timpal Hafidz.

Mereka saat ini berada di sebuah kos-kosan tempat tinggal baru Hafidz. Bu Nurul dan Pak Ahmad mengantar Hafidz sampai di tempat ini bersama orang tua Dani yang tak lain anak dari guru SMA Hafidz. Dani adalah kakak kelas Hafidz waktu di SMA, jadi dia sedikit banyak sudah mengenal sosok Dani.

Mereka semua berpamitan untuk pulang, sebenarnya Bu Nurul ingin sekali menginap, tapi tak enak karena bapaknya Dani esok harus menghadiri rapat di sekolah, akhirnya mereka pun pulang meski waktu sudah sore.

Tak lupa Bu Nurul menitipkan Hafidz pada Dani, karena Hafidz belum tahu apa-apa di tempat ini. Bahkan ini pertama kalinya Hafidz datang ke ibu kota. Sebenarnya jadwal masuk kuliah masih cukup lama, tapi Hafidz harus mendaftar terlebih dahulu dan menyelesaikan administrasi sebelum masuk kuliah, alhasil dia memutuskan untuk tinggal di sini saja, sambil mencari pekerjaan yang mampu dia kerjakan.

Kos-kosan berukuran kecil, hanya cukup untuk kasur dan lemari kecil, tak ada kamar mandi di dalam ruangan itu. Tapi Hafidz tak mempermasalahkan itu semua, yang terpenting dia punya tempat tinggal di sini selama kuliah. Dani tentu saja tak tinggal di kos tersebut, dia tinggal di kos depan kos Hafidz, kos-kosan milik satu orang tapi berbeda harga dan tentu saja berbeda ukuran kamarnya.

"Lo nanti sambil nunggu kuliah masuk bisa kerja di kafe temen gue, tapi kalo Lo mau, kalo enggak bisa cari sesuai keinginan Lo," ucap Dani.

Mereka saat ini berada di halaman kos Hafidz, karena Dani belum pulang sejak kepulangan orang tuanya.

"Siap Bang, aku terima apa pun pekerjaannya yang penting halal," tentu saja Hafidz tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, dia sangat bahagia dengan tawaran tersebut. Sekarang yang penting bisa mendapatkan pundi rupiah untuk kelangsungan hidup di kota orang.

🍁🍁🍁🍁

Seperti rencananya, dia sudah sebulan bekerja di kafe milik teman Dani. Kerja full karena tak memiliki kegiatan apa pun sebelum kuliah berlangsung. Bahagia saat mendapatkan gaji pertamanya yang menurutnya jumlah uang yang dia dapat cukup banyak, karena selama di kampung dia tak pernah mendapatkan upah sebanyak itu. Mungkin jika satu bulan di kumpulkan dan dijumlah hasil pendapatan di kampung dengan di kafe hampir sama. Tapi saat di kampung dulu, dia mendapatkan uang tiap Minggu sekali dari orang berbeda.

Setelahnya, hari yang di lalui bertambah dengan kuliah yang jamnya tak menentu seperti saat SMA dulu. Hafidz menjalaninya dengan senang hati, dia tetap bekerja di kafe setelah pulang kuliah. Rencananya ingin mencari pekerjaan yang lain, mungkin menjadi guru privat seperti saat di kampung dulu. Dia sudah mencari tahu dari teman seangkatannya, tapi belum mendapatkan jawaban dari mereka.

"Dani bilang Lo mau jadi guru privat, beneran?" tanya Yoga pemilik kafe tempat Hafidz bekerja.

"Serius Bang, ya kalo Abang ngijini aku resign dari sini," jawab Hafidz.

Saat ini mereka berada di ruangan Yoga.

"Gue sih santai, kalo Lo bisa nemu kerjaan yang Lo mau, silakan ambil aja. Lagian Lo juga cerdas Fidz, udah cocok jadi guru privat," sahut Yoga.

"Temen gue, tepatnya temen kakak gue sih. Dia pemilik Amore cafe, lagi cari guru privat buat anaknya yang masih kelas lima SD, kalo Lo mau entar gue undang dia kesini, Lo bisa ketemu langsung sama dia," Yoga memberitahu maksud memanggil Hafidz ke ruangannya.

"Serius Bang!" seru Hafidz bahagia.

"Serius lah, entar gue kabari kalo dia mau ke sini nemuin Lo,"

"Makasih bang, udah baik banget selama ini, aku doakan semoga rejekinya makin lancar Bang," Hafidz begitu bahagia, dia selalu saja bertemu dengan orang-orang baik. Selain Dani, Yoga juga salah satu yang membantunya, dengan memberi pekerjaan di kafe miliknya tanpa syarat apa pun.

"Amin, semoga Lo juga makin sukses. Semangat, gue seneng kalo liat anak muda kaya Lo semangat gini." Yoga menepuk pundak Hafidz, dia kagum dengan perjuangan seorang Hafidz yang mau kerja keras demi kehidupannya dan tak mau merepotkan orang tuanya sendiri.

Hari ini Hafidz pulang ke kos dengan perasaan gembira, lelahnya seakan lenyap setelah tadi bertemu dengan teman Yoga. Dan mulai besok dia sudah tak bekerja di kafe karena orang itu ingin secepatnya Hafidz mengajar putrinya.

Sampai di kos, dia dikejutkan dengan adanya Dani di depan kamar kosnya. Tak biasanya Dani datang ke kamar kosnya, jika bukan hal penting, karena biasanya dialah yang datang ke kosan Dani.

"Udah lama Bang?" tanya Hafidz pada Dani.

"Belum Fidz, baru aja. Tumben Lo lama pulangnya?" tanya Dani, karena biasanya Hafidz akan pulang sebelum pukul sebelas malam, sedangkan saat ini sudah pukul setengah dua belas.

"Iya Bang, tadi ketemu sama seseorang dulu. Tumben Bang Dani nungguin aku, ada apa?" tanya Hafidz penasaran.

Dani menyerahkan amplop putih pada Hafidz, membuat pemuda itu bertanya-tanya.

"Itu uang dari ibu Lo dititipin ke bokap gue, tadi bokap gue datang, sebenarnya mau nungguin Lo pulang, tapi gue larang karena Lo pulangnya larut," ucap Dani yang seakan tahu apa yang ada dalam pikiran Hafidz.

"Makasih Bang, salam buat Pak Budi ya," meskipun masih bingung dengan amplop tersebut, tapi dia tetap mengucapkan terimakasih.

Setelah itu Dani berpamitan karena waktu sudah terlalu larut.

Setelah mengunci pintu kamar, Hafidz langsung membuka amplop tersebut yang ternyata isinya memang uang, dan suara dari sang ibu. Dia menghitung uang tersebut, betapa terkejutnya saat mengetahui berapa jumlah uang yang diberikan oleh ibunya.

"Masyaallah ibu, kenapa banyak banget? Ibu dapat uang sebanyak ini pasti dengan susah payah," gumam Hafidz, sebab uang yang dikirim oleh ibunya setara dengan gajinya selama satu bulan di kafe.

"Besok harus telfon ibu, kasian ibu sama bapak kalo harus ngirim aku uang," gumamnya, lalu menyimpan uang itu, tak lupa membaca surat dari ibunya, yang isinya hanya nasehat untuk selalu berhati-hati dan jaga sikap.

Pagi sekali, setelah sholat subuh di masjid yang letaknya tak jauh dari kamar kos, Hafidz langsung menghubungi ibunya dengan ponsel yang sudah sangat ketinggalan jaman. Bukan ponsel pintar seperti milik teman-temannya, tapi dia tak pernah minder karena ponsel tersebut dia beli dari hasil kerja kerasnya.

"Ibu harusnya enggak usah ngirim uang sebanyak ini, aku di sini baik-baik aja Buk," ucap Hafidz setelah mengucapakan salam dan saling menanyakan kabar pada ibu dan bapaknya.

"Enggak apa-apa Nak, ibu sama bapak masih berkewajiban membiayai pendidikan kamu. Itu hak kamu Nak, gunakan sebaik mungkin ya, Ibu sama Bapak hanya mampu memberi uang segitu, itu aja setelah beberapa bulan kamu di sana," suara ibu di seberang sana menggetarkan hati Hafidz, mungkin dia rindu dengan wanita yang telah membesarkannya itu.

"Yaudah makasih ya Buk, akan Hafidz gunakan sebaik mungkin. Salam buat Bapak ya Buk, maaf Hafidz belum bisa pulang, dan belum berhasil menemukan keluarga kandung Hafidz,"

"Iya nanti ibu sampaikan ke Bapak. Yaudah ibu mau masak setelah ini, kamu di sana baik-baik ya, jangan pernah tinggalkan sholat, dan jangan lupa mengaji," pesan ibu yang selalu sama dan sudah dihafal oleh Hafidz, tapi tak sedikit pun dia merasa bosan mendengarkannya, justru bahagia karena ibunya begitu perhatian.

Hafidz menghela nafas panjang setelah memutus panggilan telfon dengan ibunya. Memandang amplop putih berisi uang dari kedua orang tuanya.

"Aku tabung ajalah uang dari Ibu, nanti kalo butuh baru aku ambil," gumamnya penuh keyakinan.

Bersambung....

🍁🍁🍁

1
YuWie
yahhh baguss..walo gak puasss krn disini semua perannya jadi protahonis semua. antagonisnya di maafken malah tambah bahagia..begitulah
YuWie
waguuu
YuWie
anehhh..knpa adrian bebas. bukankah dokter ini kerjasama dg sita membohongi pasien.
YuWie
pastiii sukses kamu fidz
Santi Rizal
keren banget ceritanya
Santi Rizal
pengkhianatan membuat banyak orang yang terluka
Santi Rizal
sita bener bener jahat banget wong edan
Santi Rizal
bagus ceritanya Thor
LENY
ZUVA SAMA REVAN AJA ATAU SAMA RICKY. KL SAMA HAFIZD KETUAAN DAN SDH DIANGGAP ADIK SAMA HAFIZD.
LENY
YA WAJARLAH GITA KECEWA KRN PERBUATAN TANTE NYA SDH KELEWAT BATAS KEJAM NYA 😥
LENY
MAAF THOR KOK AKU GAK ADA TERHARU NYA YA LIHAT SINTA MINTA MAAF SETELAH PERBUATAN JAHAT SITA DIASINGKAN 10 THN DI TMH SAKIT JIWA ANAK DIBUANG DUH BLM BISA DAN GAK RELA SITA SEMUDAH ITU DIMAAFKAN. BAGUSLAH GITA JGN CABUT LAPORAN PERCOBAAN PEMBUNUHAN BIAR SITA RASAKAN DULU AKIBAT PERBUATAN JAHAT NYA🙏
LENY: MALAH SINTA YG DIJAHATIN MINTA MAAF DULU ADUH 🙈🙈
total 1 replies
LENY
YA BENER AKU GAK SETUJU KL DICABUT TUNTUTANNYA BIARKAN SITA DIPENJARA DULU AGAR JERA KRN PERBUATANNYA SDH KELEWAT BATAS. ENAK BENER KL SMPE DILEPAS DARI PENJARA. LAGIAN SINTA KOK MERASA BERSALAH JG ANEH. SITA AJA YG HATI NYA JAHAT IRI DENGKI.
LENY
KRN IRI SAMA SAUDARA SENDIRI TEGA BERBUAT JAHAT DAN KEJAM MELEBIHI BINATANG😡 PADAHAL SINTA BAIK ORANGNYA GAK PANTAS DISAKITIN DGN KEJAM
LENY
PAPA REY INI TERLALU LEMAH MSH AJA GAK MAU CERAIKAN SITA KRN KASIHAN REVAN. PADAHAL PERBUATAN SITA SDH KELEWAT BATAS KEJAMNYA. GAK MIKIR ANAK KANDUNG DIBUANG DAN ISTRI DISAKITIN. JD GREGETAN LIHATNYA.
Santi Rizal
semoga kedepannya LBH bahagia hafizd ..mm dan Gita
Santi Rizal
saudara kembar tapi jahat banget
Santi Rizal
hubungan batin ibu dan anak emang kuat
LENY
LANJUT THOR
LENY
DASAR SAKIT JIWA IRI HATI DENGKI 😡
LENY
CERAI AJA BODOH BENER MSH MAU BERTAHAN SAMA WANITA IBLIS ITU SDH SELINGKUH PEMBUNUH JAHAT LBH DARI BINATANG. PASTI REVAN MENGERTI.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!