NovelToon NovelToon
Mencintai Dosen Beristri

Mencintai Dosen Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Harumi Akari

Sekar mengalami dilema karena didekati oleh Pak Faisal, yang merupakan dosennya sendiri. Hal itu membuat Sekar ketakutan, namun lama-kelamaan Sekar makin menyukai Pak Faisal karena beliau sering membantu Sekar saat ia sedang dibully di kampus.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, keseriusan mereka terhalang oleh Pak Faisal yang sudah memiliki istri dan tidak mudah untuk menceraikannya karena istrinya yang merupakan selebgram.

Akankah Sekar mendapatkan cintanya? Atau justru cinta mereka berdua akan kandas dan Sekar dicap sebagai pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harumi Akari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkenalan Canggung

"Ce–cerai? Papa bercanda kan?" ujar Sekar yang sedikit terkejut mendengar hal tersebut sembari memegang perutnya yang justru semakin terasa sakit karena mendengar ucapan papanya itu.

Namun, ia juga tidak bisa menyalahkan papanya, karena semua ini sebenarnya juga salah mamanya yang sama sekali tidak peduli dengan papa. Apalagi jika papa tahu perihal apa yang sudah mama lakukan selama ini.

"Maaf, Sekar. Papa bukan nggak sayang sama kamu ataupun adik kamu. Papa sebenernya sayang sama kalian kok. Cuma, papa merasa udah nggak bisa kalau harus menjalani kehidupan sama mama kamu," ucap sang ayah kepada putrinya yang sudah dewasa itu.

Sekar terdiam sejenak dan bingung harus bagaimana ia menanggapi hal itu. Di satu sisi lain, ia juga ingin papanya bahagia, karena Sekar pun tahu bagaimana rasanya terus-terusan disalahkan atas masalah yang selalu sama dan tidak pernah ada habisnya.

"Papa yakin? Sekar cuma takut papa lupa sama Sekar. Papa udah ada wanita lain kah?" tanya Sekar yang sedikit penasaran.

Namun, papanya Sekar seperti melihat ke arah belakang Sekar dan membuat Sekar ikut menoleh kebelakang. Terlihat ada seorang wanita dengan rambut panjang dan terlihat sangat sopan juga ramah, terlihat ia juga tersenyum kepada Sekar sembari menyapa Sekar.

"Halo, salam kenal ya Sekar. Nama saya Indy, temannya papa kamu," ujar wanita itu sembari menyodorkan tangannya dan menjabat tangan Sekar. Sekar sedikit terkejut dengan adanya wanita lain yang papa miliki, namun, terlihat wanita itu begitu sopan. Mungkin saja akan jauh lebih baik dari pada mama kandungnya sendiri.

"Mas, aku tunggu di luar aja ya? Kalian berdua ngobrol dulu aja sampai selesai." Wanita itu pun bersiap untuk pergi setelah tahu Sekar dan papanya sedang membicarakan hal yang cukup serius.

"Terima kasih ya, Indy."

Wanita itu pergi ke luar dan memberikan waktu berduaan antara ayah dan anak. Wanita itu paham, akan sangat sulit jika harus memghadapi sebuah perceraian dan orang baru yang datang ke hidup Sekar. Maka dari itu, ia berusaha untuk memperkenalkan diri sejenak, lalu pergi dan membiarkan mereka bicara berdua.

Sekar kembali melihat ke arah papanya.

"Papa yakin dia bakal bisa nerima aku?" tanya Sekar yang sedikit khawatir.

"Papa yakin kok, kamu jangan khawatir ya. Pokoknya papa bakal urus semua. Maaf ya kalau papa harus cerai sama mama kamu, karena papa jujur aja udah nggak bisa ngejalanin hubungan dengan wanita yang tidak bisa menghargai papa sebagai suami." Papanya Sekar nampak bersedih, membuat Sekar jadi tidak bisa mengelak ataupun memprotes keinginan papanya. Yang menjalani kehidupan adalah papanya, jika sekar mengatur, bisa jadi Sekar sudah merenggut kebahagiaan papanya.

"Ya udah, Pa. Tapi papa janji harus bahagia dengan tante Indy ya? Sekar nggak mau sampai justru sama yang kali ini lebih parah. Kira-kira papa mau cerai kapan?" Sekar kembali penasaran.

"Papa lagi urus surat cerainya. Mungkin sekitar dua minggu lagi baru bisa keluar suratnya. Kalau mama kamu ngelakuin hal yang aneh-aneh sama kamu, langsung lapor papa ya. Biar papa semakin yakin kalau menceraikan mamamu adalah tindakan yang tepat." Papanya Sekar nampak makin serius dengan perceraian ini.

Sekar hanya bisa pasrah saja dengan apa yang akan terjadi nantinya.

Karena waktu sudah hampir menunjukkan pukul 12 siang, Sekar langsung berpamitan kepada papanya karena Sekar masih ada kuliah lagi. Sebelum pergi, Sekar pun ditransfer uang yang cukup banyak dan bisa digunakan untuk keseharian Sekar. Namun, papanya meminta untuk merahasiakan itu.

Setelah berpamitan, Sekar langsung pergi ke kampus dan kembali mengikuti mata kuliah. Meskipun perutnya masih terasa sakit, namun, ia tetap memaksakan diri untuk kuliah, karena ia sangat menyukai mata kuliah tersebut meskipun dosennya sama sekali tidak ramah dan kelihatan killer.

Sampai di kelas, Sekar hampir saja terlambat. Ia juga memilih kursi di depan agar bisa memperhatikan dengan baik. Meskipun semua orang sering berkata jika Sekar hanya mencari sensasi saja, namun, ia tidak peduli.

Hingga dosen pun masuk dengan langkah yang gagah. Sebenarnya dosennya itu sangatlah tampan dan banyak yang suka dengan pria itu, sayangnya sikapnya sangatlah dingin.

"Kali ini kuis ya! Full kuis sampai jam selesai, yang udah selesai boleh langsung keluar!" ujar pria itu sembari berdiri di depan kelas dan melihat ke arah seluruh siswa.

Semua orang langsung mengeluarkan kertasnya dan juga alat tulis mereka. Pria itu pun hanya mengawasi dari depan saja, sorot mata pria itu begitu tajam dan tengah mengawasi semua mahasiswanya. Semua orang tidak berani berkutik termasuk Sekar. Namun, ia merasa menguasai mata kuliah literasi, jadi ia bisa menjawab pertanyaannya dengan baik.

Hingga satu setengah jam berlalu, Sekar sudah selesai lebih awal dan membuat semua orang melihat ke arah wanita itu dengan tatapan mata yang sinis.

Sekar mendekati dosennya dan memberikan kertas itu, lalu, pria itu memberikan senyuman hangat kepada Sekar sembari berucap, "Terima kasih, kamu boleh langsung pulang."

Senyuman itu membuat Sekar merasa bahagia dan juga ikut tersenyum. Saat ia akan keluar, tiba-tiba dia dicerca banyak orang.

"Pak Faisal! Dia cuma caper aja pak! Coba cek jawabannya, pasti salah semua." Siska langsung merasa kesal dengan tingkah Sekar.

Mendengar hal itu, Faisal langsung mencegah wanita itu untuk keluar dan menahannya di depan kelas.

Sisa merasa senang karena berhasil membuat juniornya itu akan dibully semua orang di dalam kelas.

"Iya pak! Sekar kan suka gitu. Keluar duluan, padahal belum tahu jawabannya bener atau nggak. Paling juga mau caper sama bapak."

Faisal terdiam sejenak dan bergeming, melihat jawaban Sekar yang menurut Faisal justru benar semua dan dijawab dengan sempurna.

"Kalian yang lagi caper sama saya ya? Kalau kalian nggak suka sama Sekar, buktikan kalau kalian bisa ngumpulin lebih awal. Bukan malah menghujat temen kalian sendiri." Faisal mengeluarkan kata-kata tersebut dengan sangat dingin dan juga ketus. Membuat Siska dan semua mahasiswa langsung terdiam

"Udah mahasiswa kok masih ada bully dan senioritas. Ngerusak mama baik kampus aja!" hardik Faisal yang merasa kesal dengan sikap mahasiswanya.

"Dia sering caper sama semua dosen pak!" imbuh Siska yang tidak terima ada yang membela Sekar.

"Seenggaknya Sekar mengerjakanya dengan baik. Bilang aja kalian cemburu sama Sekar. Sudah! Kalian seperti anak SMA saja, malu-maluin!" Faisal kembali ke meja dan meletakkan kertas milik Sekar, lalu melihat ke arah Sekar. "Kamu boleh pulang, Sekar. Jangan dengarkan omongan mereka ya!"

Sekar langsung menundukkan kepalanya sembari berucap terima kasih, lalu keluar dari ruangan tersebut. Baru kali ini ia merasa jantungnya berdegup dengan kencang dan merasa bahagia karena ada orang yang membelanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!