NovelToon NovelToon
Dendam Istri Yang Sering Dihina

Dendam Istri Yang Sering Dihina

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:39k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

apa jadinya kalau seorang istri dari CEO ternama selalu dipandang sebelah mata di mata keluarga sang suami.

kekerasan Verbal sekaligus kekerasan fisik pun kerap dialami oleh seorang istri bernama Anindyta steviona. memiliki paras cantik ternyata tak membuat dirinya di hargai oleh keluarga suaminya.

sedangkan sang suami yang bernama Adriel ramon hanya mampu melihat tanpa membela sang istri.

hingga suatu hari Anin mengalami hal yang membuat kesabaran nya habis.

akan kah Anin dapat membuat keluarga suaminya itu menerima balasan dendam darinya. semua jawaban itu terkuak dari novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Adriel berjalan kearah ruang inap Anin.

Matanya terhenti pada isi ruang inap yang kosong, sekaligus ranjang yang kini sudah tertata rapi.

Tak lama ada seorang perawat yang berjalan melewati ruang inap Anin. Tentu dengan cepat Adriel bertanya pada perawat itu. "Emm, suster maaf tapi pasien di ruangan ini kemana yah? Apa dia sedang keluar?" Tanya Adriel, sambil menerka.

"Pasien dengan nama bu Anin kah pak?"

"Iyah dia istri saya." Jawab Adriel langsung.

"Tadi dokter Danu telah mengizinkan untuk ibu Anin pulang."

Merasa penasaran akan dokter yang bernama Danu, membuat Adriel memasang wajah penuh kebingungan. Dan kembali bertanya. "Apa? Dokter Danu? Bukannya dokter istri saya itu bernama....dokter afandi?"

"Dokter Afandi sedang ada tugas mendadak dan digantikan oleh dokter Danu pak."

Adriel terdiam sesaat. "Emm... Kalau gitu makasih Sus."

Hanya di sahuti anggukan dan juga senyuman oleh suster itu.

"Kenapa Anin tidak menghubungi ku kalau dia sudah pulang? Apa dia masih marah dengan ku?"

Sedang fokus dengan pemikirannya sendiri. Suara ponsel nya pun berdering.

Drrttt

Drrttt

Adriel meraih ponsel nya, sekaligus menatap kearah layar ponsel. Nampak jelas nama Nita adik nya.

"Kenapa Nita telfon?" Gumam Adriel.

Sembari jari yang Adriel gunakan untuk menekan tombol hijau di layar ponsel.

"Iyah Nit ada apa?"

"..... "

"Apa? Kakak kesana sekarang, kamu di rumah jangan kemana-mana."

"...... "

Adriel langsung mengakhiri panggilan itu secepatnya.

Langkah kaki yang ia percepat, melangkah begitu saja untuk keluar dari rumah sakit. Sambil bibir yang bergumam. "Apa yang kamu lakukan Anin? Kenapa kamu bertindak sampai sejauh ini?"

*****

Rumah

Mobil Adriel berhenti di depan pekarangan rumahnya.

Matanya menatap kearah adik dan mamanya yang telah tersungkur di lantai depan rumah. Dan beberapa pengawal yang berdiri di samping pintu rumah nya.

Melihat itu, Adriel bergegas turun dari mobil.

"Kak Adriel!" Teriak Nita sambil menangis.

Seakan meminta pertolongan pada kakaknya, Nita merangkul tubuh Adriel. "Kak mereka mau ngusir kita dari rumah ini."

"Apa?"

"Ini semua perbuatan istri mu itu, cepat atasi istri mu. Jangan sampai mama yang turun tangan." Sahut mamanya.

Adriel tertegun. "Biar Adriel yang bicara dengan mereka."

Perlahan pelukan Nita di lepas oleh Adriel. Pria itu melangkah mendekati beberapa pengawal, yang ia pun tak tahu tujuan pasti dari para pengawal itu.

"Maaf! Tapi siapa yang memerintahkan kalian untuk mengusir keluarga saya dari rumah ini?" Tanya Adriel.

Salah satu pengawal itu menjawab. "Ini rumah bu Anin, dia memerintah kan kita untuk segera mengusir siapapun yang tinggal dirumah ini."

"Anin? Saya ingin bertemu dengannya. Apa dia di dalam?"

"Bu Anin tak ada di dalam, sekarang rumah ini akan dikosongkan untuk sementara waktu. Dan selama itu juga, bu Anin tak memberi izin untuk siapapun tinggal di rumah ini."

Kembali tak faham dengan sikap Anin yang tiba-tiba bertindak. Adriel pun terdiam, fikirannya bercabang kemana-mana.

Kekhawatiran terhadap keberadaan hingga keadaan Anin sekarang, sekaligus nasib keluarganya yang kini tengah di ambang kehancuran.

Mamanya melangkah kearah Adriel. Bibirnya berkata pelan, tapi terdengar jelas di telinga Adriel.

"Jangan diam saja, bukannya mama sudah bilang, ingat posisi kamu dulu, dan ingat pula balas budi sekaligus janji yang sudah kamu ucapkan dulu. Atasi istri mu dan kembalikan harta keluarga kita secepatnya." Tutur mamanya.

Belum sempat Adriel membalas ucapan mamanya, suara dering telfon nya pun berbunyi.

Drrttt

Drrttt

Pandangan Adriel pun langsung terfokus pada layar ponselnya.

Dengan lirih Adriel berkata. "Anin!"

Mamanya langsung menatap Adriel. "Apa yang kamu tunggu cepat angkat, dan bilang untuk menghentikan drama ini secepatnya."

Adriel hanya mampu mengangguk pelan.

Sambil jari yang ia gunakan untuk menekan tombol hijau di layar ponsel.

"Hay mas, gimana? Apa kalian sudah punya tempat tinggal baru? Ah, aku lupa, bukannya kalian masih punya warisan 1 rumah mewad dari Eyang. Pasti kalian tinggal di sana sekarang."

"Hentikan semua nya Anin, kenapa kamu sampai sejauh ini? Aku tidak.... "

Tawa Anin terdengar di ponsel. Hingga membuat Adriel memperlihatkan raut wajah kebingungan.

"Aku? Bertindak jauh? Aku saja belum memulainya sama sekali, bagaimana bisa kau bilang aku bertindak jauh?"

"Apa kau tau sedang berurusan dengan siapa?"

Ucapan Adriel terhenti, sembari menatap kearah mamanya. "Kau bisa celaka, jika tetap bertindak hal konyol seperti ini."

"Siapa yang kau khawatirkan? Aku? Selama ini kau terlalu meremehkan ku, ini baru permulaan. Kalian tinggalkan rumah itu, tapi....kau tak perlu khawatir, aku tidak akan pernah bercerai dengan mu. Kita akan menjadi suami istri untuk waktu yang lama."

"Anin! Aku mohon hentikan! Kau sendiri, sedangkan aku, dengan mudah aku bisa buat kamu hancur nin. Jadi hentikan semua ini."

Lagi-lagi Anin tertawa cukup kencang.

"Kalau begitu cobak, dengan senang hati akan aku Terima semu...a yang kamu lakukan itu. Hahaha...."

Serasa tak mampu lagi untuk membuat Anin mendengarkan ucapannya. Adriel terdiam, pupil matanya mengisyaratkan kelelahan.

"Aku titipkan perusahaan ku dengan CEO berpengalaman seperti mu, dan untuk saat ini, aku harus mengurus sesutu yang lebih penting. Tapi jangan macam-macam, aku bisa saja mengambil perusahaan dan bisnis lainnya, jika kamu dan keluarga mu itu berani bertingkah."

"Anin..."

Tittt

Suara panggilan pun berakhir begitu saja.

"Apa kata dia?" Tanya mamanya.

"Anin..."

"Kita nggak mungkin pergi dari rumah ini kan kak, ini rumah kita, dan jalang sialan itu, dia cuman gembel yang datang untuk merebut hak kita." Sahut Nita, dengan menarik kemeja yang Adriel kenakan.

Disisi lain Adriel terdiam. Pandangannya mengarah pada rumah megah milik nya.

"Kamu memang tidak becus Adriel, jangan salahkan mama, kalau mama yang akan menangani istri tak tahu diri itu." Imbuh mamanya kembali.

Seperti biasa, Adriel tak dapat membantah ucapan mamanya. Akan tetapi, ia juga tak mampu membiarkan Anin istrinya sampai kenapa-napa hanya karna mamanya.

Perlahan Adriel menatap kearah mamanya, dan berkata. "Biar Adriel yang tetap urus, kali ini rumah ini akan menjadi milik keluarga kita lagi."

Senyuman remeh mamanya perlihatkan. "Selalu kau berkata seperti itu, apa pernah kau berhasil?"

"Kali ini akan Adriel usahakan ma."

Dalam hati Adriel melanjutkan ucapannya. 'Meski terlambat, tapi harus aku akui, kalau aku selama ini telah mencintai Anin. Istriku sendiri.'

Bersambung.

1
el 10001
novel tolol
Uthie
nexxxttt
Uthie
penasaran dengan segala teka-teki dan rencana Anin 😁
kipi
Thor ceritanya suueru poll,/Kiss/
Uthie
kaya drama action... menegangkan 😁😁🤩
Yati Syahira
kan ada sctv bisa terungkap
meris dawati Sihombing
katanya Adriel anak pungut, di bab di bilang mira ibu kandung Adriel.
bingung ihhh liat si othor
meris dawati Sihombing
katanya Lidya hamil besar, di bab berikutnya keguguran pie toh..
meris dawati Sihombing
Koq sarung tangan sih...sapu tangan../Smirk/
merry jen
sadiss bokk terutama lidii dhh terlibat trs maaftinn Anin buat khdpnn mewah y dan ank y
Uthie
Lanjuttt Thor 💪🤗
meris dawati Sihombing
Tinggal di Apartemen koq punya pekarangan rumah? yg ada lobby..wkwkwk
meris dawati Sihombing
10 thn apa 5 thn pernikahan..hadeuh..
Rifa Riris: yang benar 5 tahun kak, maaf yah atas ketidaknyamanan salah ketiknya /Pray/
total 1 replies
Uthie
Kejahatan memang harus dibalas dengan kejahatan 👍🤨
Uthie
Maaf Thor . koq baca ikutin alurnya, sy masih blm begtu nyambung alur nya ya 😂😂😂
apa karena bacanya malam2 😂
Uthie
Innalilahi Thor 😥😥

turut berdukacita sedalam - dalam nya yaa Thor 😔🙏🙏🙏

semoga Othor dan keluarga yg ditinggalkan diberikan keluasan dalam sabar dan keikhlasan menerima takdir dr yg Maha Kuasa 🙏🙏😢

terimakasih juga masih menyempatkan untuk up 🙏🙏🙏🙏
Rifa Riris: trimah kasih kak /Heart/
total 1 replies
Uthie
Kang suka saat pertama kali mampir 👍♥️
Uthie
Waoww.... semakin seruu Thor perjalanan balas dendam ini.. menegangkan 👍😂😂😂

nexxxttt 💞
Uthie
Waoww....lebih seram ternyata 🤪
Uthie
cinta tapi selingkuh kau 😝😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!