NovelToon NovelToon
I'M Your Wife

I'M Your Wife

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:236.5k
Nilai: 5
Nama Author: WaterBlue

Birgitta, nama gadis yang kerap disapa dengan Bita. Gadis ceria yang tidak pernah bergantung pada siapapun, dan selalu menyelesaikan masalahnya sendiri dengan baik. Hidupnya hanya sebatang kara, tanpa memiliki sanak keluarga di mana pun.

Kehidupannya yang dulu warna-warni kini terjebak dalam kehidupan hitam-putih seorang pria yang mengikatnya dalam pernikahan yang disengaja.

Alhambra Zeroun, pria itu menarik Bita untuk duduk di pelaminan, dan memaksa gadis itu menjadi istrinya hanya untuk menghindari pernikahannya yang hampir saja terjadi dengan gadis lain pilihan orang tuanya.

Tidak memperdulikan tatapan tajam dari semua orang disana karena kelakuan gilanya, yang penting ia terbebas dari desakan orang tuanya yang terus memintanya untuk menikah.

Akankah Bita bisa menerima Alze menjadi suami dadakannya? Lalu bagaimana pernikahan mereka selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WaterBlue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masakan Mama

Bita hanya diam,ia bingung harus berespon seperti apa. Walaupun kesal,tetapi ia harus menjaga imagenya sebagai pelayan cafe yang baik.

"baik,tunggu sebentar pesanan anda akan saya buat." ucapnya langsung membuat minuman yang dipesan oleh pria itu. Alze hanya memperhatikan cara gadis itu membuat minuman pesanannya. Tetapi,matanya menangkap kejanggalan dari raut gadis itu yang terlihat menahan sakit.

Dengan lincah Bita berkutat dengan pekerjaannya sambil mengumpat kesal dalam hati menahan nyeri diperutnya. Tidak ingin membuat pria itu menunggu lama,Ia pun langsung membungkuskan dan memberikan itu pada Alze.

"ini,anda mau bayar tunai atau m-banking?" tanya Bita lagi,sesekali ia menggigit bibirnya menahan nyeri. Bahkan keringatnya sudah mulai mengucur membasahi pelipisnya.

Alze mengeluarkan ponselnya dan menscan belanjaannya ditempat barcode yang sudah tersedia,lalu ia melirik kearah Bita. "kalau sakit nggak usah dipaksa kerja." ucapnya datar lalu pergi keluar tanpa menoleh kearah Bita yang terbengong mendengar ucapannya.

"suka-suka guelah,ngapain Lo urus. Sshh,ya ampun nyerinya semakin menjadi-jadi." lirihnya kesal,tidak tahan menahan sakit perutnya. Ia pun meminta bantuan pada temannya yang lain untuk menggantikannya.

"Bita Lo baik-baik saja?" tanya Aila memandang khawatir melihat wajah Bita terlihat pucat. Bita menggeleng pelan,lalu meminta izin pada wanita itu agar mengizinkannya pulang lebih awal.

Bita duduk di halte sambil menunggu bus datang. Ia melirik hiruk pikuk kota yang melakukan aktivitas mereka masing-masing. Bita menggenggam erat kantong kresek yang berisi lauk pauknya untuk makan siang nanti.

"uhuk...uhuk..." asap yang keluar dari knalpot mobil yang lalu lalang membuat Bita tidak nyaman.

Ia menghela napas lega disaat melihat bus berhenti didepannya,dengan segera ia masuk dan duduk ditepi jendela bus.

"huft, perut...perut,kenapa kau sakit disaat yang tidak tepat." lirihnya lagi. Bita sedikit risih dengan seseorang yang baru saja duduk disebelahnya. Pria bertopi dan wajahnya ditutup itu duduk disampingnya,entah apa yang dilakukannya tetapi membuat Bita sedikit risih dengan keberadaannya.

"Permisi." ucap Bita sopan namun tidak dihiraukan oleh pria itu. Bita berdecak pelan,padahal jalan kearah rumahnya sudah dekat dan ia harus segera turun.

"permisi tuan,saya mau turun." ucapnya lagi sedikit membesarkan suaranya. Pria itu menoleh sekilas lalu berdiri dan mempersilahkan Bita keluar. Setelah itu ia duduk kembali ditempatnya.

Bita mengedik bahu tidak peduli,ia membayar bus tersebut lalu turun tepat dijalan kearah rumahnya.

***

Alze menghela napas berjalan menuju rumahnya. Ia tertegun ketika mamanya mengetahui jika dirinya berbohong,alhasil ia terpaksa pulang.

Baru satu langkah kakinya masuk kedalam rumah,ia sudah disambut oleh sosok wanita yang sudah melahirkannya,yang kini menatapnya dengan wajah yang tidak bersahabat.

"assalammualaikum maa." pamitnya sambil mencium punggung tangan mamanya.

"wa'alaikumsalam,kenapa kamu bohongi mama hah?!" cerca sang mama dan Alze hanya diam saja. Ia tidak ingin emosinya menjadi tidak terkendali pada mamanya.

"jawab mama Alhambra Zeroun!" desak Haura lagi.

Ini yang paling aku tidak suka dari sifat mama,suka memaksa. Alze hanya menghela napas pelan, "maaf maa,aku hanya ingin menjernihkan otakku sebentar. Kepalaku akhir-akhir ini sakit." lirihnya agar mamanya itu terlihat kasihan padanya.

Memang benar ia sakit kepala,hanya saja tidak separah yang ia ucapkan. Ia ingin mamanya memberikan jeda waktu dulu untuknya agar bisa membuat keputusan hidupnya nanti.

Haura terdiam menatap sedih kearah Alze. Lalu mengelus pelan bahu putranya. "maafkan mama." ucap Haura pelan,lalu meninggalkan Alze sendirian ditempat.

"huft." ia hanya bisa menghela napas panjang,Alze langsung masuk kedalam kamarnya.

Alze memandang lekat foto bingkai yang terpajang disana,ia hanya diam menatap foto itu tanpa berniat menyentuh bingkai kayu cantik itu.

"oi!" seru seseorang masuk kedalam kamar Alze tanpa permisi,tak lupa ia melempar cola pada Alze.

Alze spontan menangkap cola itu. "Lo? kapan kembali?" tanya Alze menatap heran kearah adik tengahnya.

"kemarin? kenapa? rindu yaa???" godanya langsung dilempar bantal kearah mukanya.

"woi kak, santai dikit dong. Masa Lo ngengas mulu!" gerutu sang adik menatap tajam kearah kakaknya.

"ck,suka suka gue lah." ngengas Alze menatap tajam kearah Abrisam—adiknya.

Sam hanya terkekeh pelan,lalu menjatuhkan dirinya dikasur kakaknya. Sudah dua tahun ia tinggal di luar kota,rumah ini masih sama seperti terakhir ia lihat.

"kapan Lo balik?" tanya Alze meletakkan colanya diatasnya meja.

"kemarin,tapi gue nongkrong dulu sama yang lain." jawab Sam. "oh,mana Azza? kok gue nggak nampak dia?"

"heh,Lo pikirlah,ini masih hari sekolah. Ya jelaslah dia disekolah." ketus Alze lagi.

"ooo,ya kan mana tau gue,gue baru pulang woi."

"Sam!! Alze! sini!" teriak Haura dari dapur. Mendengar panggilan sang mama,mereka pun langsung bergegas menuju dapur.

"woah,ini mama yang buat??" tanya Sam menatap makanan yang terlihat enak dimeja makan. Sedangkan Alze hanya menatap diam tanpa berkomentar apapun.

"iyaa sayang, akhir-akhir ini mama masak. Papa sama yang lain saja ketagihan dengan masakan mama,ya kan Alze?" tanya Haura menoleh kearah Alze.

Alze tersenyum datar mengangguk menyetujui pendapat mama. Sam mengangguk semangat,ia langsung duduk.

Dengan semangat Haura menuangkan daging rica-rica buatannya dipiring Sam lalu beralih ke piring Alze.

"nah cobain." seru Haura menatap kedua putranya. Sam dengan semangat mengambil memasukkan makanan kedalam mulutnya,sedetik itu juga rautnya yang antusias mendadak diam.

Alze menginjak kaki Sam,agar adiknya itu tidak mengatakan yang buruk tentang masakan mamanya. Alze mencondongkan badannya dekat dengan Sam.

"Sam,Lo jangan bilang masakan mama nggak enak,nanti mama bakalan sedih seharian." bisiknya memperingati sang adik.

Dengan terpaksa Sam menelan makanan itu dimulutnya dan tersenyum secerah matahari bersinar walaupun hatinya menjerit.

"gimana? enak kan?" tanya mama penuh harap.

Sam mengangguk pelan, "e-enak kok maaa,besok buat lagi yaa." ucapnya pelan,namun sedetik kemudian ia menyesali perkataannya itu.

"waaah,makan yang banyak,kamu juga Alze!" seru mama beranjak dari tempatnya.

"mama nggak makan?" tanya Alze menatap sang mama tidak menyentuh makanan dipiringnya. "itu mama ada urusan sebentar,nanti kalian cuci masing-masing ya piringnya." titahnya berjalan ke kamar,setelah itu ia menyandang tasnya dan keluar dari rumah.

"mama pergi dulu,sampai jumpa." pamitnya. Alze dan Sam melambaikan tangannya sampai pandangan mamanya menghilang.

"hueek,sumpah nggak enak kak!" lirihnya setelah melihat mamanya pergi,ia berlari kearah wastafel. "ya ampun,jadi kalian gini setiap hari??" tanya Sam lagi.

Alze mengangguk pelan sambil meletakkan piring bekas mereka diwastafel,membuat Sam berdecak pelan. "astaga mama."

1
Andri Haryono
Luar biasa
est
mamanya egois
handa_seokjin🥀
Kecewa
handa_seokjin🥀
Buruk
handa_seokjin🥀
duh kok Tante jadi gemes ma kalian 😚😚😚
Rudi Anto
foto armin
Roshamilia
best ke x best..nk start ni klu btul2 best bacaannya
Tini Laesabtini
Kenapa ga pinjem punya Azza aja biasanya kan cewe punya persediaan pembalut krn tiap bln pasti dapet
_water_blue2: heheh iya ya nggk kepikiran kesana😂
total 1 replies
Tini Laesabtini
Katanya jago beladiri udh sabuk hitam, ko ga ada perlawanan
Tini Laesabtini
Kayanya enak ya ada dilingkungan keluarga mereka, walaupun ngomongnya ga pake filter tp penuh kasih sayang diantara kaka beradik ❤️❤️❤️
Tini Laesabtini
Ada apa sih dg mama Alze ngotot bgt nikahin Alze padahal kan masih muda blm jg lulus kuliahnya se olah olah takut keburu mati besok
Tini Laesabtini
Pantesan waktu cewek yg mau dijodohin sm Alze bilang daging steaknya ga enak dn masih keras... Emang kenyataan ya masakn mama ga enak hihihi...
Nok Denok: masakan ga enak ngomng enak Krn jaga perasaan itu pembodohan,,
karena yg masak selamanya ttp bodoh dan masakannya ga ada kemajuan ttp ga enak,,
teguran atau kritik itu kdng terasa pedas dan menyakitkan,,tp akan membantu utk lbh baik
total 1 replies
LaWram$
buat ceritanya Azza sama Algha jga dong Thor🤗
_water_blue2: okee segera yaa, ditunggu aja🤗
total 1 replies
Tondang Putri
bukannya jago tekondo
Rhenii RA
Kurang nyaman aja masa iya suami istri manggilnya lo-gue😆
_water_blue2: xixixi nanti kak, mereka ganti panggilannya kok😆
total 1 replies
Maya Ratnasari
menyerngit itu apa ya Thor?
kalo bahasa Indonesia yg saya tahu itu mengernyit
_water_blue2: terimakasih kembali 🤗
Maya Ratnasari: tengkyuuu respon nya kk author
total 3 replies
im
jgn dibuka bit say
im
hedeweehhhh prank nya ga beneerrr
_water_blue2: hehehehe
total 1 replies
im
ada apakah....
Ary Cantora
emaknya kenapa ini. sandiwara kah atau ada yang ngefitnah bita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!