I'M Your Wife

I'M Your Wife

Kesialan Birgitta

Jam weker berbunyi terus menerus membuat sang pemilik berdecak kesal terbangun dan mematikan alarmnya. Gadis berambut coklat panjang itu memicingkan mata memandang jam wekernya yang menunjukkan pukul lima pagi.

"ck,rasanya sekejap gue tidur tadi malam." gerutunya menyibak selimutnya dan turun dari kasur. Gadis itu berjalan keluar kamar sambil mengikat cepol rambutnya.

Birgitta,nama gadis itu yang kerap dipanggil dengan Bita. Mahasiswi jurusan DKV alias Desain Komunikasi Visual. Ia hidup sebatang kara,tidak memiliki sanak keluarga dan orang tuanya sudah lama meninggal tepat saat ia lulus SMA.

Bita selalu terdiam menatap foto keluarganya yang terpajang diruang tamu. Ia benar-benar kesepian dirumah itu. Kehangatan dan keharmonisan dalam hidupnya sudah lenyap bersamaan dengan kedua orang tuanya dulu. Beruntung,ia masih bisa bertahan hidup dengan tabungan kedua orang tuanya yang cukup untuk menghidupi kebutuhannya sehari-hari. Seolah-olah orang tuanya tau jika akan terjadi hal ini di masa depan.

"pagi ayah,ibu." sapanya selalu absen setiap pagi memandang foto kedua orang tuanya. Ia tersenyum tipis,walaupun sebenarnya hatinya begitu tersayat. Tetapi,ia tidak ingin hidup dalam keterpurukan,ia perlu bangkit untuk melangkah kedepan.

"hmm hari ini masak apa yaa??" gumamnya memandang bahan-bahan dikulkas mulai sedikit. Hanya beberapa butir telur dan sayur mayur didalamnya.

"apa buat omelette aja?" gumamnya lagi memutuskan pilihan untuk menu sarapannya.

Gadis itu mengeluarkan semua bahan yang dibutuhkan dan menghidupkan kompor,namun api dalam kompor tak kunjung hidup. "cih,sial aku lupa ganti tabung gas. Huft, berpikir Ta,apa yang harus kau lakukan saat ini?" gumamnya berkutat pada pikirannya.

Ia menggigit ujung kukunya mencari cara agar bisa mengisi perutnya dipagi ini. Ingin rasanya membeli sarapan di warung lontong yang terletak sedikit jauh dari rumahnya. Tetapi,Ia yakin tidak akan sempat,mengingat jadwal kuliahnya masuk pagi. Ia melirik sekitar dan tatapannya jatuh pada Magicom disana. Pikirannya mendadak memiliki ide bagus,Birgitta melihat nasi tadi malam didalam Magicom,ia pun dengan segera mengeluarkan nasi tersebut kedalam mangkok.

Setelah itu,ia mengocok telur dan memasukkan beberapa sayuran yang sudah diiris,setelah itu ia menuangkan kedalam mangkuk yang ukurannya pas dengan magic comnya. Tak lupa ia menuangkan air secukupnya dan meletakkan mangkuk itu diatas air yang sudah dituangkan tadi.

"fyuuh tinggal nunggu telur kukusnya matang." serunya sambil berjalan menuju kamar mandi sambil menyambar handuk yang tergantung dekat kamar mandinya.

Bita yang sudah bersiap menggunakan baju kemeja dan celana jeans,langsung berlari kecil menuju dapur. Memastikan jika makanan yang ia buat tadi sudah matang atau belum. Matanya menyipit melihat ponselnya tampak bergetar diatas meja makan,ia pun berjalan melihat pesan dalam ponselnya itu.

Anggi

Bit,lo udah ngerjain tugas kemarin?

"huft,mulai lagi deh...minta jawaban." gerutunya memandang malas pesan yang baru dibacanya itu. Begitu kesal dengan teman kampusnya yang suka sekali meminta jawaban padanya, padahal mereka sama-sama memiliki banyak waktu untuk mengerjakan semua tugas itu.

Bita

Belum

"ah bodo amatlah bohong, capek gue ngurusin orang kayak gitu." gerutunya sambil menuangkan telur kukusnya yang sudah matang kedalam piring. Ia pun menikmati telur kukusnya sambil menonton drama kesukaannya di ponselnya.

***

Bita berjalan menuju halte bus,menunggu bus langganannya yang searah dengan kampusnya. Bita duduk sambil memandang mobil lalu lalang didepannya. Raut wajah gadis itu tampak ceria jika orang lain melihatnya,namun siapa sangka jika senyuman itu hanyalah senyuman palsu.

Ia selalu teringat tentang kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya yang begitu cepat tanpa ia bisa mencegah. Kehidupan Bita yang dulunya dimanjakan oleh kedua orang tuanya kini ia harus membanting tulang untuk memenuhi kehidupannya sendiri.

Lamunan Bita buyar dikarenakan seorang pria yang duduk disampingnya ini seperti cacing kepanasan. Tidak bisa tenang,dan membuat Bita sedikit frustasi.

Pria itu yang awalnya duduk diujung sana beringsut menggeser dekat dengannya,membuat ia begitu risih dengan kehadiran pria itu.

Bita terus menggeser menjauh namun pria itu semakin bergeser mendekatinya,membuat Bita begitu geram dengan pria itu. Bita langsung berdiri dan hendak memarahinya tiba-tiba pria itu menyuruh seorang nenek untuk duduk ditempat pria itu duduk tadi.

Malu sekaligus canggung yang ia rasakan,dengan cepat ia langsung masuk kedalam bus yang baru saja tiba didepan halte tanpa melihat nomor busnya.

Bita mengambil tempat duduk didekat jendela,menikmati udara sejuk yang menerpa wajahnya. Tetapi, matanya menyerngit saat menyadari jalan yang ditempuhnya tidak mengarah pada kampusnya.

"sial,gue salah masuk bus." umpatnya pelan,ia pun dengan segera memencet tombol agar bus itu segera berhenti. Ia pun langsung berjalan keluar dari bus itu.

"cih,gue bisa terlambat!" gerutunya memandang jam tangannya. Ia celingak-celinguk mencari angkutan umum yang bisa membawanya cepat menuju kampus.

Matanya berbinar sempurna dikala melihat pangkalan ojek didekat sana. Dengan cepat ia menyebrang menuju pangkalan itu.

Sialnya,ia malah tersandung batu sehingga tubuhnya terhuyung menyentuh aspal. Banyak pasang mata yang meliriknya bahkan ada yang menahan tawa,tidak ada yang berniat untuk menolongnya.

"uh,apes banget gue hari ini." gerutunya memegang lututnya yang terlihat mengeluarkan cairan merah. Bita berjalan tertatih-tatih menuju pangkalan ojek,ia pun meminta tukang ojeknya menuju ke kampusnya.

Sampai dikampus,Bita meringis menahan luka dilututnya duduk di bangku dekatnya,ia pun memakai sapu tangan dicampur dengan air untuk membersihkan lukanya tersebut.

"fyuuuh telat lah nih masuk kelas." pasrahnya memandang jam tangannya sudah menunjukkan pukul delapan. Bita memikirkan cara agar ia tetap bisa masuk kedalam kelas tanpa sepengetahuan dosennya.

"Bita!!" teriak seseorang membuat Bita memejamkan mata mengumpat dalam hati mendengar suara cempreng orang itu. Gadis berkuncir satu tadi berlari kearahnya sambil membawa beberapa buku ditangannya.

"Lo nggak ada kelas Bit? bantuin gue dong." seru Anggi,sedangkan Bita menggeleng keras.

"gue ada kelas,Lo kerjain aja sendiri." ucapnya dingin memasuki kelasnya diam-diam,namun Anggi tidak memperdulikannya.

"buuuu,Bita terlambat!!" teriaknya dari luar sontak membuat semuanya menoleh kearah pintu dan terdiam memandang kearah Bita.

"kamu terlambat,silahkan keluar!" sentak Dosen itu memergoki Bita yang mengendap-endap masuk untuk duduk dikursi gadis itu.

Haduh, sudahlah. Bye nilai A. gumamnya pelan dalam hati berjalan keluar dari kelas.

Alhasil ia tidak diperbolehkan masuk sampai semua kelasnya selesai. Bita membuang napas kasar lalu melirik kearah sekitar sambil bersandar didinding. Sungguh,hari ini hidupnya sedang tidak beruntung,ada saja masalah yang datang padanya.

"Anggi sialan!" umpatnya kesal.

Terpopuler

Comments

Rudi Anto

Rudi Anto

foto armin

2023-07-19

0

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Harusnya si Anggi itu berusaha sendiri napa jangan terlalu tergantung pada orang lain... Entar kalau nilaimu bagus dan bisa diterima di perusahaan lain ketika diliat hasil kerja berbeda dengan nilaimu baru kamu tau rasa.

2022-04-27

2

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Star sudah mampir ya Kaka... semangat oke... 😉

2022-04-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kesialan Birgitta
2 Kekesalan Alze
3 Terpaksa setuju
4 Ketemu Lagi
5 Masakan Mama
6 Asuransi
7 Pilihan
8 Pinjaman Uang
9 Bermuka Dua
10 Jaket Milik Alze
11 Adu Mulut
12 Nikah?
13 Kepikiran Tentang Dia
14 Ingin Kebebasan
15 Sasaran Empuk
16 Sah
17 Diusir
18 Parasit
19 Larangan Adalah Perintah
20 Bertemu Sam
21 White Bear
22 Semakin Dekat
23 Dikerjai
24 Mulai Menyukainya
25 Cemburu
26 Bantal Guling
27 Keluarga Aneh
28 Akhlakless
29 Rencana Sesat
30 Alze Marah
31 Berkelahi
32 Tidak Peka
33 Pria Itu Datang
34 Mulai Memahaminya
35 Pengganggu
36 Hampir Celaka
37 Menyesal
38 Kesalahan Fatal
39 Salah Paham
40 Dalam Bahaya
41 By Your Side
42 Trauma
43 Menyusahkan
44 Keceplosan
45 Mimisan
46 Tawaran
47 Ungkapan Tulus
48 Family Time
49 Dikejar
50 Mengintai
51 Jangan Pergi
52 Terjebak atau Menjebak?
53 Terlalu Obsesi
54 Penganggu
55 Ternyata Dia
56 Istimewa
57 Kesalahan Pahaman
58 Belajar Mengemudi
59 Hari yang Spesial
60 Bertingkah Aneh
61 Ngidam
62 Kotak
63 Misterius
64 Pemutih Pakaian
65 Hukuman
66 Permintaan Mama
67 Hadiah Fisik dan Batin
68 Persiapan
69 Pekerjaan Alze
70 Kali Ini Terjebak
71 Bisa Tidak Kalian Menjauh?!
72 Salah Beli
73 Lupa Belajar
74 Pemakaman Orang Tua Bita
75 Something Wrong
76 Belanja
77 Masih Takut
78 Malas
79 Heboh Sekelas
80 Tidak Semudah Itu
81 Melahirkan
82 Lulus Bersama (End)
83 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kesialan Birgitta
2
Kekesalan Alze
3
Terpaksa setuju
4
Ketemu Lagi
5
Masakan Mama
6
Asuransi
7
Pilihan
8
Pinjaman Uang
9
Bermuka Dua
10
Jaket Milik Alze
11
Adu Mulut
12
Nikah?
13
Kepikiran Tentang Dia
14
Ingin Kebebasan
15
Sasaran Empuk
16
Sah
17
Diusir
18
Parasit
19
Larangan Adalah Perintah
20
Bertemu Sam
21
White Bear
22
Semakin Dekat
23
Dikerjai
24
Mulai Menyukainya
25
Cemburu
26
Bantal Guling
27
Keluarga Aneh
28
Akhlakless
29
Rencana Sesat
30
Alze Marah
31
Berkelahi
32
Tidak Peka
33
Pria Itu Datang
34
Mulai Memahaminya
35
Pengganggu
36
Hampir Celaka
37
Menyesal
38
Kesalahan Fatal
39
Salah Paham
40
Dalam Bahaya
41
By Your Side
42
Trauma
43
Menyusahkan
44
Keceplosan
45
Mimisan
46
Tawaran
47
Ungkapan Tulus
48
Family Time
49
Dikejar
50
Mengintai
51
Jangan Pergi
52
Terjebak atau Menjebak?
53
Terlalu Obsesi
54
Penganggu
55
Ternyata Dia
56
Istimewa
57
Kesalahan Pahaman
58
Belajar Mengemudi
59
Hari yang Spesial
60
Bertingkah Aneh
61
Ngidam
62
Kotak
63
Misterius
64
Pemutih Pakaian
65
Hukuman
66
Permintaan Mama
67
Hadiah Fisik dan Batin
68
Persiapan
69
Pekerjaan Alze
70
Kali Ini Terjebak
71
Bisa Tidak Kalian Menjauh?!
72
Salah Beli
73
Lupa Belajar
74
Pemakaman Orang Tua Bita
75
Something Wrong
76
Belanja
77
Masih Takut
78
Malas
79
Heboh Sekelas
80
Tidak Semudah Itu
81
Melahirkan
82
Lulus Bersama (End)
83
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!