FIRST LOVE LAST LOVE (Sekuel MENJADI YANG KEDUA)

VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA 🙏

"Selamat siang menjelang sore nona Arianna. Selamat datang di Jakarta", ucap pelayan yang melihat kedatangan putri tertua majikan mereka.

"Siang, di mana mama dan papa ku?".

"Nyonya sedang bersama tuan di kamarnya, nona", jawab pelayan dengan hormat.

Arianna menganggukkan kepalanya, "Bawa tas kekamar ku, aku akan menemui mama dan papa", ucap Arianna tersenyum ramah.

"Baik nona", jawab pelayan muda itu dengan hormat.

Arianna melangkah menuju ke kamar Naura dan Kevin.

Tok tokk tok

"Masuk!

Terdengar suara lembut yang sangat Arianna rindukan.

Ceklek.. "Ma

Naura yang terlihat sedang menyulam di sofa melihat siapa yang datang, itu suara putri kesayangannya. "Sayang, kau sudah datang?", ucap Naura seakan tidak percaya melihat Arianna sudah kembali ke Jakarta dan saat ini berada di hadapannya.

Arianna sekilas melihat papanya yang rebahan di tempat tidur menggunakan syal. Seketika raut wajah Arianna berubah menjadi sedih. Laki-laki paru baya yang sangat disayanginya ternyata benar-benar sakit sekarang. Tubuhnya terlihat lemah dengan mata terpejam.

"Ma, ada apa dengan papa?".

"Ayo ikut mama, kita bicara di luar. Biarkan papa istirahat".

Arianna menganggukkan kepalanya perlahan. "Iya ma", ucapnya sambil mengikuti langkah mamanya menuju ruang kerja.

Setelah berada di dalam ruang kerja, Arianna memeluk tubuh Naura. Begitu pun Naura tak henti ia mencium wajah putrinya itu.

"Mama sangat merindukan mu sayang, syukurlah kau sekarang telah kembali".

"Aku juga rindu sekali dengan mama, papa dan Brianna. Tapi mama tahu sendiri pekerjaan ku sangat banyak. Perusahaan software yang dibangun papa puluhan tahun yang lalu sekarang semakin maju pesat ma, saat berada di tangan ku", ucap Arianna bangga pada dirinya.

Naura tersenyum mendengar nya. "Iya, mama tahu akan kemampuan mu sayang".

"Oh ya ma, apa yang terjadi dengan papa? Apa benar jantung papa bermasalah? Beberapa hari yang lalu Hendra asisten papa menghubungi asisten ku".

"Iya, beberapa hari yang lalu saat sedang berada di ruangan kerja di kantor, papa mengeluhkan sakit dadanya. Beruntung saat itu ada adikmu dan Hendra asisten papa mu di ruangan itu".

"Papa dinyatakan mengalami serangan jantung ringan. Dokter menyarankan agar papa di rawat inap di rumah sakit. Tetapi kau tahu sendiri papa pasti tidak mau di dirawat di rumah sakit. Alasan papa mu tetap sama, jika ia dirawat inap maka semakin akan membuatnya sakit bukan semakin membaik".

Huhh.. Arianna menarik nafasnya dalam-dalam.

"Tapi, kau tidak perlu kuatir nak. Dokter jantung papa dua kali sehari akan memeriksa kondisi papa mu sayang. Sebentar lagi dokter Aulia akan datang memeriksa kondisi papa", ucap Naura sambil mengusap wajah Arianna yang nampak kuatir.

Tok tok

Permisi nyonya, dokter Aulia sudah datang ingin memeriksa kondisi tuan", ucap Hendra asisten Kevin.

"Oh iya, biarkan masuk. Ayo kita kekamar, dokter akan memeriksa keadaan papa mu", ujar Naura.

"Iya ma.

Terlihat Hendra mempersilahkan dokter masuk kedalam kamar. Menyadari tubuhnya di sentuh, Kevin membuka matanya.

"Sayang, dokter Aulia akan memeriksa mu. Tapi kau harus tahu siapa yang sudah datang sekarang", ucap Naura sambil menggenggam erat jemari tangan suaminya yang terlihat lemah.

Kevin membuka matanya, memaksakan diri untuk tersenyum di hadapan istrinya. Menit berikutnya tatapan matanya tertuju pada gadis yang sangat dirindukannya. "Arianna ? Kau kembali nak". Dengan semangat Kevin mendudukkan tubuhnya.

"Sayang, kau sedang sakit. Dokter Aulia akan memeriksa mu".

"Aku sudah sembuh, lihatlah dada ku tidak sakit lagi. Kemari nak, berikan pelukan kepada papa mu", Ucap Kevin pada putrinya Arianna.

"Papa masih sakit, sekarang dokter harus memeriksa keadaan papa. Setelah itu aku akan memeluk papa sebanyak yang papa inginkan", seru Arianna.

"Tidak. Papa minta sekarang!".

Arianna menatap mamanya. Naura tersenyum dan menganggukkan kepalanya, memberi isyarat pada putrinya agar menuruti permintaan papanya.

"Hughh, papa tidak berubah. Pemaksa", ketus Arianna tersenyum sambil mengambur kedalam pelukan Kevin yang mendekap tubuhnya dengan erat.

"Papa senang akhirnya kau kembali, nak. Lihatlah papa langsung sehat dengan melihat mu".

"Hughh, Arianna menghembuskan nafasnya.

*

"Tuan Kevin sekarang baik-baik saja. Jantungnya baik. Teruslah buat suasana hatinya bahagia", ucap dokter kepada Naura dan Arianna sebelum pamit undur diri.

Sekarang hanya tinggal mereka bertiga di dalam kamar megah itu.

Arianna sangat bersemangat dan antusias menceritakan pencapaian perusahaan selama ditangannya.

Kevin tersenyum bangga mendengar penjelasan putrinya itu. Beberapa saat kemudian..

"Papa senang mendengar semua itu, sebelum kau menceritakan semuanya orang papa sudah menceritakan kehebatan mu memimpin perusahan".

"Namun sebagai orang tua papa dan mama ingin melihat putri-putri juga berhasil dalam berumah tangga, itu yang paling membuat papa dan mama bahagia Arianna".

Seketika senyuman hilang dari wajah cantik Arianna. Ia tahu kemana arah pembicaraan itu. Namun untuk saat ini ia hanya bisa sebagai pendengar saja, tidak bisa memberikan sanggahan seperti biasanya. Arianna tahu papanya sedang masa pemulihan. Dan dokter beberapa saat yang lalu mengingatkan nya untuk membuat papanya bahagia. Tentu saja Arianna tidak mau membuat kondisi papanya drop lagi.

Setelah berbincang lama dengan papa dan mamanya, Arianna berpamitan kekamar nya ingin membersihkan tubuhnya sebelum makan malam bersama keluarganya.

Setelah berada didalam kamar, Arianna mengembuskan napasnya. Gadis itu melompat dengan kasar keatas tempat tidur empuk yang sudah sangat lama tidak di tiduri nya.

"Oh, bagaimana ini. Aku dihadapkan dua pilihan. Papa meminta ku menetap di Jakarta dan langsung memimpin perusahaan. Atau aku boleh kembali ke Amerika tetapi menikah dengan laki-laki pilihan mama papa".

"Huhh, pilihan yang sangat sulit. Bahkan papa meminta ku memutuskannya segera. Papa meminta ku memberikan jawaban besok pagi", batin Arianna kesal sambil memijat pelipisnya.

"Ahh, sudahlah sebaiknya aku berendam saja. Tubuh ku lelah, pikiran ku lelah", ucapnya sambil masuk ke walk in closet dimana wardrobe miliknya berada.

Arianna mengambil handbag yang dibawahnya selama penerbangan tadi. Ia membuka handbag tersebut.

Sesaat kemudian..

"What? Punya siapa ini", ucap Arianna setengah menjerit. Melihat isi tas nya pakaian pria yang bukan miliknya.

"Oh my God, tas ini bukan milikku. Arianna nampak berpikir sejenak. "Jangan katakan tas ini milik laki-laki yang aku tabrak tadi saat di bandara", ucap Arianna kesal.

"Bagaimana caranya aku menemukan laki-laki tadi, Ahh hidupku benar-benar sial. Besok saja aku meminta asisten papa melihat CCTV bandara", ucapnya sambil masuk kekamar mandi dengan perasaan kesal.

"Aku benar-benar ceroboh, didalam tas ku selain pakaian membawa berkas berharga pula. Semoga semuanya aman bersama laki-laki yang ku tabrak tadi. Sial".

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

SERPIHAN HATI ELLENA

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT