Kisah seorang gadis desa yang merantau ke ibukota, dikhianati oleh sang tunangan yang selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Nasib tragis kembali menimpa, dia di pecat dari perusahaan tempatnya bekerja dengan tidak hormat.
Hingga takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang pengusaha muda yang juga memiliki masa lalu kelam, melalui putra kecil pengusaha tersebut yang sangat menyayangi Nabila.
Akankah kebahagiaan berpihak pada Nabila?
Yuk, ikuti perjalanan cinta Nabila dan sang pengusaha, yang mengharukan, romantis, sekaligus kocak 🥰
____
Dalam tahap revisi PUEBI ☺🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahabat Nabila
Sementara itu di sebuah kota kecil, Hendra sedang menerima panggilan dari seseorang...
"Hallo Saras, ada apa? tumben pagi-pagi gini kamu udah hubungi aku?" tanya Hendra kepada Saraswati, sahabatnya juga sahabat Nabila yang akhir-akhir ini terlihat sangat dekat dengannya dengan penuh selidik.
"Iya Hendra,, aku butuh bantuan mu? jawab saras, "kamu mau kan pagi ini mengantarku ke Perpusda untuk mencari referensi buku buat bahan skripsi ku?" lanjut Saras dengan memohon. "Kamu kan juga bisa sambil mengerjakan skripsi mu di sana nanti," bujuknya lagi kepada Hendra.
"Oke, nanti jam 8 aku jemput kamu ya..." ucap Hendra langsung menyetujui permintaan Saras.
"Siap,,, makasih Hendra," jawab Saras dengan manja, "kamu memang yang terbaik," puji Saras kepada Hendra. Saras kemudian menutup telponnya sambil senyum-senyum sendiri.
Saras, Rendy, Hendra dan Nabila adalah sahabat sejak pertama kali mereka menjalani Ospek bersama di sebuah Universitas di Kota B.
Persahabatan mereka yang awalnya hanya sebatas persahabatan tanpa melibatkan perasaan, namun seiring berjalannya waktu mereka menemukan kenyamanan dengan pasangan masing-masing, hingga akhirnya persahabatan mengantarkan mereka pada perasaan saling suka.
Hendra yang akhirnya melabuhkan hati pada Nabila, sedangkan Rendy menjalin hubungan serius dengan Saras.
Hubungan Rendy dan Saras yang terlalu berani membuat orang tua Saras sangat khawatir dengan pergaulan putrinya tersebut, hingga mereka meminta Saras dan Rendy untuk segera bertunangan meski saat itu mereka baru semester enam.
Berbeda sekali dengan gaya pacaran Hendra dan Nabila yang malu-malu dan sembunyi-sembunyi. Nabila sangat menjaga diri meski dia tahu perasaan Hendra kepadanya benar-benar tulus dan bukan sekedar main-main, tapi Nabila memegang teguh prinsipnya untuk tidak melakukan sentuhan fisik sebelum dirinya halal bagi pasangannya.
Dan Hendra pun bisa mengerti dan sangat menghargai prinsip yang dipegang Nabila, dia pun berjanji akan menjaga Nabila dengan baik. Meskipun mereka berempat sering pergi bareng dan pasangan Saras - Rendy sering mengumbar kemesraan, Hendra dan Nabila sama sekali tidak terpengaruh.
Hingga pada suatu hari kebahagiaan salah satu dari pasangan tersebut harus terenggut karena kabar duka dari keluarga Rendy yang mengatakan bahwa Rendy mengalami kecelakaan lalu-lintas di jalan raya, saat itu Rendy sedang perjalanan kembali pulang setelah mengantarkan Saras ke rumah nya setelah mereka berkencan malam itu.
***** Flashback On
"Hallo Saras," terdengar suara laki-laki terdengar lirih dan menyimpan kesedihan mendalam di ujung telepon dari seberang sana.
"Hallo Om,,, ada apa Om?" jawab Saras pelan sambil mengerutkan dahinya dan bertanya-tanya dalam hati, mengapa malam-malam begini Om Adam, ayahnya Rendy menghubunginya. "Apa ini ada hubungannya dengan Rendy ya?" batin Saras.
"Rendy sudah sampai rumah kan om?" tanya Saras penasaran, dia tidak mau menduga-duga, makanya Saras memutuskan untuk bertanya lebih dulu kepada ayah Rendy.
"Iya nak Saras, itu yang mau Om sampaikan kepada mu," kata Om Adam, "tadi sepulang Rendy dari rumah kamu, dia mengalami kecelakaan tunggal, dan..." sambil menghembuskan kasar nafasnya Om Adam tiba-tiba berhenti berbicara, hanya suara nafasnya yang terdengar sangat berat dan sarat akan beban.
"Rendy kenapa Om, gimana keadaannya... dia baik-baik saja kan Om? Rendy gak apa-apa kan Om? jawablah Om?" Saras nampak frustasi, dia terus saja bertanya dan terlihat sikapnya sangat panik.
"Nak,,," Om Adam menjeda kalimat nya, "bersabarlah... dan tenangkan dirimu, Rendy sudah pergi meninggalkan kita semua,,,
" Tidak! Tidak mungkin, Om pasti bohong kan?" sambil berteriak histeris, sedetik kemudian Saras jatuh tak sadarkan diri.
***** Flashback Off
Semenjak kejadian itu Saras menjadi pribadi yang pendiam, dia tampak selalu murung dan tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Dia pun tidak peduli lagi dengan kuliahnya yang sudah memasuki semester tujuh, dan sebentar lagi menjalani PKL.
Hendra dan Nabila sering mengunjungi Saras ke rumahnya untuk memberikan support, namun sepertinya Saras sudah benar-benar kehilangan gairah untuk melanjutkan hidup.
Nabila tak pernah bosan menyambangi rumah sahabatnya itu, hampir setiap hari di sela-sela kesibukannya membuat skripsi pun Nabila tetap meluangkan waktu untuk menghibur Saras.
Hingga Nabila menyelesaikan kuliahnya dan diwisuda dia masih tetap bersabar memberi support dan dukungan untuk Saras, Nabila yakin suatu hari nanti Saras sahabatnya yang centil itu pasti kembali.
*****Flashback On
Suatu hari Nabila memberi kejutan kepada Saras,, "Nih, undangan buat kamu, dateng ya..." ucap Nabila sambil menyodorkan sebuah undangan kepada Saras, sambil menelisik apa reaksi sahabatnya itu.
"Apa ini?" tanya Saras menyelidik sambil tangannya meraih undangan yang disodorkan oleh Nabila tadi.
"Bacalah, dan kamu akan tahu isinya," jawab Nabila sambil senyum.
Nampak dahi Saras mengkerut,,, "undangan pertunangan," Saras membaca lirih undangan tersebut, dan sedetik kemudian dia melanjutkan membaca lagi dengan suara yang lebih keras "pertunangan Hendra dan nabila," seru Saras. Wajah Saras tampak tersungging senyum bahagia, sambil beranjak dari tempat duduknya dia menghampiri Nabila dan memeluknya.
"Selamat ya Bill,,," ucap Saras sambil memelukmu sahabatnya itu dengan erat, "akhirnya kalian akan segera menikah," lanjut Saras lagi sambil tersenyum berbahagia untuk sahabatnya.
Nabila merenggangkan pelukan mereka, "makasih Ras,,, tapi pernikahannya masih lama kok. Nunggu mas Hendra selesai kuliah dulu," jawab Nabila.
"Emang kalian wisudanya gak bareng?" tanya Saras heran.
"Enggak Ras, kemarin mas Hendra ambil cuti dua semester untuk mengurus pekerjaannya yang cukup menyita waktu, jadi dia tidak bisa membagi jadwalnya untuk kuliah dan tahun ini baru dia lanjut lagi," jawab Nabila menjelaskan. "Oh iya Ras, kamu apa gak ada keinginan untuk lanjut kuliah lagi? Bisa barengan kan sama mas Hendra?" lanjut Nabila
"Entahlah..." jawab Saras bimbang.
***** Flashback Off
trus Selly kebagian ulet bulunya donk kasiannn