Dia Bukan Aku Arkan

pada hari yang sudah di tunggu-tunggu oleh banyak orang tapi tidak untuk seorang Sharena' dan mungkin juga Arkan' hampir semua tamu sudah hadir di sana hanya Shelly putri tiri dari bibik Sharena yang tidak terlihat hadir di sana' yang tidak di ketahui keberadaan nya, oleh mommy Arkan yang terus mencari keberadaan nya, di sana karna merasa sama sekali tidak menyukai acara pernikahan antara Arkan putra bungsu nya, dan juga Sharena' saudari kembar Lusiana' yang memang juga tidak pernah di sukai oleh nya' karna status sosial mereka yang begitu jauh berbeda.

Arkan yang sedang berada di kamar hotel nya' tempat acara pernikahan nya, yang akan segera berlangsung' menarik nafas nya, panjang saat melihat pantulan dirinya sendiri dari balik cermin yang ada di depan nya.

( " menikah lah Arkan' bila pun pernikahan ini tidak membawa kebahagiaan untuk mu' setidaknya pernikahan mu ini' membawa kebahagiaan untuk orang lain Arkan. " )

Gumam Arkan pada dirinya sendiri yang masih saja berdiri di depan cermin yang ada di depan nya.

" sudah siap. "

Arkan yang mendengar suara furkan kakak laki-laki nya, yang sedang bertanya pada nya, dengan tersenyum begitu senang ke arah nya' karna belum mengetahui tentang diri nya, yang secara tidak sengaja mendengar pembicaraan sang kakak laki-laki bersama Daddy nya.

" sudah. "

Jawab Arkan singkat sambil berjalan menuju ke arah pintu kamar hotel tempat nya, menginap berencana meninggal sang kakak laki-laki di sana begitu saja.

" apa ada masalah Arkan. "

Furkan yang melihat sikap Arkan adik bungsunya yang terlihat bersikap sedikit dingin pada nya, tidak seperti biasa nya, Arkan adik nya, akan selalu bersikap manja pada nya, seperti seorang adik perempuan kini terlihat begitu dingin pada nya, bertanya' pada Arkan yang terlihat sedang meraih gagang pintu kamar nya, untuk keluar dari sana.

" tidak ada' aku hanya sedikit gugup saja. "

Jawab Arkan dingin yang langsung keluar dari dalam kamar nya' meninggalkan furkan yang terpaku di tempat nya, karna merasa bingung dengan sikap sang adik yang tiba-tiba saja berubah' karna menurut nya, tidak mungkin sang Daddy akan memberi tau kan kelakuan buruk nya, pada sang adik bungsu' walau semarah apapun sang Daddy ke pada dirinya yang sudah menyakiti hati Arkan adik nya sendiri.

di tempat acara pernikahan.

Terlihat Sharena sudah tampil dengan begitu cantik nya' yang menggunakan gaun pengantin nya, yang berwarna putih' yang berwarna senada dengan baju yang di gunakan oleh Arkan sang mempelai pria yang membuat nya, merasa begitu jijik' karna di anggap sudah menghancurkan hidup nya, yang selama ini baik-baik saja walaupun dirinya yang terlahir dari keluarga miskin' hingga dirinya harus ikut bekerja keras untuk membantu kedua orang tua nya, yang masih harus membiayai sekolah adik-adik nya.

" sayang' bagaimana perasaan mu apakah terasa berbunga-bunga seperti yang bibik' rasakan dulu saat akan menikah dengan suami bibik' sayang. "

Bibit Sharena yang sedang berdiri di samping Sharena sengaja bertanya dengan penuh antusias pada Sharena yang terlihat terus cemberut untuk mencair suasana hati Sharena agar bisa sedikit tersenyum saat berada di hadapan para tamu mereka' terutama tamu dari keluarga Arkan' yang semua berasal dari kalangan atas.

" aku baik-baik saja bik' bibik jangan khawatir kan aku bik' untuk hari ini aku tidak akan membuat masalah yang akan mempermalukan semua orang bik. "

" apa kamu yakin dengan apa yang baru saja kamu katakan Sharena. "

Tanya mommy Arkan dengan sinis pada Sharena' yang membuat bibik Sharena terdiam di tempatnya karna mengetahui tentang mommy Arkan yang tidak pernah menyukai Lusiana di masa lalu dan kini dia kembali tidak menyetujui pernikahan Sharena dan Arkan' putra bungsu nya, yang sudah di tentukan oleh suami nya, yang terpaksa di terima nya, atas paksaan dari sang suami.

" karna kami sudah cukup malu dengan apa yang sedang terjadi saat ini' tentang keluarga kami yang harus berhubungan dengan keluarga miskin yang datang dari kampung Sharena. "

" mbak. "

Tegur bibik Sharena pada mommy Arkan yang terlihat sedikit keterlaluan saat berbicara dengan Sharena keponakan nya.

" tidak apa-apa bik' bukankah dia ini mertua ku bik' jadi dia bisa berbicara seenaknya' jadi aku pun bisa berbicara seenak hati ku bik' agar kami terlihat jadi lebih akrab bukan begitu ibu mertua. "

Tanya Sharena pada mommy Arkan dengan tatapan intimidasi nya, yang membuat bibik nya, menelan ludah nya, kasar karna berpikir tentang Sharena yang akan kembali membuat masalah di depan semua orang' karna dia begitu hafal dengan sikap Sharena yang tidak akan pernah mengalah pada siapapun yang di anggap nya, sudah menghina keluarga nya, tidak seperti Lusiana yang hanya akan diam saja dan menangis dengan diam-diam di belakang semua orang.

" apa Anda pernah makan nasi ibu mertua' jika ada apa anda tidak malu dengan teman-teman anda' karna nasi itu datang nya, dari kampung ibu mertua' atau anda memang sudah tidak punya urat malu karna terlalu tebal menggunakan kosmetik ibu mertua. "

" kau. "

Mommy Arkan yang ingin marah pada Sharena mengurungkan niatnya saat melihat orang-orang yang ada di sana sedang memperhatikan mereka berdua yang sedang bersitegang' dengan cepat mommy Arkan berpura-pura tersenyum pada semua orang yang ada di sana.

" aku ini Sharena' bukan Lusiana yang tergila-gila pada putra sialan mu itu ibu mertua jadi bersikap sopan lah pada ku' atau akan kubuat putra kesayangan mu itu membenci mu ibu mertua karna kau tau sendiri kan kekuatan goyangan hot seorang wanita yang akan membuat pria lupa segalanya termaksud dirimu ibu kandung nya, sendiri ibu mertua ku malang. "

Setelah mengatakan itu Sharena langsung berlalu pergi dari hadapan mommy Arkan yang terlihat begitu marah pada nya, sambil sedikit melenggak-lenggok kan pinggang nya, yang terlihat begitu seksi' di depan mommy Arkan' menuju ke arah tempat acara pernikahan dirinya dan Arkan yang akan segera berlangsung.

" anak kurang ajar berani-beraninya dia berbicara seperti itu pada ku' apa dia tidak pernah di ajarkan sopan santun oleh orang tua nya. "

Mommy Arkan yang sedang begitu marah pada Sharena yang begitu berani menjawab ucapan dari nya, mengomel pada dirinya sendiri yang bisa di dengar oleh bibik Sharena yang masih berdiri di dekat nya.

" bukan tidak di ajarkan' tapi dia terlalu banyak belajar mbak' makanya dia bersikap seperti itu.. Karna dia bukan Lusiana' dia Sharena' yang akan bersikap baik jika di perlukan baik' dan akan bersikap buruk pada orang yang menurut nya, sudah bersikap buruk pada nya, mbak. "

Ucap bibik Sharena yang juga memilih pergi dari sana berjalan menuju ke arah tempat suami nya, berada' meninggal mommy Arkan sendirian di sana' karna memang dirinya yang selama ini tidak pernah dekat dengan mommy Arkan' yang selalu memandang nya, rendah karna berasal dari keluarga miskin yang datang dari kampung.