Zira mengetahui kekasih nya selingkuh dengan sahabatnya sendiri dua hari sebelum ijab kabul diucapkan.
Namun Zira tetap bertahan dan melanjutkan pernikahan karena tak mau orangtu malu.
Sayangnya sang tunangan memilih pergi dengan kekasihnya dan meninggalkan nya, di tengah orang banyak. Zira malu dan putus asa. Begitu juga dengan orangtuanya.
Tiba tiba muncullah seorang pria yang bersedia menikahi Zira, menggantikan posisi sang kekasih.
Dia adalah Juan, pria muda yang sudah beberapa kali bertemu dengan Zira secara tidak sengaja. Entah apa yang membuatnya mengajukan diri dan mau menikah dengan zira.
Bagaimana kisahnya???
Akankah rumah tangga mereka berjalan baik? atau berujung di meja perceraian??
Akan kah kedua nya saling cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan
Juan keluar apartemen tanpa berpamitan pada Zira. Dia berjalan menuju mobilnya dan segera melajukannya ke bascamp.
Tadi malam mereka membawa Andika kesana. Juan sendiri yang ingin menghukum Andika atas perbuatannya.
"Pagi bos" ucap pengawalnya menyambut kedatangan Juan.
"Pagi, dimana dia?" tanya Juan.
"Dia ada di dalam bos. Silahkan." ucap Diki pada Juan.
Juan melangkah memasuki ruangan penyekapan Andika. Langkahnya cepat menuju kamar yang terletak di ujung paling sudut dari semua bangunan tersebut.
Juan membuka pintu kamar, tampak Andika duduk dan terikat disana. Dia mengangkat wajahnya saat mendengar ada orang memasuki ruangannya.
Juan membuka tirai jendela yang tertutup rapat. Cahaya terang langsung menerobos masuk menerangi ruangan tersebut.
"Bagaimana kabar mu,pecundang!" tanya Juan pada Andika
"Cih," Andika mendecih di depan Juan. Tatapan angkuh dan tak suka jelas terlihat di wajahnya.
"Begini ternyata cara seorang Juan menghadapi lawannya. sungguh sikap seorang pengecut." ejek Andika.
Juan terlihat menahan emosi mendengar ucapan Andika.
"Aku bukan seorang pengecut seperti mu yang bersikap licik dengan menyerang Zira seperti itu." ucap Juan.
"lepaskan ikatannya"
"Dan tinggalkan kami berdua."
Juan berjalan mendekati Andika yang sudah lepas. Juan mencengkram leher Andika.
"Dengar, ini peringatan pertama dan terakhir jangan coba menyentuh istriku walaupun hanya sehelai rambutnya. Karena aku tak akan membiarkan itu terjadi." ucap Juan.
"Bagaimana jika Zira yang mendekati ku? Aku tahu dia masih sangat mencintai ku." ucap Andika dengan senyum mengejek.
"Kami sudah lama berpacaran, apa kau tahu dia Sangat mencintai ku,dia sudah memberikan segalanya padaku, bahkan dia rela mati demi diriku, dari situ saja sudah jelas terlihat. Kau hanyalah sampah yang coba bersanding dengan berlian, itu tidak mungkin. Aku tahu kau menikahinya karena dia kaya, dan kau ingin menguasai semua harta kekayaaan papanya. benar bukan??? aku tahu semua tentang mu, kau hanya lah pria miskin yang di pungut oleh Radit, dan_"
Bugh...
sebuah bogem mentah mendarat di pipi Andika. Selanjutnya terjadi perkelahian diantara mereka. Baru beberapa pukulan Andika sudah jatuh terkapar berlumuran darah di wajahnya. Tenaganya tak mampu melawan tenaga Juan.
Juan sangat emosi mendengar ucapan Andika yang menghina dirinya, dia tulus mencintai Zira tanpa mengharapkan harta kekayaan papanya.
"Dengar, aku bukan pria brengsek seperti mu dan aku mencintai Zira tulus, dan Zira juga mencintai ku!" ucap Juan penuh emosi.
"Hahaha..." Andika tertawa di sela menahan sakitnya.
"Dia masih mencintai ku dan aku akan merebutnya kembali."
"Itu takkan mungkin terjadi. Sebelum semua itu terjadi aku sendiri yang akan mengirim mu ke neraka. Zira hanya akan menjadi milikku." bugh...
kembali Juan menghajar Andika. Andika hanya mampu meringis menahan sakit.
"Pengawal , antarkan dia ke rumah orang tua nya.Letakkan saja di depan pintu rumahnya." perintah Juan.
Pengawal membawa Andika pergi dan mengantarkannya kembali ke rumah orang tua nya.
Juan keluar ruangan tersebut menuju ruangan tamu. Dia duduk termenung, memikirkan semua ucapan Andika.
Zira memang belum mencintaiku, tapi aku akan buat dia mencintai ku. Aku tidak akan melepaskannya. Aku tidak mau melepaskannya. Jika dengan cara lembut tidak bisa aku akan mendapatkan nya dengan caraku sendiri.
aku... aku ....
tidak Juan tidak, jangan bodoh jika kau memaksanya dia akan semakin membencimu,
akh......
Juan berteriak kesal.
Dia bangkit pulang ke apartemen nya.
Zira turun dari, hari ini dia tidak berniat pergi hm kemanapun..Zira masih takut untuk bertemu dengan Andika.
Zira celingak celinguk mencari Juan tidak ada.
Alhamdulillah dia tidak ada di rumah, aku jadi nggak canggung dibuatnya. aku heran kenapa dia jadi berani dan aaaaa.... dia mencium ku, ucap Zira dalam hati.
Setelah di asyikan tidak ada Juan, Zira
berjalan ke dapur dan mulai memasak. Hari ini Zira masak asam manis Ikan gurame, udang goreng, sayur asem. Zira asyik memasak sambil mendengarkan lagu kesayangannya.
Semua masakan sudah selesai, Zira membersihkan peralatan yang dia gunakan untuk memasak.
kemudian duduk di ruang tamu dan menonton televisi.
