Suami Pengganti 2

Suami Pengganti 2

Awal kisah

Zira Danish Hartanto, gadis cantik, imut dan ceria. Berusia dua puluh empat tahun dan merupakan putri satu satunya keluarga Hartanto.

Zira baru kembali dari Paris dan akan menikah dengan kekasihnya yang bernama Andika. Mereka telah bertunangan bulan lalu, dan akan menikah dua hari lagi.

Dengan langkah tergesa sambil menyanyikan lagi kesayangannya, Zira melangkah menuju lift untuk memberi kejutan kepada tunangannya Andika Pratama di apartemen nya.

Zira tersenyum sendiri membayangkan Andika akan tersenyum bahagia mendapatkan kejutan darinya.

Ting....

Pintu lift terbuka, Zira kembali melangkah dengan ceria.

Didepan pintu apartemen Andika, Zira mengambil kunci, dan ingin membukanya. Namun Zira terkejut saat dia mendorong pintunya tak terkunci.

Andika ini ceroboh sekali, gimana jika ada pencuri yang masuk. bathinnya.

Zira melangkah masuk ke dalam, ruang tamu kosong, namun dirinya kembali terkejut melihat sepatu dan pakaian wanita berserakan di lantai.

Wajahnya yang semula ceria berubah menjadi pias, senyumnya hilang dan jantungnya berdegup kencang, pikirannya mulai panik, was was dan takut. Takut apa yang dibayangkannya menjadi kenyataan.

Sepatu siapa ini? Dimana mereka? Apakah di dalam kamar? dan Apa yang dilakukan Andika di dalam kamar dengan wanita tersebut.

Dengan sisa keberanian nya dan didorong rasa ingin tahunya yang besar, Zira terus melangkah menuju kamar Andika.

Nafasnya memburu dengan jantungnya berdegup kencang. Seiring dengan langkah nya yang semakin mendekati pintu kamar tidur andika. Zira paham betul letak kamar Andika karena dia sudah dua kali berkunjung kesana.

Samar samar dia mendengar suara desahan. Zira mendengar suara wanita yang dia yakini berasal dari dalam kamar Andika.

Hatinya menjerit sakit, Dadanya terasa sesak dan nafasnya terasa sangkut di tenggorokan, tapi dia masih mampu menguasai dirinya. Tinggal satu pertanyaan yang muncul di kepalanya siapa wanita yang bersama Andika saat ini???

Walau Jantung nya bagai di remas, di tarik paksa dan dicabut dari tempatnya, sakiiiit yang luar biasa. Luka yang begitu dalam dan parah tapi tak berdarah.

Tetapi Zira terus melangkah, walau kakinya gemetar, langkahnya semakin mendekat. Dari celah pintu yang tak tertutup rapat, Zira dapat melihat langsung apa yang calon suaminya lakukan dan dengan siapa dia melakukannya???

Pemandangan didepan matanya sangat menyakitkan hati dan jiwanya. Dia melihat sendiri calon suaminya sedang asyik bercinta dengan sahabatnya sendiri. Sungguh pemandangan yang sangat menyakitkan hati.

Zira membekap mulutnya kuat agar dia mengeluarkan suaranya, airmatanya jatuh bercucuran dengan deras.

Dengan kaki gemetarnya Zira berjalan mundur ke belakang, hingga tak sengaja dia membentur meja. Makanan yang dia bawa ditangannya jatuh berserakan di lantai. Menimbulkan suara yang mengagetkan kedua pasangan yang tengah memadu kasih.

Andika dan Cinta melihat kearah pintu secara bersamaan dan mereka terkejut mendapati Zira yang berdiri disana.

Wajah Andika pucat pasi, mengingat dirinya tertangkap basah oleh Zira, begitu juga cinta.

"Zira, sayang....ini tidak seperti yang kamu pikirkan! teriak Andika.

"Zira.." Andika terus memanggil namanya.

Namun Zira tak memperdulikannya. Zira bangkit dan berlari secepat mungkin.

Zira

Andika bangkit dan menyambar celananya kemudian memakainya asal, dia berusaha mengejar Zira. Sementara cinta duduk dan tersenyum kecut.

Zira terus berlari dan menghilang masuk di dalam lift. Meninggalkan Andika di belakang dan tak mampu lagi mengejarnya.

Zira menangis sejadi jadinya disana. Hingga dia terduduk di dalam lift. Tangan dan kakinya masih bergetar hebat. Zira tak mampu untuk menopang tubuhnya.

Lift terbuka dan Zira kembali bangkit, kemudian dia berlari keluar dari bangunan tersebut. Berlari secepat mungkin hingga tanpa dia sadari dia menabrak seseorang yang tak lain adalah Juan.

Ini adalah kali ketiga mereka bertemu. Juan ingat betul, karena setiap bertemu Zira dirinya pasti berdebat dengan gadis mungil itu.

Tapi kali ini berbeda, Zira tidak memakinya dan mengatainya om om, Zira menangis dan bangkit berdiri kemudian melanjutkan langkahnya menuju keluar.

Juan terkejut dan siap memaki Zira namun dia tertegun, kata kata yang sudah dia siapkan hilang semua melihat wajah Zira yang berderai airmata, Juan diam dan tampak berpikir.

kenapa bocah itu menangis, biasanya dia pasti akan langsung marah dan mengatai diriku. Ah ...tapi itu bukan urusanku. Mau dia menangis, mau dia tertawa, tidak ada hubungannya denganku, mengapa aku jadi memikirkan dia???

Juan kembali ingin melanjutkan langkahnya masuk kedalam, tapi langkahnya kembali terhenti dia teringat tasnya, lho mana tasku? ah aku pasti meninggalkannya di dalam mobil.

Juan kembali melangkah kearah parkir mobilnya untuk mengambil tasnya yang tertinggal. Ada pekerjaan kantor yang belum dia selesaikan dan akan menyelesaikannya di rumah.

Juan mengambil tasnya dan mengunci mobilnya, dia berjalan masuk ke dalam dan menaiki lift menuju kamarnya. Didepan lift dia bertemu dengan Andika yang hanya memakai celana pendek, Juan tampak memperhatikan nya sejenak kemudian berlalu masuk ke dalam.

apa apaan dia berpenampilan begitu, seperti habis tertangkap basah.

Juan menekan tombol dimana lantai kamarnya berada. Juan ingin segera sampai dan beristirahat.

Setelah selesai ritual membersihkan dirinya, Juan membuka laptopnya. Baru beberapa menit mengetik ponselnya berbunyi.

Tring ..

Sebuah pesan masuk berasal dari Tomy

Besok pagi pagi sekali kau harus ke Malaysia, ada masalah di pada proyek kita yang ada disana. Berangkat jam Setengah tujuh.

Tomy.

Juan menelpon Tomi, untuk memastikan kabar tersebut.

"assalamualaikum, bos."

"Waalaikum salam, ada apa?"

"Benar, aku harus berangkat besok?"

"Ya, aku ingin kau tiba tiba muncul disana, aku curiga ada orang dalam yang terlibat. Dan mere tidak akan curiga karena aku berada di Jakarta. Aku merahasiakan kepergian mu. Tidak akan lama, aku yakin kau pasti mampu mengatasi semuanya, kau akan pergi dengan Yujin." jawab Tomi.

"Baik, laksanakan bos. Assalamualaikum"

"Aku percaya padamu, Ju. Waalaikum salam"

Setelah menutup telponnya Juan kembali fokus ke layar laptop nya. Namun rasa lapar mengganggu konsentrasi nya. Juan melirik jam dinding, sudah jam sepuluh malam. Tapi cacing di perutnya terus meronta minta diisi.

Juan menutup laptopnya dan ke dapur membuka kulkas, kosong. Tak ada satu benda pun yang bisa dia makan, kecuali air putih.

Dengan malas Juan keluar mencari makanan, dan akan singgah ke super market untuk belanja bulanan.

Juan mengendarai mobilnya dengan santai, dia melintasi jembatan, karena letaknya memang di dekat danau buatan.

Tiba tiba Juan mengerem mobilnya mendadak. Duya menoleh ke samping untuk memastikannya apa yang dilihatnya sekilas tadi benar atau tidak.

Seorang gadis berdiri di tepi jembatan dan siap melompat, Gadis tersebut adalah aadalah gadis yang tidak sengaja menabraknya tadi di depan lift. Juan segera keluar dari dalam mobil dan menghampirinya.

Untungnya suasana sudah malam, dan jalanan sunyi, jika tidak sudah di pastikan dia akan mendapat makian dari pengguna jalan karena berhenti sembarangan.

Juan semakin mendekat dan berlari, saat dia melihat di gadis akan melompat. Juan dengan cepat menangkapnya dan akhirnya mereka berdua terjatuh.

"Siapa kau?" ucap Zira sebelum melihat wajah Juan di kegelapan malam.

"Hei gadis bodoh, apa yang kau lakukan? kau bisa mati!!!" bentak Juan.

"Apa peduli mu, aku memang ingin mati. Mengapa kau menyelamatkan aku!" teriak Zira.

"Apa kau sudah gila, mengapa kau ingin mati?"

"Bukan urusan mu!!" bentak Zira.

Juan menarik Zira dari sana, membawanya ke tempat yang agak terang. Juan mengoceh sambil terus menarik paksa Zira.

"Jadi urusan ku karena aku melihatnya. Gadis labil sepertimu berkeliaran di tengah malam dan kini coba bunuh diri, aku tahu kau hamil dan pacarmu, tidak mau tanggung jawab, ya kan!"

Kata kata Juan sangat menyinggung Zira. Tanpa dia sadari tangannya melayang dan menampar wajah Juan.

"Kau!!!!" ucapnya.

"Sebaiknya tak usah ikut campur Om, Aku tahu tipe pria seperti apa dirimu, kau sama saja dengan dia yang suka mempermainkan wanita. Kalian lelaki berpikiran jika wanita Hanya untuk di tiduri. Aku benci, Aku muak!!!" teriak Zira dengan berderai airmata.

Juan sampai terkesiap mendengar ucapan Zira. Juan terbayang pria yang dia temui di depan lift, Apa mungkin dia memergoki kekasihnya selingkuh. Mungkin pria tadi adalah kekasihnya.

Zira Kembali berlari ke tepi jembatan, dia sudah naik dua undakan dan bersiap untuk melompat, Juan tersadar dari lamunannya, dia segera berlari untuk menyelamatkan Zira.

Gimana kelanjutannya????

Silahkan like vote dan berikan komentar. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Kesian zira.. Balik ingin buat suprise utk tunang tp dia yg di suprise kan...

2024-10-30

0

Elly Suyati

Elly Suyati

/Good/

2024-01-27

0

Azzam Aprilian

Azzam Aprilian

baru part pertama sudah bikin penasaran

2023-12-04

2

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Permintaan Zira.
3 Rencana pernikahan
4 Pernikahan Zira
5 Resepsi
6 Malam Pertama
7 Aku tidak mau di kasihani
8 Menyesal
9 Visual
10 Takdir
11 Marah
12 Pulang
13 Tugas Baru
14 Kembali ke rumah zira
15 Rumah Mertua
16 Mengunjungi tomi
17 Mertua Vs Menantu
18 Makan malam
19 Dia istriku
20 Nyaman
21 Pindah kantor
22 Jabatan baru
23 Zira sakit
24 Dia Perhatian
25 Cinta???
26 Mesum
27 Penjelasan
28 Dokter Nisa
29 ketemu cinta
30 Lunch
31 Persiapan
32 Pagi yang indah
33 Aku takut mas
34 Damai
35 Pembalasan
36 MAKAN SIANG
37 Putus
38 Cemburu
39 Ketemu Bunda
40 Kiss
41 Canggung
42 Mengunjungi Juan
43 Pengakuan
44 Mawar Merah Muda
45 Pengumuman
46 Kegalauan Zira
47 Saling selidik
48 Malu Malu Cinta
49 Keinginan Zira
50 Hampir Gagal
51 Maaf
52 Ke Desa
53 Mandi
54 Kembali ke Jakarta
55 Rencana siska
56 Persiapan
57 Di pantai
58 Dinner
59 Lagi
60 Daster
61 Jakarta
62 Oleh oleh
63 Ketemu Cinta
64 Makan Bakso
65 Memulai Rencana
66 Zira Marah
67 Gagal
68 Kedatangan Siska
69 Mengunjungi Tomi
70 Kejujuran Zira
71 Pengumuman
72 Semakin kesal
73 Andika kembali
74 Persiapan ultah
75 Kebenaran
76 Pecel
77 Undangan
78 Kejutan
79 Permintaan papa
80 Kebersamaan
81 Hartanto POV
82 Positif
83 Dendam
84 Siasat
85 Gagal lagi
86 Rujak
87 Jebakan
88 Diculik
89 Tertangkap
90 Ke rumah sakit
91 Heart to Heart
92 Siska tertangkap
93 Keputusan Juan
94 Harapan hartanto
95 Perayaan
96 Mila
97 Pindah
98 Mudik
99 Mudik 2
100 Balik ke Jakarta
101 Kejutan tuk zira
102 Rencana Piknik
103 Piknik (1)
104 Piknik (2)
105 Kau milik ku
106 Panas
107 Akhirnya
108 Kecewa
109 Ber bunga bubga
110 Kembar?
111 Tingkepan
112 Shopping
113 Si kembar
114 Pernikahan daren
115 Hot dady
116 Bulan madu daren
117 Hadiah buat di kembar
118 Reuni
119 Revi yang posesif.
120 Di rumah Daren
121 Kunjungan Kakek
122 Wasiat
123 Kenyataan
124 Berserah
125 Sebuah harapan
126 Ngidam
127 Sate padang
128 Rindu kampung halaman
129 Di rumah nenek
130 Dean Kembali
131 Permintaan Siska
132 Mabuk
133 Mencari kebenaran
134 Sadar
135 Maafkan aku Ma
136 Lahiran
137 Bonchap 1 - Ulangtahun kakek
138 bonchap 2 _ Minta adik
139 bonchap 3 : aku bahagia
140 Bonchap : Suami Siapa
141 Bonchap : Sahabat selamanya
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Awal kisah
2
Permintaan Zira.
3
Rencana pernikahan
4
Pernikahan Zira
5
Resepsi
6
Malam Pertama
7
Aku tidak mau di kasihani
8
Menyesal
9
Visual
10
Takdir
11
Marah
12
Pulang
13
Tugas Baru
14
Kembali ke rumah zira
15
Rumah Mertua
16
Mengunjungi tomi
17
Mertua Vs Menantu
18
Makan malam
19
Dia istriku
20
Nyaman
21
Pindah kantor
22
Jabatan baru
23
Zira sakit
24
Dia Perhatian
25
Cinta???
26
Mesum
27
Penjelasan
28
Dokter Nisa
29
ketemu cinta
30
Lunch
31
Persiapan
32
Pagi yang indah
33
Aku takut mas
34
Damai
35
Pembalasan
36
MAKAN SIANG
37
Putus
38
Cemburu
39
Ketemu Bunda
40
Kiss
41
Canggung
42
Mengunjungi Juan
43
Pengakuan
44
Mawar Merah Muda
45
Pengumuman
46
Kegalauan Zira
47
Saling selidik
48
Malu Malu Cinta
49
Keinginan Zira
50
Hampir Gagal
51
Maaf
52
Ke Desa
53
Mandi
54
Kembali ke Jakarta
55
Rencana siska
56
Persiapan
57
Di pantai
58
Dinner
59
Lagi
60
Daster
61
Jakarta
62
Oleh oleh
63
Ketemu Cinta
64
Makan Bakso
65
Memulai Rencana
66
Zira Marah
67
Gagal
68
Kedatangan Siska
69
Mengunjungi Tomi
70
Kejujuran Zira
71
Pengumuman
72
Semakin kesal
73
Andika kembali
74
Persiapan ultah
75
Kebenaran
76
Pecel
77
Undangan
78
Kejutan
79
Permintaan papa
80
Kebersamaan
81
Hartanto POV
82
Positif
83
Dendam
84
Siasat
85
Gagal lagi
86
Rujak
87
Jebakan
88
Diculik
89
Tertangkap
90
Ke rumah sakit
91
Heart to Heart
92
Siska tertangkap
93
Keputusan Juan
94
Harapan hartanto
95
Perayaan
96
Mila
97
Pindah
98
Mudik
99
Mudik 2
100
Balik ke Jakarta
101
Kejutan tuk zira
102
Rencana Piknik
103
Piknik (1)
104
Piknik (2)
105
Kau milik ku
106
Panas
107
Akhirnya
108
Kecewa
109
Ber bunga bubga
110
Kembar?
111
Tingkepan
112
Shopping
113
Si kembar
114
Pernikahan daren
115
Hot dady
116
Bulan madu daren
117
Hadiah buat di kembar
118
Reuni
119
Revi yang posesif.
120
Di rumah Daren
121
Kunjungan Kakek
122
Wasiat
123
Kenyataan
124
Berserah
125
Sebuah harapan
126
Ngidam
127
Sate padang
128
Rindu kampung halaman
129
Di rumah nenek
130
Dean Kembali
131
Permintaan Siska
132
Mabuk
133
Mencari kebenaran
134
Sadar
135
Maafkan aku Ma
136
Lahiran
137
Bonchap 1 - Ulangtahun kakek
138
bonchap 2 _ Minta adik
139
bonchap 3 : aku bahagia
140
Bonchap : Suami Siapa
141
Bonchap : Sahabat selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!