Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat S2

"YOU'ER!"

Raungan panik Patriark Ling Yan menggema di Observatorium Takdir. Ia melesat maju, menangkap tubuh putrinya yang terlempar sebelum ia menghantam dinding. Ia menatap Cermin Penjelajah Surga, yang kini permukaannya dihiasi retakan-retakan halus seperti jaring laba-laba, dan amarah seorang Dou Di membara di matanya.

Ling Meiyue gemetar hebat dalam pelukan ayahnya. Bukan karena luka fisik tubuhnya bisa menahan guncangan itu tetapi karena badai mental yang baru saja meledak di dalam jiwanya.

Dia... adalah aku?

bayangan yang mustahil itu berputar di benaknya yang biasanya sangat logis. Rasa sakit, ingatan-ingatan kabur tentang jarum hitam dan senyum hangat, kini bercampur dengan realitas dinginnya sebagai Dewi Racun.

"Cukup!" teriak Ling Yan, menatap cermin yang retak itu. Ia dengan paksa memutus aliran energinya, dan cahaya bintang di kolam itu meredup, kembali tenang.

"Apa yang kau lihat?" tuntutnya, suaranya dipenuhi kekhawatiran yang dalam. "Apa yang membuat Cermin Leluhur bereaksi seperti itu?"

Ling Meiyue dengan cepat mendorong dirinya menjauh dari ayahnya, memaksakan ketenangan kembali ke wajahnya. Ia menyeka setetes darah dari bibirnya dengan punggung tangannya yang ramping. "Tidak ada," katanya dingin, suaranya sedikit bergetar. "Hanya... serangan balik karena mencoba melacak jiwa yang sudah tidak ada."

Ia berbohong dengan sangat lancar. Kebenaran... terlalu mustahil.

Ling Yan menatap putrinya dengan curiga. Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan, tetapi ia juga tahu sifat keras kepala putrinya. "Kau yakin?"

"Ya," kata Ling Meiyue. Ia berbalik dari cermin yang retak itu, ketenangan analitisnya kembali. "Pencarian ini gagal. Tian Feng tidak ada di Dunia Fana. Seperti yang Ayah duga, dia pasti telah naik. Kemungkinan besar ke Alam Naga."

Ia mengepalkan tangannya. Rasa sakit di jiwanya kini telah berubah menjadi sesuatu yang lain obsesi yang dingin. Ia tidak lagi hanya ingin tahu tentang Tian Feng. Ia harus menemukannya. Ia harus mendapatkan jawaban atas "Ling Yue" yang menyakitkan ini.

"Ayah," katanya, mengubah topik. "Putra Suci Zu Han. Apakah dia masih di istana?"

Ling Yan terkejut. "Tidak, dia pergi dengan marah setelah kau menolaknya di aula tamu..."

"Panggil dia kembali."

Ling Yan mengerutkan kening. "Apa? Setelah kau secara terbuka mempermalukannya?"

"Aku telah mempertimbangkannya kembali," kata Ling Meiyue. "Kau ingin beraliansi dengan Klan Zu. Aku akan memberimu aliansi itu. Panggil dia."

Satu jam kemudian, di aula tamu utama Istana Giok.

Zu Han duduk dengan tidak sabar. Ia telah kembali atas desakan mendesak Ling Yan, wajahnya yang tampan masih menunjukkan sisa-sisa kemarahan karena ditolak sebelumnya. Patriark Ling Yan tersenyum kaku di seberangnya.

"Patriark Ling," kata Zu Han, suaranya arogan. "Aku harap ini penting. Aku tidak punya waktu untuk dipermainkan oleh putrimu yang dingin itu."

"Aku tidak mempermainkanmu, Tuan Muda Zu."

Suara dingin Ling Meiyue terdengar saat ia melangkah masuk ke aula. Auranya sebagai yang pekat membuat Zu Han terdiam sesaat.

"Dewi Racun," sapa Zu Han, matanya yang sombong kini dipenuhi oleh campuran nafsu dan kewaspadaan. "Kau memutuskan untuk bersikap masuk akal?"

"Aku logis," kata Ling Meiyue datar, duduk di antara mereka. "Aku dengar kau tertarik pada keberadaan dari Dunia Fana."

Zu Han menegang. "Itu urusanku. Urusan kita adalah..."

"Urusan kita adalah Tian Feng," potong Ling Meiyue. "Dia menarik minatku."

"Minat?" Zu Han tertawa mengejek. "Seorang Dewi Racun... tertarik pada serangga rendahan yang bersembunyi di balik Fisik Suci Yin Murni?"

Ling Meiyue menatapnya. "Dia adalah sesuatu. Dia menentang Klan Zu-mu dan Klan Kuno Xue. Dia adalah variabel yang tidak stabil. Dan aku... benci variabel yang tidak stabil."

Ia menatap Zu Han dengan mata analitisnya. "Kita mungkin memiliki tujuan yang sama. Kau ingin Xue Ling. Aku... ingin mempelajari (dan mungkin melenyapkan) Tian Feng. Aku mengusulkan kerja sama."

Zu Han kini benar-benar tertarik. Aliansi dengan Dewi Racun yang menakutkan ini? "Kerja sama seperti apa?"

"Sederhana," kata Ling Meiyue. "Aku akan membantumu menekan Klan Xue secara politik untuk menunda Ritual Pemurnian apa pun. Itu memberimu waktu untuk mengklaim hakmu atas Xue Ling. Sebagai balasannya... kau akan memberitahuku semua yang kau tahu tentang Tian Feng. Setiap detail. Setiap rumor. Setiap laporan intelijen yang Klan Zu miliki tentang dia. Terutama... hubungannya dengan Dunia Fana."

Zu Han berpikir cepat. Ini adalah tawaran yang menguntungkan. "Dan?"

"Dan," tambah Ling Meiyue, senyum paling tipis dan paling dingin muncul di bibirnya. "Saat waktunya tiba... aku akan memberimu racun yang cukup kuat untuk melumpuhkan Fisik Dou Di-nya yang sombong itu, sehingga kau bisa mengambil kembali 'wanita'-mu dengan mudah."

Sebuah aliansi berbahaya yang didasarkan pada manipulasi murni telah terbentuk. Zu Han pergi satu jam kemudian, merasa puas karena telah mendapatkan sekutu yang mematikan dan setumpuk informasi intelijen untuknya.

Ling Meiyue berdiri sendirian di balkon istananya, menatap gulungan informasi baru yang ia dapatkan dari Zu Han.

Tian Feng... pikirnya, matanya menyipit. Mari kita lihat misteri apa yang kau sembunyikan. Dan mari kita lihat... seberapa cepat kau akan hancur di bawah racunku.

Ia masih tidak tahu siapa Ling Yue. Tapi ia tahu bahwa pria bernama Tian Feng ini... adalah kunci untuk memecahkan rasa sakit di jiwanya.