"Aku mau seperti Bibi tidak menikah saja," ucap ku yang pasti akan membuat bibi nya marah
"Kau ini jangan bicara sembarangan! bagaimana kalau di dengar oleh mama mu!"
"Aku tidak secantik Bibi dan tidak punya tubuh sebagus tubuh Bibi yang seorang model, mana ada cowok yang tertarik dengan orang sejelek aku ini, gadis pendek dan berkacamata tebal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan
“Kenapa? Kau sudah menyerah?” Bibi langsung berkacak pinggang.
“Bibi tahukan motoku apa, dalam hidupku tidak ada namanya cinta, tidak peduli aku menyukainya atau tidak, itu semua tidak ada artinya” Agatha mencoba mengingatkan Bibinya.
“Moto apaan itu? Itu namanya moto yang menyesatkan” Bibinya sangat marah karena ia sudah ratusan kali mendengar moto itu.
“Pokoknya mulai dari sekarang aku tidak mau Bibi mengungkit nama val lagi di hadapanku, karena aku tidak mau mendengarnya lagi, ingat itu!” Agatha menatap tajam Bibinya.
“Kau serius?” Bibinya terkejut, perempuan itu tidak tahu apa yang terjadi selama ia tidak ada di rumah hingga Agatha kembali dengan motonya itu.
...***...
Val sedang duduk sendirian sambil minum teh dan membaca buku, saat Bi Nora datang menghampirinya dan duduk di hadapannya. Matanya terus melotot pada Val.
“Kenapa melihatku seperti itu?” Val mulai merasa risih.
“Val, aku ingin tanya sesuatu padamu dan kau harus jawab dengan jujur” ucapnya serius. Tanpa sengaja Ian lewat lalu bersembunyi mendengarkan pembicaraan mereka.
Val menaikkan sebelah alisnya. “Kak Nora kerasukan ya?” tanya Val.
“Aku lagi serius”
“Tanya apa?”
“Apa kau sudah punya pacar?”
“Tolong jangan ganggu saya dengan pertanyaan aneh itu” Val mendelik ke arahnya.
“Jawab saja! Sudah punya pacar atau belum?” desak Bi Nora
“Belum” jawab Val santai dan kembali membaca bukunya.
“Sudah ada gadis yang kau sukai?” tanyanya lanjut.
“Belum ada”
“Sudah ada calon?”
“Belum juga” Val meminum teh nya.
“Menikahlah dengan Agatha” ucapan Bibi yang secara langsung dan terus terang itu sampai membuat Ian dan Val terkejut. Val sampai tersedak saat meminum tehnya.
“Jadi, kak Nora ingin menjodohkan Agatha dengan Val?” batin Ian.
“Setelah pulang kak Nora jadi kurang waras ya? Jangan bercanda, ini bukan saatnya bergurau” kata Val.
“Aku serius Val”
“Kalau begitu aku juga akan serius, jangan bicarakan soal pernikahan denganku, karena aku tidak punya rencana menikah dengan siapapun” kata Val dengan tegas hingga membuat Bi Nora jadi tercengang.
“Apakah kau bersungguh-sungguh?” tanya Kak Nora.
“Tentu saja” Val balas menatapnya dan mereka terdiam beberapa saat dan saling menatap.
“Tapi kalau Agatha tidak menikah denganmu, maka seumur hidupnya dia juga tidak akan mau menikah” ia berharap bisa merubah keputusan Val.
“Aku tidak peduli, itu pilihannya sendiri” Val membuang muka dan kembali menatap bukunya. “Perkiraan saya terbukti benar, sejak awal kak Nora memang bertujuan ingin menjodohkan kami kan? Dengan mengajak Agatha tinggal disini dan juga menawarkan rumah ini untuk kami tinggali. Itu juga kan alasan kak Nora meminta lukisanku untuk diberikan pada Agatha” ucap Val.
“Baiklah aku tanya sekali lagi, kau yakin dengan keputusan mu itu?”
“Kak Nora, tolong jangan memaksaku” Val mengangkat wajahnya.
“Intinya kau menolak Agatha?” Bi Nora menekankan katanya.
“Maaf, saat ini aku tidak memikirkan untuk punya pacar apalagi menikah” ucap Val dengan serius.
“Aku akan membuatmu menyesal karena telah menolak keponakanku”
...***...
Paginya Agatha sudah tidak menemukan Bibinya lagi dan Bi Oliv bilang kalau majikannya sudah berangkat pagi-pagi dan akan pulang sekitar seminggu atau dua minggu lagi.
“Aneh, kenapa baru pulang sehari sudah pergi lagi? Apa Bi Nora selalu begitu?” ucap Agatha kesal.
“Datang tiba-tiba, pergi juga tiba-tiba, kayak angin topan saja” ucap Mike lalu tertawa.
Val dan Ian pun jadi curiga, karena sebelum pergi Kak Nora mengatakan akan membuat Val menyesal. Mereka bertanya-tanya dalam hati.