NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: FairyMoo_

Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.


Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.

And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.


Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Thirty Five

  "Vi, maafin mas ih! Buka pintunya, mas mau masuk." ujar Levi yang tersambung dengan speaker di kamar tersebut. Pintu terbuka menampilkan Vio yang telah siap dengan pakaian keluarnya. "Lho? Mau kemana?" tanya Levi. "Mau kerumah sakit lagi." jawab Vio dengan tatapan yang terfokus penuh pada suaminya.

  "Rumah sakit? Sama mas ya?" tambah Levi. "Dih?! Ga ya! Ini aja Vio harus mikirin alasan buat klarifikasi pada yang lain gegara kejadian pagi tadi!" tolak Vio tegas.

  "Kenapa harus klarifikasi si Vi.." lesu Levi dengan bibirnya yang telah melengkung ke bawah dan sorot mata kecewanya. "Gimanapun ceritanya mas itu tetep dosen Vio kalo Vio jujur sama mereka gaada jaminan rahasia itu bocor, Vio gamau jadi bahan omongan mahasiswa-mahasiswa di kampus ya? Nanti bilangnya aneh-aneh gamau Vio! Buat ribet nanti." balasnya.

  Levi mendekat dan langsung memeluk Vio erat. "Kenapa sih? Kan udah tau kalo mereka rekan Vio." tanya Vio seraya membalas pelukan sang suami. "Mana ada suami yang rela istrinya pergi ketemu laki-laki lain?" ucapnya dalam pelukan yang semakin erat karena dikarenakan dirinya sendiri.

  "Yaelah, udah mas kerja aja sana ngapain kek gitu." ucap Vio berusaha melepaskan diri dari pelukan Levi, tapi sang empu tetap kekeh memeluk pinggangnya.

  "Saya belum tidur dari kemarin Vi." adunya. "Sama kok. Vio juga." balas Vio polos. Levi menatap Vio dengan tatapan kecewanya.

  "Yaudah kalo gitu tidur aja sana." tambah Vio yang sedikit mendorong Levi guna menjauhkannya dari badannya. "Kiss dulu baru boleh pergi." ujar Levi sambil memayunkan bibirnya.

  "Herandeh, kok pak Leviandre mesum banget?" ujar Vio dengan alisnya yang sudah mengerut heran. "Dih, saya mah mesumnya sama istri apa salahnya?" balas Levi yang membuat pipi Vio merah seketika.

  Vio megecup cepat bibir Levi tetapi Levi dengan cepat menahan kepala Vio dan semakin menekan ciumannya. Saat dilepaskan Vio dengan cepat lari kebawah dan pergi dari rumah itu. "Hahhh bisa gila saya lama-lama." ujar Levi tampak frustasi yang diakhiri kekehan kecil mengingat istri lucunya itu.

...✥...

 Vio sampai di rumah sakit, dirinya langsung turun dan meninggalkan motornya yang sudah tertata rapi di deretan motor lain di parkiran. Saat ingin masuk Vio melihat dari pintu seberang sana keluar seorang gadis yang berjalan cepat, sekilas seperti Allysa. Tapi tidak mungkin, Al sekarang pasti ada di kliniknya pikir Vio.

  Vio mengintip di balik pintu ruangan Anta di sana terlihat banyak anggota yang tengah bercengkrama dan merawat Anta. Vio ingin pulang lagi memikirkan akan di interogasi temannya dan harus memberikan klarifikasi bohongan lagi.

  "Vio, masuk." titah Kenan yang melihat Vio mengintip sedari tadi. Sontak kalimat ini menarik perhatian semua orang di sana dan melihat kearah pintu masuk.

  Vio cengengesan dan masuk perlahan kesana.

"Hai Anta, udah ba-" "Siapa tadi?" potong Aran yang duduk di samping kasur Anta. Vio mendesah berat.

Aran tadi tidak melihat dengan jelas lelaki yang di tarik Vio keluar saat mereka baru sampai di sana.

  "Itu pak Leviandre." jawab Vio. Beberapa dari mereka yang mengenal Levi menatap heran pada Vio. Vio menatap Kenan yang menatap Vio seakan berkata Vio harus menjelaskannya sendiri.

  "Kepo banget ya kalian?" ujar Vio yang bukannya membuat suasana membaik malahan makin memburuk. "Vi? Kita udah sama-sama bertahun-tahun, kita udah sepakat bahwa kita ini adalah sudara, kite melewati suka, duka, bahaya bersama-sama." ujar Ian serius.

  "Lo tadi keluar dengan muka sedih, bersalah juga takut Vi. Wajar kalo kita khawatir ama lo." seru Daniel dari kursi sofa yang ada di sana.

  "Vio, lo itu perempuan sendiri di antara kita, kita udah melalui banyak hal bersama, lo udah kayak adik kita semua Vi." Ujar Aran menatapnya penuh. Semua anggota yang ada di sana mengangguk tanda setuju dengan perkataan Aran.

  "Iya, iyaa maaf." ujar Vio merasa bersalah karena mengatakan hal tadi yang ternyata menjadi hal sensitif diantara ILUSIONS.

  "Pertama-tama yang harus kalian tahu adalah latar belakang pak Leviandre yang adalah anak tunggal keluarga Evander." ungkap Vio saat sudah duduk di kursi kosong samping brangkar Anta, Anta sedang duduk di sana dengan beberapa anggota lain.

  Pernyataan itu mengagetkan sumua yang ada di sana."Evander? Emang keluarga itu punya penerus?" tanya Rey. "Lah? Emang pak Fealian udah nikah? Gw kira bujangan jir! Gw kira dia gila kerja jadi belum nikah." ujar Leo.

  "Intinya gitu deh, pak Leviandre sensiri yang ga mau di publish keberadaannya. Tapi bentar lagi juga akan di umumkan kok." ujar Vio.

  "Kalian tau kan kalo keluarga gw sama keluarga Evander itu berhubungan baik? Jadi kemarin tuh gw izinnya keluar dengan pak Leviandre itu karna nyokap gw ga ngizinin gw dateng ke festival semalam. Soalnya pas pak Leviandre sama papanya tuh berkunjung ke rumah semalem." ujar Vio sambil menganalisis ekspresi wajah temannya, pokoknya ia harus meyakinkan mereka.

  "Bukannya lo tinggal di rumah lo sendiri?" tanya Daniel mengingat waktu itu Vio bilang pindah dan mereka juga mengantarnya ke rumah itu. "Oh itu, gw ga tinggal di situ 100℅ kok. Gw masih sering tinggal di rumah ortu gw apalagi kemarin gw disuruh datang ke rumah buat ketemu mereka."

"Kemarin juga hari libur kan? Jadi mereka mengadakan silaturahmi. Pak Levi itu juga ga suka sebenernya dengan pertemuan ini, jadi gw ajak dia kerja sama. Dengan dalih pergi ke festival kami bisa kabur dari sana." sambung Vio.

  "Kita kan pulang larut semalam, hp gw kan dimatiin. Jadi ortu gw tuh nelpon Pak Levi buat nanyain keadaan gw dan nyuruh gw pulang. Pak Levi yang gatau apa-apa panik dong? Dia ga nyangka orangtua gw bakal nyariin gw ke dia."

  "Jadi semalam tuh pokoknya Oak Levi udah panik banged nyariin gw dan gw baru buka chatnya subuh tadi jadi dia ngusulin gw ke sini. Dia panik dong, ortu gw udah kasih kepercayaan buat jagain gw di festival malah ga balik sampe subuh, pasti posisi pak Levi ga enak banget." ujar Vio.

  Mereka yang ada di sana terlihat percaya dengan cerita karangan Vio, ia tersenyum senang melihat itu.

  "Jadi tadi lo di marahin dong?" tanya Aran ikt bicara.

  "Sedikit? Gw udah yakinin mereka dengan banyak alasan akhirnya mereka percaya." jawab Vio sengenanya.

  Untungnya teman-temannya menerima cerita Vio yang membuat suasana jauh lebih baik di sana. "Ta, gimana lo? Udah baikan?" tanya Vio merujuk pada Anta.

  "Udah, kalo mau pulang sekarang juga oke nih gw." ucap Anta dengan senyum jahilnya. "Akhh! Gila lo?!" sentak Anta ketika luka di bahunya dipencet sedikit oleh Asael yang duduk ikut di brangkar Anta.

  "Belagu lo emang." timpal Kenan merujuk pada Anta.

"Lo kalo berulah kek gini lagi kita tinggalin lo, gabakal kita bawa rumah sakit. Ceroboh sih lo!" tambah Vio tak habis-habisnya ia mengata-ngatai Anta.

  "Huaaam, ngantuk banget anjir gw!" ujar Eiden seraya menguap yang menarik intensi semua manusia yang ada di ruang itu. "Iya lagi, kita semua ga tidur, ditambah kecapean jadi menjadi-jadi ini rasa ngantuk." ujar Daniel membenarkan.

  "Yaudah tidur aja, disini bisa buat tidur ramean tuh, dilantai juga oke." saran Vio. "Yaudah kalo gitu sebagian bisa pulang sebagian bisa tetap tidur di sini jadi nanti kita gantia nemenin Anta." ujar Aran.

  Mereka menerima saran itu jadi setengah dari mereka pamit pulang untuk istirahat di rumah. "Kita pulang ya, nanti sore kita gantian jaga." ujar Eiden pamit mewakili mereka semua yang ikut pulang.

  "Lo ga kabarin orang tua lo Ta?" tanya Vio. Di ruangan itu tertinggal 12 anggota ILUSIONS termasuk Anta.

  "Engga Vi, gw ga mau buat mereka khawatir, gw juga ga mau nanti mereka nyetir ke sini dalam keadaan panik, nanti malah kenapa-napa lagi." balas Anta.

  Anta bukan berasal dari ibu kota ini, dia berasal dari kota Terrasen yang lumayan jauh jika di tempuh dengan kendaraan darat. Dirinya dulu saat SMA pindah ke ibu kota demi mengejar sekolah impiannya dan sekarang ia kuliah yang menjadikan alasannya tetap di sini. Jadi sejak SMA ia telah hidup terpisah dari orang tuanya. Diwaktu libur Anta menyempatkan untuk pulang dan biasa juga beberapa kali orang tuanya akan menjenguknya yang tinggal sendiri di sini.

  "Lo juga pulang aja deh Vi, tidur di rumah aja." saran Aran. "Eh? Tapi gw juga mau di sini." ucap Vio menolak.

"Massa lo mau tidur di sini? Bareng kita gitu? UNPER aja buatin lo kamar di markas buat apa? Udah sana pulang, nanti sore lo sini lagi." ikut Kenan menyadarkan Vio.

  "Gw gapapa kok apa masalahnya? Gw tidur di lanta-"

  "Kita ga nyaman nanti tidurnya kalo ada lo." potong Daniel cepat yang diangguki yang lain tanda apa yang dikatakan Daniel itu benar.

  "Oh shit man." sebal Vio yang langsung beranjak dari duduknya.

  "Bye!" serunya dan membanting pintu kamar itu. Mereka yang ada di dalam malah terkekeh melihat kelakuan Vio itu.

...»»---->To Be Continued<----««...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Ryo_Zanuel???
semangat yaw dari gw, jangan putus asa dan teruslah mengupgrade ceritanya, gw yakin lo bisa 💪
FairyMoo_: omg Thanks😫🙏🏻
total 1 replies
FairyMoo_
Tinggalkan komentar kalian disini ya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!