mhn maaf sebelumnya jika banyak typo soalnya author baru.
"hey....lihatlah zara ayahnya ada 2,ibunya juga 2" kata imran."waaah....enaknya punya ibu 2..." kata aya."wkwkwk....." seru teman teman yang lain.mereka tidak tau seberapa hancur hatiku saat itu dan mereka tidak pernah sadar telah melukai hati dan mental seorang anak perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilifafaxi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
inilah kisahku bab 15
masih flashback
aku mencium aroma ludah di wajahku astaga, kenapa sih orang orang pada suka sekali berciuman padahal juga rasanya begitu doang dan berbahaya juga astagaa...
aku terus berucap dalam hati seolah tidak percaya apa yang aku alami barusan.
Satu kata " EDAN" udah itu aja, hiii...rupanya berciuman itu menjijikan bau ludah kemana mana, aku masih aja sumpah serapah dalam hatiku. Dan aku tidak akan mau lagi berciuman
( note ; sejak zara pulang hubungan dengan a lun auto putus karena zara adalah makhluk terlogis di dunia ini, karena tidak mungkin jelas beda agama)
Kembali ke masa sekarang
Aku menatap mas hendro lekat bissmillah ini adalah langkah besar yang akan aku ambil
" mas, aku libur minggu depan mau pulang, kamu jadi antar aku nggak " tanya ku ragu
Dia nengok tak percaya dan menatap ke arah ku kaget
" beneran dek...udah boleh nih, yakin, serius...kamu nggak terpaksa kan...? " tanya mas hen
" ya udah deh nggak jadi " ucap ku ketus
" eh..eh..nggak bisa gitu dong sayang....enak aja batal...nggak..ngak...nanti aku antar, terus kamu ambil libur hari apa, nanti biar mas cuti " dia mengomel panjang kali lebar pada ku
" jadwal libur ku hari kamis nggak papa ta mas, kamu kan kerja " tanya ku
" nanti biar aku cuti ya..." jawab dia berbunga bunga
" mas, aku itu anak liar loh, keluarga ku berantakan, ayah ibu ku berpisah ayah ku di kalimant** sama adek adek aku, dan kakak ku, sementara di sini aku tinggal sama nenek dan ibu ku, sebenernya aku malu mas. makanya aku nggak mau menjalin hubungan dengan laki laki karna aku malu dengan keluarga ku yang berantakan " aku bercerita panjang lebar sambil menangis sama mas hen
" mereka bilang aku pemalas, aku sidah diatur, keras kepala, kasar pokoq semua predikat jelek di tempelin padaku sama mereka tetangga tetangga aku. Tanpa mereka menyadari bagaimana rasanya menjadi aku yang memiliki orangtua pisah, jauh dari ayah hidup serba kekurangan. Maaf mas aku dianggap pemalas karna aku tidak mau melakukan hal seperti yang mereka inginkan. Seperti kerja jadi pembantu, aku nggak mau orang aku dirumah aja nggak pernah nglakuin kerjaan rumah disuruh jadi pembantu terus aku harus nglakuin apa coba. Lalu aku mengabaikan mereka eh jadi aku di hakimi dianggap pemalas gak mau nurut susah di atur pembangkang...lah mereka siapa...begitulah kira kira ceritanya dan aku capek jika harus kembali mengingat sesuatu yang buruk " mas hen hanya menyimak tanpa berkomentar sambil tersenyum dan mengelus rambutku
" yang mas lihat itu kamu sayang...mas sayang sama kamu, bagaimanapun kamu, dan siapapun kamu...udah ya nggak usah di ungkit ungkit masa masa yang pahit itu " dia mengecup dan menghirup aroma rambutku dengan lembut
" eh tapi di rumah hanya ada nenek ku lo mas, apa tidak apa apa ta...? Rumahku jelek, nggak layak huni dan sangat berantakan lo " aku tekankan lagi padanya
" apalagi sih ini dek......mau bicara apalagi heeemmm....mas akan tetap mengantar kamu pulang titik. Udah ya ayo aku antar ke kos kamu istirahat hari ini sangat melelahkan harus berpikir keras tentang kita " dia kembali menciumi pipi ku gemas.
Lalu kami pun bergegas kembali karena hari pun sudah malam aku juga sangat capek. Lelah di pekerjaan lelah dengan urusan pribadi ya allah kuatkanlah hamba-Mu ini.
Aku adalah anak broken home, aku anak kedua dari 4 bersaudara. Sejak orangtuaku bermasalah dan berpisah aku banyak sekali di bully oleh masyarakat karna ibu ku yang di anggap selingkuh dan ayahku yang merantau tidak pernah pulang.
Meskipun aku tinggal bertiga dengan ibu dan nenek tapi real nya kami hanya tinggal berdua karna ibu yang jarang dirumah entah kemana dan dimana. Oleh sebab itu aku takut dan trauma jika harus menjalin hubungan dengan lelaki terlebih jika ingin serius menuju pernikahan.
Selama ini yang ku lakukan hanyalah main main saja, sebagai pelampiasan rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari kedua orang tuaku. Aku menjadi gadis yang arogan, keras kepala, susah di atur, pemalas, suka mempermainkan lelaki, pokoknya segala keburukan mereka sematkan padaku.
Tanpa mereka pernah berpikir kenapa aku bisa seperti itu, kenapa aku begitu sampai aku pun pernah membenci semua orang di kampung. Aku ingin membuktikan bahwa aku tidak seperti yang mereka katakan.
" huuuuuffffftttt....." aku menghela nafas kasar mengingat semua kenangan buruk itu. Aku merebahkan tubuhku di kasur kesayangan sambil memejamkan mata
" eh aku lupa tadi mau ngasih tau mas hen kalau nanti ke rumah pakai motor yang itu aja ya " aku bicara sendiri lalu mengetik pesan pada mas hen
Aku : " mas nanti pas ngantar aku, mas hen pakai motor yang biru polos itu aja ya....pokoknya yang itu titik aku nggak mau pakai motor yang lain " ketik ku sambil cekikikan hihihi.,..( modus)
Mas hen : " iya sayaaaaang.....eh sayangnya mas kok belum tidur sih...."
Aku : " iya ini udah mau merem keinget motor biru itu,hahaha....jadi melek lagi deh kirim pesan ini mas "
Mas hen : " ya udah sayang...tidur gih...udah larut, mas juga mau tidur ini aaawwwwhhhh....."
Padahal yang terjadi di sebrang...
" bu...aku cinta sama zara, aku serius mau meminta dia pada orangtuanya, apakah ibu merestui...?? " tanya hendro pada ibunya
" hendro anak ibu, rupanya kamu sudah dewasa ya nak...kalau ibu sih terserah kamu nak, kalau kamu suka, cinta ya udah ibu sih setuju aja. Zara juga cantik koq anaknya baik " jawab ibu hendro
" Lusa aku mau ijin untuk mengantar zara pulang bu, sekalian mau ijin kalau ibu mau kesana nanti untuk silaturahmi " hendro meminta ijin pada ibunya.
" ya nak....ya nak...nggak papa berangkat aja ya, pokoknya hati hati itu aja pesan ibu " lalu ibu mengusap kepala Hendro penuh kasih.
Kembali ke kos si garang zara...
Aku masih nggak nyangka secepat ini aku di seriusin sama cowok, aku nggak tau apakah langkahku ini sudah benar atau tidak ya...nanti kalau orang tua mas hen jahat padaku gimana ya...hii...aku takut aku terus berpikir sampa terlarut dalam mimpi hingga pagi menyapa.
" mas hari ini aku masuk pagi ya, nanti berangkat malam aja enak nggak panas di jalan, kita nginap di sana pulang besok sore " aku menulis pesan pada mas hen
" iya sayang...terserah kamu aja " balas nya
aku melanjutkan pekerjaanku hingga selesai di sore hari dan bersiap siap untuk pulang. Hari ini mas hen tidak menjemputku karena dia akan langsung menjemputku ke kos.