Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 : Malapetaka
"Apa benar aku berhasil?, rasanya seperti sama saja tidak ada yang berubah" Ucap Radit masih tidak percaya.
"coba saja kau serang manusia besar bertanduk itu" Ujar Axell.
"Yoshh..., akan ku coba"
Radit lalu ingin bergerak tapi siapa sangka, gerakannya menjadi sangat cepat, membuat Radit terkejut, tubuhnya terasa sangat ringan.
"woahh..., hebat, tubuhku menjadi terasa sangat ringan, skill ini luar biasa" Ucap Radit kegirangan.
Radit melesat, ke arah manusia besar itu, menghempaskan satu tinjuannya, membuat Raksasa itu terpental lebih jauh dari sebelumnya, padahal Radit belum mengeluarkan seluruh tenaganya, Namun sepertinya satu serangan itu masih belum cukup untuk menumbangkan makhluk besar itu. karna ia masih bisa berdiri walaupun sudah terpental sejauh itu.
"hebat!.., padahal belum kekuatan penuh tapi tenaganya sudah sekuat itu" Ucap Radit tidak percaya dengan kekuatannya.
"hahaha..., kau kira seranganmu yang seperti itu sudah bisa mengalahkanku?, jangan bercanda" Ucap Raksasa itu. "Bejir pukulannya lumayan terasa juga" Ucapnya dalam hati, ternyata ia berbohong tentang pukulan Radit yang tidak terasa, ternyata pukulannya lumayan berefek.
"kau hebat ketua, kalahkan dia" Teriak anak buahnya yang terus menyemangati Ketua mereka.
"hebat juga, tapi aku masih belum serius" Ucap Radit sambil melakukan peregangan.
"S*al belum serius aja sudah lumayan terasa pukulannya, apalagi kalau sudah terasa" Ucap makhluk besar itu lagi dalam hatinya.
"yosh..., aku akan mulai serius sekarang, bersiaplah untuk kalah bocah besar" Ucap Radit memasang kuda-kuda sambil memasang wajah senyum sombongnya.
"Jangan Meremehkanku bocah!" Teriak Manusia besar itu mengambil kuda-kuda mengeraskan tubuhnya, semakin lama ia berteriak Aura yang menyelimuti tubuhnya semakin lama semakin tebal dan membesar, Bahkan Gelombang yang ia keluarkan membuat benda sekelilingnya terpental, karna gelombang Ki yang dikeluarkannya. semacam Duri yang banyak keluar dari tubuh Radit, Tanduknya berubah semakin besar. Bentuknya jadi semakin mengerikan.
"Bagus...., keluarkan semua kekuatanmu" Ucap Radit dengan nada sombong.
"Akan ku bungkam mulut sombongmu itu" Ucap Raksasa besar itu.
"Coba saja kalau bisa"
Radit Kembali menyerap lebih banyak Mana, dia mengumpulkannya ke dalam Tubuhnya, Seketika Tubuh Radit memancarkan energi yang lebih besar dari sebelumnya, kemudian Tubuhnya juga mengeluarkan Gelombang yang dahsyat yang berbenturan dengan gelombang yang di keluarkan oleh manusia besar itu.
"M*ti kau"
Raksasa itu melesat dengan sangat cepat secepat kilat bahkan tidak sempat terlihat oleh mata, Dia melesat ke arah belakang Radit dan kemudian Mengayunkan tangan kanannya ke arah Radit, Namun tidak semudah itu, Radit dengan sangat mudah menghindari pukulan itu, Radit melakukan kayang kebelakang menopang tubuhnya dengan kedua tangannya dan menendang Raksasa itu dengan kedua belah kakinya, seketika Manusia besar itu langsung terpental ke atas kemudian Radit melompat ke atas dengan sangat cepat ketika ia sampai di atas Raksasa itu Radit menyatukan kedua belah tangannya dan menghempaskannya ke tubuh Makhluk besar itu, seketika juga Tubuh makhluk besar itu terpental ke bawah menghantam tanah dengan sangat keras, membuat tanah menjadi retak seketika.
"sudah?, gitu doang?" Ucap Radit yang mendarat dengan perlahan.
Namun Tak di sangka makhluk berbadan besar itu masih dapat berdiri, raksasa itu Makin mengamuk mengeraskan tubuhnya, Ia berteriak dengan sangat kuat, kemudian aura yang menyelimuti tubuhnya yang awalnya berwarna Merah kehitaman sekarang berubah menjadi Hitam pekat, semakin besar pula energi yang ia keluarkan.
"serius nih?, sekuat apasih kekuatannya?" Ucap Radit heran.
"Analisa, Dia menggunakan seluruh kekuatan tubuhnya, dalam kata lain, ia hanya bertahan dalam beberapa menit saja sebelum ia tumbang" Ujar Axell.
"Jadi kekuatan ini kalau di pakai secara berlebihan akan dapat merusak penggunanya ya?".
"Tepat sekali".
Setelah banyaknya teriakan darinya, Raksasa itu Melesat secepat kilat lagi namun kali ini sangat cepat, Radit saja tidak sempat melihat bagaimana gerakannya, Tiba-tiba saja ia sudah berada di belakang Radit.
"Cepat!!" Ucap Radit tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Setelah sampai di belakang tubuh Radit Makhluk besar itu mengayunkan tangan kanannya ke arah wajah Radit, berbeda dari sebelumnya kali ini gerakannya sangat cepat bahkan Radit tidak bisa menghindari pukulannya itu, setelah menerima satu pukulan dari raksasa itu, Radit terpental dan menghantam dinding rumah warga lagi, namun kali ini pelipis wajah Radit mengeluarkan dar*h sedikit.
"heee..., boleh juga bocah besar" Ucap Radit sambil mengusap pelipis nya yang sedikit mengeluarkan dar*h.
Karna tidak Terima dengan kekalahan Radit mengeluarkan seluruh kekuatannya mencoba menyerap energi Alam lebih banyak yang akan ia konversi ke Mana, seperti apa yang ia lakukan sebelumnya, ia memusatkan seluruh mana yang ia kumpulkan ke dalam inti tubuhnya, karna efeknya yang sangat menyakitkan membuat Radit berteriak Sekencang-kencangnya, mengakibatkan luapan energi keluar dari tubuhnya dengan sangat dahsyat, menyebabkan semua orang di sekitarnya terpental namun tidak dengan raksasa itu ia masih berdiri kokoh menahan luapan energi yang di keluarkan Radit.
"Bagaimana bisa?, aku tidak bisa merasakan Ki miliknya tapi mengapa luapan energi ini begitu besar?" Tanya Raksasa itu di dalam hatinya.
Tanda yang ada di tangan Radit perlahan menjalar ke atas sampai ke Bahunya menyerupai sebuah Tato yang bentuknya mirip seperti Api, setelah itu sebuah ledakan dahsyat keluar dari tubuh Radit, menyebabkan Raksasa itu akhirnya terpental, menandakan Selesainya proses peningkatan kekuatan Radit.
"Tuan, anda mendapatkan Skill Baru, Malapetaka" Ucap Axell.
"Malapetaka?, Skill apa itu?" Tanya Radit.
"Skill ini Kau dapatkan karna memecahkan batasmu, Skill ini dapat membuatmu meningkatkan kekuatanmu 10kali lipat dari biasanya" Jelas Axell.
"Intinya, aku tidak perlu lagi bersusah payah Menahan rasa sakit akibat banyaknya energi yang ku serap?" Tanya Radit lagi.
"Tepat sekali, Tapi untuk memperoleh bentuk ini kau tetap harus mengumpulkan Mana sebanyak-banyaknya, karna kau belum belajar cara menyimpan manamu" Ujar Axell.
"Ahhh..., ribet juga ya" Ujar Radit.
"Ahh yasudahlah, sekarang, Hibur aku bocah besar" Ucap Radit dengan wajah sombongnya.
"Bocah besar?!, jangan sombong kau Bocah!"
Raksasa itu melesat bagaikan kilat ke arah Radit, lagi lagi ia mengincar belakang Radit berniat ingin memukulnya lagi seperti sebelumnya, namun belum lagi Pukulan itu mendarat di wajah Radit, dengan santainya Radit menahan pukulannya itu dengan tangan kirinya dan tangan kanannya di saku celananya.
"Culun amat nyerang dari belakang, badan doang gede, nyalinya gada" Ujar Radit dengan senyum menyeringai.
Lalu Radit meremas tangan raksasa itu dengan sebelah tangannya, Raksasa itu berusaha melepaskan cengkraman Radit, namun tidak berhasil, cengkramannya begitu kuat, Radit lalu menarik tubuh besar Raksasa itu menghantamkan tinjunya tetap ke wajahnya, membuatnya kehilangan kesadaran sementara, namun ketika Kesadarannya mulai kembali, Radit kembali memberikan serangan kedua yaitu tendangan telak ke Perut Raksasa itu, membuat Raksasa itu memuntahkan sedikit Dar*h dari mulutnya.
"Kenapa?, masa segitu doang?" Ucap Radit yang kemudian memberikan tendangan selanjutnya, membuat Raksasa itu terpental sangat jauh.
Radit lalu melesat lebih cepat dari pada Raksasa itu terpental, Setelah berhasil mengejarnya, Radit mencengkram Belakang kepalanya dan menyeretkannya ke tanah, membuat tanah yang ada di bawahnya hancur akibat tergerus wajah Raksasa itu, setelah panjangnya Tanah yang rusak akhirnya Raksasa itu berhenti terpental dengan hasil kepalanya terbenam ke dalam tanah.
"Dah gitu doang?, badan doang gede hmm" Ucap Radit kembali ke wujud semulanya. begitu juga dengan Raksasa tadi seketika kembali ke wujud aslinya, efek karna tidak sadarkan diri.
"Ketua!!" Teriak bawahannya yang berlari mendekati ketuanya yang terkapar tidak sadarkan diri dengan kepala yang masih tertancap ke dalam tanah.
"Kau!!, beraninya kau berbuat begini kepada Ketua kami" ucap salah satu bawahannya berlagak sok jagoan.
"Terus?, kau juga mau melawanku?" Ucap Radit dengan wajah mencekam, karna wajah Radit yang menyeramkan, membuat seluruh wajah anggota si badan besar itu seketika menjadi pucat.
"Akan ku balas kau!" Teriak semua anggotanya sambil membawa tubuh ketuanya yang masih pingsan tak sadarkan diri.
"haahhh...., menyusahkan saja, baiklah mari kita ambil misi" Ucap Radit sambil masuk ke dalam Guild.
To Be continued...