Ketika mario yang telah kehilangan separuh hidupnya karna sesuatu yang buruk telah terjadi pada sang kekasih, hingga datanglah seseorang yang berhasil membawa kembali rona bahagia pada kehidupan mario.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon piscesg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa romi?
Minggu berganti bulan kedekatan antara mario dan hana juga semakin terlihat bagi siapapun yang melihatnya, mario yang sering terlihat berusaha untuk mendekati wanita cantik yang statusnya kembaran dari mendiang kekasihnya itu.
Hana tak mempermasalahkan hal tersebut selama mario tak memiliki niat jahat padanya hana tak terlalu memikirkan hal tersebut.
Seperti hari ini, mario terlihat kembali berada di rumah orang tua hana untuk menjemput wanita itu dan mengantarkannya bekerja.
Mario belakangan ini memang sering mengantar atau menjemput hana bekerja bahkan maya teman hana pun bingung bagaimana temannya itu bisa sangat dekat dengan atasannya.
Hana pun telah menjelaskan semua pada maya tentang asal usulnya dan dimana ia tinggal sekarang serta keterkaitan apa antara dirinya dan mario.
Sepanjang cerita hana, maya hanya bisa menggelengkan kepalanya tak percaya, bagaimana mungkin hidup hana yang terlihat lurus-lurus saja ternyata menyimpan plot twist yang sulit di percaya, dari yang ternyata hana anak angkat sampai hana yang punya kembaran di tambah lagi jika mario dulu adalah kekasih mendiang kembaran hana.
Maya tak habis fikir dengan kehidupan sahabatnya itu, seperti di novel-novel saja menurut maya.
Namun maya turut bahagia karna sahabatnya itu menemukan keluarga kandungnya, walaupun sedikit terlambat karna hana tak bisa mengenal saudara satu-satunya itu atau lebih tepatnya sang kembaran yang bernama gina.
Mario dan gina telah sampai di area parkir rumah sakit, mario pun menghentikan mobilnya.
"Makasih ya mar, udah nganterin." Ucap hana sebelum ia bersiap turun dari mobil mario
"Sama-sama, mau aku jemput gak nanti pulangnya?" Tanya mario
"Emm, gak usah deh repot nanti, biar aku bareng temen aja nanti." Ucap hana tak enak mengingat arah kantor dan rumah sakit yang berlawanan semakin membuat hana tak enak hati untuk menerima tawaran mario, jika saja mario yang tak memaksa mungkin hana akan berangkat sendiri menggunakan mobilnya tadi
"Gak repot kok, gak papa ya aku jemput aja." Mario terdengar sedikit memaksa lagi sekarang
"Jujur sama aku mar, kamu itu kenapa sebenernya?" Tanya hana pelan, ia ingin tau apa alasan mario sampai-sampai belakangan ini dia sering memaksa agar bisa mengantar dan menjemput dirinya
"Jujur apa han? Aku kenapa?" Bingung mario
"Belakangan kamu sering banget loh maksa buat antar jemput aku."
"Emm..gak papa kan kalo aku anter jemput? Kamu keberatan ya? Maaf han." Sesal mario
"Enggak bukan itu pointnya mar, tapi sikap kamu, ada yang kamu sembunyiin dari aku?" Tanya hana curiga
"Gak ada kok, aku cuma mau antar jemput kamu aja." Ucap mario, namun hana tau jika ada sesuata yang mario sembunyikan dari hana
Hana menghela nafasnya sabar, mengenal mario beberap bulan terakhir membuatnya sedikit mengerti bagaimana karakter mario, pria itu tak suka jika di paksa untuk membicarakan sesuatu jika ia tak ingin.
"Ya udah aku pergi dulu." Hana pun memutuskan untuk keluar dari mobil mario
Mario meraih lengan hana sesaat sebelum tubuh hana keluar sepenuhnya dari mobil.
"Nanti aku jemput ya?" Tanya mario lagi, kali ini dengan wajah memelasnya, hana pun akhirnya menganguk tanda setuju
Mario tersenyum dengan jawaban hana meskipun hanya dengan sebuah anggukan.
Setelah melihat hana yang masuk ke dalam gedung rumah sakit, mario pun kembali menginjak pedal gasnya untuk pergi ke kantor.
"Itu cuma mimpi mario." Monolog mario, ia meremat setir mobil kuat
*******
Hana tengah berjalan di lorong rumah sakit untuk menuju ruangannya.
"Hana!" Panggil seseorang menghentikan langkah hana
"Romi?" Hana terkejut melihat pria bernama romi di depannya itu
"Ya tuhan, kapan pulang?" Hana spontan memeluk lelaki tersebut
"Kemarin, gimana suka gak kejutannya?" Senyum romi mengembang, merasa puas dengan reaksi hana ketika melihatnya
"Jelek banget kejutannya." Ucap hana dengan wajah kesalnya
"Pasti maya tau kan kalo kamu pulang? Aku aja kan yang gak di kasih tau kalian." Lanjut hana
"Enggak kok, maya malah belum tau kalo aku pulang, aku baru nemuin kamu aja ini." Jelas romi
"Serius? Kalo gitu kita kasih kejutan maya juga." Semangat hana
"Boleh, ini kamu mau kerja dulu kan? Entar sore aku jemput gimana?" Ucap romi yang langsung di angguki oleh hana tanpa pertimbangan, hana sepertinya lupa dengan janjinya pada mario jika mario juga akan menjemputnya sore nanti
"Kalo gitu aku pergi dulu ya, mau urus sesuatu dulu." Pamit romi
"Oke, sampe ketemu nanti sore." Jawab hana tersenyum, melambaikan tangannya mengantar kepergian romi sampai pria itu tak terlihat lagi oleh matanya
Hana melanjutkan kembali langkah kakinya, sampai sesaat kemudian kembali terhenti.
"Eh? Tadi kan mario juga bilang mau jemput yah." Monolog hana saat mengingat perkataan mario padanya sebelum mereka berpisah tadi
"Telpon aja deh nanti." Putus hana, ia pun kembali melanjutkan langkahnya
*
*
*
Di sisi lain ada mario yang sedang duduk di kursi kerjanya dengan tangan yang meremat ponselnya kuat.
Setelah rapat tadi ia mengecek ponsel miliknya yang ternyata ada beberapa panggilan tak terjawab dari hana dan juga pesan teks untuknya yang juga dari hana.
Dalam pesan itu hana berkata jika ia akan pulang sendiri bersama temannya karna ada suatu acara dan itu membuat mario sedikit tak senang.
Di tambah lagi ketika hana menyebut nama sang teman yang akan menjemputnya nanti semakin membuat mario tak senang entah kenapa.
"Siapa romi?" Monolog mario menatap layar ponsel yang menampilkan pesan teks dari hana.