Hallo guys......... ✋
selamat membaca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tayanlee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.
selamat membaca.
komen & like ya.
biar author nya tambah semangat🤗
╚═══════ ೋღ 🌺 ღೋ ═══════╝
" dia mulai merasakan nikmat nya berciuman" batin gibran ia melanjutkan apa yang gibran lakukan.
setelah beberapa kali berciuman gibran melepas pautan bibirnya, lalu ia tersenyum memandangi istrinya yang di buat meleleh olehnya beberapa saat lalu.
cup___
gibran mengecup kening kaisha lembut, ia membaringkan tubuh kaisha perlahan, kaisha hanya bisa menurut dan merebahkan badan nya.
"maaf apa tadi rasanya buruk...? tanya gibran, meski ia tahu istrinya menikmati nya namun ia ingin memastikan langsung dari bibir istrinya.
" ti... tidak mas" jawab kaisha, ia masih gugup dan malu ini kali pertama ia berciuman yang begitu lembut dan membuat nya meleleh.
" Terima kasih telah mengizinkan aku, " ucap gibran ia pun mencium punggung tangan kaisha.
"ini sudah malam mari kita tidur" ajak gibran ia pun membaringkan tubuhnya dan menarik tangan istrinya untuk berbaring juga di samping nya.
" kai aku berencana untuk pisah rumah sama ibu" ucap gibran.
" kenapa mas...? tanya kaisha, tiba-tiba suaminya itu ingin pisah rumah dengan ibunya.
" aku sudah punya keluarga ku sediri, meskipun ibu orang yang baik dan menerima kamu tetap saja di masa depan aku takut ibu merecoki masalah keluarga kita " ucap gibran.
" tapi .... mas... kasian ibu jika kita meninggalkan nya, ibu terlihat kesepian setiap harinya " ucap kaisha.
" papah juga akan segera pensiun... jadi tidak masalah kita pisah rumah " jelas gibran.
" kamu sudah bicara sama ibu dan papah mas...? tanya kaisha.
" belum... aku belum memberitahu mereka " jawab gibran.
" mungkin besok aku memberi tahu mereka tentang kita yang ingin pisah rumah " lanjut gibran.
" ya sudah.... aku ikut kata mas saja" ucap kaisha ia pun menarik selimut yang ada di kakinya untuk menutupi sebagian tubuhnya.
melihat kaisha yang sudah memejamkan matanya gibran pun ikut memejamkan matanya, sambil memeluk sangat istri.
*******
keesokan paginya seperti biasa keluarga besar prihadi selalu penuh tawa yang bahagia, anak - anak dan menantunya mereka sudah berkumpul di meja makan di setiap paginya, keluarga prihadi terlihat begitu harmonis.
saat di meja makan hanya terdengar dentingan suara sendok dan piring, gibran mencoba untuk membuka percakapan dengan ibu dan papah nya.
" ekhm... pah.. bu kami ingin pisah rumah " ucap gibran, membuat ibu dan pak Davian menghentikan suapan nya.
" kenapa tiba-tiba saja El...? tanya pak davian.
" aku merasa lebih baik pisa rumah pah, apalagi aku sudah memiliki keluarga ku sendiri " izin gibran.
"bagaimana menurut mu sayang...? tanya pak davian kepada bu zahra.
"jika mereka pisah rumah ibu akan sangat kesepian, tapi jika ini keinginan mereka untuk membina rumah tangga mereka ibu tidak apa-apa" ucap bu zahra.
"maaf aku bu, menurut aku ini lebih baik untuk ku" ucap gibran ia menggenggam tangan bu zahra.
" tidak ibu apa- apa ibu senang jika kamu ingin membina sebuah rumah tangga dengan benar " ucap bu zahra ia tersenyum, tak menyangka bahwa anaknya kini sudah tumbuh dewasa.
" Terima kasih bu sudah mau mengerti aku" ucap gibran.
" jadi kamu sudah menemukan rumah yang pas El...? tanya pak davian.
" sudah pah... mungkin nanti siang kami ke sana untuk melihat rumahnya " jawab gibran, ia pun melanjutkan makan nya.
" ya sudah kalau begitu... jika kamu membutuhkan apa-apa bilang sama papah " ucap pak davian.
" iya pah... " jawab gibran.
" di mana kamu mendapatkan rumahnya...? tanya pak davian.
" tidak jauh dari sini pah... paling hanya membutuhkan waktu 30 menit " jawab gibran.
" ya sudah kalau begitu... " ucap pak davian.
sarapan pun berlangsung dengan berbincang-bincang, siangnya gibran menitipkan cashyaa kepada ibunya, ia dan kaisha akan melihat rumah baru mereka jadi putri nya di titipkan sebentar.
dalam perjalanan menuju rumah baru mereka, kaisha hanya diam dan memikirkan soal semalam ciuman itu terus terbayang- bayangan di dalam pikiran nya.
" kai... ada apa.... ? tanya gibran saat melihat istrinya terus melamun sedari tadi.
" ah... tidak ada apa-apa mas aku hanya memikirkan ibu... jika kita pindah ke rumah baru kita ibu pasti akan sangat kesepian " ucap kaisha.
" tidak perlu khawatir soal ibu... kita kan bisa main kerumah ibu setiap minggunya " ucap gibran.
" iya mas... " jawab kaisha,mereka pun sampai di tempat tujuan, melihat rumah baru mereka kaisha terbelalak melihat begitu mewahnya rumah yang akan ia tinggali untuk waktu yang begitu lama.
" ada apa kai.. kamu tidak menyukai rumahnya...? tanya gibran, melihat istrinya bengong di depan pintu rumahnya.
"tidak.. tidak mas aku menyukai nya" jawab kaisha mereka berdua pun masuk dan melihat sekeliling rumahnya, tampak kaisha yang begitu melamun sedari tadi.
" kenapa kai....? tanya gibran melihat istrinya melamun sedari tadi.
" mas... apa tidak terlalu besar untuk kita tempati bertiga...? celetuk kaisha.
"hemm sama sekali tidak, aku ingin membuat anak dan istri ku nyaman tinggal dan tidak kekurangan apa pun" ucap gibran dengan senyum tipis nya.
" tapi kamu menyukai nya kan...? tanya gibran memastikan.
"iya... mas aku menyukai nya... jadi kapan kita pindah ke sini...? tanya kaisha.
" sesegera mungkin, aku ingin akhir pekan ini kita pindah nya kai" jawab gibran.
keduanya pun setuju dan kembali ke rumah pak davian, sesampainya di rumah terlihat bu zahra menidurkan cashyaa.
" maaf bu aku terus merepotkan ibu.. " ucap kaisha, dengan nada bersalah.
" tidak apa-apa, jadi gimana kapan kalian akan pindah....? tanya bu zahra.
" akhir pekan ini bu.. " jawab gibran yang baru saja masuk ke kamar bu zahra.
" cepat sekali.... " ucap bu zahra.
" iya bu mau bagaimana lagi kalau lama- lama rumahnya nanti terbengkalai " celetuk gibran.
" his... kamu ini " ucap bu zahra.
" ya sudah kalau begitu nanti ibu bantu untuk pindahan nya " lanjut bu zahra.
" iya bu.. " jawab gibran.
" sini bu biar aku yang menggendong nya, pasti cashyaa menangis terus" ucap gibran.
" namanya juga anak bayi pastilah seperti itu... wes ibu mau istirahat, kalian juga ya " ucap bu zahra.
" iya... " jawab gibran, kaisha dan gibran pun pergi menuju kamar mereka, sesampainya di kamar gibran membaringkan tubuh putri kecilnya perlahan-lahan agar tidak membangunkan nya.
"aku sudah siapin bajunya mas... " ucap kaisha setelah ia mandi.
"iya.. " gibran pun segera membersihkan tubuh nya.
ceklek__
terlihat gibran keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, kaisha yang melihat terus menerus suaminya tidur dengan rambut basah akhirnya ia bertindak dan menghampiri gibran.
"keringkan dulu rambut kamu mas sebelum tidur" ucap kaisha.ia mengambil handuk di dalam lemari.
"duduk dulu mas di sini biar aku keringkan dulu rambutnya" ajak kaisha, gibran pun hanya menurut dan duduk di samping kaisha, kaisha dengan lihainya mengerikan rambut suaminya.