Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
" Sayang..Sayang...Sayang." teriak Adi dari dalam kamar mereka.tampang pria ini sangat kusut sekali dengan rambut berdiri tegak seperti habis terkena setrum listrik.harus nya pagi ini merupakan hari pertama bagi Adi untuk masuk kerja kembali setelah libur beberapa hari bersama kekasih gelap nya,namun betapa kaget nya Adi melihat jam di dinding kamar sudah menunjukkan pukul 11.00 Wib dan itu artinya dia sudah terlambat beberapa jam dan bahkan tidak akan di perbolehkan untuk masuk tanpa ada alasan yang jelas.
Banyak nya panggilan yang masuk dari nomer kantor membuat Adi merasa cemas dan takut sekali,seharusnya sejak tadi dia sudah duduk di ruangan meeting mengganti kan Bos besar menemui rekan bisnis dari negara tetangga.tapi apa yang mau di kata nasi sudah menjadi bubur untuk menangisi keteledoran nya sendiri tidak mampu Adi lakukan.dan akhir nya terpaksa harus meminta maaf kepada sang atasan berharap tidak di pecat dari pekerjaan yang begitu dia sanjung -sanjung.
" Ini Shella kemana lagi? Kenapa dia tidak membangunkan Aku.bukan kah..." Adi menepuk jidat nya sendiri karena lupa mengingat kan sang istri untuk membangun kan dia pagi ini.namun emang dasar nya Adi yang sudah egois dan tetap saja menyalahkan Shella atas apa yang tidak dia ketahui.
Wajah Adi semakin kusut mendapatkan bentakan keras,serta cacian dari sang atasan yang saat ini sangat kecewa sekali kepada diri nya.entah apa yang akan terjadi besok di kantor yang jelas Adi harus siap dan menerima hukuman akibat ulah nya sendiri.
" Dasar istri nggak berguna! Bisa-bisa nya dia nggak bangunin Aku untuk bekerja." ketus Adi melempar asal ponsel ke atas ranjang lalu turun dengan tergesa-gesa mencari keberadaan Shella.
" Shella...Dimana Kamu?" teriak Adi dengan cukup keras sehingga membuat Bi Evi gemetaran mendengar nya.
" Shella." panggil Adi yang sudah berdiri tepat di belakang Bi Evi yang tengah sibuk menjemur pakaian.
" Maaf Pak! Ibu sudah berangkat ke toko dari tadi,ada yang bisa Bibi bantu?" tanya Bi Evi berusaha tenang.
" Kenapa dia pagi-pagi selalu sudah pergi dari rumah! Siapa yang dia temui sepagi ini sampai tidak sempat membangun kan Aku untuk berangkat kerja." ujar Adi dengan menggebu-gebu.beda hal jika Shella ada di depan mata nya saat ini,entah apa lagi yang akan dia lakukan kepada sang istri yang tidak bersalah dalam hal ini.
" Tadi Ibu sudah membangun Bapak! Tapi karena Bapak nggak bangun-bangun kelelahan menonton video sehingga Ibu langsung pergi saja." tutur Bi Evi sedikit menambah cerita untuk menyindir Adi yang terlihat sangat arogan sekali.
" Menonton video? Dia tahu?" gumam Adi dengan wajah pias.
Bi Evi yang melihat perubahan wajah sang majikan tertawa dalam hati karena berhasil mengerjai Adi.
" Ya ampun Gusti! Bibi teh terpaksa berbohong karena harus menyelamatkan Ibu dari pria jahat ini." ucap Bi Evi dalam hati.
Jantung Adi berdetak lebih cepat karena merasa takut jika aksi gila nya tadi malam ketahuan oleh Shella yang dia pikir sudah masuk ke alam mimpi nya.
" Nggak mungkin dia mendengar semua nya! Aku yakin dia sudah tidur dan saat Aku sentuh pun dia tidak memberikan respon apa-apa." Adi mendesah kesal lalu masuk ke kamar pribadi untuk menelpon sang kekasih untuk mencari hiburan dari rasa kesalnya saat ini.
" Sayang!! Kamu dari mana saja." tanya Nina cemberut.
" Aku baru bangun tidur sayang! Maaf nggak denger kalau ada telpon dari Kamu." jawab Adi menjelaskan.
" Bohong!Pasti Kamu tadi malam sedang melepas rindu dengan istri mu kan?" tuduh Nina yang tidak rela kalau Adi menyentuh istri nya sendiri.
" Lah memang nya kenapa? Dia masih istri ku,dan Aku berhak untuk memberikan dia nafkah batin." Adi yang sedang emosi malah menanggapi tuduhan Nina dengan begitu ketus sehingga membuat sang wanita cemberut dengan marah nya.
" Kok Kamu jawab Aku kayak gitu sih sayang? Kamu udah nggak cinta lagi ya sama Aku?" Nina mulai mengeluarkan drama air mata agar tidak kehilangan Adi yang begitu dia cintai.
" Aku lagi pusing sayang,maka nya Kamu jangan nambah-nambah beban pikiran Aku.lebih baik Kamu mandi sekarang juga nanti Aku akan menjemput mu untuk makan siang bersama." ajak Adi yang butuh keluar mencari udara segar dan sekalian bermain dengan wanita simpanan nya.
" Oke! Aku tunggu ya sayang." Nina langsung menutup sambungan telepon tanpa ingin tahu apa yang sudah membuat sang kekasih menjadi pusing.bagi Nina yang penting uang jajan dan shopping lancar tiap bulan nya.
" Lah di matiin? Tanya kek pusing kenapa? Ini malah langsung kabur begitu saja." gerutu Adi kesal.
Tidak bisa lagi untuk menunda mengisi perut yang sudah keroncongan,Adi bergegas masuk ke kamar mandi dan setelah itu memakai pakaian yang di ambil acak dari dalam lemari khusus untuk pakaian nya sendiri.
Adi menjemput Nina di lobby apartemen karena dia akan mengajak wanita nya makan di sebuah mall tempat mereka biasa berkencan.tidak mungkin menunggu wanita ini masak karena sampai kiamat pun dia tidak akan mau di suruh memasak.kecuali kalau di suruh buka baju mungkin dia adalah orang pertama yang akan melakukan nya dengan senang hati.
" Sayang! Aku boleh belanja nggak?" tanya Nina mulai bergelayut mesra di lengan Adi setelah tadi sempat diam membisu.
" Jangan dulu sayang,Aku belum gajian dan uang yang ada di ATM ku saat ini tidak akan cukup untuk membayar belanjaan Kamu.kita makan aja ya setelah itu kembali pulang ke apartemen Kamu.Aku butuh asupan energi untuk menghilangkan rasa pusing di kepala ku." bisik Adi mengecup mesra bibir Nina meski mereka sedang berada di tempat ramai.
" Sayang! Kamu kok pelit banget sih." ngambek Nina tidak terima.
" Kapan Aku pelit sama Kamu,sayang? Bukan kah belanjaan Kamu yang kita bawa dari bandung belum ada yang Kamu pakai.lain kali Aku janji akan menemani mu belanja di sini,tapi jangan sekarang ya." bujuk Adi karena saat ini keuangan nya benar-benar menipis.
" Terserah Kamu aja lah.Aku malas." Nina tetap cemberut dan melepas paksa rangkulan tangan nya di lengan Adi.
Adi hanya bisa mendesah panjang menetralkan emosi yang masih belum stabil.sikap Nina berbeda sekali dengan Shella yang tidak terlalu fanatik dengan shopping.dia bahkan rela beli baju harga murah asal nyaman saat di pakai.tapi berbanding terbalik dengan Nina yang hanya mau di ajak belanja barang brand ternama saja.
Mereka berdua makan dalam diam,Adi yang sudah begitu lapar dan capek, memilih diam menghabiskan makanan yang sudah mereka pesan tadi.begitu juga dengan Nina yang ikut makan meski sedang menjalani mode merajuk.
" Sudah ayok kita pulang." ajak Adi menarik tangan Nina yang hendak masuk ke sebuah toko tas ternama.sangat keras kepala sekali wanita berambut pirang ini ,dia bahkan tidak mau perduli saat Adi mengatakan bahwa saat ini dia sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli tas mahal itu.
" Jangan cemberut terus sayang! Cepatlah pakai sabuk pengaman mu." Ucap Adi ketika melihat Nina belum mengikat sabuk pengaman nya.
" Udah , cepatan jalan." ketus Nina tidak ingin berlama-lama berada di tempat surga nya wanita.
" Gitu dong,nanti kalau sudah gajian Kamu boleh belanja sepuas Kamu ,kita harus irit sampai gajian datang." tutur Adi menarik tangan Nina lalu mengecup nya dengan mesra.
" Janji ya sayang,semua uang gaji mu hanya untuk Aku dan nggak boleh di bagi kepada wanita buruk rupa itu." dikte Nina begitu serakah nya.
" Iya tenang saja, Shella jarang meminta uang karena dia punya penghasilan sendiri dari sebuah toko kue nya." Adi memarkirkan mobilnya di parkiran apartemen lalu membawa Nina masuk ke dalam lift yang akan mengantar kan mereka sampai di lantai 12 dimana kamar Nina berada.
Begitu kotak besi putih ini tertutup rapat,Adi bergegas menyatukan bibir mereka berdua, menyesap nya dengan sangat kasar sampai membuat Nina melenguh panjang.
Tangan Adi terus meremas bokong Nina sehingga membuat tubuh kedua nya merapat tidak terpisahkan lagi.
" Nanti kita sambung di kamar lagi." bisik Adi menggendong mesra Nina masuk ke unit apartemen penuh sejarah ini.
Nina menutup pintu apartemen dengan ujung kaki nya lalu tertawa menatap wajah Adi yang selalu terlihat tampan di mata nya.begitu juga dengan Adi yang menatap penuh senyum ke wajah Nina yang masih berada di gendongan nya.Nina mengerlingkan mata dan mengigit manja dada Adi yang berada di balik kemeja putih lengan pendek.
" Kapan Kamu mau mencerai kan dia sayang? Aku janji akan memberikan Kamu anak sebanyak apapun yang kamu mau." tanya Nina sambil mengusap dada Adi, menelusup kan seluruh jemari nya di di balik kemeja dan memainkan jari nya dengan begitu nakal.
Adi mulai mendesis nikmat dengan gairah yang sudah membuncah tinggi.lelaki ini mudah sekali terbawa suasana jika sudah mendapatkan sentuhan lembut dari tangan nakal Nina.
" Jangan bahas itu dulu sayang! Ada hal penting yang harus kita bereskan sekarang karena Aku sudah tidak tahan lagi menyentuh mu." Jawab Adi dengan tatapan mata sayu dan langsung merebahkan tubuh Nina ke atas ranjang.
Adi menguasai dengan rakusnya seluruh tubuh Nina.mereka berdua mereguk manis nya hubungan penuh dosa ini dengan begitu ambisius dan tamak.seakan-akan ini adalah untuk pertama kali nya mereka melakukan hubungan terlarang nya.
" Sayang! Aku capek." rengek Nina pelan.kedua mata nya terpaksa di buka saat merasakan Adi mulai mengubah posisi tidur nya.pria ini begitu serakah dan tidak pernah mau kalau hanya bermain satu kali saja.
" Siapa suruh Kamu godain Aku tadi sayang,kita tambah dua ronde lagi ya." ujar Adi langsung memulai permainan karena mereka berdua sudah sama-sama dalam keadaan basah.
Nina yang ingin segera beristirahat segera mengambil alih permainan dan melakukan nya dengan sangat cepat dan kasar.sehingga membuat kedua nya sama-sama mendesis panjang dengan nafas yang sudah menggila.
" Terus sayang." pinta Adi yang sebentar lagi akan menjemput surga dunia nya.
" Sama-sama sayang,Aku juga." balas Nina menambah tempo permainan sehingga membuat kedua nya kembali menyemburkan cairan kental yang begitu banyak sekali.
Shella ,Rivan dan Nindi yang sudah selesai menghabiskan makanan mereka di buat tercengang saat melihat dua orang sosok manusia tidak tahu malu sedang masuk ke dalam restoran yang sedang menjadi tempat makan mereka siang ini.
Shella berusaha menampilkan wajah santai dan tenang ketika melihat kemesraan yang di tampilkan oleh suami nya dengan wanita simpanan nya.meski masih mempunyai sedikit rasa cemburu tidak lantas membuat Shella menangis menjerit memanggil nama suami nya.
" Begitu bahagia nya Kamu Mas bersama wanita itu sampai membuat Kamu mu berubah menjadi jahat kepada istri mu sendiri." batin Shella meremas kuat ujung kemeja yang di pakai oleh Rivan.Shella yang tidak ingin ketahuan langsung bersembunyi di balik bahu Rivan sehingga membuat kedua nya terlihat begitu dekat,Rivan yang tidak ingin rugi malah memanfaatkan keadaan ini dengan membalas memeluk Shella seolah mereka berdua seperti sepasang kekasih sungguhan.
" Bagus lah Mas jika Kamu sudah tidak ingat dan perduli lagi kepada ku, sehingga membuat Aku merasa tenang untuk pergi menjauh dari mu."gumam Shella dalam hati.bau parfum milik Rivan yang tercium oleh nya membuat Shella merasa nyaman dan tenang meski sedang di hadapkan dengan pemandangan yang tidak ingin dia lihat secara langsung.
" Apa Kamu cemburu melihat mereka berdua?" tanya Rivan pelan,menoleh kan kepala sehingga membuat jarak kedua nya semakin intim.
Sedang kan di depan Shella saat ini,Nindi yang juga tidak ingin terlihat oleh Adi memilih menutup wajah nya dengan buku menu yang masih tertinggal di atas meja yang mereka tempati saat ini.
" Tidak! Untuk apa Aku harus cemburu dan sakit hati,Aku hanya tidak ingin bertemu dengan mereka berdua.itu saja dan nggak lebih." jawab Shella masih betah bersandar di bahu Rivan.
" Aku mengerti,Kamu tidak boleh terus-terusan memikirkan mereka, sekarang waktunya bersenang-senang dan Aku akan menemani mu kemana pun Kamu mau pergi." ajak Rivan lali menarik tangan Shella untuk pergi dari restoran ini.
"Eh mau kemana Van? Tunggu dulu Nindi nya tinggal." Shella berusaha menghentikan Rivan yang masih ingin membawa kabur diri nya.
" Nindi..Ayok." ajak Shella kepada sang sahabat.
Nindi pun ikut berdiri dan berjalan di samping Shella.mereka bertiga berjalan secara beriringan karena Shella yang terus memaksa Nindi untuk tetap berada di samping nya.
" Kapan mereka pergi nya? Mereka nggak lihat Aku kan Van?" tanya Shella memastikan.
" Mereka nggak sempat masuk ke dalam karena di tahan sama pelayan restoran tadi,Kamu lihat sendiri kan tidak ada meja yang kosong lagi.sehingga membuat mereka memutuskan untuk keluar dan seperti nya pindah ke restoran lain." tutur Rivan menjelaskan.
"Bagus lah,satu restoran dengan mereka membuat Aku merasa grogi dan sangat gugup sekali,padahal seharusnya mereka berdua lah yang merasa seperti itu.aneh memang tubuh ku ini." ucap Shella dan sambut gelak tawa oleh Nindi.
" Tuh Kamu tahu sendiri,Aku langsung balik ke toko aja ya Shel, barusan Nurul kirim pesan minta Aku untuk segera kembali ke sana." kilah Nindi yang sebenarnya tidak ingin menjadi obat nyamuk untuk Rivan yang sedang berusaha menggapai hati Shella.
" Yah kok gitu.barengan aja Nin." ujar Shella merasa tidak enak hati.
" Ya gitu aja Shel,Aku naik taksi online aja ,udah Kamu sambung ngobrol nya sama Rivan biar lebih kenal dekat lagi dan kali aja nyambung sampai ke hubungan yang lebih serius." goda Nindi berlari menjauh karena taksi yang sudah dia pesan tadi hampir sampai di tempat tujuan.
" Nindi." sungut Shella merasa malu dan memilih menunduk kan wajah nya ke lantai mall.sedangkan Rivan yang sudah punya janji dengan client penting nya sudah meminta sang asisten untuk mengganti kan diri nya karena saat ini ada misi penting yang harus dia selesaikan saat ini juga sebelum di sentuh oleh kumbang lain.
Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰😍
semangat semangat
nina akan ber hijrah dan belajar menjadi ustadzah 😊
adi juga ber hijrah dan belajar jadi ustadz
ohhhh sudah ku gadaikan