NovelToon NovelToon
Luka Kiara

Luka Kiara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:156.2k
Nilai: 5
Nama Author: dewi kim

Aku terlibat satu malam panas dengan calon adik iparku, hingga aku harus mengandung benih lelaki itu.

Tentang Kiara, yang di benci oleh semua keluarganya karena di tuduh menggoda calon suami adiknya hingga mengandung.

semenjak malam itu hidup Kiara berubah, kini dia dan anaknya harus menerima kebencian dari seluruh keluarganya. Semua menyalahkan Kiara atas kejadian malam itu. padahal, ada rahasia di balik malam panas Kiara bersama calon adik iparnya.

akankah Kiara mampu menghadapi tekanan yang di berikan oleh keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Orion

---

Nafas Heana terasa tercekat ketika melihat siapa yang memanggilnya. Jantung gadis kecil itu berdetak dengan sangat kencang. Dia tidak akan pernah bisa lupa perlakuan Felix padanya. Apalagi, menurut Heana, dari semua orang yang jahat pada mereka, Felix dan ayahnyalah yang paling membuat dia sakit.

Ketika Felix berjalan ke arahnya, tubuh Heana diam membeku. Gadis kecil itu bahkan tidak bisa mengedipkan matanya. "Heana!" panggil Felix. Dia menekuk kakinya, menyetarakan diri dengan keponakannya.

"Heana!" Tiba-tiba, terdengar suara Anet dari arah samping hingga akhirnya Heana tersadar. Gadis kecil itu, tanpa pikir panjang, langsung berlari ke arah Anet, kemudian dia memeluk pengasuhnya.

"Ayo kita pergi," ucap Heana dengan suara yang gemetar, membuat Anet mengerutkan keningnya sehingga dia melihat ke arah Felix. Kini, tatapan kedua insan itu saling menatap. Tanpa pikir panjang, Anet langsung menarik lembut tangan gadis kecil itu, kemudian berjalan ke arah mobil.

Sedangkan Felix hanya membeku. Lelaki itu ingin mengejar Heana, memeluk keponakannya, dan mengucapkan kata maaf sebanyak-banyaknya. Tapi, melihat respon keponakannya, Felix merasa kakinya tidak bisa digerakkan.

"**

"Anet, ada apa?" tanya Kiara ketika Anet menggendong Heana. Terlihat jelas bahwa Anet sedikit kesusahan menggendong putrinya. Dengan cepat, Kiara langsung mengambil alih tubuh putrinya dari gendongan Anet.

"Aku tidak tahu, Kiara. Tadi Heana dihampiri oleh seorang lelaki, dan jika aku tidak salah, lelaki itu sedikit mirip denganmu," kata Anet. Mata Kiara membulat ketika mendengar itu. Dengan cepat, dia langsung sedikit menarik bahu putrinya untuk bertanya siapa yang menemui Heana.

"Heana, siapa yang menemuimu tadi? Apa paman Felix?" tanya Kiara. Hanya Felix yang sedikit mirip dengannya. Sama seperti kemarin ketika dia melihat Hazel, Heana sedikit tidak merespon. Bahkan, tatapan matanya menatap ke sembarang arah dengan pandangan yang kosong.

"Anet, tolong temani dulu Heana di kamar. Aku harus mengurus sesuatu." Emosi Kiara benar-benar terpancing. Setelah Hazel, sekarang datang lagi anak yang membuat anaknya trauma.

Setelah membaringkan tubuh Heana di ranjang, Kiara dengan cepat keluar dari kamar putrinya, dia mengutak-atik ponselnya, kemudian dia menelepon adiknya.

"Apa peringatanku kurang cukup, Felix?!" teriak Kiara ketika Felix mengangkat panggilan darinya.

"Aku menemuinya hanya untuk memberikan kado. Bukankah dia ulang tahun besok?" balas Felix di seberang sana, suara Felix mengecil ketika menjawab ucapan kakaknya.

"Tutup mulutmu, sialan! Apa kau tahu karenamu Heana kembali trauma. Jika kau berani menemui anakku lagi, maka aku tidak akan tinggal diam!"

Setelah mengatakan itu, Kiara pun langsung mematikan panggilannya. Wanita itu membanting ponselnya ke sembarang arah, kemudian mendudukkan dirinya di sofa.

Sejak bertemu dengan Hazel, Kiara sedikit tertekan. Ketakutan demi ketakutan menderanya. Dia takut Hazel akan berbuat nekat dan menemui Heana lagi. Tentu saja, dia tahu jika Hazel datang menemui Heana bukan karena dia merindukan putri mereka, melainkan karena ingin membuat putri mereka semakin menderita. Dan sayangnya, sekarang bukan hanya Hazel saja yang membuat dia tertekan, adiknya pun juga membuat dia tertekan.

Kiara menaikkan kakinya ke sofa, kemudian dia memeluk lututnya. Tiba-tiba, bahu wanita itu bergetar. Tentu saja, Kiara merasa bahwa dia menjadi ibu yang gagal karena terus membuat putrinya terluka. Mungkin bisa dibilang, hanya dua tahun ini hidup Heana membaik. Selama dua tahun ini, dia bisa memberikan kebahagiaan untuk putri pertamanya. Namun, semua kini terkikis oleh kedatangan Hazel dan juga adiknya.

Di sisi lain, setelah menutup panggilan dari Kiara, Felix yang sedang berada di mobil langsung menyimpan ponselnya, kemudian menyandarkan tubuhnya ke belakang. Nafasnya terlihat berat. Dari wajah Felix, terlihat jelas betapa dia gusar ketika mendengar ucapan kakaknya. Dia mengerti betul bagaimana perasaan kakak dan juga keponakannya. Apalagi, mereka mengabaikan Kiara dan Heana selama bertahun-tahun.

Tak lama, ponsel Felix bergetar hingga dia kembali mengambil ponselnya. Terpampang nama ayahnya di sana.

"Hmm, Papa," ucap Felix ketika mengangkat panggilan darinya.

"Sudahkah kau bertemu dengan Heana atau Kiara? Bagaimana kabar mereka?" tanya ayahnya dengan suara yang pelan karena sekarang Ken juga sedang berada di rumah sakit karena kondisinya kembali drop.

"Seperti dugaan kita, Heana bahkan tidak bereaksi ketika melihatku. Dan barusan, Kiara menelepon, memakiku agar tidak mengganggu mereka lagi."

"Papa, tenang saja. Aku akan berada di sini dalam waktu yang lama," ucap Feli lagim

Setelah berbincang dengan ayahnya, Felix kembali mematikan panggilannya, kemudian menyimpan ponselnya. Ketika dia akan menyalakan dan menjalankan mobilnya untuk pergi ke hotel, tiba-tiba Felix teringat sesuatu. Dia teringat dengan wanita yang tadi menjemput Heana.

"Apa aku bisa meminta tolong padanya?" lirih Felix. Ya, sepertinya lelaki itu mulai berpikir untuk memanfaatkan pengasuh Heana, yang tak lain adalah Anet.

---

**Beberapa hari kemudian...**

Kiara keluar dari villa. Wanita itu berniat untuk menikmati angin di pantai. Saat ini, Kiara sedang berada di luar kota untuk urusan pekerjaan. Tentu saja, dia datang tidak sendiri, melainkan dengan Orion dan juga dengan pengacara lain.

Sebenarnya, berat bagi Kiara meninggalkan Heana dan juga Rea. Apalagi, sejak bertemu dengan Felix, Heana menjadi lebih pendiam. Tapi, tidak mungkin Kiara mengabaikan tugasnya.

Saat berada di pantai, Kiara mendudukkan dirinya di pasir, kemudian menatap ke arah rembulan yang sedang bersinar. Raut wajah Kiara tiba-tiba meredup. Terlihat jelas wanita itu menanggung rasa sakit yang luar biasa.

Mungkin dua tahun ini hidup Kiara membaik secara ekonomi. Dia sudah tidak kesulitan lagi dengan uang dan bisa membeli apa pun yang dia mau—berbeda ketika dia menjadi istri Hazel. Tapi, tak dipungkiri, masih ada segunung rasa nyeri yang disimpan oleh Kiara. Faktanya, masa lalu tidak semudah itu dilupakan. Dia masih kerap teringat bagaimana sakitnya diasingkan, dia masih teringat bagaimana seringnya dia menahan lapar.

"Ehem." Tiba-tiba, ada yang berdeham di belakang tubuh Kiara hingga Kiara menoleh ke arah belakang. Tak lama, mata wanita itu membulat ketika tahu siapa yang berdeham barusan. Siapa lagi jika bukan Orion?

"Tuan, Anda sedang di sini?" tanya Kiara berbasa-basi.

Sungguh, selain memikirkan tentang adik dan juga mantan suaminya, Kiara juga memikirkan sikap Orion yang menurutnya sangat berlebihan—mengingat lelaki itu sudah mempunyai tunangan. Dan dia tidak mau disalahpahami.

Orion tidak menjawab. Lelaki itu melepaskan sandalnya, kemudian menundukkan diri di sebelah Kiara.

"Apa ada yang membuatmu tidak nyaman?" tanya Orion.

"Maksud Anda, Tuan?" tanya Kiara.

"Aku perhatikan, beberapa hari ini kau banyak melamun. Bahkan, beberapa tugas yang harusnya kau selesaikan lebih cepat, mundur," ucap Orion, membuat Kiara menggigit bibirnya. Wanita itu mendadak merasa bersalah karena mengabaikan tugasnya akibat pikiran beberapa hari ke belakang ini.

"Maaf, Tuan. Setelah pulang dari sini, aku akan segera menyusun semuanya," kata Kiara.

"Apakah ada masalah?" Bukannya menjawab ucapan Kiara, Orion malah mengulangi pertanyaannya.

"Hanya sedikit."

"Apa ini tentang mantan suamimu yang kau temui di restoran kemarin?"

Kiara merasa speechless ketika mendengar ucapan Orion. Dia tidak menyangka pertanyaan ini akan keluar dari bibir bosnya.

"Tuan..."

"Aku tidak menyelidikimu, tapi lelaki itu sangat mirip dengan Heana. Sepertinya kalian bercerai dengan tidak baik-baik saja."

Ketika mendengar ucapan Orion, Kiara menatap ke arah depan. Tentu saja, wanita itu bernostalgia dengan rasa sakitnya.

"Jika kau tidak mau bercerita, tidak apa-apa," kata Orion lagi.

"Hmm... Dia mantan suamiku, dan dia juga kekasih adikku." Kiara berhenti sejenak. Ucapannya sepertinya berniat untuk bercerita pada Orion. Karena selama ini, Kiara selalu memikulnya sendiri. Ketika jiwa Kiara sedang lemah, dia merasa butuh tempat untuk mencurahkan semuanya.

"Aku..." Dengan tangis yang berlinang, Kiara menceritakan semuanya pada Orion—tidak semua, hanya secara garis besarnya saja. Hingga pada akhirnya, Orion mengerti apa yang terjadi pada wanita itu. Dan tentu saja, itu cukup membuat Orion meringis karena Kiara mampu bertahan di tengah ombak yang menerjangnya.

"Jujur, aku lelah, Tuan. Aku selalu menjadi rumah untuk kedua anakku, tapi aku sendiri tidak punya rumah untuk diriku sendiri. Kadang, aku ingin memaafkan mereka, tapi aku tidak bisa melupakan bagaimana mereka mencampakanku hingga terkadang aku dan putriku kelaparan." Kiara langsung menunduk, menyembunyikan kepalanya di kedua lututnya. Tangis yang tadinya berupa isakan, sekarang menjadi tangisan yang sangat kencang. Hingga Orion langsung menarik bahu Kiara, lalu membawanya ke dalam dekapannya.

"Nyaman."

Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun berlalu, Kiara merasa nyaman. Karena selama ini, tidak pernah ada yang memeluknya. Dan mungkin, pelukan pertama yang membuatnya nyaman adalah pelukan ini—pelukan Orion.

---

Tinggalin komen yang banyak gengs

1
Dyah Ratna
sabar menanti lanjutannya ... sehat selalu bagi penulisnya...
Mecca Delsa
up dong thor
melita indra wijaya
ini lanjut gak sih
Rayhana Reyana
hampir 1 minggu gak up thor.... sehat kah thor???
Vermina Mahuze
Lanjuttttttt
am
thor lama kali up nya
Soraya
kasihan kiara
Sel _tri1208
up min
Ratih Novitasari
ini ga mau dilanjutkan ya ceritanya?
Jue
Jodoh Kiara lebih baik orang lain daripada Hazel yang hanya mampu memberi luka , Walaupun Hazel berubah sifat parut luka tidak akan pernah hilang dari hati Kiara serta anak-anak .
Sri Rahayu
ku intip intip tiap saat berharap udah up, 😭
Nunung
Aku kangen kiara kapan up nya Thor sibuk ya sama yang sebelah , moga sehat selalu Thor see you. aku kirim bintang 5 biar othor nya tambah semangat 💪💪💪👏
Nurjannah Rajja
Nah ini sudah betul...
Wina Tandjoeng
lanjut Thor🤗
Nurjannah Rajja
Tapi udh tunangan, gimana dong.
Rayhana Reyana
authornya malas up date... coz blom dpat gaji dri Noveltoon/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Satriani Jamadu
kpan bru upload lgi thor??? bolak balik cek blum ada jg...
Tari Sirait
oohh oo.. LAMANYA LAH YG UPDATE INI. giliran udh update pasti ada aja alasan yg dibuat😂😂🙈🙈
Siti Khoiriah
thir lama sekaliii
Yan Ndri
Lanjuttttt Thor, semoga Orion beneran tulus Sm Kiara.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!