Pernikahan yang bermula dari sebuah perjodohan , Membuat Amira berpikir akan menjadi sebuah pernikahan yang langgeng...Karena dari pihak Amira maupun pihak Reza sama sama sepakat dan menyetujui akan perjodohan ini..
Namun siapa sangka pernikahan yang sudah berjalan tiga tahun akhirnya di terpa badai , dengan hadirnya orang ketiga...yang menjadikan pernikahan Amira menjadi neraka untuk dirinya sendiri.
Bagaimanakah Amira bisa menghadapi sebuah pernikahan yang bagaikan neraka dalam hidupnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wildat Dzi Wildat Dzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Assalamualaikum sahabat semua🤗🤗🤗
di sini dari kalian pasti ada yang bilang kenapa Amira bodoh banget sih...
Kenapa sih nggak mau ngelawan si Amira nya...
Sabar...sabar...sabar...
Ini mau ke jalur yang lebih menegangkan kok, dimana Amira sudah tidak lagi menjadi perempuan yang mau di tindas semaunya saja.
Jadi terus pantengin ya...
Di rumah, Reza telah kedatangan sang kekasih. yang sebetulnya sangat tidak di inginkan kehadirannya saat ini oleh Reza. Di karenakan, semenjak ibu dan bapaknya ke rumah. Sang ibu memutuskan untuk tidak pulang lagi ke rumahnya sendiri, dan hanya sang bapak yang pulang ke rumah.
Sang ibu seperti memang sangat waspada untuk kali ini dan tidak ingin kecolongan lagi.
"Wah wah wah...berani benar kamu ya, masih datang lagi ke sini jalang!" hardik ibu Sulastri setelah melihat kedatangan Genata yang tanpa permisi itu.
Genata tersenyum sinis seraya memutar bola mata malas. Dirinya sudah bertekad untuk terus memperjuangkan Reza. Tidak ingin lah dirinya kehilangan pria yang sangat royal kepadanya itu.
"Saya ke sini ingin bertemu dengan mas Reza bu! Karna ada berita yang harus saya sampaikan dan ini sangat penting!" bicara Genata yang seolah di buat se lebay mungkin.
"Ada apa Gen?" tanya Reza pada akhirnya karena tidak ingin mendengar pertengkaran antar keduanya.
"Aku mau kasih ini mas!" tangan Genata menjulurkan sebuah benda kecil.
Ibu Sulastri menajamkan penglihatannya melihat benda kecil yang di julurkan oleh perempuan gatal itu.
"Apa ini Gen?" tanya Reza yang memang tidak tau akan benda yang sudah berada di tangannya itu.
Genata memutar bola matanya jengah dengan kekasih bodohnya ini! Masa dia tidak tau kalau itu adalah tes kehamilan! Dasar bodoh!.
"Itu tespek mas, dan di situ sudah jelas terdapat garis dua, yang artinya aku positif hamil dan saat ini aku sedang hamil anak kamu!" jelas Genata dengan bangga.
Bak di sambar petir di siang bolong. ibu Sulastri langsung memegang dadanya. Apa? Hamil ! gundik ini hamil !.
Reza langsung memeluk tubuh Genata dengan sayang. Dia begitu bahagia mendengar kabar kalau sang kekasih hamil anaknya. Anak yang memang selama ini dia dambakan.
"Tunggu Reza! Jangan kamu langsung percaya dengan omongan dia! Siapa tau saja gundik ini bukan hamil anak kamu! Dia ini perempuan gatal Za! Jangan kamu seenaknya saja percaya dengan mulut ularnya ini!" ibu Sulastri memperingati. Karena dia memiliki filing yang tidak enak terhadap gundik satu ini.
Genata memasang wajah melasnya. Di mendongak menatap Reza dengan mata berkaca kaca penuh kepura puraan. Reza yang memang ingin memiliki seorang anak, tidak mengindahkan peringatan ibunya.
"bu...Reza tau kalau ibu tidak menyukai Genata. Tapi aku mohon bu kali ini saja, jangan mencurigai Genata dengan mengatakan anak yang berada di dalam sini bukan anak Reza!" ucapnya seraya mengelus perut rata Genata.
Genata yang merasa di bela tersenyum tipis menatap ibu Sulastri.
"Tapi kamu tidak boleh sembarangan percaya begitu saja dengannya Za! Kamu ini bagaimana sih! bagaimana dengan pernikahanmu dan Amira? Lalu, apa nanti kata orang hah !" Tanya ibu Sulastri yang memang masih mengharapkan menantu nya itu.
Reza menghela nafas kasar.
"Ibu tidak tau kah? Kalau aku sudah di gugat cerai oleh Amira?" ucap Reza malas.
Ya, surat panggilan untuk sidang sudah sampai di tangan Reza. Dan hal itu pula yang membuat dirinya frustasi dari tadi.
Kenapa coba? istri bodohnya itu menggugat cerai dirinya duluan. Bisa bisanya perempuan bodoh itu menginjak injak harga dirinya! ingin membalas Amira. namun tidak bisa. Huh !
Namun, tidak masalah, karena hari ini dia sudah mendengar kabar bahagia dari sang kekasih. Jadi dia akan segera menikahi Genata.
"Apa? Jadi, Amira sudah menggugat cerai Reza!" batin ibu Sulastri.
"Mas...aku mau kita secepatnya menikah lho! Aku tidak mau kalau nanti anak kita lahir tanpa seorang ayah!" manja Genata seraya merangkul lengan Reza.
"Iya sayang kita akan menikah! Dan setelah surat gugatan cerai aku keluar kita akan mendaftarkan pernikahan kita supaya kita juga sah di mata hukum!" ucap Reza meyakinkan Kekasihnya.
Ibu Sulastri yang melihat interaksi keduanya, tersenyum sinis melihat kebodohan putranya sendiri yang mudah percaya dengan gundik nya itu.
***
Amira dan Rani hari ini bersiap pergi ke sawah untuk mengambil singkong. Mereka ingin membuat olahan kue dari singkong.
Mereka berjalan bersama dengan Amira membawa golok dan Rani membawa cangkul.
Dan di tengah perjalanan ada sebuah motor dengan keluaran terbaru yang menghadang jalan mereka. Amira tidak asing dengan motor itu. Dan ketika sang pemilik membuka helmnya lalu berbalik badan. Tenyata benar dugaannya, perempuan gatal satu ini yang datang menghadang jalan mereka.
"Ups..ternyata setelah keluar dari rumah mas Reza, hidup kamu tambah menyedihkan saja ya Mira?"
olok Genata sembari menutup mulutnya pura pura.
"Bukan urusan kamu juga kan!" jawab Amira tenang. Namun, dengan tatapan tajam.
"Aduh...jadi takut deh aku sekarang sama mbak Amira ini!" ledeknya sambil meleyot leyot kan mulutnya.
"Aku ke sini mau kasih tahu kamu, Kalau aku saat ini sedang hamil, dan kamu tau ini anak siapa? Ini adalah anaknya mas Reza!" sambungnya lagi dengan mulut yang di buat buat.
Amira tetap tenang. Dan tidak terkejut sama sekali.
"Oh ya! Kalau begitu selamat atas kehamilan haram kalian!" ucap Amira sambil tersenyum miring.
"Kamu pasti iri kan! Melihat aku bisa hamil anak dari suami kamu!" jawab Genata memanas manasi.
"Saya tekankan ya mbak Genata yang terhormat! Dia itu bukan suami saya lagi. tetapi, calon mantan suami saya! Dan menurut saya, kalian itu memang pasangan yang sangat cocok ya...Yang satu perempuan gatal yang satu lagi laki laki jahanam! sungguh pasangan yang luar biasa kan!" jelas Amira panjang lebar. Baru kali ini dia puas sudah mengeluarkan segala uneg-unegnya dan itu dia keluarkan di depan orang yang bersangkutan langsung.
Genata sedikit banyak begitu syok melihat perubahan sikap Amira. Padahal bisa di bilang hanya tiga minggu yang lalu Amira keluar dari rumah Reza. Dan apa ini? Amira begitu berani menghina dirinya. Di kasih makan apa dia oleh Rani?.
"Sudah lah gundik! Sebaiknya kamu jangan menghalangi jalan kami! Kamu tidak tuli kan! Amira sudah bilang kalau dia tidak peduli lagi terhadap kau maupun Reza!" sambung Rani.
Dan tanpa menunggu Genata menyingkir, mereka berdua sudah lebih dulu pergi meninggalkan Genata yang masih mematung.
Genata yang di tinggalkan pun juga segera menuju ke motornya untuk pergi ke rumah Reza lagi. Dirinya harus mengadukan semua ini kepada Reza.
***
Di sawah milik keluarga Arga. Mereka juga sudah ijin kepada sang empunya. Dan Arga menyuruh mereka mengambil sepuasnya. Mereka mengambil singkong yang sudah waktunya panen saja dan tak banyak yang mereka ambil. Mereka hanya mengambil seperlunya saja.
Sewaktu mereka berdua mencoba mencabut singkong yang sedikit alot . Arga tiba tiba datang dengan suara baritonnya.
"Kenapa kalian mengambil yang itu!"
Deg...
Amira terkejut, apakah mereka sudah salah ambil?.