NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perceraian: Hati Yang Terluka

Cinta Setelah Perceraian: Hati Yang Terluka

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: nenah adja

"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..

ceraikan aku"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda Sama Dengan Mama

Di tengah malam seorang wanita berjalan terseok dan memasuki rumahnya yang besar bak istana, bibirnya bersenandung kecil dengan sedikit tersendat akibat kesadarannya yang hilang.

Papa Arumi berdiri diujung tangga dengan melipat tangannya di dada, dia tak berniat membantu meski kaki dari wanita itu tersandung dan hampir jatuh.

"Wahhh suamiku.." wanita itu menangkupkan tangannya di dada "Pahlawankuuuu" wanita itu memeluk Papa Arumi.

Ya wanita ini adalah ibu dari Arumi sekaligus istrinya, Papa Arumi yang marah akibat hilangnya Arumi tadi siang melepas kasar tangan istrinya yang melingkar di lehernya, hingga wanita itu jatuh tersungkur di lantai "Apa kehidupan ini yang kamu mau, mabuk dan terus berkeliaran diluaran sana!"

Bukannya marah sang istri malah tertawa kecil lalu meletakkan jari telunjuknya di bibir dan berkata "Sssstttt.. kamu jangan berisik nanti Arumi bangun" lalu dia berteriak "Aruuuummiiii... Aruuumiii, Mama pulannnggg" Papa Arumi hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia memang bodoh karena bicara dengan orang mabuk.

"Bawa dia masuk ke kamar!" Papa Arumi memerintahkan pelayan untuk membawa Istrinya pergi ke kamar.

Dengan tatapan datar Papa Arumi melihat istrinya di geret oleh dua orang pelayan yang hampir kewalahan kerena sang Nyonya yang terus bergerak dan meracau.

Papa Arumi mengusap wajahnya kasar, bukan pernikahan seperti ini yang dia inginkan, bagaimana pun dia ingin punya kehidupan rumah tangga yang bahagia pada umumnya, saat dia sibuk bekerja dia ingin istrinya mengurus putrinya dirumah, menyambutnya dengan hangat saat kembali pulang, hingga tak ada drama putri yang kesepian, tapi apa daya dia terjebak dalam keadaan yang tidak dia inginkan.

Istrinya setiap hari keluar rumah dan pulang tengah malam bahkan dini hari dalam keadaan mabuk, dia bahkan harus memberikan pengawalan agar tak ada sesuatu yang buruk terjadi pada sang istri.

.

.

.

Kinara tertegun saat membuka rumahnya dipagi hari menemukan Yoga diluar pintunya "Mau apa kamu disini?" Kinara melewatinya begitu saja, niatnya keluar ingin membeli bubur ayam untuk sarapan, tapi malah menemukan Yoga yang berwajah kusut, Kinara juga ingat kemarin Yoga memakai pakaian yang sama dengan kemarin, apa Yoga tidak pulang semalaman?.

"Aku mau membuat kesepakatan?" Kinara mengerutkan keningnya lalu berbalik melihat Yoga yang mengikutinya.

"Kesepakatan?"

"Selama kamu hamil, Aku yang akan bertanggung jawab atas kehamilan dan semua kebutuhan kamu.. Juga saat kamu melahirkan aku ingin anakku tau aku adalah Ayahnya, dan aku juga akan menanggung sekolahnya hingga lulus" Kinara diam mendengarkan dia masih ada dihalaman rumah dan terpaksa mendengarkan omongan Yoga.

"Sudah selesai?" Yoga menelan ludahnya, melihat Kinara dia seperti tak berdaya, dan selalu merasa kalah, mungkin karena rasa bersalahnya.

"Pertama, aku bisa mengurus diriku sendiri, dan semua kebutuhanku, Kedua, aku gak berniat untuk menyembunyikan siapa Ayahnya , bukankah kemarin sudah kubilang jika dia mau.. dia bisa mencari Ayahnya kelak, dan untuk pendidikan sepertinya kompensasi perceraian yang kamu berikan itu sudah cukup, karena aku belum memakainya sepeserpun.."

Yoga tertegun "Ra, kenapa kamu melakukan itu?, Aku memberikan itu untuk kamu gunakan, terlebih kamu sedang hamil dari mana kamu mendapatkan uang"

"Aku hamil bukan sakit, dan aku punya tangan dan kaki yang lengkap untuk berusaha, terlebih aku tak mau menggunakan uang belas kasihan orang lain"

"Ra, aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu.. aku khawatir jika kamu hidup dengan kekurangan" Kinara mengangkat alisnya, bukankah itu sama saja dengan kasihan.

Kinara menggelengkan kepalanya, lalu pergi tanpa mendengar omong kosong dari Yoga, dia harap kemarin adalah terakhir kali dia menangis, menangisi nasib buruknya, dan Kinara tidak mau lagi menangisi para manusia brengsek ini.

Usai membeli bubur, Kinara kembali kerumah dan duduk di kursi makan, melahap buburnya, meski mood nya sempat hilang akibat bertemu dengan Yoga, tapi setelah berjalan sepanjang trotoar nafsu makannya sudah kembali, Kinara melihat ponselnya berbunyi dan melihat nomer yang tidak tersimpan, awalnya dia tak berniat mengangkatnya tapi ketika mengingat itu nomer baru dan belum ada yang tahu kecuali Arumi, Kinara segera mengangkatnya, Ya Kinara benar-benar sebatang kara tanpa ada saudara, sesaat setelah bercerai Kinara mengganti nomer ponselnya dan tak ingin berhubungan lagi dengan Yoga, Anita dan keluarga mereka, bahkan teman- teman SMA, atau kuliahnya, Kinara benar- benar ingin menghapus semua hal dari masa lalu .

"Hallo..?"

"Hallo, tante.. hiks.. hiks.. " terdengar suara gadis kecil itu menangis, suaranya juga tersendat, mungkin sudah lama dia menangis.

"Arumi, ada apa sayang?" Kinara menyimpan mangkuk bekas buburnya lalu duduk kembali untuk mendengarkan Arumi yang menangis.

"Aku gak suka, Aku gak mau di rumah.. Papa sama Mama bertengkar terus, Aku tidak mau" Kinara menghela nafasnya.

"Dengarkan tante, masuk kamar tutup pintu rapat- rapat lalu Arumi duduk.."

Beberapa saat hening, tapi Kinara yakin anak itu menurut "Sudah tante.."

"Arumi punya headset?"

"Punya" tentu saja Papanya menyediakan semua nya lengkap, ponsel komputer bahkan meski Arumi belum terlalu bisa menggunakannya.

"Sekarang Arumi pakai, lalu tante akan bernyanyi untuk Arumi, agar suara berisik tidak terdengar" Arumi mengangguk sambil terisak.

"Sudah siap, mau tante menyanyikan lagu apa..?"

"Aku gak tahu.." Kinara mengerti fikiran anak ini pasti sedang kacau.

"Oke, kalau gitu biar tante yang tentukan lagunya.."

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang

Ku pandangi semua gambar diri

Kecil, bersih, belum ternoda

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka, diriku s'lalu dimanja

Kata mereka, diriku s'lalu ditimang

Nada-nada yang indah

S'lalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

T'lah mengangkat tubuh ini

Jiwa-raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka, diriku s'lalu dimanja

Kata mereka, diriku s'lalu ditimang

Oh, Bunda, ada dan tiada dirimu

'Kan selalu ada di dalam hatiku

Kinara terus bernyanyi suaranya memang tidak terlalu merdu, namun dia tahu Arumi cukup menikmati bahkan

ikut bernyanyi bersamanya, anak ini memang pintar dan mungkin juga karena lagu yang dia nyanyikan memang familiar.

Sambil bernyanyi Kinara juga membayangkan dirinya yang akan menjadi seorang ibu, dia mengelus perutnya pelan sambil tersenyum haru, bahkan tanpa terasa air matanya jatuh begitu saja.

Dalam bayangannya dia akan menggendong, mencium dan menyayangi anaknya, dengan penuh kasih dia akan merawatnya dengan baik hingga tak akan membiarkan anaknya kesepian meski tak punya seorang Ayah yang selalu bersamanya, dia tak mau anaknya kelak seperti Arumi yang sedih karena merasa tak diperhatikan.

"Tante bukankah Bunda Itu sama dengan Mama?"

"Ya, kamu benar.."

"Tapi kenapa Aku gak pernah di gendong Mama"

Oke, sepertinya Kinara salah menyanyikan lagu.

Tiga bab hari ini mari kita ngopi☕

Like..

Komen..

Vote..

🤗🤗🤗🤗

1
Khairul Azam
kanapa sih tjor dibikin hamil ini yg menganjal
Khairul Azam
dibab dua kupikir kinara beneran pinter gak taunya pas baca flasback bodoh jg ngapain mau hamil klo udah tau suaminya selingkuh tolol
Khairul Azam
nah begini dong jadi wanita, jgn merendahkan harga diri untuk mempertahankan sesuatu yg dipaksakan
Jumiah
salut bangat karakter kirana ...
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....
Iis Sumarni
Luar biasa
Anis Mawati
kyae dia yg diksih bekal sm kinara
Naufal hanifah
Luar biasa
Siti Masitah
kok mesti setengah jam sih..kan kelamaan
Siti Masitah
si abi di kasi sepukul baru luluh
Siti Masitah
Aamiin Ya Robbal Allamiin
Ray Siddiq
dasar JADU 🤣🤣🤣🤣
Siti Masitah
kinara pasangkan ama abi thor
Siti Masitah
botol
Rifa Aulia
udah mau mati juga masiiiiĥh aja berbuat jahat. bukannya perbanyak berbuat kebaikan lah ini malah kebalikannya.. dasar si anita.
Nur Aulia
abinya plin-plan ga tegas sama mantan istri,,JD kesel KL KY gini
Siti Dede
sampe tamat di NT?
Siti Dede: salah comment ceu punteen
total 1 replies
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Wati Manalu
luar biasa
Yani Mulyani
Kecewa
Yani Mulyani
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!