Perasaan cinta nggak bisa di tafsirkan oleh keadaan. Kemaren gue benci sama lo, Sekarang gue falling in love sama lo. Kemaren lo baik sama gue, Sekarang lo malah nyakitin gue.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
SAAT ini, kelas Zeva sedang tidak ada pelajaran. Para siswa berhamburan mencari kesenangan. Masing-masing siswa ada yang mengobrol, menonton youtube, atau sekedar tiduran di kursi kelas.
Di tengah keributan itu, seorang siswi berjalan dengan kepala tertunduk menuju bangku Zeva. Namun, ia tidak memperhatikan langkahnya. Hasilnya, ia pun menabrak seseorang .
" UPS .... Makanya kalau jalan, kacamatanya diperbaiki dulu dong biar nggak jatuh." Ejek Melisa kepada Erika.
Bukan karena kacamatanya yang bermasalah. Namun, saat Erika melintas di samping meja Melisa, cewek jelmaan iblis itu sengaja mengulurkan kakinya agar Erika tersandung.
" Astaga , Medusa ..... Masih pagi sudah nyetak dosa, aja." Sindir Zeva dari kursinya setelah melihat Erika terjatuh gara-gara Melisa.
Melisa menggeram kesal. " Jangan ikut campur!!!" teriaknya dengan nada marahnya.
" Apa, sih? Gue lagi nonton film yang ada Medusa-nya." Ucap Zeva yang menunjukan layar ponselnya yang sedang memutar film. " Nama lo, kan Melisa bukan Medusa. Ya, walaupun kelakuan lo mirip." lanjut Zeva dengan berani.
" Nggak lucu." sarkas Melisa.
" Loh ? Yang ngelawak siapa?" Tanya Zeva dengan tampang polosnya sambil memasukan ponselnya ke saku, lalu berjalan mendekati Erika yang masih meringis memegang lututnya yang sedikit memar. " Yuk, gue bantu ke UKS." Ujar Zeva sambil mengulurkan tangannya.
Erika terdiam. Kakinya begitu nyeri hanya untuk sekedar di gerakkan.
" Lo ya Mel jamet. Bisa nggak sih, sehari aja nggak ngebully orang." Tanya Zeva dengan tatapan sinis.
" Nggak bisa mata gue ternodai kalau liat muka-muka cupu." Melisa megoleskan liptint berwarna merah ke bibirnya. " Mending lo nggak usah temanan anak cupu kaya dia." saran Melisa untuk Zeva.
" Astaga!!!! Bibir modal nyinyir aja bangga. " Zeva mengelus dadanya melihat tingkah Melisa.
" Dari pada lo ketularan burik, mending nggak usah dekat0dekat sama Dia (Erika)." ujar Melisa dengan santainya menunjuk Erika.
" Mending gue temanan sama Erika, ntar ketularan pinternya. Daripada temenan sama lo, ketularan apa? Belajar open BO.?" ucap Zeva dengan lantang dan berani.
Hentakkan nafas anak-anak sekelas pun terdengar. Bahkan beberapa ada yang secara jelas memekik kaget. Pertengkaran Zeva dengan Melisa memang selalu menarik perhatian para siswa terutama teman sekelasnya.
Melisa yang mendengar ucapan Zeva untuk dirinya mengepalkan tangannya dengan erat. " Lo bilang pa tadi?" tunjuk Melisa ke muka Zeva dengan sorot mata yang penuh dengan emosi.
Sebelum Zeva menjawab, Melisa menghempaskan kepala Zeva mengenai tembok di dekat mereka. Suara benturan keras itu membuat semua orang menahan nafas. Tidak lama kemudian, Zeva pun meringis keras sambil memegangi kepalanya yang berasa sakit dan pusing di saat bersamaan.
" ZEVA!!!!!" teriak Zidan beranjak dari kursinya dan mendekati Zeva dengan langkah secepat kilat.
" Zidan .... " Kening Zeva mengelurkan darah segar. " Kepala gue pecah, ya?"
" Bukan pecah, tapi sudah hancur!!" Balas Zidan. Bisa-bisanya Zeva bertanya hal seperti itu di saat dirinya di serang rasa panik. " Kita ke UKS."
Berjalan sempoyongan, Zeva berhenti di hadapan Melisa sambil menaikan telunjuknya. " Mel .... Ada upil di hidung lo." ucapnya dan setelah mengatkan itu Zeva jatuh pingsan.
Dengan Cepat Zidan menangkap tubuh Zeva. Ia pun menggendong gadis itu. Sambil menggendong Zeva, ia mendekati melisa yang berdiri dengan wajah pucat. " jangan main-main sama gue!!!" ucap Zidan dengan tatapan tajamnya lalu meninggalkan kelas.
Melisa membeku. Melihat kepala Zeva yang mengeluarkan darah, cukup membuatnya kaget. Dahinya mulai mengeluarkan keringat dingin.
author makin byk an up episodenya bakal makin cakep loh😁