NovelToon NovelToon
Pesona Suami Tetangga

Pesona Suami Tetangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Kehadiran Damar, pria beranak satu yang jadi tetangga baru di rumah seberang membuat hidup Mirna mulai dipenuhi emosi.


Bagaimana Mirna tidak kesal, dengan statusnya yang belum resmi sebagai duda, Damar berani menunjukkan ketertarikannya pada Mirna. Pria itu bahkan berhasil membuat kedua orang tua Mirna memberikan restu padahal merek paling anti dengan poligami.

Tidak yakin dengan cerita sedih yang disampaikan Damar untuk meluluhkan hati banyk orang, Mirna memutuskan mencari tahu kisah yang sebenarnya termasuk masalah rumahtangga pria itu sebelum menerima perasaan cinta Damar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Sempurna

Mirna tersenyum melihat lambaian Anita yang sudah lebih dulu sampai di cafe.

“Apa kabarnya, Mbak ?”

Keduanya melakukan salam cipika cipiki seolah tidak ada masalah di antara mereka.

“Kok mbak nggak bilang-bilang kalau berhenti dari kantornya mas Damar ?”

“Huuhh suamimu itu songongnya nggak ada obat. Tiga hari aku nguber dia minta waktu ketemu ingin membahas soal pekerjaan tapi susahnya minta ampun.”

Mirna tertawa, “Terus Mbak langsung memutuskan untuk cabut gitu aja ?”

“Nggak. Aku memang mau mundur, cari kerja di tempat lain yang jauh dari Damar dan Rangga tapi nggak nyangka aja kalau Damar malah menyuruhku segera keluar dan mengabaikan aturan masa tunggu sebulan.”

“Tumben Mbak Nita nggak protes, terima gitu aja,” canda Mirna sambil tertawa pelan.

“Sejak diputusin sama Rangga, suasana hatiku lebih sering bad mood daripada happy-nya makanya aku memutuskan untuk jadi pengangguran dulu.”

“Mau semedi di mana ?”

“Tau aja kamu, Mir.” Anita pun tertawa pelan. “Aku lagi nimbang-nimbang mau kemana. Sedih juga udah nggak ada yang cariin atau bawelin lagi. Aku benar-benar menyesal, Mir.”

Pembicaraan keduanya terhenti saat dua orang pelayan mengantarkan pesanan mereka.

“Sorry aku nggak bisa bantu, Mbak. Aku juga kaget dan nggak nyangka tapi apapun keputusan kak Rangga untuk masa depannya adalah hak dia dan aku tidak pernah berniat ikut campur apalagi ngatur-ngatur.”

“Paham Mir, aku juga nggak mau melibatkan kamu. Sudah waktunya aku harus ikhlas menerima karma perbuatanku sama Rangga,” ujar Anita sambil tertawa getir.

Keduanya mulai menikmati makanan yang mereka pesan. Rasanya cukup familiar di lidah Mirna meski ia merasa baru kali ini datang ke tempat yang dipilih Anita.

“Apa kita dulu sering kemari, Mbak ?” tanya Mirna yang tidak dapat menahan rasa penasarannya.

“Kamu nggak ingat kalau kita sering doubel date di sini ?”

“Aku lupa, Mbak tapi rasa makanannya seperti sudah biasa di lidahku.”

“Apa segitu parahnya ingatanmu hilang, Mir ? Semua jejak masa lalumu dengan Damar nggak ada yang nyantol sedikit pun ?”

“Hhhmmm,.” Mirna mengangguk karena mulutnya sedang mengunyah makanan.

“Lalu perasaaan cintamu ke dia juga hilang sama sekali ?”

Anita menautkan alisnya melihat Mirna malah tertawa sambil mengangguk.

“Jangankan Mas Damar, sama anakku sendiri aja bisa lupa.”

“Ternyata teori itu memang benar,” gumam Anita lalu meneguk air minumannya.

“Teori apa lagi, Mbak ?”

“Pengalaman pahitmu bersama Damar membuat alam bawah sadarmu ingin menghapus semua ingatan tentang dia.”

Marsha pernah mengatakan hal yang sama padaku, Mbak. Apa kalian bersekongkol ingin membuatku berpisah dengan mas Damar ? batin Mirna.

“Mungkin kali ini kebetulan aja, Mbak karena sekalipun semua ingatanku tentang mas Damar hilang tapi perasaan cintaku masih sama. Jantungku masih berdebar-debar setiap kali kami berdekatan bahkan sejak kami pertama kali bertemu di rumah sakit dan aku belum tahu kalau mas Damar adalah suamiku.”

Anita tersenyum tipis, menggeser piring makannya meski masih ada sisa makanan di atasnya.

“Sejak dulu kamu memang terlalu bucin sama Damar sampai menutup mata atas segala kelemahan dan keburukannya.”

“Bukankah cinta memang buta, Mbak ?” sahut Mirna sambil tertawa.

“Tapi butamu kebablasan sampai Damar berani selingkuh di hotel segala.”

Terkejut mendengar ucapan Anita, Mirna sampai menyemburkan air minum yang ada di mulutnya.

“Ya ampun Mirna !” gerutu Anita sambil mengelap wajahnya dengan tisu.

“Maaf Mbak, maaf. Aku beneran nggak sengaja, kaget mendengar Mbak Nita menyebut hotel segala.”

“Aku serius Mir, bukan lagi bercanda,” gerutu Anita dengan bibir mengerucut.

“Kamu melihatnya sendiri Damar di kamar hotel bersama Marsha, kejadiannya sekitar 3 atau 4 hari sebelum kejadian.”

“Mbak tolong jangan melebarkan masalahku…”

“Kamu sendiri yang datang padaku dan menceritakan semuanya. Waktu itu memang aku yang memberitahumu melihat Damar di hotel tapi sayangnya aku tidak sempat membuntutinya karena sedang bersama teman-temanku. Aku kaget waktu mau cerita melihatnya berduaan di kamar dengan Marsha.”

Mirna malah terkekeh dan menggelengkan kepala padahal hatinya mulai bergejolak lagi.

“Mas Damar sudah menceritakan masalah yang sebenarnya. Aku yang salah paham, ternyata di kamar itu bukan hanya Marsha tapi ada tante Lilia, maminya Marsha juga. Mas Damar memperlihatkan foto mereka bertiga di kamar itu.”

“Kalau aku jadi kamu, nggak bakalan aku percaya begitu saja sekalipun Damar menunjukkan bukti !”

Mirna malah tertawa pelan, menertawakan kebohongannya sendiri padahal hati kecilnya kembali terguncang, terombang-ambing dengan cerita Anita meskipun baru semalam Damar memastikan kalau tidak ada lagi yang disembunyikan dari Mirna.

“Sekarang aku semakin paham kenapa kak Rangga memutuskan mbak Nita,” ledek Mirna.

“Apa ?” tanya Anita dengan mata memicing.

“Mbak Nita terlalu kepo sama kehidupannya mas Damar.”

Anita melengos sebal dan meneguk habis sisa minumannya.

Tenangkan hatimu Mirna, jangan biarkan emosi menutupi akal sehatmu. Saat ini kamu tidak tahu siapa musuh yang sebenarnya apalagi Anita masuk dalam daftar orang-orang yang mungkin saja berniat menggeser posisimu sebagai istri Damar.

***

“Ada apa lagi ?” tanya Rangga pada Damar yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

”Biasa, soal adik kesayangan elo,” sahut Damar sambil terkekeh dan menarik kursi di hadapan meja kerja Rangga.

“Bukannya kalian udah baikan lagi semalam ?”

“Wuuiihh cepat banget kakak iparku dapat laporan dari adik kesayangan.”

Rangga melepas kacamata bacanya dan menggeser laptopnya ke samping.

“Mirna belum menghubungi gue lagi, tapi Chika yang laporan sama mama.”

“Chika ?” Mata Damar membola melihat Rangga mengangguk-anggukan kepalanya.

“Chika terlalu bahagia melihat kalian rukun lagi setelah seminggu perang dingin.”

“Bukan hanya Chika yang bahagia, gue juga sama.”

“Jangan bermain api sekecil apapun kalau nggak mau terulang kembali. Mungkin kalau elo berani macam-macam lagi sampai menyakiti Mirna, gue sekeluarga nggak akan membiarkan elo bersamanya dan Chika juga.”

”Gue nggak pernah mengkhianati Mirna, Ga. Elo pasti tahu bagaimana gue sangat mencintai adik lo itu. Apa yang terjadi antara gue dan Marsha hanya karena hutang budi dan tante Lilia masih adik kandngnya papa.”

“Terus sekarang elo ngapain kemari ?”

“Konfirmasi cerita elo soal keinginan Mirna untuk berpisah. Kenapa elo nggak bilang kalau Mirna sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan ?”

Rangga menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

“Semuanya nggak penting lagi karena Mirna sudah berjanji sama papa, mama dan gue untuk tidak mudah bilang cerai dalam menghadapi masalah rumah tangga. Tapi sekali lagi, bukan berarti kami sekeluarga akan membiarkan elo menyakitinya sekali lagi.”

“Gue nggak akan mengulangi kesalahan yang sama, Ga.”

“Jangan pernah menganggap Mirna anak kecil terus menerus hanya karena perbedaan usia kalian cukup jauh. Malah menurut gue dan Ardi, Mirna jauh lebih dewasa daripada elo.”

“Benar banget, Ga,” sahut Damar sambil mengangguk-anggukkan kepala.

“Ngomong-ngomong ada satu masalah yang masih mengganjal di hati gue.”

“Soal Anita ?” ledek Damar sambil tertawa.

“Bukan.” Rangga menggeleng dengan wajah serius.

“Soal apa ?”

Rangga mencondongkan tubuhnya ke arah Damar hingga menempel pada meja kerja.

“Dua hari sebelum kecelakaan, Mirna sempat pulang ke rumah bahkan menginap. Malam itu dia lebih banyak menangis tanpa mau bercerita masalah apa yang membuatnya begitu sedih dan kecewa.”

“Kami sempat bertengkar hebat sehari sebelumnya,” sahut Damar dengan wajah menyesal.

“Mirna hanya menyebut kalau elo sama saja seperti laki-laki lain, tidak pernah puas dengan satu istri dan mudah berbohong. Kalau boleh gue tahu, ada kejadian apa yang membuat adik gue begitu terpukul ?”

Air muka Damar berubah tegang dan ia pun sempat menelan salivanya.

1
Herman Lim
shock bgt rumit sungguh tidak di sangka org terdekat yg jadi musuh dlm selimut
Herman Lim
firman ato Marsha ne obat nyav
Andri Yukarthi
aq percaya Damar emg ga ada apa² sama Marsha...mdh²an Mirna faham wlo tetap sakit mengingatnya
Herman Lim
lupa ego mu Mirna lihat Chika begitu rindu papi y klo kamu pisah kan pasti akan agak terpukul Chika lain waktu kamu ilang ingatan Chika Masi BS lihat kamu biar pun sangat rindu mami nya beda yg skrg pisah tanpa lihat papi nya
Herman Lim
ya ampun Mirna kasian tuh damar walau dia ada salah dl setidak jgn hukum dia dgn pisahkan dia sama anak nya
Herman Lim
moga segara terkuak semua kejahatan Marsha dan firman
Herman Lim
selamat berjuang damar
Herman Lim
ya ampun ternyata begitu sakit Mirna sampe ingin ilang dari damar
Tutuk Isnawati
lanjut thor
Andri Yukarthi
jd curiga ke Rangga jg...apa dia menyembunyikan sesuatu 🤔
Herman Lim
moga setelah ini Mirna ingat lagi semua yg terjadi waktu blom kecelakaan dan Mirna bus lebih dewasa dalam hadapin Maslaah rmh tangga nya dengan damar moga bisa kumpul kembali semua
Herman Lim
apa yg di sembunyi kan damar lagi 🙈
Tutuk Isnawati
semangat up thor d tggu lnjutn critanya. penasaran
Herman Lim
nah gini kan enak BS saling terbuka jadi BS sweet terus
Herman Lim
mungkin hanya salah paham yg berujung kecelakaan
Herman Lim
Mirna bnr yg di kata dr Steven pasti ada hal yg di ttp damar smpai dia milih diam
Andri Yukarthi
jd ikutan tegang mir../Grin/
Herman Lim
waduh makin bgg di baut Mirna 🙈
Herman Lim
wahh damar hadir moga dgn bertiga Mirna sadar klo damar dan Marsha mank ga ada hub sama sekali
Herman Lim
Mirna jgn ceroboh dan pln2 aja pasti ada yg salah paham di semua ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!