Membunuh banyak orang! Keyla Abraham, sang ketua mafia kejam yang meninggal ditangan sahabatnya sendiri.
saat terbangun, ia justru menempati tubuh anak perdana menteri Xia yang lemah dan jelek.
Xia Re, anak perdana menteri Xia Fang. kakak kandungnya begitu membencinya, ayahnya tidak peduli dengannya. selalu ditindas dan difitnah saudara/i tirinya. bahkan sang tunangan berselingkuh dengan adik tirinya. ibu dan adiknya dibunuh.
bagaimana cara Keyla membalaskan dendam Xia Re?
dapatkah Keyla mengungkap dalang kematian ibu dan adik Xia Re?
dapatkah ia kembali kezamannya untuk membalas dendam kepada para pengkhianat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.14
Xia Re melangkahkan kakinya masuk kedalam paviliunnya. ia terkejut kala paviliunnya ramai.
'ada apa ini?' batinnya bingung.
manik elang Xia Re menatap datar mereka semua yang juga tengah menatapnya tidak suka. manik elang Xia Re teralihkan pada Xia Rong yang tengah menangis di dekapan Gong Rong.
Xia Re menghela nafas kasar. "apa lagi ini..." gumamnya.
"Xia Re, darimana saja kau?" tanya Jensong dingin.
"iya, putriku. kenapa kau pergi keluar tidak izin dengan ayah." ujar Xia Fang.
"itu bukan urusan kalian. dan kenapa kalian semua ada disini?" tanya Xia Re dingin.
"dasar tidak sopan!" cibir Xia Rang.
Xia Re tidak menggubris cibiran Xia Rang. ia berjalan dengan santainya melewati mereka yang tengah menatapnya tidak suka terkecuali Xia Fang.
Xia Re mendudukkan dirinya di kursi, ia keluarkan Zhang Fang nya, lalu menatap datar mereka.
Jensong yang melihat itu terlihat kesal, saat ia hendak berbicara, Jensung lebih dulu menghentikannya.
"Xia Re, ayah ingin bertanya. apa kau mengambil tusuk konde Xia Rong?" tanya Xia Fang.
Xia Re terkekeh mendengar nya. "aku? mengambil tusuk konde adik Rong?" tunjuk Xia Re pada dirinya.
"hiks... kenapa kakak tega mencuri Tusuk kondeku..." tangis Xia Rong.
"sudah, sayang. tuan, kau harus menghukum Xia Re! bagaimanapun, ia telah melanggar aturan." ujar Gong Rong.
"iya, ayah. kau harus menghukum Xia Re!" ujar Xia Rang ngotot.
Xia Fang menghela nafas panjang.
"ini..."
"siapa yang ingin menghukum cucuku!" mereka semua menatap kesumber suara yang ternyata adalah, Xia Tong.
'sial! tuan besar datang' kesal Gong Rong.
'bagaimana ini, kakek datang. rencanaku bisa gagal!' batin Xia Rong kesal.
"ayah ini..." Xia Fang tampak bingung menjawab pertanyaan Xia Tong.
"kakek, kakek tidak bisa selalu membela Xia Re! kali ini ia terbukti bersalah! ia telah mencuri Tusuk konde Xia Rong!" ujar Jensong.
Xia Re tersenyum kecut melihat drama ini.
"apa kalian ada bukti?" pertanyaan Xia Tong membuat mereka semua bungkam.
"memang tidak ada, tapi... barang bukti ditemukan di paviliun Xia Re..." jawab Jensung.
Xia Re yang mendengar jawaban kakaknya tertawa kecil, lalu bangun dari duduknya.
"tidak ada bukti tapi menuduhku? apa kalian tau kapan aku melakukannya? dimana? kapan? bagaimana? pukul berapa? detik berapa? menit berapa?" tanya Xia Re bertubi-tubi.
Xia Fang menghela nafas pelan, lalu berkata. "barang bukti ditemukan di paviliun mu, putriku. ayah akan menghukum mu." mendengar itu Xia Rong, Gong Rong dan Xia Rang tentu saja bahagia.
"Xia Re, ayah akan menghukummu.... 1 bulan dikurung didalam paviliun mu, tidak boleh keluar. renungkan lah." mendengar hukuman Xia Re membuat ketiga rubah dan kedua kakak menyebalkan itu kesal.
"ayah, kenapa kau menghukum Xia Re ringan. jelas-jelas dia telah mencuri Tusuk konde adikku." ujar Xia Rang.
"sudah, ini sudah selesai. Xia Re a--".
"pergi!" bentak Xia Re kesal.
"Xia Re..." lirih Xia Fang.
"AKU BILANG PERGI SEMUA!!!!!" bentakkan Xia Re membuat semua tercengang.
"Orang tua, aku tidak menyangka kau begitu percaya dengan perkataan mereka begitu saja." cibir Xia Re pada Xia Fang.
"aku akan melaksanakan hukuman ini, bukan karena aku mencuri. tapi... karena aku menghargai drama ini." sinis Xia Re lalu masuk kedalam.
"Nona, Nona baik-baik saja kan?" tanya Lu Hui khawatir. Lu Hui adalah salah satu pelayan Xia Re.
"Nona, kenapa mereka kejam padamu! padahal anda sama sekali tidak mencuri... hiks... "isak Shuzu.
"iya, Nona. ini pasti rencana Xia Rong!" kesal Shizu.
"Tuanku, kenapa kau diam saja, apa kau sekarang menjadi lemah...." ujar Tong Tong.
Xia Re tersenyum miring, lalu berkata. "tidak apa, ini memudahkan ku untuk meneruskan rencanaku..." ujarnya penuh rasa percaya diri.
semangat penulis