NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:36.5k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

YANG PERTAMA DAN TERAKHIR

Hari ini Fox berencana mendatangi Perusahaan Bone. Ia ingin bertemu dengan Quin dan seperti apa yang ia katakan pada Quin sebelumnya, ia akan mengejar wanita itu.

“Rea?” Fox tak menyangka bahwa ia akan kembali bertemu dengan Rea, sahabat Quin.

Namun, Rea yang kini duduk di meja sekretaris hanya bisa menautkan kedua alisnya. Ia tentu saja tak mengenali Fox karena amnesia yang ia derita. Tak ada secuil ingatan pun tentang masa lalunya, kecuali ketakutannya pada Elon.

Pintu ruang CEO terbuka dan tampak sosok Quin di sana. Quin cukup kaget melihat keberadaan Fox, tapi kemudian ia tersenyum. Fox mengeluarkan setangkai bunga mawar dari balik jas yang ia kenakan, kemudian memberikannya pada Quin.

“Masuklah, Fox,” kata Quin tersenyum kembali setelah menerima bunga mawar pemberian Fox, “Re, siapkan materi untuk meeting nanti sore ya.”

“Baik, Quin.”

Fox masih menoleh ke arah Rea sebelum akhirnya ia masuk ke dalam ruang kerja Quin. Ada banyak pertanyaan di dalam kepala Fox dan ia harus bertanya pada Quin.

“Mengapa Rea tak mengenaliku?” tanya Fox.

Quin menghela nafasnya pelan, “panjang ceritanya, tapi akan kukatakan padamu. Duduklah dulu.”

Quin pun menceritakan apa yang terjadi pada Rea, mulai dari penusukan yang dilakukan oleh Elon, hingga jatuhnya Rea dari mobil.

Mendengar ucapan Quin, membuat Fox kembali mengepalkan tangannya. Ia tak terima karena Elon secara tak langsung berniat melukai Quin, tapi untung saja dilindungi oleh Rea. Fox juga merasa berhutang budi pada Rea karena telah menyelamatkan wanita yang ia cintai selama ini.

“Kamu tak melaporkannya pada pihak kepolisian?” tanya Fox.

“Sudah, tapi mereka mengatakan bahwa aku tak punya cukup bukti. Selain itu, semua CCTV di sana ternyata rusak hingga tak merekam apapun,” kata Quin kembali menghela nafasnya ketika mengingat kejadian saat itu.

Dan saat ia kembali bertemu dengan Elon sekarang, masih mengganjal sesuatu yang belum selesai di dalam hatinya. Elon bisa hidup dengan tenang dan nyaman, sementara Rea harus mengalami amnesia.

“Aku akan membantumu,” ujar Fox, “Ia harus mendapatkan hukuman atas apa yang telah dia perbuat.”

Fox merasa janggal dengan apa yang terjadi pada Quin dan Rea. Rasanya tak mungkin jika semua CCTV mati di saat yang bersamaan.

“Tapi kejadian itu sudah beberapa tahun yang lalu, polisi juga pasti tak akan menanggapinya,” kata Quin, “kita hanya akan melakukan hal yang sia-sia nantinya.”

Fox menghela nafas pelan. Memang benar apa yang dikatakan oleh Quin. Seperti apa yang terjadi pada keluarganya, juga pada Grandpa Smith, kasusnya bagai hilang ditelan bumi. Pihak kepolisian selalu berdalih tak adanya bukti yang cukup kuat, hingga Fox harus memperkuat dirinya sendiri dan menjaga keluarganya sejak saat itu.

“Kalau begitu hanya ada satu jalan,” kata Fox sambil menampilkan senyumannya yang membuat jantung Quin tiba-tiba berdetak lebih cepat.

“Apa maksudmu?” tanya Quin.

“Kita harus membuatnya kembali melakukan hal yang sama, bahkan mungkin lebih dari sebelumnya, hingga ia tak bisa mengelak lagi dari hukuman,” jawab Fox.

“Tidak!” kata Quin dengan cepat, “kamu jangan gila.”

Quin menghampiri Fox lalu memegang lengan pria itu, “apa kamu akan membuat dia melukai orang lain lagi? Tidak, tidak boleh ada siapa-pun yang terluka karena dirinya lagi.”

“Kamu kuatir padanya?” tanya Fox.

“Tentu saja tidak. Aku berharap ia mendapat hukuman, tapi tidak dengan mengorbankan seseorang,” jawab Quin.

Fox tersenyum saat mendengar jawaban yang diberikan oleh Quin, “tenang saja, tak akan ada siapa-pun yang dikorbankan.”

Karena aku yang akan menuntut semuanya, hingga keluarga itu hancur di tanganku, seperti apa yang mereka lakukan pada keluargaku. - batin Fox.

***

“Bagaimana?” tanya Bone saat ia kini berhadapan dengan orang kepercayaannya.

Orang kepercayaan Bone kemudian memberikan sebuah amplop yang masih tersegel dengan rapi kepada Bone. Ia tak akan membuka amplop tersebut karena isinya sangat penting dan itu merupakan kewenangan Bone. Bone mengambil amplop tersebut kemudian membukanya dengan perlahan, meskipun ia tak sabar melihat hasilnya.

“99,9%,” gumam Bone, “dia benar-benar darah dagingku, tapi …”

Banyak pikiran dan kemungkinan yang kini terlintas di dalam kepala Bone. Bagaimana bisa Fox adalah cucunya jika Rocco yang merupakan putranya, telah meninggal. Bone bahkan pernah menyelidiki kisah asmara Rocco yang ternyata tak sampai memiliki anak.

Bone kembali mengingat kedua orang tua Fox yang tak lain adalah Paul Diggory dan Julie Moonstone. Wajah Paul memang sangat mirip dengan Rocco meskipun tak persis sama. Namun saat melihatnya sekilas, Bone juga mengira itu adalah Rocco.

“Apa jangan-jangan … mereka kembar?” ujar Bone pelan, kembali bertanya-tanya.

Dulu, Bone sangat sibuk karena usaha yang baru ia rintis mulai berkembang sedikit demi sedikit, setelah sebelumnya keluarganya selalu menghancurkan apa yang ia mulai. Hal itu membuat Bone hampir tak pernah menemani istrinya, Stella, saat memeriksakan kandungannya ke rumah sakit.

“Aku harus mencari tahu semuanya lagi, dari awal. Ya … semuanya, tanpa terkecuali,” ujar Bone.

Bone pun kembali memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencari tahu semuanya, mulai dari saat pernikahannya dulu. Ia tak mau tahu bagaimana caranya, yang pasti ia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Stella.

“Ingat jangan sampai ada yang tahu. Selain itu, aku ingin tahu di mana keberadaan Stella,” perintah Bone. Bone tak tahu apakah Stella masih hidup atau tidak, tapi ia sangat berharap masih bisa bertemu dengan Stella untuk meminta penjelasan dari mantan istrinya tersebut.

***

Untuk kembali mendekatkan diri, Fox mengajak Quin untuk makan malam, hanya berdua. Ia ingin Quin dekat dengannya dan ia merasa percaya diri bisa melakukannya. Tak akan ada kata menyerah sekarang ataupun nanti.

“Quin,” Fox tiba-tiba menggenggam tangan Quin yang berada di atas meja, ada getaran serta perasaan hangat yang dirasakan oleh Fox, begitu juga dengan Quin. Mata keduanya saling menatap, seakan berbicara satu sama lain.

“Aku ingin mengatakan sesuatu padamu …,” Fox menghentikan ucapannya sesaat untuk mengambil nafas dan menetralkan debar jantungnya, “Aku mencintaimu … sejak pertama aku bertemu denganmu.”

Quin cukup kaget mendengar hal itu karena pertemuan pertama mereka adalah sebelum ia mengenal Elon. Kalau Quin tidak salah ingat, ia sudah mengenal Elon sejak semester awal.

“Hanya saja aku terlambat mengatakan perasaanku, karena kamu sudah menjadi kekasihnya saat itu,” lagi dan lagi Fox menguatkan hatinya. Ia ingin Quin tahu bahwa ia sangat mencintainya.

“Saat ini aku memang belum menjadi pria yang sukses, yang pantas bersanding dan berjalan di sampingmu. Tapi aku berjanji akan melakukan yang terbaik,” kata Fox dan kembali menarik nafas dalam sebelum melanjutkan, “Aku tak mau kehilanganmu lagi. Aku mencintaimu, Quin. Aku ingin kamu menjadi kekasihku, yang pertama dan terakhir.”

🌹🌹🌹

1
Ejan Din
naaa gitu dong...
Wahyu Suriawati
dan akhir fox berhasil mengungkapkan isi hatinya pada Quin
Vieqoh Rachmand
Luar biasa
Cahaya yani
ky ny ccu ny grandpa born
Ejan Din
Elon.. obsesi mu sungguh mengerikan tp tgu pembalasan quin eh bukan orang yang menyayangi quin.. pasti lebih mengerikan..
Ejan Din
pasti ulah fox
Arbaati
fox aku mendukungmu /Rose/
Ejan Din
see.. fox pasti bukan calang identiti nya...
Ejan Din
mkin saja fox d pesawat balik ke tanah airnya kn... siapa tau
Ejan Din
aku yakin fox juga bukan pria sembarangan
Wahyu Suriawati
ayo fox semangat jangan biar kan Quin bersama Elon atau pun laki laki lain
Wahyu Suriawati
ayolah Quin jangan anggap fox sahabat aja..bahkan fox jauh lebih baik dari elon
Claa Cel
ʟᴀʜ, ᴜᴅᴀʜ ᴇɴᴅ ᴋᴀʜ? ᴍᴀsᴀ ɪʏᴀ ᴇɴᴅ ɴʏᴀ ᴋᴇ ɢᴀɴᴛᴜɴɢ ʙɢᴛ
Claa Cel: hehe maap thor, btw buat happy end ya thor🤭
Pansy: Emang ada logo end nya kah kak? Aku blm pasang rasanya 😅
total 2 replies
Kembae e Kucir
Kecewa
Kembae e Kucir
Buruk
Arbaati
makin seru...lanjut Thor...
Wahyu Suriawati
Elon ga sadar diri banget jadi manusia
Wahyu Suriawati
seru ceritanya dan ga bosenin.
Umi Umi
Luar biasa
Arbaati
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!