NovelToon NovelToon
Demi 9 Juta, Aku Jadi Istri Ke 2

Demi 9 Juta, Aku Jadi Istri Ke 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fanfic / Tamat
Popularitas:391.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Ws

Kisah rahasia seorang gadis yang di perkosa oleh Bapaknya sendiri. Giska namanya, ia sudah kehilangan kesuciannya sejak ia masih belia.

Syock, malu, marah dan kecewa, semua ia rasakan dan ia pendam sendiri. Dengan segala cara ia berusaha melawan rasa traumanya. Ia ingin bisa terbebas dari bayang-bayang kejadian memilukan itu.

Karena tidak ingin terus-terusan menjadi tempat pelampiasan oleh Bapaknya,ia rela bekerja menjadi pembantu supaya ia bisa keluar dari rumahnya.

Tantangan demi tantangan ia hadapi, sampai suatu hari hanya demi mendapatkan uang 9 juta, ia terpaksa menjadi istri kedua dari pria asing yang baru ia kenal dalam beberapa hari.

Bagaimana kehiduapan Giska setelah ini? Akankah dia bisa bahagia, atau malah sebaliknya?

Yuk, mari simak kisah lengkapnya di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ws, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memanjakan Joni ku

"Tenang, Gis. Biarkan aku yang bekerja, kau hanya perlu diam saja." Bobby mengedipkan sebelah matanya.

Bukan Giska, jika ia langsung menuruti keinginan suaminya ini. Ia selalu berusaha mencari alasan untuk menolak nya, meskipun akhirnya ia pun mau tak mau, harus menuruti suaminya. Apapun hasilnya, yang penting adalah usaha terlebih dulu. Pikir Giska.

Sepasang pengantin baru ini pun kembali melakukan pergumulan panas. Sang suami yang melakukannya dengan penuh semangat dan kebahagiaan. Semantara sang istri, terlihat jelas keterpaksaan di wajahnya. Rasa takut itu selalu menari-nari di pikiran Giska. Bobby pun dapat melihat ketegangan di wajah Giska, namun, ia mencoba tak begitu memikirkannya. Bobby pikir, Giska seperti itu karena mungkin belum terbiasa melakukan ini bersamanya. Itu sebabnya, Giska selalu terlihat tegang dan ketakutan.

Dari awal Bobby selalu berpikir bahwa Giska adalah perempuan bayaran, yang bekerja untuk melayani para pria hidung belang. Terbukti, saat malam pertama mereka, bahwa Giska memang sudah tidak perawan. Mengingat semua anggapan yang Bobby pikirkan tentang Giska, Bobby tak menyadari jika sebenarnya Giska tak paham mengenai hal-hal yang seperti itu. Buktinya adalah, jika membahas tentang Trias, Giska selalu ngotot mengatakan, jika Trias sudah menjadi korban pelecehan. Giska tak percaya akan ucapan Bobby yang mengatakan jika itu adalah pekerjaan Trias.

***

"Terimakasih, Gis. Kau sudah memanjakan Joniku." Bobby mengecup kening Giska.

"Hmmmm."

"Temani aku di sini ya, jangan pergi kemana-mana!" Bobby memeluk erat Giska.

"Ini sudah siang, Bli. Aku harus mandi, tubuhku rasanya lengket semua." Protes Giska. Ya, mereka baru saja menyelesaikan pergumulan panas yang cukup lama mereka lakukan.

"Nanti saja. Kau tetaplah di sini, temani aku tidur!" pinta Bobby, yang masih tak mau melepaskan pelukannya, bahkan, kini Bobby malah menindih kaki Giska, dengan kakinya.

"Ishhh, apa sih maunya Bli Bobby ini? kenapa dia selalu menempel padaku? Bisa gawat kan, jika Bli Bobby terus menempel seperti ini, bisa-bisa dia kembali melakukan itu." Giska mendengus sebal.

"Rasanya, tulangku seperti patah semua, tubuhku juga sakit semua. Apakah menjadi seorang istri harus seperti ini?" Giska bergidik ngeri, membayangkan jika Bobby terus-terusan melakukannya. Pagi, siang, malam, bisa-bisa tulangnya lepas semua, nanti.

"Hiii, tidak-tidak." Ucap Giska, ia memejamkan kedua matanya, serta di ikuti dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apanya yang tidak?" Bobby bersuara.

"Eh, bukan apa-apa." Giska menjadi kikuk.

"Dasar aneh."

"Bli Bobby..." Panggil Giska.

"Hmmm."

"Biarkan aku bangun ya, aku ingin mandi." Pinta Giska.

"Nanti saja, Gis. Temanilah aku tidur, sebentar saja."

"Apa Bli Bobby tidak bekerja? Ini sudah sangat siang, lho!"

"Tidak."

"Hmm... Apa Bli Bobby tidak pulang ke rumah? Bagaimana kalau istri Bli Bobby marah nanti?" Giska masih terus saja mencari cara agar Bobby melepaskannya, dan mengizinkannya mandi.

"Diamlah! kenapa kau selalu saja bicara! Aku ingin tidur sebentar saja, tapi sejak tadi kau selalu mengoceh!" Bobby sedikit meninggikan suaranya.

"Kenapa sih? dia selalu saja berusaha menolakku. Apapun yang ku katakan, pasti dia selalu membantahnya." Kesal Bobby.

Seketika Giska terdiam, sejenak.

"Bli..." Giska memanggil Bobby dengan sangat pelan.

Bobby menghembuskan napasnya dengan kasar, bahkan Giska dapat merasakan hembusan napas Bobby di bahunya.

"Astaga, Gis... Apa kau tak bisa diam sebentar saja?" protes Bobby.

"Aku sudah diam sebentar, kan, tadi." Jawab Giska.

"Astaga... Sudah sana pergilah!" Bobby melepaskan pelukannya, ia pun sedikit mendorong Giska, karena ia merasa sangat kesal.

"Kenapa marah-marah? Aku kan hanya ingin mengatakan, jika aku merasa lapar." Ucap Giska dengan polosnya.

"Hmmm, aku akan memesan makanan melalui aplikasi online." Bobby pun mengambil ponsel yang berada tak jauh dari tempat tidur nya.

"Kau mau kemana?" tanya Bobby, saat Giska hendak berjalan.

"Ke kamar mandi."

***

Ting nong... Ting nong...

"Biar aku saja yang membukanya. Kau tunggulah di sini, itu pasti pengantar makanan."

Giska mengangguk mengiyakan perintah Bobby. Bobby pun segera keluar dari kamar.

"Baru 2 hari menjadi istrinya Bli Bobby, badanku sudah remuk semua." Gerutu Giska, ia mendaratkan tubuhnya di sofa yang berada di dalam kamar.

*

Ceklek...

"Pengantar mak,----," Bobby mengehentikan ucapannya saat ia tak mendapati seorang seseorang yang ia tunggu, melainkan ia melihat Trias, berdiri di depan pintu.

"Kau?"

Trias menatap Bobby dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, tanpa berkedip. Ia seolah tengah menikmati pemandangan yang sangat indah. Bagaimana tidak? Bobby keluar dengan bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana se lutut. Itu sebabnya badan kekar nya ter ekspos dengan sangat jelas.

"Kekasihnya Giska sungguh tampan sekali, badannya juga kekar. Bagaimana ya rasanya saat bermain dengan Bli tampan ini?" batin Trias. Ia pun tersenyum sendiri, membayangkan bagaimana rasanya.

Bobby yang merasa, bahwa Trias tengah memandanginya sejak tadi, pun ia merasa risih. Ia menjadi semakin tak menyukai gadis yang saat ini tengah berdiri di hadapan nya ini.

"Ada perlu apa?" suara Bobby membuyarkan lamunan Trias.

"Emm, itu. Apa Giska nya ada, Bli?" tanya Trias, sembari ia menyunggingkan senyum manis nya.

"Ada di dalam. Kau tunggulah di sini, biar ku panggilkan." Bobby pun kembali menutup pintu rumah nya, dan membiarkan Trias tetap berdiri di luar pintu. Kemudian, ia pun kembali ke kamar nya.

"Mana makanan nya?" tanya Giska, saat Bobby kembali memasuki kamar.

"Belum datang." Jawab Bobby.

"Lalu, siapa tadi yang datang?" Giska kembali bertanya.

"Gadis lon,---, emm maksudku, temanmu yang tinggal di sebelah. Keluarlah, dia masih ada di depan pintu." Ucap Bobby.

Giska pun beranjak bangun dari sofa.

"Sekalian kau tunggulah makanannya. Aku mau mandi dulu." Tutur Bobby, saat Giska hendak keluar kamar.

"Ya." Giska pun langsung berjalan cepat, hendak menemui Trias.

Ceklek...

"Tri..." Giska langsung berhambur memeluk Trias, di depan pintu.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya nya kemudian.

"Ya, Gis. Aku baik-baik saja. Aku sudah sadar kok, Gis." Trias tersenyum.

"Hmm, ayo masuklah." Giska menggandeng lengan Trias. Ia mengajaknya masuk ke dalam.

"Apa kau yakin, kau tidak apa-apa?" tanya Giska memastikan.

Trias mengangguk, "Ya, Gis. Biasa kok aku mabuk seperti semalam." Jawab Trias dengan santai nya. Trias pun menatap Giska, hingga pandangan nya terhenti pada leher Giska.

"Wah, aku rasa kekasihmu terlalu semangat, Gis. Sampai-sampai ada banyak stempel yang tertinggal di lehermu." Goda Trias. Seketika, Giska langsung menutupi lehernya dengan kedua telapak tangan nya.

"Emm, ini, aku sedang sakit, Tri." Jawab Giska.

Ting nong... Ting nong...

"Sepertinya itu makanan nya sudah datang

Aku ke depan dulu ya, kau tunggulah di sini." Ucap Giska.

Selang tak lama, Giska pun kembali masuk ke dalam dengan menenteng bungkusan di tangan nya. Ia pun langsung menata makanan nya di meja makan.

"Tri, sebentar ya. Aku panggil Bli Bobby dulu."

"Eh, aku langsung pulang saja, Gis. Nanti lain kali aku main kesini."

"Lho, kok pulang?"

"Iya, ini ada kekasihku. Dia sudah ada di depan rumah. Aku pulang ya." pamit Trias.

"Oh, ya ya, Tri."

"Kenapa Trias tidak terlihat sedih ya, padahal semalam dia mengalami hal buruk." Gumam Giska.

***

Beberapa saat kemudian.

Bobby dan Giska sudah selesai makan. Kini mereka tengah duduk di di ruang tengah, sembari menonton tv.

"Apa kau sudah menanyakan kepada temanmu, soal semalam?" tanya Bobby.

"Belum. Aku bingung mau bertanya, mulai dari mana. Aku juga takut membuatnya sedih, Bli. Lagipula, tadi kami belum sempat bicara banyak, Trias sudah pulang terlebih dulu." Jawab Giska.

"Ohhhh."

Drttt.... Drttttttt... Drtttt...

"Ponsel nya berdering itu, Bli." Ucap Giska.

"Ya, aku juga dengar." Bobby pun melihat ponsel nya, kemudian ia meletakkannya kembali di atas meja, tanpa menjawab panggilan masuk itu.

"Kok tidak di angkat?" tanya Giska.

"Biarkan saja. Emm, Gis, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"

"Ya, tentang apa?"

Drttt.... Drtttt... Drttt...

Ponsel Bobby, kembali berdering.

"Jawab saja dulu. Sepertinya itu panggilan penting."

Bobby pun masih tetap mengabaikan panggilan itu.

.

.

.

Bersambung...

1
Safa Almira
syuka
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Silvi Vicka Carolina
ini lah pentingnya edukasi sex sejak kecil ....jadi gak polos polos bgt ...di beri perngertian mana yang boleh di sentuh dan tidak boleh di sentuh sama orang lain ...meskipun itu bapak nya sendiri ...
Mizra May
bodoh dia saja tega memperkosa kau bodoh
Mizra May
kamu masih kecil lalu kenapa kau perkosa gadis remaja itu dasar manusia laknat
Mizra May
kalau dia tulus tidak mungkin dia perkosan kau bodoh di mana hati nuraninya
Elizabeth
lanjut
Fitriyani Aulina Yunarya
mantak ge tong main api Tia, lu yg selingkuh nyalah2 laki lu pedah nikah deui, nah lamun geus kieu Karek nyesel..
ajik juga ngapain si wanita kek gitu dipertahankan ajik, gedek aing KA awewe kang selingkuh th naudzubilah . author nya bisaan ni bikin emosi pembaca 😭😭 maaf ya Thor 🤭
Fitriyani Aulina Yunarya
part ngeunah seuri ini mah 😅😅 korban pelecehan jd liat org anu anu ge asa dilecehkan we . padahal mah heeh
Yuli Astuti
up nya kok lama bener tor
Dewi Ws: iya Kak. maaf ya ngga beraturan waktu up nya. nulisnya sempat2an. pinginnya nulis stiap hari tapi anak lagi aktiv2nya jadi kadang lupa nulisnya
total 1 replies
Ovi caem
lanjut Thor...
Elizabeth
lanjut
David Lumban Tobing
lanjut thor ceritanya.
David Lumban Tobing
lanjut lagi thor.
David Lumban Tobing
lanjutkan thor ceritanya.
David Lumban Tobing
mana kelanjutannya thor masih bab satu kok sdh putus ceritanya.
Elizabeth
lanjut
Kang cilok (HIATUS): Mampir kak ke hantu tampan 😄
total 1 replies
Yani Maria Hadiansyah Yani
lanjut thor
Yani Maria Hadiansyah Yani
giska kapan bahagianya thor
Elizabeth
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!