Arsy Lovita, seorang istri yg menghabiskan seluruh hidupnya dengan berbakti pada sebuah keluarga yang tak pernah bersikap baik padanya, bahkan Killian sang Suami tak pernah mencintainya dan selalu saja menyiksa lahir bathin Arsy. Di tengah keputusasaan, Arsy berhasil kabur dengan membawa anak laki-lakinya. Namun sayang di tengah pengejaran Arsy mengalami kecelakaan.
Pamela Grizella, seorang perempuan yang terlahir dengan sendok emas. Gadis dengan sifat angkuh, keras dan bar-bar tapi tidak ada yang mengerti dengan sifat asli gadis itu yang berhati lembut. Saat dia mengejar sang tunangan yang bernama Arsenio, di tengah jalan sebuah mobil dari arah berlawanan bertabrakan dengan mobilnya.
Apa yang akan terjadi jika dua jiwa wanita yang berbeda karakter, tertukar saat kecelakaan?
Cekidot yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Cemburu Mu Berlebihan, Kak!
Dalam perjalanan menuju pertemuan, Arsenio memikirkan rencana untuk segera melamar Pamela dalam waktu dekat. Waktu dua tahun dalam ikatan pertunangan sebenarnya terlalu lama, namun ia juga harus dengan perlahan mencuri hati Pamela agar wanita itu percaya sepenuhnya padanya.
"Tuan, kenapa tempat pertemuan berubah. Bukankah Nona Pamela meminta bertemu di hotel, sekarang meminta di Apartemen milik Tuan Zayn." Ujar Roy selaku tangan kanan merangkap sebagai supir, Arsenio tak mudah mempercayai seseorang termasuk para anak buahnya.
"Entahlah." Arsenio melihat jam di pergelangan tangan, dia tak ingin terlambat. Dia ingin menampilkan sosok Arsenio baru yang penuh perhatian dan lebih penyayang. Syarat dari Pamela akan dia lakukan, meskipun kepura-puraan asalkan wanita itu tak memutuskan pertunangan.
Rencana selama empat tahun, tidak! Harusnya rencana selama lima tahun, jika saat itu dengan cepat Arsenio bisa mendapatkan jejak Pamela. Namun, penyelidikan terlambat dalam satu tahun, akhirnya di tahun kedua setelah kejadian tabrak lari pada Paman dan Bibinya, sosok pengendara ditemukan. Dia lah Pamela, gadis yang sejak dulu menganut free life. Rencana-rencana balas dendam pun dimulai, dari kebetulan-kebetulan hingga kerjasama antar perusahaan. Sulit memang mendekati seorang Pamela, jadi mana mungkin ia akan terima saat Pamela ingin memutuskan pertunangan! Balas dendam belum dimulai!
"Tuan, kita sampai."
Setelah turun dari mobil, Arsenio menaiki lift menuju lantai Apartemen dimana pertemuan akan terjadi. Sebenarnya dia penasaran, untuk apa pertemuan itu.
Roy mengetuk pintu unit Apartemen milik Zayn, yang membuka pintu adalah Pamela dalam wujud Arsy hingga tak ayal membuat Arsenio terkejut. Lelaki itu semakin heran, tak menyangka akan ada orang lain dalam pertemuan.
"Tuan Arsenio, silahkan masuk." Pamela bertubuh Arsy membuka pintu.
Memang tadinya mereka akan bertemu di hotel, namun di tengah perjalanan sepulang dari berjalan-jalan Galaxy malah tertidur mungkin anak itu kecapean. Akhirnya Zayn membawa mereka semua ke Apartemen, karena tidak mungkin membawa ke Mansion Osmond karena ada sang Mommy disana yang pasti penasaran.
Arsenio melangkah masuk meninggalkan Roy diluar, tatapannya menyusuri barang-barang mewah disana lalu menatap dua orang yang sedang duduk.
"Silahkan duduk," Zayn mempersilahkan.
"Hm," Arsenio membuka kancing di jas, agar lebih leluasa saat duduk.
"Kita akan bicara dengan pelan, putra Arsy sedang tidur di dalam." Ujar Zayn.
"Tuan Zayn memanggil Nyonya Arsy dengan nama, tanpa embel-embel Nyonya. Apa kalian sudah seakrab itu?" tanya Arsenio mengangkat sebelah alisnya.
"I-itu..." Zayn sulit menjawab.
"Tuan Arsenio, senang bertemu Anda kembali. Ini pertemuan yang kedua bagi kita setelah di pesta. Soal Tuan Zayn memanggil hanya nama pada saya, itu keinginan saya. Setelah saling memaafkan akan kejadian tabrakan, kami menjadi keluarga." Ujar Pamela.
Setelah mengatakan itu Pamela malah menepuk kening, niat mereka akan jujur tentang jiwa tertukar. Sekarang dia malah berakting sebagai Arsy lagi, karena terbiasa. "Haha, sorry Arsenio. Aku sudah terbiasa di dalam tubuh Arsy jadi tadi kembali bicara formal padamu dan berperan jadi Arsy."
"Hah?" Arsenio tidak mengerti.
"Arsenio, begini. Biar saya yang bicara, untuk tujuan apa pertemuan ini. Saya harap Anda tidak menyela penjelasan saya, oke?" Zayn mengambil alih situasi.
"Silahkan, saya mendengarkan." Jawab Arsenio.
Dengan runtut Zayn mulai menceritakan setiap kejadian dari awal sampai akhir, tak ada yang ditutup-tutupi dan terlewatkan. Sesekali menarik tangan adiknya memperlihatkan keakraban sebagai saudara, agar Arsenio percaya dan tak meragukan kenyataan yang sedang ia ceritakan.
"Itu lah kenyataannya, kamu bisa membantu kami 'kan? Tunda pernikahan, saya tidak tau sampai kapan tapi tidak mungkin Anda menikah dengan Arsy yang berada dalam tubuh Pamela." Zayn mengakhiri ucapannya.
Kini Arsenio terlihat merenung, dia merasa baru saja dijatuhkan dari atas langit. Rencana yang ia susun akan hancur jika dia menikah dengan tubuh Pamela tapi yang mengisi tubuh Pamela adalah orang lain. Menikah baginya hanyalah untuk balas dendam pada Pamela, jika hanya mendapatkan tubuh kosong tanpa jiwa itu akan sia-sia. Niatnya setelah menikah dia akan menghancurkan jiwa Pamela sampai sehancur-hancurnya. Jiwa Pamela lah yang terpenting!
"Apa ada kemungkinan Nyonya Arsy bercerai dari Tuan Killian, setelah bercerai saya akan langsung menikahi Pamela yang berada dalam tubuh Nyonya Arsy." Setelah jatuh perkataan Arsenio, ketiga orang lainnya yang berada disana terkesiap.
Usul macam apa itu?!
"Ma-maksud Tuan, Anda ingin menikahi Pamela melalui tubuh sa-ya?" Arsy terbata-bata.
"Kau gila Arsenio! Jika kita menikah, tentu saja kita akan berhubungan badan! Kau akan menikmati tubuh Arsy dengan aku di dalam nya! Gila!" Ujar Pamela frontal, tak habis pikir dengan perkataan Arsenio. "Lagipula, kenapa kau ngebet ingin menikah? Kita nggak perlu tergesa-gesa, menunda satu-dua tahun tak jadi masalah, 'kan?"
Arsenio terdesak, ia salah langkah. Karena terkejut mendadak mendengar kejadian yang diluar nalar, ia terburu-buru berkata tanpa berpikir jernih.
"Maaf, bukan maksudku. Tapi masalah Nyonya Arsy yang ingin bercerai, itu bisa dilakukan. Saya mempunyai banyak kenalan yang bisa membantu masalah Anda, Nyonya Arsy. Zaman sekarang teknologi sudah serba canggih, para hacker dimana-mana. Kita bisa meng-hack Cctv-Cctv di Mansion Roderick untuk mengambil bukti tentang penyiksaan Anda sebelum kecelakaan. Jika Anda percaya pada saya, saya pastikan perceraian itu akan terjadi dan Anda akan memenangkan setiap gugatan Anda. Selain membantu Anda, itu juga akan membantu Pamela, wanita yang saya cintai."
Wajah semua orang menjadi cerah, mata Arsy dan Pamela berbinar.
Pamela bangkit dari duduknya, berpindah duduk di samping Arsenio. Gadis bar-bar itu merasa tersentuh karena Arsenio langsung percaya dan malah berniat langsung membantu Arsy dan dirinya.
"Arsenio, terima kasih. Maaf, setelah kecelakaan aku malah meragukan mu. Padahal kamu sudah berjanji akan berubah, sekarang aku percaya padamu. Kamu tau 'kan, aku mencintaimu."
Arsenio menarik tangan Pamela, ingin mencium punggung tangan tapi itu akan terasa aneh karena tangan itu bukan milik Pamela. Akhirnya ia hanya menepuk-nepuk lembut tangan Pamela, "Aku juga."
Wajah Pamela memerah, Zayn yang melihatnya malah cemburu karena pipi yang memerah adalah wajah Arsy.
"Apa kita harus mendatangi paranormal atau semacam pengusir setan, mungkin saja kalian berdua bisa cepat bertukar jiwa kembali." Usul Zayn, tapi malah terdengar gelak tawa dari bibir Arsy dan Pamela.
"Sejak kapan Kakak percaya hal begituan?" ledek Pamela.
"Sejak kejadian mistis yang terjadi pada kalian berdua, mulai hari itu aku mempercayai semua paranormal dan hal yang berbau mistis," jawab Zayn tanpa keraguan.
Pamela dan Arsy saling lirik, merasa kasihan pada Zayn karena sepertinya lelaki itu sedikit terpukul dengan pertukaran jiwa ini.
"Kau, Dek! Sebaiknya semasih berada dalam tubuh Arsy menjauh lah dari Arsenio! Jangan pegangan tangan, apalagi berpelukan bahkan berciuman. Kau harus sadar, itu bukan tubuh milikmu!" Zayn tak kuasa terus menahan cemburu melihat tangan milik Arsy masih berada di genggaman Arsenio.
Cemburu yang terlihat menggemaskan di mata Arsy! Eh!
"Cemburu mu berlebihan, Kak!" Pamela mendelik tetapi ia merasa lucu melihat tingkah kakaknya, ia pun berniat menjahili Zayn. "Sayang, peluk aku. Kita juga belum pernah berciuman, mau sekarang? Mumpung kita sudah berbaikan?" Pamela menyatukan tangannya dan tangan Arsenio, tangan mereka kini saling menggenggam.
"Pamela!" Zayn berdiri mendekati adiknya, menarik tubuh sang adik menjauhkan dari Arsenio.
"Kak, kamu juga nggak berhak memegang, memeluk adikmu itu. Karena itu tubuhku," Arsy tersenyum manis, terlalu manis sampai Zayn salah tingkah seketika melepaskan Pamela.
"Jadi peraturan nya, mau itu kak Zayn atau pun Tuan Arsenio... nggak boleh memegang atau menyentuh tubuhku berlebihan. Meskipun Pamela adikmu, dan kak Zayn merasa berhak memeluk adikmu tapi mulai sekarang, Jangan, oke!" pinta Arsy.
"Anda juga Tuan Arsenio, meski Pamela calon istrimu jangan menyentuh tubuhku berlebihan dan bertindak meesum! Mengerti? Don't touch!" Arsy mengeraskan suaranya, menyilangkan kedua tangan di depan dada.
"Kamu mengerti, Pamela? Jangan sampai tubuhku disentuh sembarangan oleh siapapun apalagi para lelaki!" Arsy seketika berbicara tegas melotot ke arah mereka bertiga satu-persatu.
Dengan wajah Pamela yang memang berfitur culas dan angkuh, mereka yang dipelototi Arsy seketika terdiam dan hanya mengangguk setuju merasa terintimidasi.
"Oke, pertemuan selesai." Arsy menahan senyum melihat wajah-wajah mengalah dari ketiga orang di depannya.
Slalu suka yg ada mafia2nya..
Apa muncul tokoh baru ato cuma cameo ?
cek & periķsa sendiri ke mansion roderick kebenarannya..