Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.
Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.
Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Alisha, apa kamu mengenal kedua tamu tadi?kenapa kamu menangis?." Irene mencoba mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Alisha.
"Ti-tidak aku tidak mengenalnya." Alisha segera kembali bekerja meninggalkan Irene dibelakang dapur.
***
Malam hari saat tiba di rumah kostnya, Alisha berusaha melupakan kejadian siang tadi ditempat kerjanya. "Aku harus bisa kuat dengan semua ujian ini. Tega sekali mas El, melupakan aku dengan begitu cepatnya. Apa rumah tanggaku harus berakhir sampai disini?aku harus bilang apa dengan kedua orang tuaku.
Mereka pasti sangat kecewa denganku, kenapa aku dulu tidak mendengarkan nasihat Mama dan Papaku." Lirih Alisha dikamar kostnya.
"Tante, pasti tante sangat terkejut mendengar ceritaku ini, tadi aku bertemu dengan Alisha disalah satu kafe dan iya menjadi pelayan nya di kafe tersebut." Alea menceritakan kejadian siang tadi dihadapan orang tua dan adik Elenoa.
"Apa pelayan kafe?memang saja Alisha itu bisa nya bikin malu.
Lihat saja sekarang setelah diusir Elenoa dari rumah ini, apa bisa dia hidup enak seperti disini?ternyata dia hanya bekerja sebagai pelayan kafe untuk memenuhi kebutuhan nya." Hinaan itu kembali iya ucapkan untuk Alisha.
"Yah bu, memang nya Alisha bisa kerja apa?selain menjadi tukang bersih-bersih, ya pasti menjadi pelayan. Aku ingin sekali bertemu dan mempermalukan nya! Bahkan kalau bisa membuat nya sampai dipecat dari kafe tersebut, supaya hidupnya semakin tersiksa." Yasmin ikut mengejek Alisha sambil tertawa.
**
**
Krukk... Krukkk... Krukkk...
Terdengar bunyi suara dari perut Alisha. "Aduh aku lapar sekali." Iya segera beranjak dari tidurnya dan memasak sebungkus mie instan yang menjadi menu makan nya sehari-hari.
Keesokan harinya Yasmin mengikuti Alisha, iya ingin tau dimana Alisha tinggal.
Iya melewati lorong kecil menuju rumah kostnya, dari kejauhan sudah terlihat rumah kost sederhana tempat tinggal iya sekarang. Setibanya dirumah kost tersebut iya segera masuk dan mengunci kembali pintunya.
"Hah! Yakin alisha tinggal dirumah kost kumuh seperti ini, mana kecil sekali. Gak kebayang panas nya seperti apa didalam sana." tutur Yasmin berjalan meninggalkan tempat kumuh dan sempit itu.
"Dari mana kamu Yasmin jam segini baru sampai rumah." tanya ibu Rizka yang sedang asyik dengan tayangan TV dan sejenak melirik kearah putrinya yang baru saja tiba dirumah.
"Ibu pasti tak menyangka dan sangat terkejut. Aku habis mengikuti Alisha dan mencari tau dimana iya tinggal. Dan ibu tau dimana iya tinggal?di sebuah perkampungan kumuh dan kecil. Iya hanya mampu menyewa rumah kost yang sangat sempit sekali."
Gelak tawa Yasmin menggema ketika habis mengucapkan kalimat itu. Malang sekali kakak iparku itu, sudah diselingkuhi kak El bahkan kini hidupnya tersiksa.
**
**
"El... Jadi kapan rencana kamu akan menceraikan Alisha dan menikahi Alea? Kamu tau kalau sekarang Alisha menyewa rumah kost yang sangat kecil dan kumuh."
"Sudahlah bu, jangan menceritakan wanita itu lagi kepadaku, sudah muak sekali aku dengan nya." Elenoa pergi berlalu meninggalkan ibu nya menuju kamar di lantai 2.
Lima bulan berlalu...
"Alhamdulillah uang ku sudah lumayan terkumpul untuk bisa pulang kerumah. Aku sudah tidak kuat sekali seperti ini, aku harus bisa mengambil keputusan untuk rumah tanggaku, enak sekali mas El bisa bersenang-senang dengan wanita lain dan aku hanya meratapi hidupku seperti ini."
Sepulang nya bekerja iya memasak mie instan dikamarnya. Berhemat adalah jalan satu-satu supaya iya bisa mengumpulkan uang untuk bisa pulang kerumahnya. Makanya sehari-hari Alisha memakan mie instan yang murah dan menjadi menu andalan nya.
Alisha kini sudah terbiasa dengan makanan sederhana.
Alisha baru saja tiba ditempat kerjanya. Pagi itu tubuhnya terasa sangat sakit karena setiap harinya Alisha tidur dibawah beralaskan kasur tipis.
"Alisha kamu dicari mbak Vania." ucap irene yang kini sedang membersihkan beberapa meja. "Tadi dia titip pesan, katanya kalau kamu sudah datang disuruh langsung keruangan nya."
"Ada apa ya Ren?." Alisha dibuat kebingungan karena tidak biasanya mbak Vania yang merupakan Supervisor kafe tersebut mencarinya.
"Aku tidak tau Alisha, lebih baik sekarang kamu temui saja mbak Vanianya".
"Makasih ya Ren infonya." Alisha segera menuju keruangan Supervisornya tersebut. Setibanya diruangan tersebut Alisha langsung bertemu dengan nya. "Pagi mbak, tadi saya diinfokan untuk menemui mbak Vania."
"Iya Alisha silahkan duduk".
Alisha duduk dan dipenuhi tanda tanya, "Ada apa ya mbak?".
"Alisha ini gaji kamu bulan ini, mohon maaf kamu tidak bisa bekerja disini lagi."
"Maksudnya saya dipecat mbak?dengan alasan apa?." Seketika mata Alisha sudah mulai berkaca-kaca.
"Ini permintaan pak Ronald, kalau kamu diberhentikan dari kafe ini."
Alisha hanya terdiam tak banyak berkata dan segera pergi meninggalkan rungan tersebut. "Ada apa ini, kenapa pak Ronald memberhentikan aku, apa salahku" tuturnya dalam hati, karena iya tau kalau pak Ronald adalah pemilik kafe tersebut dan mau tidak mau Alisha menerima keputusan tersebut.
Alisha hanya menatap amplop coklat tersebut. Tak banyak kata yang bisa iya utarakan selain perasaan sesak didadanya.
"Bagaimana bisa aku pulang menemui Mama dan Papaku, pasti uang tabunganku habis untuk bayar sewa kost bulan ini dan isi diamplop coklat ini pasti hanya cukup untuk aku makan sehari-hari." Airmata yang ditahan nya dari tadi akhirnya menetes juga membasahi pipinya.
Iya segera menghapus airmata tersebut sebelum ada yang melihatnya dan pergi berlalu meninggalkan Kafe tersebut.
Yasmin yang melihat kejadian itu tertawa bahagia. "Akhirnya rencana ku berhasil menyingkirkan Alisha dari Kafe ini, aku harus segera memberitahu kak Alea dan ibu. Karena kalau bukan campur tangan kak Alea tidak mungkin iya bisa dipecat dari Kafe ini." Yasmin pergi berlalu meninggalkan Kafe tersebut dan pulang menuju rumah nya.
"Ibu..." Panggil Yasmin ketika sampai dirumah nya.
"Ada apa sih Yasmin, bikin ibu kaget saja."
"Aku punya cerita baru lagi untuk ibu." tawa Yasmin sebelum bercerita, semakin membuat ibunya semakin penasaran.
"Alisha kini hidupnya semakin menderita, sudah tinggal dirumah kumuh dan sekarang dia sudah tidak lagi bekerja di kafe. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya setelah iya tidak lagi bekerja. Mau bayar uang sewa kostnya dari mana?yang ada dia kan diusir dari tempat tersebut dan menjadi gelandangan dipinggir jalan." Gelak tawa Yasmin kembali menggelegar dirumahnya.
"Maksud kamu dia sudah tidak lagi bekerja dikafe itu?kamu tau dari mana?."
"Aku menjadi saksi saat Alisha dipecat dari Kafe itu, Bu." iya menceritakan rencana nya itu kepada ibu Rizka.
Kini keduanya tertawa meremehkan Alisha.
*****
Alisha hanya bisa menangis dikamar kostnya saat ini. "Bagaimana dengan hidupku selanjutnya, apa aku benar-benar tidak bisa kembali dengan suamiku. Kenapa hidupku jadi seperti ini?tak pernah terbayang rumah tanggaku dengan Elenoa akan hancur berantakan, mana janji mu Mas, yang akan membahagiakan aku ketika kamu sukses, yang ada kamu dan keluargamu membuat hidupku jadi seperti ini."
"Kamu lupa mas, kamu bisa seperti ini karena campur tangan orang tuaku, hanya saja mereka tak menampakkan dirinya dihadapan mu, bagaimana kalau kamu tau siapa aku?apakah kamu dan keluarga kamu akan tetap melakukan hal ini kepadaku. Kau selingkuhi aku, ku miskinkan kau kembali."
Iya kini segera merapikan semua baju-bajunya. Tekad Alisha sudah bulat untuk kembali ke rumah orang tuanya.
Pagi hari nya Alisha segera pergi meninggalkan rumah kost nya tersebut.
"Mau kemana kamu Yasmin tumben sekali sudah rapi jam segini?biasa bu, mau menjalankan rencanaku yang selanjutnya."
"Rencana apalagi yang akan kamu lakukan kepada Alisha?."
"Aku akan mendatangi tempat kostnya dan membuat kegaduhan disana, sampai Alisha diusir dari tempat tersebut." senyum licik Yasmin terpancar dari wajahnya.
Setelah beberapa menit Yasmin mengetuk pintu kost tersebut, tak ada respon dari penghuni didalam nya. "Kemana dia?seharusnya dia kan ada didalam, karena sudah tidak bekerja lagi. Memang pergi kemana dia?".