NovelToon NovelToon
Deadline Your Died

Deadline Your Died

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Rebirth For Love
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: amih_amy

Ketika cinta harus terpatahkan oleh maut, hati Ryan dipenuhi oleh rasa kalut. Dia baru menyadari perasaannya dan merasa menyesal setelah kehilangan kekasihnya. Ryan pun membuat permohonan, andai semuanya bisa terulang ....

Keajaiban pun berlaku. Sebuah kecelakaan membuat lelaki itu bisa kembali ke masa lalu. Seperti dejavu, lalu Ryan berpikir jika dirinya harus melakukan sesuatu. Mungkin dia bisa mengubah takdir kematian kekasihnya itu.

Akan tetapi, hal itu tak semudah membalikkan telapak tangan, lalu bagaimanakah kisah perjuangan Ryan untuk mengubah keadaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amih_amy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Sudah Resmi

...----------------...

Deru suara kendaraan terdengar silih berganti melewati mobil Ryan yang berjalan begitu pelan. Di dalamnya juga ada Rara sebagai penumpang. Keheningan menyeruak ke segala penjuru mobil, tak ada suara selain deru mesin.

Sedari tadi kedua insan itu tak melontarkan satu kata pun untuk memulai percakapan karena sebelumnya telah terjadi perdebatan. Terlebih Rara yang merasa dikecewakan.

"Aku nggak mau tahu, pokoknya kamu harus ngaku dan minta maaf sama Bang Okta," cetus Rara tiba-tiba.

Ryan mencebik tidak suka. "Nggak, ya. Memangnya aku salah apa? Salah siapa dia mencari gara-gara."

"Kamu yang cari gara-gara, Bang!" Rara kembali emosi. Amarahnya yang sedikit meredam jadi tersulut lagi.

Tadi, Okta mengalami sakit perut karena memakan sesuatu yang salah. Rara curiga jika letak kesalahannya pasti ada pada Ryan. Dia pun bertanya tentang apa yang dilakukan lelaki itu pada temannya. Bukannya menutupi, melainkan Ryan sengaja jujur akan hal itu. Lelaki itu berkata, jika dirinya sengaja menaburkan obat pencahar di makanan mantan kakak kelasnya tersebut.

"Aku nggak nyangka kamu sejahat itu, Bang. Memangnya Bang Okta salah apa?" imbuh Rara membuat Ryan menghentikan laju kendaraannya. Namun, sebelumnya dia menepi di bahu jalan raya.

Ryan menghadapkan tubuhnya kepada Rara. Ditatapnya perempuan itu dengan begitu intens.

"Jangan menatapku kayak gitu!" sentak Rara. Tatapan Ryan terlalu mengintimidasi baginya.

"Kamu beneran nggak tahu kenapa aku melakukan hal itu, Ra? Sampai kapan kamu harus pura-pura nggak peka seperti itu? Kamu pasti tahu jika aku sedang cemburu, kan?"

Ucapan Ryan terdengar serius membuat Rara bergeming sesaat.Keningnya mengernyit tajam sambil menatap Ryan dengan tatapan heran. Sudah tidak aneh jika Ryan berkata demikian. Lelaki itu sudah berulang kali mengatakan rasa sukanya terhadap Rara, tetapi memberikan obat pencahar pada seorang lelaki yang baru ditemui Rara adalah hal yang tidak wajar.

"Iya, aku memang tahu kamu suka sama aku, tetapi bukan berarti kamu harus melakukan hal jahat seperti itu hanya karena cemburu buta. Lagipula dia bukan siapa-siapa. Kami juga baru bertemu lagi setelah sekian lama. Apa kamu mau membatasi pertemanan aku, hah?" Rara mendengkus lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan raut ketus.

"Belum juga jadi pacar udah seposesif ini. Gimana kalau jadi?" imbuh Rara dengan nada penuh sindiran.

"Ngga gitu juga, Ra. Dia itu suka sama kamu. Jika aku nggak bikin dia menyerah sekarang, dia akan terus menjadi penghalang hubungan kita di masa depan."

"Wah, seyakin itu kamu bilang dia suka sama aku?" Rara tertawa kecil setelah berkata seperti itu. Merupakan suatu yang tidak mungkin terjadi apa yang dikatakan oleh Ryan tadi. Okta adalah lelaki populer di sekolahnya dahulu. Waktu itu, Rara bahkan terlalu kentara atas kekagumannya, tetapi Okta tidak pernah terpengaruh sama sekali. Jadi, bagaimana mungkin jika Okta tiba-tiba menyukainya sekarang ini?

"Aku bukan levelnya dia, tau!" cetus Rara sambil mendekatkan kepalanya pada Ryan lalu menarik mundurnya lagi dengan cepat.

"Hish, kamu itu cantik. Bagaimana bisa kamu bukan levelnya dia?"

Mendengar itu, Rara sontak melemaskan bahu. Tak ayal kedua pipinya tersipu dipuji seperti itu. Namun, tetap saja Ryan tidak bisa menyakiti temannya hanya gara-gara cemburu.

"Ra ... aku butuh jawaban kamu sekarang juga. Supaya nanti aku bisa dengan bangga bilang sama dia kalau kamu itu pacar aku. Jadi dia nggak akan berani mendekati kamu lagi," pinta Ryan dengan wajah memelas. Dia sudah kehilangan harga dirinya dengan mengatakan cinta berkali-kali pada perempuan itu.

"Aku ...." Rara merasa disudutkan dengan pertanyaan Ryan. Kedua matanya mengerjap gugup dengan kedua tangan yang mengepal erat ujung bajunya. Rara gugup bukan main. Sebenarnya, dia juga suka dengan lelaki itu, tetapi Rara sengaja mengulur waktu karena sampai sekarang orangtuanya belum memberikan restu.

"Nggak bisa nanti aja, ya, jawabnya? Aku belum tahu kalau bapak aku bisa nerima kamu atau nggak."

"Hah? Jadi selama ini kamu mengulur waktu hanya karena itu?"

Rara mengangguk cepat.

Ryan mengusap wajahnya kasar sambil menghela napas. "Gimana kamu bisa tahu kalau selama ini kamu nggak pernah ngizinin aku ketemu sama bapak kamu. Kita bisa tanya dia baik-baik, kan?" ucap Ryan dengan nada lebih tenang. Amarahnya langsung padam ketika sepertinya Rara juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

"Aku nggak berani. Gimana kalau dia nggak setuju terus ngelarang kita bertemu lagi. Aku nggak mau."

Seperti diterpa angin surga, wajah Ryan menampakkan raut bahagia. Perkataan Rara seolah sudah menjadi jawaban atas pertanyaannya. Dia merasa lega.

"Oke ... mulai sekarang kita putuskan untuk resmi pacaran. Untuk minta restu, itu urusan belakangan. Aku yakin bapak kamu pasti setuju karena aku adalah calon menantu yang akan menjaga anak perempuannya dengan baik. Aku janji."

"Dih, kok, ngambil keputusan sendiri, sih?" cicit Rara sambil mencebik, tetapi tak bisa dipungkiri hatinya seperti digelitik. Kedua sudut bibirnya berkedut tipis. Sekuat tenaga dia menahan rasa bahagianya tanpa tersenyum manis.

"Percaya sama aku, Ra. Aku cuma mau melindungi kamu aja." Ryan meyakinkan lagi dengan menangkup kedua tangannya. Binar di matanya menunjukkan jika lelaki itu tidak berdusta.

"Baiklah. Kita bisa coba, tapi awas aja kalau kamu nyakitin aku ...."

"Yes!" Ryan langsung melakukan selebrasi dengan mengepalkan sebelah tangannya ke udara, membuat kata-kata terhenti seketika. Bibirnya tersenyum melihat reaksi Ryan. Reaksi itu membuatnya terlihat lebih tampan.

"Tapi kamu harus janji nggak boleh melakukan hal jahat kayak tadi! Kasian Bang Okta yang nggak salah apa-apa jadi korban kecemburuan kamu," ucap Rara lagi. Ryan pun mengangguk patuh.

"Tenang aja! Status kita sekarang udah resmi. Jadi aku dengan bangga mengatakan sama dia. 'Kenalkan, aku pacarnya Rara!', dengan begitu dia nggak akan berani mengejar kamu lagi."

Rara tertawa melihat Ryan berkata dengan gaya angkuhnya. "Bisa aja, kamu. Udah dibilangin dia nggak mungkin suka sama aku," katanya sambil memukul bahu Ryan pelan.

Bibir Ryan terus menampilkan senyuman lebar. Namun, tiba-tiba suasana menjadi canggung ketika tatapan mereka bertemu dan saling pandang. Seperti ada sesuatu yang ingin mereka lakukan, tetapi keduanya ragu dan malah salah tingkah.

"Kita pulang aja, yuk!" Rara yang pertama kali mengalihkan pandangannya ke arah depan mobil. Wajahnya terasa panas ditatap seperti itu oleh lelaki yang kini sudah resmi menjadi pacarnya itu.

"Oke."

Ryan pun sama gugupnya dengan Rara. Rasa yang membuncah dalam darahnya membuat wajahnya terlihat memerah menahan malu. Dia berusaha tersadar dari pikiran kotor tiba-tiba menyerbu. Ryan harus ingat dengan janjinya itu.

...----------------...

...To be continued...

Kira-kira bang Ryan lagi nahan apa, tuh? 😅

Dukung author dengan, subscribe, like, komentar, dan vote, ya🌹

1
angie widya
aseeeekkkk
ikut dong 😅😅
angie widya
siapa itu yang nabrak rara ..??
angie widya
subuh subuh pengen ketawa aja 🤣🤣🤣
angie widya
hayu lah ditunggu undangan nyah 😅😅
angie widya
ada yang panaassss 🤣🤣🤣
angie widya
tumben ada badut k pantai 🤭🤭🤭
angie widya
love lah c mama 💖💖💖💖💖💖💖💖💖
angie widya
jamnya dipecahin ?
euleuhhh pdhl mah buat koleksi we
°ammy🌾👉ig: amih_amy: kan, gak jadi dipecahin, teh. Ryan keburu sadar 😂
total 1 replies
angie widya
c ryan bedegong nya
pen dijewer euhhhh 🤣🤣🤏🏻🤏🏻
°ammy🌾👉ig: amih_amy: tos diwakilan ku othor 😂
total 1 replies
marie_shitie💤💤
emang nih Lilis bikin acara sesuka hati tapi Ryan dengan senang hati menyetujui ide ny
°ammy🌾👉ig: amih_amy: seneng bisa jalan-jalan 🤭
total 1 replies
angie widya
disini masih subuh ryan
mau jalan jalan kemana 😁😅
°ammy🌾👉ig: amih_amy: sudah tidak ada harapan, dong 🤣
angie widya: hadeuh
udh digembok
sampe karatan 🤣🤣🤣
total 3 replies
angie widya
hadeuh 😅😅😅
marie_shitie💤💤
astaghfirullah semoga g ad berita buruk
angie widya
siapa ya 🤔🤔🤔
marie_shitie💤💤
masih harus puasa dan bykain sabar y
marie_shitie💤💤
hihihi
marie_shitie💤💤
adu Ryan kemana aj kg ad kabar awas Rara ngambek loh
marie_shitie💤💤
nah kah,hayoloh di coret g tuh
marie_shitie💤💤
hihi kirain km berani blng m ayah mu
°ammy🌾👉ig: amih_amy: mana berani dia ngaku 😂
total 1 replies
Desiana Lesta
jadi cita cita Rara di masa sebelumnya ingin jadi artis? ini bakal susah juga sih seorang RYAN agar Rara tidak bertemu dengan Danang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!