Hana, wanita cantik, mandiri dan pewaris tunggal seluruh Harta keluarganya. harus menelan pil pahit, saat mengetahui jika suaminya berselingkuh di belakangnya. bahkan berniat untuk menyingkirkannya dan mau menguasai seluruh hartanya. iya sampai Harus berpura-pura bangkrut sehingga membuatnya menjadi miskin. apakah Hana mampu menyingkirkan suami dan selingkuhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria rahnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
****
hana menatap suaminya dan mencoba menahan gejolak amarah yang sejak kemarin iya tahan.
"sayang, kamu kemana aja?" rudi mencoba memegang tangan hana. tetapi, segera ditepis olehnya.
"maaf mas, aku lelah." baru saja iya bangun, lengannya segera ditahan oleh rudi.
"tunggu, kamu kenapa? apa kamu sedang ada masalah? bahkan kamu tidak menghubungiku. apa kamu tahu yang aku lalui selama ini? dan yang sudah terjadi padaku, bahkan kamu sama sekali tidak menanyakan kenapa wajahku terluka."
perkataan yang keluar dari bibirnya itu, bukan sebuah sandiwara. karena rudi merindukan sosok hana yang dulu. entah perasaannya saja, sikap hana menjadi lebih dingin.
Hana menarik napas panjang, "kita harus berkemas mas. karena kita harus pergi dari sini?"
Alih-alih menjawab pertanyaan suaminya, hana malah meminta pria itu berkemas. membuat rudi melupakan pertanyaannya tadii.
"tunggu dulu, ini maksudnya gimana?"
"perusahaan ku bangkrut. aku tidak mengabari kamu selama ini karena sibuk mencari cara agar bisa menutupi kerugian yang tidak sedikit." air matanya mengalir, bukan untuk mendalam peran. melainkan karena rasa sakit atas penghianatan suaminya.
"apa sayang? bangkrut!" rudi mencoba mengkonfirmasi perkataan istrinya.
"iya mas," jawab hana pelan.
rudi mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, jika perusahaan sangat istri bangkrut. bagaimana kehidupan kedepannya? lalu, bagaimana dengan ibu dan adik perempuannya, serta kekasihnya.
"ini sebabnya kamu tidak pernah pulang dan tidak bisa dihubungi?" memang sudah hampir satu minggu lebih, hana tidak memberikan kabar padanya.
Hana mengangguk lemah, "awalnya aku mencoba untuk memperbaiki masalah ini. tapi, semuanya sia-sia." air mata hana mengalir deras, perusahaan miliki kakeknya terpaksa harus gulung tikar.
rudi menarik napas panjang, pria itu menghampiri istrinya dan memeluknya.
"tidak apa-apa, kita bisa memulainya dari awal. kamu juga bisa menjual apartemen dan vila milikmu untuk membuka usaha kembali," ujar rudi, karena yang ia tahu.
istrinya memiliki sebuah apartemen dan vila, dan jika dijual. tentu bisa membuka usaha dari awal.
hana menggeleng, "tidak bisa mas, karena itu semua sudah aku jual untuk menutupi kerugian. bahkan rumah yang kita tempati dan ibumu tempati, sudah aku jual." keputusan hana sudah bulat, ia akan menjual rumah peninggalan orang tuanya, dan rumah yang ditempati oleh mertua serta adik iparnya.
mata rudi terbuka lebar, bahkan ia melepaskan pelukannya.
"lalu, di mana kita tinggal? kalau semua dijual jangan bilang mobil juga akan kamu jual?"
hana mengangguk lemah, membuat rudi frustasi. pria itu menatap wajah istrinya dengan kesal.
"kenapa kamu bisa ceroboh! kalau saja kamu tidak tertipu, tentu saja kita tidak akan mengalami ini semua!" hardik rudi.
Hana tersentak kaget, baru kali ini rudi berteriak padanya.
"apa maksud kamu mas?" tanya hana memandang rudi dengan kesal.
rudi tersenyum remeh, "apa kalimat yang kukatakan kurang jelas? kamu itu bodoh, jika kamu tidak ceroboh. tentu perusahaan tidak akan bangkrut."
padahal hana tidak mengatakan sama sekali, penyebab ia mengalami kerugian yang sangat besar. tetapi, suaminya menyimpulkan dirinya bangkrut karena ditipu.
tangan hana mengepal kuat, dirinya merasa terhina dengan perkataan suaminya.
"memang apa yang sudah kamu lakukan selama kita menikah. kamu bahkan tidak pernah memberikan nafkah. kamu selalu beralasan jika gaji kamu hanya cukup untuk biaya kuliah adikmu dan ibumu. apa aku pernah protes? bahkan aku membantumu untuk biaya serta membeli rumah untuk ibumu?" Hana menatap suaminya dengan tajam.
rudi terdiam, dirinya mengumpat karena kebodohannya. membuat Hana marah, padahal selama ini ia hanya menumpang hidup.
"maaf sayang, bukan begitu maksudku." rudi mencoba menjelaskan, namun hana bergeming.
"aku lelah, aku butuh istirahat. karena sebentar lagi kita harus berkemas dan sorenya pergi dari rumah ini." hana meninggalkan suaminya, yang masih mencoba untuk membujuknya.
hana menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, keputusannya ternyata tidak salah.
"ternyata kamu hanya ingin hartaku saja mas," ujar hana pelan, kemudian bahu wanita itu bergetar.
hana menangis dalam diam, dirinya tidak menyangka jika rudi hanya memanfaatkannya saja selama ini.
*****
tuti trnyta d jual,trs d siksa jg....erna d sksa jg krna bls dndm....tnggal rudi yg blm....
loe kaya aman,loe ganteng aman, loe berduit aman. ini mah kere,,