NovelToon NovelToon
PEMBURU HITAM

PEMBURU HITAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Cintapertama / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: chandra ng

Huang Long seorang anak warga desa biasa harus merasakan kekejaman dunia persilatan. Berada di lokasi dan waktu yang salah membuat Huang Long kehilangan orang tua dan kehidupan di desanya. Setelah selamat dari musibah dan merasa telah menemukan kehidupan yang baik untuk Huang Long dan adiknya, Huang Long dihadapkan pada kenyataan pahit telah keracunan sangat dalam hingga tidak ada yang sanggup menolongnya. Bagaimanakah Huang Long menghadapi semua masalah yang menderanya? Dapatkah Huang Long bertahan hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chandra ng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahaya Yang Mengintai

Huang Long melanjutkan perjalanannya dengan diikuti Jing Xuan dari belakangnya. Merasa tidak bersalah, Jing Xuan sangat menikmati perjalanannya. Hamparan pegunungan yang indah di antara hijaunya pohon pohon di jalan yang mereka lalui membuatnya senang sekali.

Tanpa terasa malam telah tiba, Huang Long memilih lokasi yang terbaik untuk dapat beristirahat malamnya. Dengan keluar dari jalan setapak maka mereka telah memasuki wilayah hutan yang paling dimengerti olehnya. Dengan sedikit area terbuka yang dikelilingi pohon pohon yang dapat menutupi pandangan dari luar, Huang Long membuat sebuah api unggun untuknya dan Jing Xuan.

Jing Xuan merasa senang sekali dengan api unggun yang menemani makanannya yang hanya beberapa makanan kering. Setelah menyelesaikan makanannya, dia sangat terkejut melihat Huang Long yang membaringkan badannya dan menutup matanya. “HUANG LONG.. apa yang kamu lakukan?”

“Tidur dan melanjutkan perjalanan di esok hari” jawab Huang Long merasa apa yang dilakukannya adalah hal yang wajar.

“Ti.. tidur argh.. bagaimana kamu bisa setega itu membiarkan seorang gadis sepertiku tidur di sini di hutan yang entah berada di mana?” Jing Xuan sangat kecewa dengan Huang Long yang sangat tidak peka.

“Aku sebenarnya ingin tinggal di penginapan sebelumnya tapi karena…” Huang Long dengan sengaja ingin menyindirnya. “Kita jadi tidak dapat menginap di sana”.

“Tidak.. tidak.. saya tidak mau tidur di sini. Ayo bangkit, kita lanjutkan perjalanan”.

”Kita tidak tahu apakah perjalanan ke penginapan berikutnya jauh atau tidak? Bagaimana bila kita berjalan hingga pagi juga tidak menemukan penginapan?” Beberapa pertanyaan yang dilontarkan Huang Long membuat Jing Xuan menjadi terdiam dan tak dapat membalasnya. “Kamu boleh terus melanjutkan perjalanan, saya tidak pernah melarangmu”.

Serasa ditusuk oleh kata katanya sendiri, Jing Xuan menghentakkan kakinya dengan kesalnya. Melihat Huang Long yang tetap bersikukuh akan tidur di sini, Jing Xuan berusaha membuang pikiran kotornya dan ikut merebahkan badannya yang telah lelah.

Huang Long memejamkan matanya dan hendak tidur setelah melihat Jing Xuan telah menyerah.

“Huang Long, bagaimana bila ada binatang yang menyerang di saat kita tidur?”

“Tidak akan ada”.

“Bagaimana kamu mengetahuinya? Bagaimana bila saat aku tidur ada ular yang merayap di dekatku atau atau.. ?”

“Tidak akan ada, tenang saja saya jamin tidak akan ada binatang yang mendekati kita.

Walau jawaban yang diberikan Huang Long sangat tenang dan simpel, Jing Xuan masih merasa gelisah. “Huang Long, berapa usiamu?”

“Dua puluh tahun”.

“Huang Long, kamu berasal dari mana?”

“Sebuah desa kecil dekat kota Ming”.

“Huang Long, kenapa kamu bernama Huang Long?”

“Pertanyaan apa itu? Aku tidak tahu. Sudah tidur sana, besok pagi kita lanjutkan perjalanan”.

Setelah beberapa saat, rasa kantuk telah menyerang Huang Long. Dengan semua keheningan yang akhirnya didapatkannya, Huang Long mulai hampir terlelap.

“Huang Long, apa yang ingin kamu lakukan di kota Ming?”

“Mencari adikku”.

“Huang Long, setelah menemukan adikmu apakah kamu akan meninggalkanku sendirian di sana?”

“Pertanyaan apa itu. Sudah tidur sana, besok pagi kita lanjutkan perjalanan”.

“Huang Long, bisakah kamu bernyanyi untukku”.

“Arghh…”

Pagi menjelang, mereka melanjutkan perjalanan menuju kota Ming. Dengan mata yang sangat berat, Huang Long tetap berusaha untuk melanjutkan perjalanannya demi dapat berjumpa dengan adiknya.

‘Dua hari.. sudah dua hari aku tidak dapat tidur dengan tenang. Semuanya adalah karena..” Huang Long memendam kekesalannya yang mendalam dengan melototin Jing Xuan tetapi dibalas dengan sebuah senyum manis darinya.

“Hmm.. racunku memang sangat membutuhkan pil orang tua sadis. Bagaimana bila pilku ini habis?” Memperhatikan kondisi tangannya, dia dapat melihat jari jari tangannya mulai menghitam. Menghiraukan hal hal yang mungkin terjadi di beberapa tahun berikutnya, Huang Long mengambil beberapa buah pil dari kendinya dan memakannya.

Jing Xuan menjadi penasaran dengan Huang Long yang mengeluarkan pil dari kendi yang diikatkan ke pinggangnya. “Apa yang kau makan?”

“Obat”.

“Memangnya kamu sakit? Obat apa yang kau makan?”

“Obat penawar racun” jawab Huang Long.

“Berikan aku beberapa buah untuk kusimpan mana tau di kemudian hari saya keracunan, dapat kumakan”.

“Tidak, semua obat ini adalah penyambung nyawaku. Lihat tanganku yang mulai menghitam. Sakit yang kurasakan sewaktu racunnya bekerja sangatlah mengerikan. Aku bahkan sudah tidak ingin hidup di saat itu”. Teringat akan kejadian yang terjadi beberapa hari yang lalu, Huang Long menjadi bersyukur disiksa oleh si orang tua keji. Dengan semua obat yang didapatkan darinya, dia dapat terus hidup dan dapat menemui adiknya kembali.

“Bagaimana kamu bisa keracunan?”

“Apakah kamu sangat ingin mengetahuinya?” Tanya kembali Huang Long kepadanya.

“Iya” jawab Jing Xuan sambil mengedipkan kedua matanya yang besar dan cantik.

Melihat sekilas kedipan dari Jing Xuan, Huang Long segera memalingkan wajahnya takut akan terayu olehnya. “Saya sedang tidak ingin menceritakannya”.

“Kamu sudah bosan hidup yah? Hmm.. didepan ada gerombolan pedagang. Mungkin percakapan kita yang belum selesai kemarin dapat diselesaikan di dekat mereka”.

Pada akhirnya, Huang Long menyerah dan menceritakan kisah sedih desanya dan penangkapannya oleh orang tua keji. Huang Long yang biasanya tertutup menjadi sering bercerita dan lebih terbuka setelah memiliki teman seperjalanan. Setelah bermalam sehari di penginapan persinggahan jalan, mereka tiba di kota Ming keesokan harinya.

“Wah.. wah.. wah.. lihat siapa yang kita temukan hari ini. Pecundang terbesar dunia persilatan telah kembali dari persembunyiannya”. Seorang pria dengan pakaian mewahnya dengan jelas jelas mengejek Huang Long. “Apakah dengan menghitamkan wajahmu kamu pikir bisa mengelabuiku?”

‘Orang ini lagi’ pikir Huang Long. Hanya dengar suaranya, dia telah menebak siapakah dia. “Sebaiknya kamu menjaga mulutmu Zui Jin”.

“Perguruan Pedang Kilat sudah tidak ada lagi, untuk apa kamu masih kembali ke sini?” Perkataan Zui Jin sungguh sangat langsung dan menusuk tetapi perhatiannya kali ini tertuju kepada Jing Xuan. “Siapakah gadis ini? Sini perkenalkan padaku”.

Kata kata yang dilontarkan Zui Jin sangat tidak sopan tetapi Jing Xuan tidak dapat memarahinya karena dia mengenal Huang Long. “Apakah mereka temanmu?”

“Ayo tidak usah menghiraukannya”. Huang Long segera menarik Jing Xuan menghindari Zui Jin dan kedua temannya. ‘Apa maksudnya Perguruan Pedang Kilat sudah tidak ada lagi?’

“Kakak, gadis yang bersamanya sangat cantik sekali. Dari lahir sampai sekarang, baru kali ini saya melihat gadis secantik dia. Seharusnya gadis itu harus bersama dengan kak Zui Jin, entah jurus apa yang digunakan sang pecundang untuk dapat ditemani gadis secantik itu”. Teman seperguruan Zui Jin tidak dapat melepaskan pandangannya dari Jing Xuan walaupun dia telah menjauh.

“Aku ingin menjadi yang pertama merasakannya selanjutnya baru giliran kalian berdua”. Zui Jin menggosokkan kedua tangannya sembari menjilat bibirnya sendiri. “Kalian ikuti mereka, beritahu aku ketika mereka meninggalkan kota dan jangan beritahu teman seperguruan lainnya bila tidak kesenangan yang akan kita terima bakal berkurang He He”.

Dengan perasaan yang tidak nyaman, Huang Long segera mempercepat langkahnya hingga tiba di depan Perguruan Pedang Kilat. Tidak seperti biasanya, dari pagi hingga sore pintu perguruan selalu terbuka lebar dan disaat ini pintu perguruan tertutup rapat.

1
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
apa cmn nonton doank huang long😅
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
akhirnya bisa juga mulut cewe itu bicara yang baik²
Arif Alfian Aariz
akhirnya ketemu orang baik
Arif Alfian Aariz
semangat ming mei
Arif Alfian Aariz
Huang hai jgn putus asa
Arif Alfian Aariz
cerdas nih Zhao yun
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
kesel banget tuh cewek
chandra zhang: Di awal ngeselin tapi ntar akan menjadi sangat baik walau…
total 1 replies
Kaede Arjuna
nnti biarin aja.. gausah dibantu biar mati 🤣🤣
@🐬Rei Razlan 𝐀⃝🥀
perempuan biadap.. sdh di ajar malah menghina kebalik. kalau tau gausah di ajarin tadi..
Arif Alfian Aariz
wow unpredictable ceritanya
Arif Alfian Aariz
kejam banget
Arif Alfian Aariz
akhirnya ada yang bisa nyelamatin diri
Arif Alfian Aariz
sepertinya ada tujuan tersembunyi 🤔🤔
Arif Alfian Aariz
perjalanan dimulai
Yurika23
aku mampir ya Thor...
sukses terus buat othor dan pembacanya yg setia ..
oiya, support cerita aku juga ya Thor...kapan2 bolehlah mampir...
di ceritaku "Pasukan Penjagal dan puteri yang hilang"
chandra zhang: Thank you kak
total 1 replies
Arif Alfian Aariz
menarik
chandra zhang: Thank you
total 1 replies
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ ̐Aiman Arsyad Ady
dantiannya sdh diliputi racun kali😅
chandra zhang: Iya benar kak
total 1 replies
Kaede Arjuna
dlm darah huang leong mengandungi racun..
chandra zhang
Iya benar
Sam
kebaikan dbalas tuba
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!