Tristan dan Amira yang berstatus sebagai Guru dan Murid ibarat simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Tristan butuh kenikmatan, Amira butuh uang.
Skandal panas keduanya telah berlangsung lama.
Di Sekolah dia menjadi muridnya, malam harinya menjadi teman dikala nafsu sedang meninggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Alyazahras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alat Reproduksi Pria (I)
Pagi hari. Hari di mana Tristan mengajar di kelas 12 MIPA-2. Dan merupakan hari yang ditunggu-tunggu semua murid karena hari ini Tristan akan menerangkan mengenai Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Pada Manusia.
Sudah bukan hal yang aneh jika setiap akan menerangkan bab seputar reproduksi manusia atau yang berbau sensitif begini, seluruh murid pasti hadir dan tidak ada yang sakit, izin apalagi membolos. Justru mereka sangat senang dan antusias.
Tristan sudah meneliti dari tahun ke tahun dan tidak ada yang berbeda. Mau murid laki-laki atau perempuan semuanya sama. Seolah pelajaran ini sudah ditunggu-tunggu mereka sejak lama.
"Günaydın, Pak Tristan?" sapa para murid dengan senyuman hangat ketika Tristan memasuki kelas 12 MIPA-2.
"Günaydın," jawab Tristan sambil menjinjing tas laptop ditangannya. Dia menarik kursi lalu duduk dengan suasana hati baik.
Tristan meletakkan kacamata minusnya di atas tas laptop, lalu membuka absensi. Saat hendak mengabsen, Amira memanggil.
"Pak?"
"Ya, Amirah?" sahut Tristan tanpa menoleh.
"Coba pakai kacamatanya, Pak," pintanya lancang.
"Pakai?" Tristan melihat kacamata yang dia letakkan di atas tas laptop. Sejenak mempertimbangkan, tapi kemudian Tristan mengambil kacamata minus itu dan memakainya. "Seperti ini?"
Beuh, damage-nya benar-benar parah! Tak main-main. Tristan tampak semakin kharismatik dengan garis wajah sempurna. Membuat seisi kelas menjerit histeris.
"Nah, udah keliatan kan sekarang masa depan Bapak ada di sini," goda Amira sambil berdiri membuat dirinya lebih menonjol dari yang lain. Yang dimaksud 'masa depan' adalah dirinya sendiri.
"Wkwkwk, Amira bisa aja."
"Kampret nih, Amira. Kirain mau apa gak taunya gombalin Pak Tristan."
"Pepet terus Ra, sampai dapet!"
"Amirah oh, Amirah," ujar Tristan lirih sambil menyunggingkan senyumnya dengan pandangan sayu.
Setiap kelasnya, ada saja gombalan yang dilontarkan anak ini terhadapnya sampai membuat teman-temannya menyuraki dengan iri, membuat Tristan tersipu malu dan akhirnya menyimpan perasaan yang tidak biasa.
"Sudah, jangan ribut. Absensi dulu," kata Tristan pura-pura mengacuhkan gombalan Amira.
Setelah mengabsen, Tristan membuka laptop dan memberitahu materi apa yang akan dia sampaikan hari ini.
"Buka halaman 62 di buku paket. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Pada Manusia," kata Tristan sambil membenarkan posisi kacamatanya. "Ada yang tahu reproduksi itu apa?"
Bola mata Tristan mengedar, tidak ada satupun murid yang terlihat hendak menjawab. Hingga matanya berhenti pada sosok gadis cantik pemikat hati. Yakni Amira.
Amira menggabungkan ujung jari jemari tangannya membentuk kerucut, lalu menabrakkan ujung kerucut itu hingga memberi kesan seperti moncong burung yang sedang berciuman. Itu Amira lakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa teman-temannya tahu.
Tristan yang melihatnya hanya terkekeh geli.
"Amirah, coba jelaskan apa itu reproduksi? Sepertinya kamu tahu," tanya Tristan.
Bangke memang! Kirain gak bakal ditanya. (Batin Amira)
"Reproduksi itu melakukan sesuatu sampai menghasilkan keturunan Pak," celetuk Amira asal bunyi.
Teman-teman kelasnya menertawai dengan suara tertahan. Termasuk Uci dan Sofi. Begitu pun dengan Tristan sendiri.
"Melakukan apa?" tanya Tristan dengan tatapan menantang.
"Melakukan ... itu lho Pak, seperti hubungan suami istri," jawab Amira sok tahu.
"Bagaimana kamu tahu kalau melakukan hubungan suami istri akan menghasilkan keturunan? Banyak pasangan yang melakukan hubungan suami istri, 1 bulan, 2 bulan, bahkan ada pula yang sampai 1 tahun pun belum juga menghasilkan keturunan," sindirnya jelas sekali. Berharap Amira mengerti.
"Em, kalau itu sih tergantung gimana Tuhan yang ngasihnya Pak, hehe. Kalau belum waktunya dikasih, ya gak akan dikasih," jawab Amira lagi dengan wajah polos.
"Benar, sudah pasti ada campur tangan Tuhan setiap kita melakukan suatu hal. Tapi, yang saya tanyakan bagaimana caranya hubungan itu dapat menghasilkan keturunan? Seperti apa prosesnya?" tanya Tristan sambil beranjak bangun.
"Semua makhluk hidup memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika makhluk hidup menghasilkan individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Setiap makhluk hidup memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda," jelas Tristan dengan penyampaian yang enak didengar dan dapat dipahami dengan mudah.
Terlebih dengan parasnya yang membuat siapa pun betah berlama-lama memandangnya. Itulah setiap kali Tristan bertanya tentang pelajaran, jarang ada yang merespon karena murid-muridnya terlalu fokus pada paras tampannya, bukan pada materi yang dia sampaikan. Tristan sampai pernah merasa gagal menjadi seorang Guru.
"Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual. Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi atau pembuahan," sambung Tristan sambil merangkai nama-nama asing itu di papan tulis.
"Sebentar Pak, apa itu gamet?" tanya Amira sambil mengacungkan tangan.
"Gamet itu seperti sel kelamin."
....
tp amira tnpa sepengetahuan ibunya dia lnjutin sekolh,,
iya kah thor