Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. The Southeast Sky Hotel
Mobil yang dikendarai nya terus melaju kencang, membelah jalanan kota,dan memasuki sebuah pelataran hotel bintang 5, Dari namanya saja Dion tahu dari Ivory, bahwa hotel itu miliknya
Dion memarkirkan mobilnya di samping hotel. Saat itu suasana sepi. Tak ada satupun yang melihat Dion memarkirkan mobilnya di sana
Kebetulan satpam yang berjaga, sedang mempunyai hajat di kamar kecil. Sementara tiga lainnya, sedang melakukan pergantian giliran jaga
Jadi di waktu pergantian shift itulah, Dion masuk ke pelataran hotel tersebut, tanpa melalui pemeriksaan lagi
Hotel yang dikunjungi Dion sangat besar dan megah. Menempati areal seluas 30 are. Tingginya saja sampai 60 lantai, dengan ketersediaan kamar yang banyak dan bervariasi di dalamnya
Kamar yang tersedia antara lain. standard room, superior room, deluxe room, junior suite room, suite room, president suite atau penthouse suite, single room, twin room, double room, family atau triple room, connecting room, murphy room, acsesible atau disable room, smoking atau non smoking room, cabana room dan lain sebagainya
Fasilitas yang ditawarkan jangan ditanya lagi. Standard room saja, jangan dibayangkan sama seperti kamar biasa pada hotel bintang lain. Tapi di hotel bintang 5 fasilitasnya cukup mewah
Setelah memarkirkan mobilnya. Dion melangkah memasuki lobby hotel. Tapi dia lupa, saat itu, dia belum berganti baju sejak di usir dari rumah mantan istrinya
"Huh. sial..!.Kenapa aku lupa ya belum ganti baju. Ah sudahlah. Nanti di kamar aku akan mandi dan berganti baju, atau memesan layanan pembelian baju baru
Penampilan Dion yang acak acakan itu, tentu saja membuat beberapa gadis resepsionis menjadi terkejut dan tidak percaya, Kenapa bisa ada pengemis atau gembel yang masuk ke hotel itu, dimana para penjaga, pikir mereka
Tapi sebagai seorang resepsionis yang sudah profesional, mereka tetap melayani Dion dengan baik
"Selamat sore Tuan! Apa yang bisa kami bantu?" Sapa salah seorang resepsionis sesopan mungkin
"Aku membutuhkan kamar terbaik di hotel ini. Apakah ada?"Tanya Dion merasa tidak bersalah
"Maaf tuan. Apakah tuan sudah reservasi sebelumnya?
"Belum sih. Aku masuk begitu saja, dan langsung memesan kamar." Jawab Dion enteng
"Kalau tuan belum memesan kamar, kami tidak bisa melayani tuan hari ini, kecuali kamar standard tuan." Jawab resepsionis itu mulai tidak senang
"Apakah ini peraturan hotel, atau sengaja dibuat buat oleh kalian? Tanya Dion sedikit kesal
Dia mulai berpikir, dimanapun dia berada, selalu dianggap gembel. Apakah orang menilai buku dari sampulnya saja?.Malang sekali nasibmu Dion
Salahmu juga Dion. Kenapa juga terus berpakaian lusuh seperti itu. mana koyak lagi. Kau kan kaya, uang banyak. Kenapa juga tidak kepikiran untuk membeli baju baru." Monolog Dion bertubi tubi dalam hatinya
Pelayan yang melihat Dion mulai marah, balas bersikap arogan. Padahal itu sangat dilarang di sebuah hotel ternama, bahkan di hotel kelas melati sekalipun
Resepsionis yang melayani Dion adalah orang baru, dan sedang magang di sana, pantas kalau dia bersikap sedikit kurang baik pada tamu hotel yang datang
"Kalau tuan tidak mampu untuk menyewa kamar hotel di sini, lebih baik tuan pergi saja dari sini, daripada mengotori pemandangan tamu yang lain." Cetusnya kasar
"Apa kau bilang! Aku tidak mampu menyewa kamar di hotel ini."
"Ya dari penampilan mu saja, kau terlihat seperti seorang pengemis gembel, yang sok sokan mau menyewa kamar hotel bintang 5 ini. Ngaca dong." Jawab resepsionis itu ketus
"Dengar ya! Aku datang ke sini dengan niat untuk menyewa kamar, tapi kau malah bersikap arogan di sini. Apa kau tidak takut dipecat oleh atasan mu?" Tanya Dion sudah tidak peduli lagi dengan kesopanan
Dion paling tidak suka kalau dibentak bentak oleh seorang perempuan, apalagi oleh seorang laki-laki. Baginya sudah cukup dihina selama setahun oleh Jasmine, mantan istrinya juga keluarganya dulu
Pada dasarnya, Dion adalah orang yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan keras di jalanan, sebelum ditemukan tidak berdaya oleh tuan Wolf yang menyelamatkannya
Hari ini, dia mendapat kan lagi hinaan itu, dari seorang perempuan karyawan hotel miliknya pula
Tak bisa dibiarkan!" Batinnya
"Katakan apa yang harus aku lakukan agar bisa menginap di hotel ini?" Tanya Dion tak mau tahu
"Sudah aku katakan.. Kata resepsionis itu tanpa segan-segan lagi pada Dion, tidak menggunakan kata saya dan Tuan lagi padanya
"Kami tidak bisa memenuhi permintaan untuk mendapatkan kamar tanpa pemesanan terlebih dahulu. Dengar itu. Sekarang pergi!
Mendapat perlakuan kasar dari yang notabenenya karyawannya sendiri dan merasa diusir, membuat Dion tersulut emosi, tapi tak ada yang bisa dibuat nya saat itu karena kakeknya belum menurunkan kekuasaan resmi padanya
"Tunggu waktunya!" Dion membatin lagi
"Ada apa ini!. Kenapa ribut ribut di Lobby hotel?" Tanya seorang perempuan muda yang seumuran dengan Dion
"Manajer Sherly!. Ini ada pengemis yang mau menginap di hotel ini. Dia malah ingin memesan kamar terbaik di hotel ini."
Untuk sejenak, wanita yang dipanggil dengan Sherly, mengamati penampilan Dion yang terlihat acak acakan. Pantas saja karyawannya menganggap dia pengemis bukan salahnya juga pikir Sherly
"Apakah benar begitu, kamu mau memesan kamar terbaik di hotel ini?. Apakah kamu bisa? Tanya Sherly meragukan kemampuan Dion
"Nona Sherly.. Kata Dion setelah memandang nametag di bajunya
"Aku memang mau menginap di hotel ini, dan aku memesan kamar terbaik, apakah itu salah?
"Kamu memang tidak salah. Tapi untuk kamu ketahui, kamar terbaik di hotel ini, harganya sangat tinggi. Hanya orang-orang kaya yang mampu menempatinya."
"Katakan kamar apa yang hotel ini punya. Tak ada yang tak mampu ku bayar." Ucap Dion kesal karena terus diremehkan
"Ha..ha..ha.. Gembel sepertimu berlagak sombong. Menanyakan harga kamar terbaik di sini, mimpi!.Tawa resepsionis itu lepas
Manajer PO yang mendengar karyawannya menyela pembicaraan mereka marah, dan memberi kode untuk diam
Mendapat kode itu, nyali resepsionis tersebut menciut tak berani bersuara lagi
"Tidak ada salahnya untuk sekedar memberitahumu, harga kamar terbaik di hotel ini."
Kemudian dia mengambil list harga kamar di meja resepsionis dan memberikannya pada Dion dengan kasar. Dia berharap setelah Dion melihat daftar itu, dia segera pergi
Tapi harapannya tidak kunjung terkabul. Dion masih tekun mengamati daftar harga sewa kamar dan spesifikasinya. Tiba-tiba Dion bersuara
"Aku mau kamar ini untuk satu minggu!" Seru Dion kuat tak sadar
Manajer PO Sherly terkejut, juga para gadis resepsionis itu
"Ini President Suite! Apakah kau yakin?. Harga semalam saja mencapai ratusan juta
"Sudahlah jangan bermimpi. Sultan saja jarang menginap di ruangan itu, apalagi kau yang kelihatan seperti pengemis." Ejek resepsionis sombong tadi tak bisa menutup mulutnya
"Sekarang pergilah! Ujarnya lagi
Kesombongannya mengalahkan manajernya. Kau pikir kau siapa? Batin Dion geram dan dendam dengan gadis itu
"Apakah kalian hanya melihat penampilan saja?. Aku memang lusuh, tapi aku punya uang. Kenapa tidak bisa menempati kamar itu?"
"Untuk menginap saja repot. Tinggal pesan kamar, bayar! masuk! udah!. ini ribet sekali."
Unek unek yang di sampaikan oleh Dion, membuat seluruh karyawan yang ada di situ, termasuk para tamu menjadi terkejut dengan sikap Dion. Bagi mereka, kejadian itu membuat mereka tidak nyaman
Mereka adalah warga kelas atas. Jadi sudah biasa menganggap orang gembel seperti Dion, kutu yang sangat mengotori mata mereka
Geram dengan perdebatan tak kunjung selesai. Dion melempar kartu diamond miliknya ke arah resepsionis sombong itu seraya berkata