Kalian bisa bayangkan bagaimana anehnya gadis cupu berubah jadi gadis tomboy?
Ikuti aja ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalah taruhan gara gara ibu ibu hamil
“Lo nggak liat perut gue segede ini mau pecah tau nggak. Dasar anak belangsak, gue sumpahin nggak bakal hamil tu orang yang nyenggol gue.” Ceramahnya.
Key meringis. Hamil? Memang gak bakal hamil buk, kan nyerempet ibu cowok.’ Ingin rasanya Key bicara seperti itu.
“Iya buk iya. Mau saya antar pulang aja atau gimana?” Tanya Key perhatian.
Meskipun Key Tomboy bukan berarti dia nggak beretitut ya. Ingat itu...!
“Nggak usah. Gue mau kemall aja, anterin gue kesana aja ya.” Ucapnya.
“Yaudah ayok.” Ucap Key. Iakan memang mau kemall. Dasar Natan kamvret. Bisa-bisanya ulah sii dia membuat Key yang harus tanggung jawab. Untungkan dedek bayi nggak brojol atau balon mamaknya pecah. Kalo iyakan serem.
Key mengendarai mobil pelan-pelan. Emak disampingnya ini cerewetnya mita ampun. Masa kcepatan 40cc dibilang balap, di bawah itu dibilang pelan. Sumpah emak-emak didunia ini sama semua. Bikin anak muda serba salah terus.
Untung hamil buk, kalo enggak udah kena tampol t mulut sama Key. Berkali-kali Key menghela nafas dalam dan menghembusnya,
Key tolong lo ingetkan dedek bayi ada diperutnya..... inget, entar lo disumpah kagak bisa hamil juga.
Sesaat setelahnya butuh perjuangan Key sampai diMall dengan wajah masam sekaligus telinga merah.
Sumpah woy..Parah...
Panas telinganya dengerin teriakan emak-emak. Ini rasa mau pecah telinga...
Yang parahnya lagi emak-emaknya nggak ngucap terimakasih saat udah nyampek parkiran. Mau dimutilasi takut anaknya terluka. Serba salah memang ngadapin emak-emak.
“Woy... udah setengah jam kita nungguin lo. Loe kemana sii Key? Perasan lo menang pas balapan kemarin?” Sapa Natan saat Key berada didepan pintu Mall.
Pltak..
“Argh... lo ngapain jitak kepala gue Sii. Sakit tau nggak.” Natan meringis sakit dan mengelus jidatnya yang Key tampol.
“Lo gila, udah nyerempet emak-emak beleduk ditinggalin dijalan. Mana gue kasih sajen gendang telinga lagi. Sumpah panas telinga gue.” Ucap Key kesal.
“Kapan gue nyerempet?” Elak Natan.
“Tadi oy.”
“Terserah. Tapi lo tetep kalah taruhan.” Sahut Natan tanpa rasa bersalah.
“Serah dah serah.. asal kalian bahagia.” Jawab Key kesal.
“Besok aja. Sekarang kita jalan aja yuk.” Sahut Danil.
“Bener tu. Besok kita kasih tantangannya Key. Malam ini kita Happy-happy.” Sahut Reval.
Key acuh menatap mereka. Sungguh tak bertanggung jawab. Tapi ia tetap masuk, lumayan ditraktir wkwk...
Malam ini Keyla menghabiskan waktu bersama teman barunya. Main Funcity, nonton film sampai nongkrong dicafe. Membuat Key harus pulang jam sebelas malam. Ya, seenggaknya Key bisa merasakan sangat bahagia saat ini.
“Lo beneran nggak mau kita anterin Key?” tangan lo aja masih sakit.” Ucap Natan saat sudah sampai diloby mall.
“Iya Key. Makan aja lo tadi disuapin Reval. Tangan lo masih sakit banget kayaknya.” Sahut Danil perhatian. Ya , tadi saat key makan dicafee itu disuapi oleh Reval, saat dibengkelpun Natan yang menyuapinya., sunggu tangan kanan Key tak bisa digerak saat ini. tapi Key diajak balapan. Gimana coba?
“Nggak pa-pa. Gue balik sendiri doang. Rumah gue juga nggak jauh-jauh amat.” Jawab Key.
“Iya udah. Kita tetep iring kalo gitu.” Sahut Natan keras kepala.
“Kirain nggak mau, ah lo ma.” Jawab Key.
“Yok pulang. Udah malem banget ni. Tapi besok malam kita kesquird oke.” Sahut Danil semangat.
“Harus dong., kan mau pamer mobil baru.” Sahut Reval girang.
“yo pulang.” Ucap Danil.
Mereka pun mengangguk patuh. Mereka memasuki mobil masing-masing. Kalian mau bertanya bagaimana Key membawa mobil dengan tangan kiri? Ya Key bisa membawa mobil sebelah tangan kirinya, meskipun tangan kanannya juga ia letak distir mobil.
Mereka memebelah jalan, saaat sudah sampai didepan rumah Key. Semua temannya pamit untuk pulang, tidak mungkin mereka mampir saat sudah larit malam begini.
Key memasuki rumahnya secara tenang. Mereka berpisah saat didepan gerbang saja, Kay melihat Arloji ditangan kirinya yang menunjukan pukul 11:28. Senyum tipis diwajahnya dan melangkah memasuki rumah. Keadaan rumah saat ini sangat sepi. Entah karena tidak ada orang atau karena orang pergi, atau bisa jadi sudah tidur semua..
Saat keylah ingin membuka kunci kamarnya ada suara dari belanga Key membuat Key terkejut, ia bahkan mengelus dadanya karena kaget.
“Dari mana kamu?” Tanyanya dingin.
Key membalikan tubuhnya muntuk melihat asal suara.nafas legaa. ya keluar secara spintan. “Dari jalan sama temen.” Jawabnya jujur.
“Kamu tau sekarang udah jam berapa? Udah mau jadi kupu-kupu malam kamu?” Tanyanya dingin.
Key mengangkat alisnya. “ Mau gue jadi kupu-kupu malam. Mau gue jadi ******* jalanan. Semuanya nggak ada sangkutan sama lo. “ Jawabnya dingin. Ia tahu maksud kupu-kupu malam. Kalo kata kasarnya itu ******. Wanita murahan. Siapa yang tak akan marah coba.
“Sebenarnya saya juga nggak peduli sama kamu. Untung-untung kalo kamu mati saat ngelayanin langganan kamu. Seenggaknya sampah dirumah ini pergi.” Jawabnya dingin.
Nyut... Sakit kitu bukan karena kata-katanya. Tapi karena orang yang mengucapkannya. Ini kakaknya lo bukan orang lain. Sebenci itukah? keluarganya terhadap dirinya? “Oh ya udah. Daren yang suci dan berguna. Sampah ini mau masuk dulu ya, soalnya udah capek ngelayanin lagganan diluar.” Jawab key dingin.
Ia masuk dalam kamarnya sambil membanting pintu secara kasar. Hatinya sakit? Tentu saja. Sangat malah, andai saja perjanjian pemilik tubuh asli tidak mengingat dirinya. Sudah ia babat habis itu mulut Daren.
Key membuang asal tasnya dan menjatuhkan tubuhnya kasar diatas kasur. Tak lupa membenamkan kepalanya dibantal. Sudah menjadi suatu kebiasaan baginya untuk menghilangkan penat hati seperti ini.
Key mengambil nafas kasar untuk mengurangi rasa sakit dihatinya lalu membuangnya. Ia tak ingin membersikan diri. Ia butuh tidur untuk melepaskan semua kerapuhannya. Jika bisa ia ingin tidur selamanya saat ini.
Sedangkan Daren masih berdiri didepan kamar Key. Sebenarnya Daren saat sudah pulang dari kulia tak melihat Keyla adiknya. Ia mencoba mengecek kamarnya, tapi kamarnya dikunci. Tak seperti Kay yang dulu, yang ceroboh. Selalu membuka pintu tanpa mau dikunci. Jangankan dikunci. Ditutup saja ia tak tak pernah. Alasannya? Karena ia takut sendirian.
Daren melihat Key diantar oleh teman-temannya saat ia duduk dibalkon kamar. Iya, dia penasaran akan Key saat itu membuat ia menemui Keyla. Daren ada;ah kakak Key yang paling dingin. Sangat dingin bahkan. “Kenapa dia berubah.” Gumamnya heran.
...
Senyum Keyna mengembang saat turun dari tangga. Karena uang dari mobil taruhannya sudah dikirim oleh Vito, ya, untungnya Vito bukan tipekal cowok setengah jadi. Jadi omongannya bisa dipegang. Ingat ya, kadang cowok yang hidupnya keras dan egois itu bisa memegang janjinya. Seperti Keyna. Keyna adalah gadis yang memiliki prinsip, beda dengan perempuan lain yang labil, jika ia sudah berkata A maka tak akan bisa merubahnya menjadi B. Termasuk dunia sekalipun. Masalah janji? Ia lebih memilih mati dari pada janjinya tak bisa digenggam., ya, Key gadis penuh dengan prinsip yang kuat.
Mata Keyna terhenti menatap keluarga bahagia dimeja makan. Senyumnya langsung memudar setelahnya.
.
.
.
**Maaf. Author baru bisa up satu ya. Soalnya lagi sibuk banget buat hari lebaran.
Nanti author up banyak kalo udah nggak sibuk ya....
Hohon maaf lahir dan batin ya**....
semangat untuk karya-karya authorr selanjutnya💪