Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WUUUUUUH ....!!
"Alex,kamu harus ikut Daddy pulang ke inggris." Cetus Brayen tiba tiba mengejutkan Alex yang kini mulai menatap ayahnya serius
"Kenapa dad ...?" Tanya Alex nampak terkejut.
"Daddy sudah mendapat informasi." Cetus Brayen.
"Informasi apa dad.?" Tanya Alex semakin menatap lekat ayahnya itu
" Daddy akan beri tahu kamu saat kita sudah sampai di markas Daddy." jawab Brayen penuh rahasia,Alex bisa merasakan ada yang tidak beres.
"Daddy udah siapkan semua keperluan kamu nanti disana,kamu akan lebih aman dari incaran mafia itu." Cetus Brayen penuh tekad.
"Tapi dad, gimana sama Alya.? Alya dan Albar bisa aja kena bahaya kalau Alex nggak disini." cetus Alex dengan wajah cemas, itu hanya salah satu alasan Alex,alasan terbesarnya adalah Alex tidak ingin jauh dari Alya,apalagi dia punya dua saingan.
Alex sangat khawatir mengingat Alya juga pernah terlihat oleh musuhnya.
"Dan perusahaan juga gimana? Belum lagi kuliah aku dad." Jelas Alex sangat keberatan dengan ajakan ayahnya.
"Kuliah kamu pindah.So'al Alya dan adiknya, Daddy akan suruh orang orang Daddy untuk mengawasi mereka." Cetus Brayen dengan tegas.
"Dan tentang perusahaan, Ada Arsen yang handle." lanjut Brayen.Arsen Adalah orang kepercayaan Brayen.
" Tapi dad." Alex tampak sangat keberatan,karna dia akan jauh dengan Alya.
" Tidak ada penolakan,kali ini harus,ini so'al nyawa kamu dan Almarhum mommy kamu."Cetus Brayen berhasil membuat Alex semakin penasaran dan tak bisa membantah lagi,pasalnya jika berurusan tentang mamahnya pastilah bukan masalah sepele.
"Ok ,dad, tapi beri waktu Alex buat pamitan sama Alya." cetus Alex dengan wajahnya yang kini di tekuk.
Entah apa yang sudah Brayen ketahui,tapi itu membuat Alex sangat galau.Brayen bisa merasakan apa yang ada di benak Alex,namun Brayen punya alasan kuat untuk melakukan hal ini.
ALYA SELESAI MANDI.
Alya begitu terkejut saat melihat di ruang tamu begitu heboh,apalagi melihat keadaan Amar yang begitu tragis dan memprihatinkan di buru emak emak.
"Ganteng ,Udah punya pacar belom? kalau belom Ama anak Tante aja ... Yah?" Tanya Bu Ratih wajah Amar terkejut.
"Kalau nggak Ama Tante juga boleh." Ucap Tante sari dengan gaya menggodanya yang emang janda setengah abad,dan disambut Amar wajah trauma berat.
"WUUUU.....H!!!
""ya elah e_luh mah ke_peotan.!" seru Tante Asri.
"Mending Ama gue,walaupun jongos dikit,tapikan bodi gue sexy abis,noh liat noh....! Seru Tante Asri yang juga janda anak dua,Tante Asri berjalan dan bergaya nyeleneh bak model cacing mules . Amar membulatkan matanya hampir pingsan karna setres,sedangkan Albar, Pak Tejo,dan ibu ibu yang lain malah terkekeh renyah,Kevin apalagi dia sampe sakit perut ketawa.
Setelah melihat Alya keluar, tatapan Amar kini memelas pada Alya seakan minta pertolongan gawat darurat, bagaikan tertimpa musibah alam semesta.
Alya yang juga kini melihat Amar,untuk tersenyum menahan tawa pun tak tega ,apalagi selama ini Amar tak pernah jahat pada Alya,Alya juga takut Amar akan marah karna ini,Alya takut ini akan mempersulitnya nanti di sekolah.
"Ya ampun Tante ... Jangan di takutin dong temen Alya,liat tuh muka ganteng yang juteknya ilang."Cetus Alya sembari menarik tangan Amar lembut lalu membawanya ke samping pak Tejo.walaupun kata kata Alya agak nyebelin bagi Amar,tapi Amar juga lega sekarang.
"Liat aja nih baik baik ,Pangeran Arab nya jadi pangeran teraniaya." Cetus Alya yang kembali memantik tawa semua orang juga senyum Amar sendiri.
"Becanda Al ... " Ucap Bu Ratih
"Kan kite juga pengen ngerasain kaya muda lagi gitu..." Cetus Tante sari.
"kapan lagi bisa Deket cowo cakep." Tambah Tante Asri.
"Iya Tante Tante cantik nan baik hati...!" Seru Alya tersenyum ramah.
"Jadi gimana?
"Iye tuh gimana cerita nye.?
"Kenapa tadi luh banyak darah nya?
Ucap sambung menyambung para emak emak kepo itu.Semuanya seketika serius memperhatikan Alya,Alya pun menceritakan kejadiannya dari awal sampai Akhir.
"Neng,mending jangan Deket Deket mas Alex ,tuh anak banyak musuhnya." cetus Bu Ratih.
"Ya walaupun emang sih,tuh bocah cakep bener,gua juga mau." Tambah Tante Asri.
"Wuuuuuuh ...!! Gimana si Luh Sri,! Kagak kompak bener!Seru ibu ibu yang lain.
"Cakepan ini nih sii sape Luh,Kepin! " Seru PO Ipeh.
"Kalau itu yang atu tuh,yang Kate Luh pangeran,buat anak saya aja." Cetus Bu Ratih membuat Amar seketika memeluk Alya dengan panik,Alya pun reflek memegang pundak Amar ,karna posisi Amar duduk dan Alya berdiri di sampingnya.
Yang lainnya terkekeh melihat paniknya Amar cuman Kevin yang emergency hatinya karna kebakaran api cemburu,yang pastinya tak dapat di padamkan oleh pemadam kebakaran.
" CK ... Dasar beruang kutub,kesempatan Aja loh." Batin Kevin sembari menatap tajam ke arah Amar.,Sedangkan Amar menatap balik Kevin menampakan wajah senyum jahilnya merasa sangat puas,dan semakin erat memeluk Alya.
"Tapi kan para Tante tau kalau Alya nggak mungkin dong jauhin kak Alex tanpa alasan,nggak enak dong,apalagi kak Alex sering bantu Alya." Cetus Alya yang juga dapat di pahami yang lain.
"Iya sih neng ... Apalagi kita ngontrak di tempatnya." Sambut Bu Ratih.
" Tante Tante ngomong ngomong udah pada masak belom nih? Soalnya Alya kaya mencium ada bau bau gosong kayaknya inih."cetus Alya mengingatkan.
"Walaaaah aku lagi ungkep Ayam.!" seru Sari
"Walah Iyo ,aku belum masak nasi. Pa'e marah Iki." seru Po ipeh
"waduuuh aku lagi masak air ditinggal.!" pak Tejo.
"Kalau Aye belum mandi." Tante Asri.
"Wuuuuuuuh ...! Pantesan bau busuk ternyata elu..!
"Ya udah ya Al... ! Kita pulang dulu! ,Untung loh ingetin Al,bisa bisa kebakaran."
Seru para tetangga yang seketika meluncur satu per satu menuju ke kediamannya masing masing.
"Iya ..., makasih Tante, om," Ucap Alya, Alya sangat bersyukur dan terharu melihat betapa banyak orang yang perduli padanya.
Albar dan Kevin menatap tajam Amar penuh ancaman seperti dua singa yang siap menerkam,Amar pun seketika melepas pelukannya dengan wajah yang mulai ngeri.
"Kesempatan banget sih peluk peluk." Cetus Kevin dongkol.
Alya menatap ketiga pria yang beradu pandangan tajam itu.
"Reflek." Jawab Amar memalingkan wajahnya ke atas.
"Yakin kak cuman reflek,Albar liatnya tadi enggak?!" cetus Albar.
"Pak Tejo kan Ada di samping loh,kenapa loh peluk Alya." Tambah Kevin lagi.
Xxxxxxxxxx ........
Alya di bikin pusing bukan main menghadapi ketiga lelaki ini.karna ketiganya terus berdebat Akhirnya Alya mengunci ketiganya dalam kamar Albar.
"Puas puasin berantemnya...! Kalau belum akur jangan keluar yah.!" Pekik Alya dari luar pintu pura pura galak padahal ia menahan kekehan nya.lalu Alya pergi memasak sesuatu untuk mereka bertiga.