NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:108.6k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 KECURIGAAN

Matanya terkesiap saat melihat sebuah bangunan rumah yang sudah lama tidak dilihatnya.

"Anda bisa turun di sini." Seorang sopir yang mengantarnya menyuruhnya untuk turun.

Samantha sengaja tidak ikut mengantarkannya ke sini, beliau hanya mengantarkan sampai ke tempat parkir. Awalnya ia tak curiga, karna mungkin saja Samantha menyuruhnya untuk kembali ke rumah saja.

"Kenapa saya diantarkan ke sini? Siapa yang suruh?" Anell merasa tak terima karna dirinya harus berada di rumah ini lagi.

"Tuan Samantha. Beliau menyuruh Anda untuk kembali ke sini."

Dia tak paham apa yang dikatakan sopir tersebut. "Atas dasar apa aku disuruh kembali ke sini?"

"Saya mohon Anda segeralah turun. Saya harus kembali ke rumah sakit," ujar sopir tersebut dengan penekanan yang tegas.

"Tidak. Tidak mau. Saya mau kembali ke rumah sakit saja. Saya tidak mau di sini!"

Sopir tersebut menghembuskan napasnya kasar dan menoleh ke belakang. "Saya bisa kena marah. Tolong—"

"Maaf, Pak." Secepat kilat Anell mengambil ponsel milik sopir tersebut yang berada di saku bajunya.

Anell langsung keluar dari mobil dan berlari menjauh.

"Hey! Gadis sialan!!!!!!" teriak sopir tersebut.

Gadis itu berlari menuju sungai yang dekat dengan rumah.

"Kalau Bapak melangkahkan kakinya mendekat lagi ke sini, saya akan jatuhkan ponsel Bapak ini," ancamnya seraya tangannya gemetar. Dia juga sebenarnya takut, takut jika sopir tersebut malah bisa saja melukainya.

"Oke. Jangan. Saya mohon. Itu ponsel saya baru beli," ucapnya dengan wajah panik. Wajahnya terlihat memelas dan ia berhenti.

"Saya pinjam ponsel bapak dulu bentar. Tolong ini kata sandinya apa?"

Masih dengan mengacungkan tangannya ke jembatan sungai, ia masih menggenggam erat ponsel itu.

Sopir tersebut akhirnya memberikan kata sandinya. Dan gadis itu langsung menelpon seseorang.

"Hallo, ada apa???? Cepat kembali. Gadis itu sudah kamu antarkan ke tempat yang aku perintahkan, kan? Hallo?? Hey! Kenapa diam? Cepat kembali!! Setelah selesai dengan gadis itu, kita akan bawa putraku pergi dari rumah sakit ini."

Terdengar suara Samantha yang jelas, ia masih menerka-nerka apa maksud ucapan papa mertuanya tersebut.

"Sebenarnya apa yang direncanakan papa mertuaku? Apa dia ada niat jahat dengan suamiku?"

Sopir tersebut hanya menggelengkan kepala. "Saya tidak tahu. Sungguh saya tidak tahu apa-apa. Aku hanya seorang sopir biasa."

Dengan kehati-hatian ia melemparkan ponselnya ke jalanan dan ia langsung berlari pergi.

"Aku harus membuat perjalanannya terhambat!" Anell kembali ke mobil yang ia tumpangi tadi. Sedangkan sopir itu masih membenarkan ponselnya yang ia lemparkan ke jalanan.

Setelah ia berpikir disela waktunya yang mepet, tiba-tiba muncul sebuah ide.

"Bu, beli paku. Yang banyak."

Ia langsung melemparkan paku ke jalanan yang akan dilewati mobil tersebut.

"Yeay! Berhasil!" Saat mobil incarannya lewat, Anell langsung teriak kegirangan.

Setelah mobil lewat ia langsung mengumpulkan paku-paku itu dan dimasukan ke dalam plastik lagi. Karna tak mau kendaraan lain terkena imbasnya. Untung saja jalan di sini memang sepi. Jadi tidak ada kendaraan lain yang kebetulan lewat.

"Anell, itu kamu, Nak?"

Raissa tak menyangka bertemu dengan putri bungsunya di jalan. Ia yang sedang membuang sampah ditempat, perhatiannya teralihkan akan sosok Anell yang sedang berdiri di jalan sembari memegang kantong kresek hitam.

"Ya ampun, Nak. Ibu rindu ....." Raissa langsung memeluknya erat. Sampai ia mengeluarkan air matanya. Betapa bahagianya bertemu dengan Anell.

Gadis itu hanya diam saja, tidak membalas pelukan ibunya.

"Anell, kamu tidak rindu dengan Ibu? Anell!!!" Ibunya mengguncang tubuh putrinya karna sedari tadi hanya diam saja. Ia tak melihat Anell yang pandai berbicara.

"Aku harus kembali ke rumah. Permisi."

"Anell!!!!!! Kau kesini mau bertemu Ibu, kan? Kenapa mau pulang?"

Anell malah berjalan pergi sedangkan ibunya berusaha mengejar.

"Anell!!!"

BRUGHH!!

Lagi-lagi Raissa terjatuh saat mengejar putrinya. Anell yang mengetahui ibunya jatuh langsung berlari menghampirinya..

"Ibu .... Jangan kejar aku," ucapnya kemudian.

"Anell, tolong kamu pulang, Nak," lirih Raissa dengan mata mengiba. Ia tak melepaskan tangan putrinya.

"Ibu, aku harus pergi. Aku harus kembali pada suamiku," ujarnya.

"Untuk apa, Nak? Samantha kan sudah memutus—"

Raissa hampir saja keceplosan menyebut kesepakatan mereka dengan Samantha telah berakhir. Padahal mereka menyembunyikannya dari anak-anaknya.

"Memutuskan? Apa maksud, Ibu?" tanyanya merasa penasaran. Seperti ada yang disembunyikan oleh Raissa terhadapnya.

"Ibu!" Ia memaksa untuk ibunya bicara. Sudah cukup Anell tak mengerti apa-apa, ia harus membuka semuanya.

Anell langsung tercengang saat ibunya menjelaskan semuanya dan ia langsung pergi begitu saja.

Dirinya cari kendaraan untuk cepat sampai di tempat tujuannya.

***

"Lama sekali! Apa kau tadi tersesat? Hah????" Samantha memarahi sopirnya yang baru sampai di rumah sakit saat malam tiba.

"Maaf, Tuan. Tadi di jalan bannya bocor," ungkapnya.

"Alasan!" serunya tak terima.

Buru-buru ia masuk ke dalam ruangan Arsen.

"Loh dimana? Putraku kemana? Tadi bukannya masih di sini? Sedang tidur?" Saat membuka pintu ruangan yang baru sore ia tinggal, tiba-tiba tak melihat sosok Arsen di dalam.

"Sus, dimana putraku? Kenapa di ruangan gak ada?" tanyanya pada suster yang ada.

"Sudah pulang, Tuan. Barusan dengan seorang wanita dan pria," jawab suster tersebut.

"Lewat mana emang?" Dia langsung keluar dan mencari-cari Arsen dan juga orang yang membawanya pulang. Tapi tak kunjung ketemu.

"Semua gara-gara kau!!! Lama!!!!!"

.

.

Anell di dalam mobil akhirnya bisa bernapas lega saat Arsen sudah masuk ke dalam mobilnya. Pria itu masih tertidur pulas dan sama sekali tidak terbangun.

"Makasih ya, Derlin. Kamu sudah membantu aku." Bingung harus meminta tolong pada siapa, akhirnya jalan satu-satunya adalah meminta bantuan Derlin-adik iparnya.

"Iya, Kak. Aku siap membantu. Aku juga tidak tau apa yang sedang direncanakan papa. Menurutku itu keterlaluan sih, jika harus meminta pisah dengan mama dan membawa pergi kak Arsen. Walaupun kak Arsen memang bukan anak kandung mama, tapi tetap saja papa tidak bisa semena-mena seperti itu," cerocosnya panjangnya lebar.

"Bukan anak kandung nyonya Floren?" Ia benar-benar terkesiap saat mendengar penjelasan Derlin.

"Iya, Kak. Kakak baru tahu? Kalau aku dan kak Arsen beda ibu?"

Anell langsung mengangguk. Ia benar-benar tak tahu kalau Arsen bukanlah anak kandung Floren.

"Pantas! Perlakuannya beda."

Ia kini semakin bimbang. Entah yang dilakukan sekarang ini benar atau tidak. Dia semakin bingung, dan takut menyalahkan arti.

"Tapi dia sudah membuang aku ke rumah. Itu artinya dia tidak membutuhkan aku lagi. Apa setelah tanda tangan itu dan dengan enaknya dia membuang aku sekarang?"

Ia mengaitkan akan perkataan ibunya kalau Samantha menuliskan kesepakatan dan tiba-tiba ia menyudahinya dengan cepat.

"Iya! Beliau pasti hanya mengincar tanda tangan itu dan mengatakan bahwa itu semua milik Arsen. Tidak! Tidak mungkin! Mungkin saja beliau menyabotase kertas itu!"

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!