Menikah Muda

" Mamaaaaa..!!!" teriak Bia saat masuk ke dalam rumah Asti.

" Astaghfirullah,Biaaaa !!" pekik Asti yang terkejut mendengar teriakan Bia .

.

.

" Aunty Asti ,mana mama?!" tanya Bia melangkah menuju dimana Asti berada dan menyalami tangan Asti dengan takzim.

" Jangan berisik,mama kamu baru tidur..lebih baik sekarang kamu bebersih,ganti baju,terus makan siang yaa.." ucap Asti memberikan arahan pada Bia.

" Mama kenapa aunty,kata aunty tadi mama sempat pingsan di Rumah Sakit,terus mama gimana keadaan nya?" tanya Bia mendudukkan bokongnya di sofa samping Asti.

" Mama kamu sudah lebih baik,sekarang yang harus kamu lakukan.. jangan buat mama kamu khawatir.Mama saat ini perlu banyak istirahat. Jangan buat masalah sama mama kamu.Ngerti,sekarang kamu ganti baju aunty tunggu di meja makan." ucap Asti langsung menuju meja makan .

Bia pun tak banyak bicara dia langsung menuju kamar yang dia tempati selama di rumah Asti.

Sementara itu Abian ingin segera menyelesaikan masalahnya dengan Oma yang selalu buat hidupnya sangat terkekang selama ini.

"Oma .." sapa Abi dengan nada dingin namun,masih ada rasa hormatnya pada ibu dari ayahnya itu.

Dia masih bersikap hormat dengan mencium tangan sang Oma.

" Kenapa kamu buat janji di sini Abi,apa tidak bisa kamu menghormati Oma kamu ini.Jangan lupa jika kamu seperti ini karena...

"Itu karena usaha Abi sendiri Oma,selama sekolah Abi dapat beasiswa dan untuk biaya hidup Abi pun kebanyakan Abi dapat dari jerih payahnya Abi dari jaman SMA.Kalau pun keluarga Mahardika mengeluarkan uang untuk ku ,itu sudah jadi tanggung jawab keluarga karena aku adalah keturunan sah Mahardika.Bukan anak pungut ,dan bukan anak haram,apalagi anak mantan kekasih Oma yang kerjaannya cuma bisa menggunakan fasilitas mewah dengan seenaknya." ucap Abi dengan tatapan sinis pada sang Oma.

" Kurang ajar kamu,kamu nyindir Oma hahh..!!" bentak Oma Hanum.

" Sudahlah Oma,jangan banyak drama."tukas Abi dengan wajah tak suka.

" Abi..kamu jangan bilang begitu sama Oma ,kamu sama Oma itu keluarga." ucap Aura mencoba untuk menengahi perdebatan nenek dan cucu nya itu.

" Diam kamu,dan kamu..jangan pura-pura sok polos dan juga lemah lembut di depan ku,apa niat kamu mengundang media untuk menyoroti kedatangan kalian hahh..?!!" bentak Abi menatap tajam pada Aura

" Jangan salahkan Aura,ini adalah kemauan Oma,karena Oma ingin istri simpanan kamu tahu kalau suaminya itu sudah punya tunangan yang sepadan dengannya.Bukan hanya seorang gadis yatim piatu yang hanya bisa menjebak kamu dengan cara murah*n.." ucap Oma Hanum dengan penuh ketidak sukaan.

" Jaga omongan Oma,Abi masih menghargai Oma sebagai Oma Abi dan ibu dari papa Abi Tapi,jika itu menyangkut istri Abi,jangan harap Oma akan bisa menyakitinya.Karena Oma akan menyesal melakukan hal itu pada dia karena Abi yang akan menghancurkan Oma." ucap Abi mengepalkan tangannya geram dengan kelakuan sang Oma.

" Oma nggak akan pernah berhenti untuk berusaha memisahkan kamu dengan wanita itu,Ingat itu..!!" ucap Oma Hanum dengan penuh penekanan.

" Terserah ,jika Oma disini hanya untuk mengacau,akan aku pastikan Oma akan menyesal melakukan itu pada Abi." ucap Abi tak mau kalah.

" Hahh.. Apa kamu yakin,istri kamu itu ..yang lama kamu tinggalkan..akan menerima kamu kembali, padahal kita sama-sama tahu jika kamu menelantarkan dia selama berbulan-bulan waktu itu,dan akhirnya dia menyerah juga kan.Jadi,dia tak cocok untuk seorang keturunan Mahardika." ucap Oma Hanum lagi.

"Jangan bilang kejadian enam belas tahun lalu...

" Hahahaha...anak bod*h, ternyata kamu memang bod*h. Ingat,apa yang kamu ucapkan saat kamu menikahi gadis itu,kamu bilang hanya untuk bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan malam itu.Gadis itu yang buat semua kacau...!!" ucap Oma Hanum dengan wajah penuh amarah.

" Ya Allah apa selama ini aku di jadikan alat oleh Oma ku sendiri.." batin Abi

Tapi,untuk apa..banyak teka teki tentang semua ini.Apa tujuan Oma nya itu,Setahu Abi pun Oma Hanum ibu dari ayahnya.Atau jangan-jangan ada sebuah rahasia besar yang selama ini tersimpan rapat dan ,Abi yang saat ini masih merasa tipis untuk menduga-duga hanya bisa mencarna setiap omongan sang Oma.

Yang saat ini Abi ingin lakukan hanya bicara dengan papanya dan juga memperbaiki segala sesuatu mengenai Istrinya.

" Terserah Oma ,saat ini Abi hanya bisa memperingatkan Oma untuk tidak macam-macam,dan bertindak lebih jauh lagi,kalau seandainya semua sudah Abi tahu, aku pastikan Oma akan menyesal seumur hidup Oma!!" ancam Abi dan melangkah pergi dari tempat itu tanpa menghiraukan teriakan sang Oma.

.

.

" Sial..anak itu benar-benar buat pusing,harusnya aku singkirkan dari dia lahir.." gumam Oma Hanum.

" Sekarang kita harus bagaimana Oma?" tanya Aura pada Oma Hanum.

" Jangan sampai kamu melakukan hal bod*h disini Aura,kamu harus ingat..di sekeliling kita ada mata-mata Abi. Tetaplah tenang,dan jalankan peranmu jadi tunangan yang baik untuk Abi. Yaah..walaupun tunangan yang tak dianggap ,itu akan membuat bocah itu lengah dan kita akan melempar kan Boom di waktu yang tepat." ucap Oma Hanum dengan senyuman menyeringai jahat.

Aura yang mendengar penuturan Oma Hanum pun hanya bisa mengiyakan apa yang diutarakan Oma tunangannya itu.

.

.

" Sial..!!" umpat Abi saat kesal dengan ucapan Oma Hanum yang mengisyaratkan jika semua kejadian yang ada dalam hidupnya tak lepas dari skenario jahat Oma Hanum.

Saat ini Abi melajukan mobilnya ke mansion keluarga Mahardika, Walaupun Oma Hanum berada di Indonesia dia tak tinggal di Mansion Mahardika yang lumayan jauh dari keramaian kota Jakarta.Mansion yang mempunyai kawasan hutan buatan milik sang kakek. Setahu Abi neneknya selama ini tidak mau tinggal di mansion lama Keluarga Mahardika.

Mobil Abi terparkir di depan mansion itu,dia segera turun dan melangkah masuk ke dalam mansion.

" Selamat datang kembali tuan muda." sapa Mang Sapto yang kebetulan akan keluar dari mansion

" Mang ,apa Papa ada ?" tanya Abi dan meraih tangan mang Sapto mencium punggung tangan pria paruh baya itu.

" Ada tuan ,beliau di ruang kerjanya." jawab Mang Sapto.

" Terimakasih mang ,Abi ke papa dulu." pamit Abi diangguki Mang Sapto.

Abi melangkah menuju ruang kerja sang papa.

Tok tok tok

" Masuk.." terdengar suara sahutan orang dari dalam ruangan.

Abi membuka pintu ruangan itu,dan menampakkan ayahnya yang sedang berkutat dengan laptopnya.

" Assalamualaikum pah.." ucap Abi

Mendengar salam dari arah pintu tentu saja membuat Beni Mahardika menatap sosok putranya yang berdiri di ambang pintu.

" Wa'alaikumsalam ,masuk Biii.." ucap Beni dan menyandarkan tubuhnya pada kursinya.

" Sehat pah?" tanya Abi dan menyalami tangan sang papa

" Alhamdulillah,ada apa sampai kamu jauh-jauh datang ke sini,apa ada hal penting yang akan kamu bicarakan?"tanya Beni pada putranya

" Oma ada di Indonesia dengan Aura bersamanya ,dia menyebarkan berita tentang pertunangan ku dengan Aura.Aku tadi pun sudah bertemu dengan Oma dan memperingatkan nya.Tapi, kata-kata Oma buat aku berpikir bahwa selama ini Oma sudah mengendalikan kehidupan kita pah." ucap Abi.

" Hahhh...papa juga tidak tahu,padahal dari kecil papa hidup bersama Oma tapi,serasa jauh dari jangkauan papa nak, sekeras apapun papa mendekati dia terasa tembok tinggi yang di bangun Oma tak bisa papa tembus." ucap Beni dengan menerawang jauh ke masa kecilnya dulu yang sangat tak mengenakkan.

" Apa ada satu rahasia besar dibalik semua ini pah,apa semua ini adalah sebuah konspirasi." ucap Abi menatap kosong kearah luar.

Mendengar kata-kata anaknya tentu saja membuat Beni, terlihat berpikir keras dengan semua yang dia alami sedari kecil sampai dia kini memutuskan untuk mundur dari Mahardika Group dan dia beruntung punya Abi yang cepat bertindak sebelum Mahardika Group hancur tanpa sisa.

Bersambung.

Haiii..para readers ku,sudah hari Senin nih...

Yuk vote yuuukk...!!

Dengan dukungan kalian semua,membuat othor semangat untuk nulis lagi..

"