dia mampu menghancurkan dunia dengan sekali seranganya saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibranati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimensi Hukuman Para Dewa
Malam Semakin Gelap Gulita seorang anak kecil masih sajah berlari d gelapnya malam tanpa rasa takut
"Harus kemana aku Sekarang,menurut ayah dia mempunyai saudara angkat d selatan sanah tapi aku tak mengetahuinya dimana hanya memberitahu klw dia tinggal d kota bulan perak sebelah selatan kekaisaran Awan Putih"Gumam bocah itu yang mulai memperlambat jalanya
"Mungkin malam ini aku akan tidur d hutan ini"Rutuk bocah itu
Tapi tak lama kemudian terdengar suara ranting terinjak
Lalu d gelapnya malam terlihat Harimau tetapu disekujur tubuhnya terdapat api yang menyala menghampiri Anak kecil itu
"Ka-kau jangan memakan Aku"Kaget anak kecil itu
Lalu harimau Api itu mendekat ke arah si anak
Si anak yang melihat itu langsung saja berlari dan di kejar oleh harimau api itu
Tanpa merasa lelah karna mempunyai tekad yang kuat ia berlari sekuat tenaga tanpa memperdulikan ke arah mana ia lari
Sampai ia menemui jurang yang curam tak terlihat ujungnya sama sekali
"Jika aku mati lebih baik aku hancur berkeping-keping daripada harus ku serahkan tubuh ini kepada mu harimau sialan"Dengus kesal bocah itu
Harimau api yang mengetahui mangsanya sudah terpojok ia mulai menjilati bibir nya dengan lidahnya
bocah yang melihat itu bergidik jijik melihatnya
Harimau yang sudah tak sabar itu langsung menerkam bocah kecil itu
Ketika harimau mulai menerkam,bocah itu langsung menerima terkamanya lalu ia memeluk harimau itu terus membawanya ke ujung jurang karna pergulatan yang singkat akhirnya mereka berdua terpeleset ke dalam jurang lalu terjatuh di sana
"Aaaaaaaaaa"
Hanya suara teriakan bocah itu yang terdengar
"Gedebugg"
Terlihat seorang bocah yang jatuh dari atas bersama se-ekor Harimau api disana
Tapi beruntungnya bocah itu jatuh di atas harimau api itu jadi keadaanya tak terlalu parah
Sedangkan harimau itu mati seketika karna jatuh terlebih dahulu dan tertimpa tubuh bocah kecil itu
Terlihat seorang kake Tua mendekati Bocah malang itu dan memeriksanya
"Bocah darimana ini knapa ia bisa menembuh ke dimensi ini"Gumam kake tua itu
Lalu ia menggendong bocah kecil itu dan membawanya ke sebuah pemukiman yang cukup luas
Terlihat Banyak bangunan yang cukup sederhana untuk d tempati
"Siapa Bocah itu Dewa Laut"Kata seorang kake tua lainya
"Entah lah aku pun tak tau ia terjatuh dari atas bersama se-ekor harimau api untungnya dia masih selamat"Jawab kake tua itu yang d sebut Dewa Laut
"Hemm sungguh aneh ada manusia yang bisa memasuki Dimensi yang d buat Dewa Agung"Ucap kake tua itu
"Aku pun tak tau knapa lebih baik sekarang kita obati saja bocah ini Dewa Api"Jawab kake tua yang membawa anak kecil itu
"Baik lah sekarang kita bawa dulu kerumah mu setelah itu kita tanyakan siapa dia"Jawab kake tua yang d sebut dewa api itu
Lalu mereka berjalan ke sebuah rumah yang tak terlalu besar dan sederhana disana
Setelah masuk mereka membaringkan tubuh si anak kecil itu ke tempat tidur yang terbuat dari jerami disana
"Sepertinya sebentar lagi ia akan siuman"Kata kake tua yang d sebut dewa Api itu
"Hemmm kau tunggu d situ aku akan membuat obat untuknya"Jawab kake tua satunya lagi
Lalu ia pergi ke dapur untuk membuat obat
Tak lama kemudian anak kecil itu membuka matanya
"Ughhh dimana aku apa sudah mati"Gumam anak kecil itu
"Kau sudah sadar nak"Suara kake tua terdengar
"Ahh siapa kau dan dimana aku ini"Jawab anak kecil itu
"Tenang lah tentang aku siapa nanti ku beri tau,sekarang kau berada di Tempat Hukuman Para Dewa"Jawab kake tua itu
Anak kecil yang mendengar ia berada d mana sekarang menjadi bingung