NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Tara terbangun dan merasa kepalanya sangat pusing. Dia mencoba untuk sadar dan mendengar suara-suara alat medis. Ia juga merasa sakit dilengannya, dilihatnya ternyata itu luka tusukan ditangannya sudah diperban.

Dilihatnya kesetiap sudut tempat, ada alat-alat medis dan dua orang memakai pakaian medis yang sedang membelakangi tara. Mereka terlihat sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.

Tara mencoba untuk bangun namun ia masih merasa pusing dan ia pun mengerang kesakitan. Tim medis yang berada disampingnya berbalik badan dan segera memeriksa keadaan tara.

“Aku dimana? Apa kalian lakukan? Kenapa kepalaku sangat pusing?” Tanya tara, ia merasa kepala sangat pusing. Namun kedua tim medis itu hanya diam tak menjawab pertanyaan tara.

Tara merasa geram karena mereka tak menjawab pertanyaannya, sehinggan ia menepis tangan seorang tim medis itu dengan kasar. Setelah merasa pekerjaan mereka selesai, kedua tim medis itu pergi meninggalkan tara dan mengunci pintu ruangan dimana tara dirawat.

Tara melihat mereka pergi, ingin rasanya tara bangun tetapi ia masih merasa pusing dan tak sanggup untuk bangun. Ia pun mencoba untuk menenangkan pikirannya, mencoba berfikir jernih dan tidak memaksakan kehendaknya agar ia lekas sadar sepenuhnya. Namun ia merasa sangat mengantuk dan akhirnya ia pun kembali tertidur.

*

Jack terbangun dan melihat tidak ada seorang pun disampingnya. Ia merasa sedikit takut dan khawatir karena tidak melihat ibu atau kakaknya tapi mencoba bersikap dewasa dan tenang.

Ia perlahan bangun dari tempat tidurnya dan melihat keluar, karena ruangan jack juga terbuat dari kaca.

Jack tidak melihat siapa pun, ia kembali mulai merasa takut.

“Ibu!” panggilnya.

Tak terdengar jawaban, jack mendekat ke dinding kaca itu dan kembali memanggil-manggil ibunya.

“Ibu! Ibu!.... Tara! Apakah kau disana? Ibu! Tara!” jack terus memanggil keluar namun tetap taka da jawaban dari luar.

Tiba-tiba dokter sally muncul dan menatap jack dari luar ruangan. Dokter sally hanya tersenyum menatap jack.

Jack merasa tertekan dan takut, ia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk melindungi dirinya. Dan ia menemukan sebuah pisau media yang terletak disebuah meja disudut ruangannya.

Dokter sally melihat ke arah jam tangannya dan melihat kekiri dan kanan. Kemudian ia membuka pintu ruangan jack dan ia masuk kedalam setelah menutupnya kembali.

Jack melihat jika pintu itu hanya bisa dibuka menggunakan sebuah kartu, dan dokter sally menggantung kartunya dilehernya.

“Siapa kau? Dimana ibuku?” Tanya jack namun ia tetap memegang pisau medis itu.

“Sepertinya aku lebih mahir menggunakan benda itu. Mana mungkin kau bisa menggunakan itu.” Ucap dokter sally. Ia tak menjawab pertanyaan jack.

“Kau siapa?” Tanya jack.

“kau lihat, aku memakai pakaian selayaknya seorang dokter. Dan menurutku kau bisa menyimpulkan itu.” Ucap dokter sally dan bersandar ke dinding dan melipat kedua tanganya.

“Kau tahu dimana ibuku?” Tanya jack lagi.

“Hm…. Aku tidak tahu.” Jawab dokter sally.

“Kenapa kau menjawabnya dengan berfikir begitu lama? Berarti kau tahu dimana ibuku?” ucap jack.

“Hm… kau tidak bisa menyimpulkan semudah itu. Aku memang tidak tahu dimana ibumu sekarang.” Ucap dokter sally.

Jack pasrah, ia meletakkan pisaunya dan mendudukkan dirinya dipinggir dinding kaca itu. Melihat keluar jika ibunya lewat atau pun tara.

Melihat anak laki-laki itu yang kehilangan induknya, dokter itu juga ikut duduk disamping jack.

Sebenarnya dokter sally sangat penasaran, siapa orang-orang yang baru saja masuk kedalam gedung itu. Sementara gedung itu sangat dijaga dengan ketat, tidak ada seorang pun yang boleh masuk, baik itu keluarga yang berkerja disana. Dan mengapa kapten james menyuruh prajuritnya untuk menjemput orang-orang itu.

*

“Begini, aku tidak tahu dimana ibumu sekarang. Tapi tadinya ibumu itu pasienku dan dia dirawat disana.” Ucap dokter sallu menunjuk ruangan diseberang ruangan jack.

Jack melihat kearah tangan dokter itu. Dan ia membuang nafasnya dengan panjang.

“Sabarlah, ibumu pasti akan datang menjemputmu.” Ucap dokter sally.

“tidak bisakah aku keluar dan mencari ibuku sendiri?” Tanya jack.

“Hm… bukannya aku tak mau menolong, tapi kau bukan pasienku dan aku tak ada hak untuk melakukan itu.” Jawab dokter sally.

Jack melihat dokter itu dan matanya menuju kearah kartu nama yang menggantung dileher dokter sally.

Kartu yang ia gunakan untuk membuka ruangan itu. Dilihatnya pula identitas dokter sally disana.

Jack kembali menatap keluar dan kembali terdiam pasrah.

Melihat hal itu, dokter sally pun ingin menjawab keingintahuannya.

*

“Kalian siapa? Kenapa bisa berada disini?” Tanya dokter sally.

“Maksudmu apa? Kami yang dibawa kesini seharusnya kami yang bertanya, mengapa kami dibawa kesini?” ucap jack dengan polosnya.

“Yups.. betul juga. Menurutmu, kenapa kalian dibawa kesini?” Tanya dokter sally lagi.

Jack melihat dokter sally, ia merasa terganggu dengan semua pertanyaan dokter itu.

“Aku tidak tahu. HAaahhhhhh…. Ibuku dimana?” ucap jack pasrah. Ia menundukkan kepalanya, namun ia hanya mencari waktu yang pas untuk mengambil kartu nama dokter sally agar bisa keluar dari ruangan itu.

Tap! Jack berhasil menarik kartu nama dokter sally dan ia langsung berlari ke sudut ruangan, menghindari dokter sally agar tak bisa menangkapnya.

“Kurang ajar, kembalikan kartu namaku.” Teriak dokter sally.

Jack taka da niatan untuk mengembalikannya, ia mendorong tempat tidur itu kearah dokter sally yang mengakibatkan dokter sally terdorong dan terjatuh. Saat itu pula segera jack keluar dari ruangan itu dan mengunci pintu itu kembali.

Jack melihat dokter sally berteriak-teriak dari dalam, namun jack tak mendengar apapun karena ruangan itu kedap suara.

“Maafkan aku, aku pinjam dulu. Aku ingin mencari keluargaku dulu, aku tak mau kehilangan mereka atau pun berpisah jauh dari mereka lagi. Segera jack pergi.

*

Dari kejauhan, dari ruangan control keamanan ternyata ibu tara memperhatikan anak-anaknya.

“Ya Tuhan. Jack kau mau kemana?” ucap ibu tara pelan.

“Bisa dibilang anakmu itu cerdas, karena ia berhasil menipu seorang dokter agar bisa keluar dari sana. Tenang saja ia tidak akan kemana-mana, penjagaan disini sangat ketat.” Ucap seorang staf control keamanan disana.

“Elsa.” Panggil seseorang yang taka sing ditelingan ibu tara. Ia melihat kebelakang dan itu adalah james.

“Terima kasih sudah memberikan informasi itu sehingga warga disana tidak terancam dengan keberadaan zombie itu.” Lanjut james.

“Yaa….. aku melakukannya untuk kebaikan bersama. Aku juga berterima kasih sudah menyelamatkan kami.” Ucap ibu tara.

“Silahkan duduk.” Ucap james mempersilahkan ibu tara untuk duduk. Dan ibu tara pun menurutinya.

*

Sekarang ibu tara (Elsa) duduk berhadapan dengan james, mantan kekasihnya.

“Apa kabar elsa, sudah sangat lama kita tidak bertemu. Yaaaahh… kuakui setelah kau menikah, aku memutuskan untuk pindah tugas dikota ini. Dan sekarang aku seorang komandan prajurit angkatan darat disini.” Jelas james.

“Syukurlah kau berhasil menggapai cita-citamu sedari kecil.” Ucap ibu tara.

James mengangguk dan tersenyum.

Ibu tara saat ini merasa canggung bicara berdua dengan james, namun ia juga merasa khawatir dengan anak-anaknya.

“Dimana putriku?” Tanya ibu tara.

“Bukankah anggotaku sudah memperlihatkan dimana anak-anakmu berada.” Ucap james.

“Putriku yang satunya lagi. Dia berumur 5 tahun dan ia satu mobil dengan tara tadinya.” Jelas ibu tara.

“Bukankah kau hanya memiliki satu putra dan satu putri?” Tanya james.

“beberapa minggu terakhir aku sudah menganggapnya sebaagai anakku, putriku. Kami menyelamatkannya saat ia terkurung didalam rumahnya dengan ayahnya yang sudah terinveksi virus zombie itu. Dan sekarang dia adalah putriku juga.” Jelas ibu tara.

James hanya terdiam, sepertinya ia tak ingin memberitahukan bagaimana keadaan shone.

“Tunggu, darimana kau tahu jika aku hanya memiliki satu putra dan satu putri?” Tanya ibu tara heran. Ia menatap james dengan tajam.

“aku hanya tahu. Kau ingin tahu bagaimana keadaan putrimu itu? Baiklah.” Ucap james.

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!