NovelToon NovelToon
LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

LUKA BUNGA (AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Single Mom
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: D'wie

Masa putih abu-abu adalah masa paling indah setiap remaja begitu pula yang dialami Bunga. Cinta yang membara dan menggebu serta pengaruh darah muda yang bergejolak membuatnya dan sang kekasih terhanyut dalam pusaran dosa manis yang akhirnya membuat hidupnya penuh luka.

Bunga hamil. Kekasihnya pergi. Keluarga kecewa dan membenci lalu mengusirnya. Terlunta-lunta di jalanan. Kelaparan. Dicaci maki. Semua duka dan luka ia hadapi seorang diri. Ingin menyerah, tapi ia sadar, dosanya sudah terlampau banyak. Ia tak mungkin mengabaikan permata indah yang telah tumbuh di rahimnya. Tapi sampai kapankah ia sanggup bertahan sedangkan semesta sepertinya telah terlampaui jijik kepadanya?

Inilah kisah Bunga dan lukanya.

Jangan lupa tap love, like, komen, vote, dan hadiahnya ya biar othor makin semangat update!

Bacanya jangan skip, please! Jangan boom like juga! soalnya bisa menurunkan kualitas karya di NT! Terima kasih. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. XXIII Putri mau papa

Hari Minggu ini Bunga meminta waktu libur pada Niko untuk melakukan quality time dengan Putri. Kesibukannya sering membuatnya kurang memperhatikan Putri. Tak ingin Putri tumbuh dengan kekurangan kasih sayang, maka hari ini ia sengaja meliburkan diri agar bisa menemani Putri. Sebenarnya bukan meliburkan diri full time, melainkan hanya setengah hari. Keuangan yang miris membuatnya tak bisa benar-benar libur. Beruntung Niko berbaik hati mengizinkannya.

Selagi Putri masih tidur, Bunga mengisi waktunya dengan membersihkan halaman rumah yang tak seasri milik rumah tetangga.

Bunga sedang menyapu kumpulan dedaunan kering itu ketika tiba-tiba sepasang sepatu menginjak dedaunan itu dan menghentikan gerakannya. Bunga mengangkat wajahnya dan melihat wajah penuh senyum dari Edgar yang telah menjulang tinggi di hadapannya.

Namun bukannya terkesima apalagi terpesona, Bunga justru mendadak merasa buruk. Tahu seperti apa rasanya didatangi oleh penagih hutang, sedangkan saat itu kita tidak punya uang sama sekali? Nah, seperti itulah perasaan Bunga saat ini. Mencekam.

Bedanya, bukan uang yang ditagih, melainkan sebuah jawaban. Sudah beberapa Minggu berlalu, Bunga yakin, kali ini kedatangan Edgar untuk meminta jawaban sekaligus kepastian agar mereka bisa melangkah lebih jauh.

Tanpa sadar, Bunga menggenggam erat gagang sapu. Keringat dingin pun telah bercucuran padahal matahari saja belum meninggi. Masih tersenyum malu-malu di balik awan yang memang cukup teduh hari itu.

Semalaman, Bunga telah berpikir. Apakah jawaban yang tepat yang harus ia berikan. Sebab keyakinan saja belum ia temukan. Bunga tidak berani menjawab iya atau tidak, namun di sisi lain, Bunga juga memahami posisi Edgar. Edgar tidak layak menunggu terlalu lama, lelaki itu terlalu sempurna untuk dibiarkan menunggu jawaban dari perempuan murahan seperti dirinya. Bagaimana ia tak menjuluki dirinya sendiri perempuan murahan, sebab ia saja memiliki anak tanpa adanya status pernikahan.

Bunga menarik nafas lalu menghembuskannya. Kemudian ia mengangkat wajahnya menatap lekat netra laki-laki yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Kak," cicitnya pelan. "Aku yakin kakak sudah mengerti keadaanku. Bahkan sangat mengerti. Aku memiliki Putri namun belum pernah terikat tali pernikahan sebelumnya. Kakak juga sudah tahu, aku tidak memiliki keluarga, pendidikanku hanya sebatas SMA, Kakak sudah tahu semua hampir semua tentang diriku, dan aku yakin kakak sangat mengerti itu, tapi ... bagaimana dengan keluarga kakak? Apa mungkin mereka mau menerima perempuan seperti diriku?"

"Biarlah itu menjadi urusanku. Aku menjamin itu tidak akan menjadi masalah di kemudian hari," jawab Edgar penuh keyakinan.

"Bagaimana kakak bisa seyakin itu?" tanya Bunga heran mendengar jawaban Edgar. Apa mungkin laki-laki ini telah lebih dahulu membicarakan masalah ini sebelumnya dengan orang tuanya?

"Jadi, jawabnya, tidak?"

"Bukan, bukan begitu maksudku. Aku malah tidak yakin bisa menemukan lelaki yang seyakin ini memilihku," lirih Bunya dengan wajah tertunduk.

Tanpa Bunga duga, sudut bibir Edgar tertarik ke atas membentuk sebuah garis lengkung yang memiliki satu arti, yaitu lega.

"Aku tahu, jawabannya pasti 'iya', terima kasih. Terima kasih, Bunga atas kesempatan yang kau beri. Aku takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Terima kasih," ucap Edgar penuh kelegaan.

Bersamaan dengan ucapan terima kasihnya, Edgar menarik Bunga ke dalam pelukannya. Pelukan ini yang berarti syukur sekaligus penegasan bahwa Edgar tidak pernah main-main dengan setiap perkataannya. Seperti halnya dengan perkataan Edgar yang ingin memperistri Bunga, ia serius. Bahkan amat sangat serius. Ia menerima segala kekurangan termasuk itu masa lalu Bunga. Toh selama mengenal Bunga, ia dapat melihat Bunga bukanlah perempuan nakal yang suka menggoda ataupun tebar pesona. Bahkan ia selalu menjaga jarak dan tak banyak bicara. Bukan hanya dengannya, tapi nyaris setiap orang terkhusus laki-laki. Ia benar-benar menjaga dirinya dan Edgar menyukai itu.

Di sudut kain, ada seorang pria yang berdiri dengan kedua tangan yang jatuh begitu saja di sampingnya. Untuk sesaat, tubuhnya terasa melayang. Terombang-ambing tak menemukan sandaran.

Mengapa di saat ia baru saja berhasil menemukan tempat persembunyian perempuan itu, justru pemandangan itu yang menyambut dirinya?

Ya, Nathan akhirnya berhasil menemukan keberadaan Bunga. Setelah berbulan-bulan mencari keberadaan Bunga, akhirnya ia berhasil menemukannya. Namun, di saat ia sedang melambung bahagia karena perjuangannya beberapa bulan ini menemukan titik terang, justru pemandangan Bunga yang sedang dipeluk laki-laki lainlah yang menyambutnya.

Nathan pernah merasakan sakit hati karena cemburu, tapi tak sesakit ini rasanya. Sesakit saat melihat Bunga dipeluk laki-laki lain tepat di depan matanya. Rasanya begitu perih bagai dihujam seribu sembilu. Rasa bahagia mendadak berubah menjadi duka. Rasa rindu seketika menjadi nelangsa. Mungkinkah ia sudah tak memiliki kesempatan lagi untuk menjemput cintanya?

Nathan membalik badannya, mencegah dirinya berteriak kesakitan di sana. Namun gerakan tiba-tiba Nathan membuat ia tak sengaja menginjak ranting kering di bawah kakinya. Suaranya sontak membuat Edgar mengurai pelukannya pada Bunga yang baru saja melangkah memasuki tahap baru dalam hubungan mereka.

Perlahan, Nathan berjalan menjauh. Dari tempatnya berdiri, Bunga dapat melihat sebuah punggung yang perlahan menjauh. Entah mengapa ia seakan mengenal pemilik punggung itu. Begitu familiar. Bahkan jantungnya tiba-tiba berdegup dengan kencang seiring menghilangnya punggung itu dari jangkauan pandangannya.

Pun sepasang mata yang menatap nanar dua orang yang masih berdiri berhadap-hadapan di depan sana.

"Putri memang pingin papa, tapi papa Putri sendiri. Bukan orang lain yang jadi papa Putri. Kalau Om Edgar jadi papa Putri, gimana sama Papa Putri sendiri? Papa pasti sedih kalau tahu Putri panggil orang lain papa. Papa pasti makin sedih kalau mama jadiin Om Edgar papa Putri. Papa, papa dimana? Kapan papa pulang? Putri kangen. Putri mau papa. Putri pingin ketemu papa. Kenapa papa pergi lama sekali? Putri mau papa. Hiks ... hiks ... hiks ... Papa ... Putri mau papa," lirih Putri yang sudah sesegukan.

Setibanya di mobil, Nathan langsung membenamkan wajahnya di stir mobil. Tangan kanannya terulur meremas dadanya yang terasa begitu ngilu.

"Ya Allah, kenapa dadaku sesakit ini? Kenapa rasanya sesesak ini? Bukankah wajar saja bila Bunga akhirnya menemukan pengganti diriku. Bunga terlalu berharga untuk diriku yang brengsekkk ini. Dia terlalu indah untuk bajingaan seperti diriku. Tapi kenapa, aku merasa tak rela ia menjadi milik orang lain? Aku harus apa ya Allah? Aku harus bagaimana?" lirihnya yang sudah tak mampu membendung air matanya yang telah menganak sungai.

Nathan tak pernah merasakan sesakit ini sebelumnya. Ia tak pernah merasa sesedih ini sebelumnya. Namun nyatanya, sejak dulu hanya satu wanita yang mampu menggetarkan hatinya. Dan satu nama itu pula yang membuatnya terluka.

"Tapi ... siapa laki-laki itu? Mengapa aku seperti mengenalnya?" gumam Nathan setelah mengangkat wajahnya. Posisi Edgar yang membelakangi membuat Nathan tidak dapat melihat wajah Edgar. Bahkan ia lun belum tahu mengenai anaknya. Dari orang suruhannya, Nathan hanya mendapatkan informasi tentang tempat tinggal Bunga dan seorang gadis kecil. Siapa dia dan bagaimana wajahnya, Nathan juga belum tahu.

"Semoga mereka tidak menghalangiku untuk bertemu dengan anakku. Bila memang laki-laki itu yang terbaik untuk Bunga, aku tak mengapa. Biar perih, aku akan mencoba ikhlas. Tapi ... semoga saja mereka mau memberikanku kesempatan untuk bertemu anakku. Bagaimana pun, aku ayahnya. Aku sangat ingin bertemu dengannya. Ya, semoga saja."

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Nur Halima
Luar biasa
Nur Aini
sy baca 2x novel ini,tetep aj mewek
Raja Rosnenty
Luar biasa
Sri Wahyuni
keren
Endah Setyati
Udah beberapa bab terakhir isinya bawang terus,,air mata ngalir aja sendiri padahal ga di undang thor 😭😭😭😭😭
Endah Setyati
Kia adiknya Bunga kah yg datang??🤔🤔
Nartadi Yana
haduh baru pacaran dah nyosor² aja ntar minta lebih dan hamidun trus ditinggal
Vibi22904259
apakah ibunya bunga kembaran ibunya yg skrng
Vibi22904259
lilya sama bela pasti
Mochi 🐣
Jahat lu Thor buat kita nangis 😭
Mochi 🐣
Thor tanggung jawab ya kirimin tisu Napa Thor
Merica Bubuk
Beni sisa nandur ya Ko ? 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Bay, emg dgn mukul mmbabi celeng bisa membalikan keadaan ?
Jgn sok paling bener, sapa tau suatu saat km jg akan mlakukan kesalahan versi yg berbeda... betul ga reader ?
Merica Bubuk
Maasya Allah, bijak banget Bunga ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Nah tuh tau, tp jodoh, maut & rajekimu dah tertulis d Noveltoon, Nga.. 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Sabar bro, smua sudah kehendak Author 😁
Kamu punya rencana tp Author yg menentukan 🤭🤭🤭
Merica Bubuk
Jiaaahh... 🤨🤨🤨
Hurul Fatmi
Luar biasa
unique
baca maraton dari kemarin nangis teroosss
Erni Nofiyanti
aku bacanya sampe nangis.ampe ngga bisa napas.air mata keluar terus.nyesek bget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!