NovelToon NovelToon
Selepas Cinta Pertama Pergi

Selepas Cinta Pertama Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:174.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.

Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.

Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.

Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?

Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?

Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Menjelang Hari Pernikahan

Sultan menghampiri Abian yang tengah menikmati secangkir kopi dan sepotong roti di pantry yang ada di apartement miliknya. Sejak semalam Sultan ingin bicara dengan Abian. Ingin bertanya apa yang sudah sepupunya ini lakukan bersama Sonia. Ucapan Viola cukup menganggunya. Ditambah sikap Sonia yang membuatnya pusing. Bukan menjawab dan menjelaskan apa yang dia tanyakan, Sonia justru pergi dan meninggalkannya begitu saja.

Bahkan, hingga saat ini Sonia tidak juga bisa di hubungi. Sementara Sultan tidak berani mendatangi kediaman paman Kamal, untuk menemui Sonia. Dia belum siap bertemu dengan orang tua gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta itu. Karena Sonia sendiri belum memberikan keputusannya pada Sultan. Dia akan datang jika sudah ada kesepakatan antara dia dan Sonia.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Sultan sambil memperhatikan Abian yang sudah siap untuk ke kampus tempatnya mengajar.

"Menurut kamu?" bukannya menjawab, Abian justru balik bertanya.

"Kamu tampak baik-baik saja." jawab Sultan sambil menyeduh kopi untuknya.

Abian mendengkus. "Bagaimana aku bisa baik-baik saja, sementara gadis yang aku cintai akan menikah dengan pria lain. Dan itu karena kamu." balas Abian yang masih saja menyalahkan Sultan.

"Aku akui aku salah tidak bisa menahan diri malam itu. Tapi cobalah kamu pikirkan dengan baik. Narendra dan Khalisa memang sudah dekat sejak lama. Kamu bahkan sempat cemburu, saat pertama kali kamu melihat kedekatan mereka. Itu artinya, sebenarnya mereka sudah lama saling mencintai." ucap Sultan mencoba memberi pengertian pada Abian.

"Aku ke kampus." ucap Abian meninggalkan Sultan. Apa yang Sultan katakan, tidak sesuai dengan konsep yang dia pahami.

"Tunggu Bian! Ada yang ingin aku tanyakan." ucap Sultan menahan langkah Abian.

"Apa yang sudah kamu rencanakan kemaren malam bersama Sonia?" tanya Sultan setelah Abian kembali menghadap ke arahnya.

"Tidak ada." jawab Abian, lalu kembali berbalik menuju pintu keluar.

"Jangan mencoba menyembunyikan apapun dari ku, Abian." ucap Sultan yang kembali menahan langkah Abian.

"Tidak terjadi apa-apa pada Khalisa ataupun acara pertunangannya, kan? Jadi apa yang sudah aku lakukan menurut kamu?" balas Abian yang tetap tidak ingin mengakui kerjasamanya dengan Sonia.

***

Jika paman Kamal melindungi Khalisa dari Sonia dengan membuat surat perjanjian. Maka Viola punya cara lain agar Abian berhenti mengharapkan Khalisa menjadi miliknya.

Dosen muda itu mungkin bisa membohongi dan menyembunyikan apa yang sudah dia lakukan dari Sultan. Tapi dia tidak bisa berkutik jika sudah berhadapan dengan Viola yang punya banyak informasi tentang dirinya.

Abian terkejut begitu melihat Viola yang masuk ke dalam ruangannya. Kakak Khalisa itu tersenyum sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tidak terlalu besar tapi cukup nyaman untuk ditempati. Melihat Viola tersenyum, Abian bisa melihat kesamaan Khalisa dan Viola.

"Mau apa?" tanya Abian, yang sangat jelas menunjukkan ke tidak sukaaanya dengan kehadiran kakak dari Khalisa itu.

"Santai pak dosen." jawab Viola, "Saya hanya ingin bicara. Sebagai kakak dari Khalisa, saya tentu boleh tahu bagaimana dia selama berada di kampus ini?" ucap Viola lagi.

"Apa yang ingin kamu ketahui?" tanya Abian.

Viola terkekeh, "Adik saya cantik. Apa anda setuju dengan pendapat saya?" tanya Viola berbasa basi. Bukan berbasa basi, lebih tepatnya menguji Abian. Tapi itu sebagai awal pembukaan saja.

"Saya mengaguminya bukan hanya cantik, tapi karena dia pintar dan...."

"Memiliki pribadi yang sama dengan Nayra Marisa. Gadis yang menjadi cinta pertama anda. Bukan begitu pak dosen?" ucap Viola memotong ucapan Abian.

Dosen muda itu tentu saja terkejut. Bagaimana Viola bisa tahu rahasia yang dia jaga selama ini. Bahkan Sultan dan Julian, sebagai orang terdekatnya tidak tahu akan hal itu.

"Selama ini anda menganggap adik saya adalah Nayra Marisa, yang hingga detik ini adalah satu-satunya wanita yang bisa membuat anda jatuh cinta. Benar kan, pak dosen?" ucap Viola lagi.

Abian tidak menjawab. Dia hanya membenarkan apa yang Viola katakan itu dalam hati. Di sudut hatinya yang paling dalam, selalu ada nama Nayra Marisa. Gadis yang membuat Abian jatuh cinta begitu dalam, dan juga sakit yang hampir bersamaan.

Saat bertemu Khalisa, Abian seolah melihat Nayra kembali hadir dalam kehidupannya. Saat itu juga, Abian menandai Khalisa sebagai miliknya. Abian tidak akan melepaskan Nayra untuk kedua kalinya.

"Tidak perlu bertanya dari mana saya bisa tahu." ucap Viola saat Abian menatap penuh tanya padanya.

"Aku tahu dia ada dimana." ucap Viola lagi. Abian tidak bergeming.

"Tidak ingin menemuinya?" ucap Viola, memberikan tawaran.

Viola terkekeh melihat wajah Abian yang tampak bimbang. Viola akan menunggu jawaban dari Abian. Dia masih punya waktu, sebelum kembali ke perusahaan milik papa Dion, tempat Viola bekerja selama ini.

"Nayra ada dimana?" tanya Abian akhirnya. Tentu dia penasaran, dimana gadis itu. Karena setelah kejadian itu, itu adalah terakhir kalinya Abian bertemu Nayra.

Viola tersenyum, "Pilihan yang tepat. Lebih baik anda mengetahui keberadaan cinta pertama anda dan menemuinya pak dosen. Dari pada berharap memiiki adik saya yang sudah menjadi milik orang lain." jawab Viola.

"Dia ada di mana?" tanya Abian tidak sabaran.

"Cinta pertama anda ada di tempat yang sering anda kunjungi." jawab Viola. Abian menautkan alisnya. Sedikit geram, karena Viola seolah mempermainkannya.

"Saya akan berikan alamatnya. Tapi berjanjilah untuk tidak lagi menganggu Khalisa. Jika tidak...."

"Jika tidak, apa?" tanya Abian karena Viola tidak melanjutkan ucapannya.

"Saya bisa menghancurkan karir anda, pak dosen. Dan juga membuat Nayra kembali pergi dari hidup anda." ucap Viola, sambil menunjukkan rekaman cctv dan video saat Abian menyusun rencana bersama Sonia, seorang karyawan dan juga dua orang penjaga cafe tempat Narendra dan Khalisa bertunangan.

"Bukan hanya itu. Saya juga punya ini" ucap Viola lagi, sambil menunjukkan sesuatu yang membuat Abian tidak lagi bisa berkutik. Sebuah bukti perbuatan bejat yang dilakukan oleh seorang Abian.

***

Tidak terasa waktu berlalu. Tinggal satu minggu lagi waktu yang ditetapkan untuk Narendra dan Khalisa menikah. Dan mulai hari ini, Khalisa sudah tidak diizinkan oleh bibi Amanda untuk bekerja. Tidak diizinkan juga bertemu dengan Narendra.

Menjelang hari pernikahan, keduanya menjalani tradisi pingitan. Narendra tentu saja menolak tradisi ini. Mana bisa dia tidak bertemu Khalisa dan mencari-cari kesempatan untuk bisa berdua sang pujaan hati. Tapi, tidak ada yang bisa melawan titah yang mulia ratu mami Aulia. Jadilah Narendra melepas rindunya hanya dengan berkirim kabar lewat pesan.

Semua persiapan pernikahan sudah mencapai sembilan puluh persen. Untuk keamanan, mami Aulia meminta Narendra menyewa banyak pengawal. Selain untuk mengamankan jalannya pernikahan. Para pengawal itu juga diminta untuk menjaga Khalisa. Meskipun hingga saat ini suasana aman terkendali.

Tidak ada gangguan baik dari Sonia maupun Abian. Tentu saja, karena Sonia menandatangani surat perjanjian. Sementara Abian, Viola buat sibuk mengejar kembali cinta pertamanya.

Namun semua itu bukan berarti mereka menurunkan kewaspadaan. Contohnya saat ini. Bukan hanya Khalisa yang jadi target orang-orang yang tidak suka melihat Narendra dan Khalisa bersama. Narendra pun sama. Dia jadi target para koleganya yang masih berharap Narendra menikah dengan putri-putri mereka.

Bukan Narendra namanya jika tidak bisa menjaga dan melindungi dirinya sendiri. Seperti saat ini, dirinya mampu terhindar dari jebakan salah satu koleganya.

"Lo baik-baik saja Ren?" tanya Kevin khawatir.

"Aku baik-baik saja Kevin. Mereka yang tidak baik-baik saja, lihatlah." jawab Narendra menunjuk pada kolega bisnisnya yang tertidur di meja makan tempat mereka menjamu Narendra

Kevin terkekeh, "Senjata makan tuan ini namanya." ucap Kevin. Narendra mengangguk, lalu mengajak Kevin pergi dari tempat itu.

"Sepertinya aku memang harus berdiam diri di rumah saja, sampai menikah nanti. Seperti saran dari tante Amanda dan permintaan mami." ucap Narendra setelah dia dan Kevin berada di dalam mobil.

Kevin menoleh, "Untuk saat ini kamu bisa melakukannya. Tapi tidak selamanya hanya menghindar Ren. Kamu juga harus bertindak. Mereka tidak akan berhenti begitu saja." ucap Kevin menanggapi perkataan sahabatnya.

"Aku tahu!" sahut Narendra, "Jika tidak, bisa menghancurkan hubunganku dan Ica nantinya." ucap Narendra lagi. Kevin mengangguk setuju dan membenarkan.

...◇◇◇...

1
November
lanjut
Sunaryati
ya sonia gali lubang untukmu sendiri
Yunita aristya
lanjut
Sunaryati
Lanjut
November
lanjut
Amy
mulutmu harimaumu,. krna tdak bisa djaga, akhirx dia balik memangsa dirimu ibu delima
November
lanjut
November
lsnjut
November
lanjut
Jue
Mati juga itu Si Karlina , Lebih baik mati daripada banyak menyusahkan orang lain .
November
lanjut
Desli Gunde
next
sholeha
wah udah dari dulu ikatan batin khalisa sam rendra ternyta🤭
November
lnjut
muhammad affar
jgn terjadi sesuatu sm rendra nya dong
Sunaryati
Thoor jangan terjadi sesuatu yg fatal pada Rendra kasihan Khalisa baru merasakan bahagia, disayangkan jika harus menderita lagi
Retno Harningsih
up
Sunaryati
Good job banyak orang yang setia dan menjadi mata kakimu Napenda semoga masalah berakhir dan kedamaian datang menghampiri
Nuraini Nuraini
up terus
Yuniarsih Yuni
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!