Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 35" Reza pulang ke rumah
Hari telah di awali oleh senyuman pagi Reza yg bahagia karna boleh pulang .
Sayang nya Ervino tak bisa ikut mengantar bocah imut itu pulang karna dia sibuk bekerja .
Di rumah sakit itu Evita menebus obat nya terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah .
Setelah mendapatkan obat itu mereka pulang .
Di dalam mobil Reza hanya diam melihat jalanan .
" kenapa sayang?" Reid mengelus pipi sang putra kesayangan .
" Eza mau paman " Reza menatap mata sang daddy dengan berbinar binar .
" paman lagi kerja " Evita memainkan hidung Reza dengan senyuman manis nya.
" tau tapi Eza mau paman" Reza manyun sambil menyilangkan tangan .
" sabar ya , nanti bibi hubungi paman agar dia pulang nya ke rumah kita " Evita merangkul sambil merapihkan rambut Reza.
" iya " jawab irit Reza sambil manyun .
Tak terasa sampai lah di rumah .
Mereka langsung turun dan Reid mengendong Reza
" bibi hubungi paman "Reza menarik kaos panjang Evita dengan keras .
" iya sayang , masuk dulu " Evita menghubungi Ervino.
Panggilan pun terhubung dan langsung di jawab.
" hallo vin Reza udah pulang , dia mau kau datang ke rumah " Evita memulai sambil mengelus Reza .
" iya aku mau ke sana setelah pulang dari pasar." Ervino menyeka peluh nya dengan tangan .
" oke sip vin ,makasih" Evita tersenyum manis.
" oke sama sama " Ervino mematikan panggilan itu
" bi gimana?" Reza menarik tangan Evita wajah nya penasaran .
" paman akan kemari setelah pulang kerja" Evita mengecup pipi halus Reza .
" iya , Eza mau main " Reza girang sambil mengecup pipi Evita .
Reid menuju ke dapur membawa mangkuk untuk bubur itu .
"main?" kau baru saja pulang dari Rumah sakit" Reid menghampiri lagi dan menyuapi bubur ayam itu yg di beli tadi sewaktu masih di rumah sakit .
" iya dad , Eza udah sehat" Reza memakan bubur itu dengan menatap mata daddy nya.
" tapi paman kan lelah sayang nanti sakit " Reid menyuapi nya lagi .
" Tapi Eza hanya main kartu aja tidak main bola " Reza meminum air putih itu .
" ya udah , tapi jangan lama lama kasihan paman " Reid menyimpan gelas itu ke meja.
" iya Eza juga gak mau paman sakit" Reza menolak suapan itu.
" udah sekarang istirahat dulu ,jangan kemana mana" Reid membawa mangkuk dan gelas itu ke dapur.
" iya daddy ku " Reza tersenyum melihat punggung Reid yg menghilang .
Evita , Fajar dan Vani hanya diam melihat kedua nya.
Sementara di hotel , Ervino sedang salin untuk pulang .
Dito menghampiri sambil membawa satu bungkus ayam geprek dan memberikan nya pada Ervino.
" apa ini ?" Ervino menoleh ke arah Dito yg sudah rapih untuk bersiap pulang.
" ayam geprek untuk mu " Dito memberikan nya sambil tersenyum manis.
" makasih , tapi untuk mu ada?" Ervino menerima nya dengan bahagia.
" ada , kebetulan hari ini aku di traktir oleh pa Gilang " Dito merangkul nya keluar.
" oh aku tak tau itu" Ervino melangkah sambil merapihkan jaket nya.
" udah , hari ini aku antar " Dito memberikan helm.
" gak perlu " tolak Ervino sambil tersenyum.
" ayo lah!" " Dito menarik tangan kurus itu hingga tubuh Ervino mendekat ke motor kesayangan nya itu.
" oke , makasih " Ervino memakai helm itu lalu naik ke motor milik Dito .
Kedua nya pun tak membuka topik pembicaraan selama di perjalanan.
Sampai lah di kebun pa Yanwar untuk mengambil buah .
Dito pun pulang ke rumah nya dengan bahagia .
Ervino membawa buah itu ke pasar , ayam geprek itu ia simpan di dalam tas pakaian kerja nya.
Setelah menjual semua buah itu ia menuju rumah Evita dengan peluh membanjiri tubuh kurus nya.
Tok tok tok" Ervino mengetuk pintu rumah megah itu dengan pelan.
Di buka lah oleh Reza di susul mereka karna ingin tau.
" paman" Reza memeluk tubuh lelah Ervino .
" sayang maafkan paman karna telat" Ervino berjongkok mengecup pipi Reza.
" tidak papa kok paman" Reza mencium aroma ayam geprek itu dari tas Ervino.
" kenapa sayang?" Ervino melihat ke arah Reza yg melirik ke arah tas nya terus.
" tidak , aku hanya ingin tau wangi apa di dalam tas ini?"Reza menunjuk tas ransel Ervino.
" oh ini ayam geprek pemberian dari om Dito tadi" Ervino membuka tas nya dan mengeluarkan bungkusan ayam itu.
" oh , maaf aku hanya suka dengan wangi nya " Reza mencium wangi ayam itu .
" kalo mau ambil aja " Ervino memberikan nya pada Reza .
" tidak mau , untuk paman aja kasihan kau pasti lelah bekerja , untuk makan nanti " Reza tersenyum .
" ya udah , kalo gak mau gak papa" Ervino memasukan nya lagi ke tas ransel nya.
"maaf ya vin " Reid mengelus pundak lelah Ervino.
" oke tidak papa" Ervino tersenyum .
Evita , Fajar dan Vani hanya melihat nya saja.
"