Karena permintaan kakeknya , Ellena dan Luis terpaksa menikah dan hidup bersama tanpa cinta dalam pernikahan mereka. Akankah Ellena mampu bertahan dalam pernikahan itu, atau justru memilih untuk pergi? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPILOG
Di sebuah rumah megah yang didekorasi dengan balon berwarna cerah dan pita yang berkilauan, suasana hari itu dipenuhi dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Hari ini adalah hari istimewa—ulang tahun pertama Angella, putri Ellena dan Luis. Seluruh keluarga besar berkumpul untuk merayakan momen berharga ini.
Ellena, yang mengenakan gaun cantik dengan aksen bunga, tampak bersinar di samping Luis. Luis, yang memakai jas formal, memandang istrinya dengan penuh cinta. Mereka berdua terlihat sangat bahagia melihat keluarga besar mereka berkumpul untuk merayakan hari istimewa ini.
Alexander Qin dan Robert Qin, orang tua Ellena, berada di sudut ruangan, mengobrol dengan penuh ceria. Alexander, dengan mata berbinar, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya sebagai kakek. "Ellena, Luis, ini adalah momen yang sangat indah. Angella sangat beruntung memiliki orang tua seperti kalian," ujar Alexander sambil menepuk bahu Luis.
Robert, dengan senyum lebar di wajahnya, menambahkan, "Kami senang bisa merayakan hari ini bersama kalian. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi kami daripada melihat cucu pertama kami tumbuh dengan penuh kebahagiaan."
Kakek Qin, yang sudah lanjut usia, duduk di kursi roda di tengah keramaian. Meskipun umurnya sudah tua, senyumnya tidak pernah pudar. Nyonya Chatrine dan Tuan Nicholas, anggota keluarga dari pihak suami, berada di sampingnya. Kakek Qin dengan suara lembut berkata, "Angella, kau adalah anugerah terbesar bagi keluarga kami. Semoga kau tumbuh menjadi anak yang bijaksana dan penuh kasih."
Tuan Nicholas, yang dikenal dengan sikapnya yang serius, kali ini tampak lebih lembut. "Selamat ulang tahun, Angella. Semoga hidupmu selalu dipenuhi kebahagiaan dan keberuntungan."
Nyonya Chatrine, dengan senyum penuh kasih, berbisik lembut kepada Ellena, "Angella sudah mengubah hidup kami menjadi lebih berwarna. Terima kasih sudah menghadirkan kebahagiaan ini."
Sementara itu, di area pesta, anak-anak dan tamu-tamu sedang bersenang-senang. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Angella dengan penuh semangat, diiringi oleh suara gelak tawa dan tepuk tangan. Angella, yang duduk di kursi kecil yang dihias cantik, tersenyum lebar melihat kerumunan orang-orang yang mencintainya.
Luis, dengan penuh rasa syukur, berdiri di samping Ellena, memeluknya dengan lembut. "Ell, terima kasih telah memberikan hari yang luar biasa ini. Angella sangat beruntung memiliki keluarga yang begitu mencintainya."
Ellena, dengan air mata kebahagiaan di matanya, membalas, "Luis, kita sangat bersyukur. Hari ini adalah hari yang sangat spesial untuk kita semua. Angella adalah hadiah terindah yang pernah kita terima."
Dengan cahaya lilin di atas kue ulang tahun Angella, keluarga besar bersiap untuk meniup lilin bersama-sama. Ketika lilin padam, semua orang bersorak, dan suasana penuh kebahagiaan melingkupi mereka. Hari itu ditutup dengan pelukan hangat dan doa penuh harapan untuk masa depan Angella yang cerah.
.
.
Luis dan Ellena berdiri di balkon kamar mereka, menikmati udara malam yang tenang setelah pesta ulang tahun Angella. Bintang-bintang bersinar lembut di langit, dan suara angin malam memberikan ketenangan. Mereka berdiri bersebelahan, saling memandang dengan penuh kebahagiaan.
Ellena menyandarkan kepalanya di bahu Luis, menghela napas dalam-dalam. "Hari ini benar-benar luar biasa, Luis. Aku tidak bisa berhenti tersenyum. Angella sangat beruntung memiliki keluarga seperti ini."
Luis membalas sambil mengusap lembut rambut Ellena. "Aku setuju, sayang. Aku merasa sangat bahagia melihat betapa bahagianya Angella hari ini. Semua usaha dan persiapan kita terbayar dengan kebahagiaan itu."
Ellena memandang ke bawah, melihat lampu-lampu kota yang berkilauan di kejauhan. "Kadang aku masih tidak percaya betapa cepatnya waktu berlalu. Rasanya seperti baru kemarin kita membawa Angella pulang dari rumah sakit."
Luis tersenyum lembut. "Ya, waktu berlalu begitu cepat. Tapi setiap momen bersamamu dan Angella terasa begitu berharga. Aku merasa sangat beruntung memiliki kalian di hidupku."
Ellena menoleh dan menatap mata Luis. "Aku juga merasa beruntung. Momen-momen seperti ini membuatku sadar betapa banyak yang telah kita capai bersama."
Luis menarik Ellena lebih dekat, memeluknya dengan penuh kasih. "Kau adalah segalanya bagiku, Ellena. Tanpa dukungan dan cinta darimu, semua ini tidak akan mungkin terjadi."
Ellena tersenyum, merasakan kehangatan pelukan Luis. "Dan kau adalah alasan aku bisa melalui semua tantangan dengan senyum di wajahku. Aku mencintaimu lebih dari yang bisa kuungkapkan dengan kata-kata."
Luis membelai pipi Ellena dengan lembut. "Aku mencintaimu juga, sayang. Setiap hari bersamamu adalah hadiah yang tak ternilai."
Mereka saling memandang dengan penuh cinta sebelum Luis meraih wajah Ellena, mencium keningnya dengan lembut. Ellena membalas dengan mencium bibir Luis, dalam sebuah ciuman penuh kehangatan dan kelembutan.
Malam itu, di balkon yang tenang, mereka berdiri dalam pelukan satu sama lain, meresapi kedamaian dan kebahagiaan. Dengan ciuman penuh cinta sebagai penutup, mereka menikmati momen tersebut, merasa siap untuk menghadapi hari esok bersama.
Tirai malam perlahan menutup, menandai akhir yang indah dari episode mereka—sebuah kisah penuh cinta, kebahagiaan, dan harapan untuk masa depan.
***
END
agar bisa menyenangkan suamimu...❤️❤️