NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Berandalan

Menikah Dengan Berandalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: macarhd

Hidup Naura sudah berantakan, semakin berantakan lagi ketika ia diperkosa dan diharuskan menikah dengan brandalan bernama Regan Januar. Kejadian mengerikan itu terpaksa membuat Naura mengundurkan diri dari pekerjaannya, berhenti kuliah, dan berbohong kepada ibu dan sahabatnya. Tidak ada ekspektasi berlebih dengan pernikahan yang didasari dengan alasan menyedihkan seperti itu. Namun, apakah pernikahan mereka akan berjalan baik-baik saja? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macarhd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertanyaan Memalukan

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Regan menghentikan mobilnya di dekat sebuah angkringan yang berada di pinggir jalan. Naura ikut turun ketika cowok itu sudah turun, kemudian duduk di sampingnya.

Mengingat ia pernah kesulitan ketika makan yang posisinya berhadapan dengan Regan, kali ini ia memilih untuk duduk di sampingnya. Semoga hal yang sama tidak terulang lagi.

"Dua, ya, Mas."

Ucapan Regan diangguki oleh si pemilik angkringan itu. Naura tidak tahu kenapa kali ini Regan tidak menanyakan menu apa yang ingin ia pesan di tempat makan ini. Entah karena angkringan ini yang memiliki jenis menu yang sama, atau karena ucapannya di dalam mobil tadi.

Naura tidak masalah, dia hanya mengikut saja.

Setelah menunggu beberapa menit, makanan yang dipesan oleh Regan tadi sudah siap di meja keduanya. Nasi dan ayam goreng, lengkap dengan sambal dan lalapannya. Kali ini Naura tidak khawatir lagi sebab, ketika melihatnya saja sudah membuat perutnya tidak sabar untuk menyantap.

"Selamat makan."

Demi apa pun, Naura tidak tahu kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya begitu saja, sedangkan ia tidak memiliki niat sama sekali. Selain merasa bodoh, Naura merasa malu juga sebab cowok sangar yang duduk di sampingnya itu kini tengah menatap ke arahnya dengan tatapan heran juga alis yang terangkat.

Naura ingin melenyapkan dirinya sekarang juga, bersembunyi di tempat apa pun agar Regan tidak bisa melihat wajahnya yang mungkin sudah memerah sekarang.

Itu ucapan spontan. Serius. Naura benar-benar tidak menyadarinya.

Setelah diam beberapa saat, Naura bisa sedikit melihat kalau Regan hanya mengangguk kecil kemudian mulai menyantap makanannya. Sejenak Naura merasa beruntung karena cowok itu tidak mengucapkan kata-kata yang mungkin saja akan semakin membuatnya malu bukan main.

***

Setelah selesai makan, Naura pikir mereka akan langsung kembali ke penginapan, ternyata tidak. Regan membawanya ke sebuah mini market dan cowok itu membeli beberapa cemilan dan minuman kaleng di sana.

"Mau apa? Ambil aja."

Kalau boleh jujur, sebenarnya Naura ingin mengambil banyak hal yang ingin ia beli di sana. Mendapat tawaran seperti itu tentunya sebuah kesempatan yang tak boleh disia-siakan, bukan? Mengambil barang paling mahal pun sepertinya cowok itu tidak akan kewalahan untuk membayarnya. Mengingat kondisi finansial keluarganya yang sudah tak terhitung lagi.

Namun, sekarang bukan waktu dan bukan dengan orang yang tepat. Meski jiwa miskinnya meronta-ronta, Naura tetap menahan diri untuk tidak melakukan hal gila. Sebagai jawaban formal, Naura menganggukkan kepalanya. Kemudian mengambil beberapa cemilan yang sedikit menarik perhatiannya di sana.

"Cuma itu?" tanya Regan.

Naura menganggukkan kepalanya. "Iya."

Orang kaya memang selalu seperti itu, ya? Naura merasa kalau makanan yang ia ambil sudah cukup banyak, tapi Regan masih mengatakan kata 'Cuma' dalam ucapannya. Padahal, untuk membeli cemilan seperti ini, Naura bisa puasa jajan satu minggu di kampusnya.

Setelah dari minimarket, keduanya kembali ke penginapan. Masuk ke dalam kamar dengan perasaan yang sama-sama sulit dijelaskan. Canggung dan kikuk, bingung harus apa dan bagaimana. Naura yang merasa gugup dan takut bukan main, nyaris tak bisa mengendalikan jemarinya yang bergetar. Gugup karena ini baru pertama kali ia tidur di ruangan yang sama dengan seorang laki-laki. Meski tidak melakukan apa-apa, rasanya tetap aneh, kan?

Sedangkan Regan juga tak kalah canggung dan bingung di tempatnya. Meski bukan untuk yang pertama kalinya-tidur di ruangan yang sama dengan seorang perempuan-Regan tetap merasakan hal berbeda di tempatnya. Terlebih yang tidur dengannya malam ini adalah Naura, cewek yang... yang... yang sudah ia rusak hidupnya. Meski urakan, Regan tetap merasa bersalah dengan hal itu. Bahkan sangat merasa bersalah. Apalagi ia melakukan itu dalam keadaan tidak sadar.

Namun, meski rasa bersalah itu menggebu-gebu, entah kenapa ia belum berani mengucapan kata maaf kepada Naura. Seperti... merasa kalau kata maaf itu tidak akan ada gunanya. Bagaimanapun semuanya sudah terjadi dan tak bisa dicegah apalagi diulang kembali.

Regan yang sudah mendudukkan tubuhnya di sofa, membuat Naura terpaksa harus mendudukkan tubuhnya di tepi kasur. Padahal, sebelumnya ia yang ingin duduk di sofa kecil itu.

Sebenarnya ukurannya cukup untuk menampung dua orang, hanya saja Naura merasa tidak berani jika harus duduk berdua dengan jarak sedekat itu dengan Regan. Tidak, Naura tidak berani.

"Makan."

Regan memecah keheningan di antara keduanya. Cowok yang menggulung ujung lengan kaosnya itu membuka plastik yang berisikan beberapa cemilan dan minuman kaleng yang ia beli di mini market tadi.

Membuka minuman kaleng kemudian meneguknya, Regan kembali menatap Naura yang masih diam dengan posisi yang sama. Bisa ia lihat kalau Naura terlihat kebingungan di tempatnya, terlihat dari raut wajah juga bola matanya yang melirik ke sana ke mari tak tentu arah. Entah karena apa. Mungkin takut dengan dirinya, takut dalam situasi dan kondisi sekarang. Bagaimanapun, di mata Naura ia adalah orang jahat yang tidak bisa dipercaya.

"Ngapain dibeli kalau nggak dimakan." Regan kembali berkata dengan tangan yang mengeluarkan cemilan yang dipilih oleh Naura tadi. Siapa tahu dengan ia mengeluarkannya, cewek itu mau beranjak dan tidak malu-malu untuk memakannya.

Sedangkan Naura semakin kebingungan di tempatnya ketika mendengar ucapan Regan barusan. Satu sisi, ia menginginkan makanan itu karena entah kenapa perutnya terasa kosong padahal sudah diisi sebelumnya. Naura tidak tahu, sejak hamil ia merasa kalau porsi makannya terus bertambah. Perutnya terasa lebih sering merasa lapar, padahal sebelumnya tidak segembul itu. Namun, di sisi lain ia juga merasa malu kalau harus beranjak dan mengambil makanan itu begitu saja.

Memang, kalau dipikir-pikir itu hal mudah untuk dilakukan. Tapi percayalah, kenyataan sebenarnya tidak semudah itu.

Terlepas dari soal makanan, Naura juga membingungkan satu hal. Tentang bagaimana caranya mereka tertidur malam ini. Ah, maksudnya posisi tidur mereka. Apakah tidur di atas kasur yang sama? Atau salah satu mereka ada yang harus tidur di sofa?

Kalau tidur di atas kasur yang sama, Naura tidak bisa membayangkan bagaimana jantungnya bekerja nantinya. Mungkin, lebih cepat dari sekarang. Kalau salah satu di antara mereka harus ada yang tidur di sofa, lebih baik Naura saja yang melakukannya. Memilih aman dan tidak enak juga jika ia yang harus tidur di kasur, sedangkan yang membayar segala hal harus tidur di sofa. Bukannya itu tidak adil?

"Naura?"

"Regan?"

Kebetulan yang tidak tahu situasi dan kondisi. Naura tidak tahu kalau Regan akan memanggil namanya juga saat itu.

"Kenapa?" tanya Regan, membiarkan Naura untuk bicara lebih dulu.

"Em anu, itu, aku mau tanya. Kamu mau tidur di mana? Di kasur aja? Biar aku yang tidur di sofa."

Dalam hidupnya, Naura tidak menyangka kalau ia akan memiliki keberanian sebesar itu. Di mana pertanyaan bodoh kembali keluar dari mulutnya. Sekarang ia tidak tahu bagaimana raut wajah Regan, sedangkan ia hanya menunduk dan tak berani menatap ke arahnya.

Sangat memalukan.

1
syisya
uwuuu banget makin ada kejelasan, emang paling enak kalau cerita itu sambil pelukan atau membelai jadi lebih dapet kemistrinya
who i am ?
di tunggu up nya Thor 😘
Heny Adinda
aaaaaa jgn lama2 up nya thot, tengah mlm pun ku tunggu semangat🔥
syisya
😗suit suiiiiiit
who i am ?
one
syisya
waaah ada masalah apa ini yg sudah lama tapi belum kelar
syisya
apa karna urusan cewek ?
syisya
menerkam tanpa aba" ?
beneran gak tuh aku udah lama lho thor menunggu apakah bakal ada adegan 🍍 nanasnya tp sejauh ini belum terlihat tanda" hihihi
Wagini
lanjut
syisya
udah sejauh ini tapi masih jauh aja🤔
syisya
mulai ada titik" nih
Heny Adinda
sweet bgt regann
syisya
lanjutkan
syisya
🤣🤣🤣🤣
who i am ?
lanjut thooor, semangatt💪
syisya
kikikikikik ya iyalah nauraaa masih ditanya lagi, gemes deh
syisya
mampus hhhhh
syisya
waooow crazy up 👏🏻👏🏻👏🏻 makasih kak triple upnya keren bingiiiitz
syisya
thanks thor selalu double up
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!