NovelToon NovelToon
Legenda Sang Ratu Shang Yuan

Legenda Sang Ratu Shang Yuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Identitas Tersembunyi / Pusaka Ajaib / Summon / Penyelamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.

Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.

Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.

[Soundtrack mp3: Indila Instrumental]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keterlibatan Roh Gadis Telaga Shen Hu

Di dalam kediaman Ning Long, suasana terasa tenang namun juga dipenuhi rasa penasaran. Ning Long duduk di seberang Luna, matanya tak bisa lepas dari wajah Luna yang menawan.

Cahaya bulan menembus jendela kayu, memantulkan kilau lembut di rambut hitam panjang Luna yang tergerai. Setiap kali Luna berbicara, Ning Long merasa seperti terhipnotis oleh suaranya yang lembut dan menenangkan.

"Aku masih penasaran, Nona," kata Ning Long sambil menatap langsung ke matanya. "Siapakah kau sebenarnya? Ada sesuatu yang berbeda darimu... sesuatu yang lebih dari sekadar seorang pengembara putih."

Luna tersenyum tipis, ekspresi wajahnya tetap tenang namun ada kilauan misteri di matanya yang hitam. Senyumnya begitu memikat, seperti angin sejuk yang menerpa wajah di tengah musim panas. "Kau terlalu banyak bertanya, Ning Long," balasnya dengan nada lembut, suaranya seperti musik yang menenangkan. "Aku hanya seseorang yang melakukan perjalanan untuk mencari makna hidup. Tidak lebih dari itu."

Ning Long, merasa ada lebih banyak misteri di balik kata-katanya, berusaha untuk menggali lebih dalam. "Tapi kau terlihat seperti membawa beban besar di punggungmu," desaknya. "Apakah kau meninggalkan sesuatu yang berharga di belakangmu?"

Luna menghela napas pelan, matanya melembut, memandang Ning Long dengan penuh kehangatan. "Terkadang, meninggalkan sesuatu di belakang adalah satu-satunya cara untuk menemukan jati diri kita sendiri," jawabnya pelan. Ada kedalaman di suaranya, dan Ning Long bisa merasakan ada kesedihan yang tersembunyi di sana. Luna menoleh sejenak, seperti menatap jauh ke dalam masa lalunya yang kelam.

Namun, sebelum percakapan mereka bisa berlanjut lebih jauh, pintu rumah Ning Long tiba-tiba terbuka dengan cepat. Seorang pelayan berlari masuk dengan napas terengah-engah, wajahnya penuh kecemasan. "Tuan Ning Long! Anak Ketua Desa... dia tak sadarkan diri!" teriaknya panik.

Ning Long berdiri cepat, wajahnya berubah menjadi serius. Tanpa ragu, Luna juga bangkit berdiri, matanya langsung berubah tajam namun tetap tenang. "Ambil bunga lili merah itu! kau harus segera pergi!" perintah Luna dengan tegas. Ada kekuatan dalam suaranya, membuat Ning Long tak bisa menolak. Dia segera mengambil bunga lili merah yang sudah disiapkan dan mereka berdua bergegas keluar rumah.

Saat mereka tiba di kediaman Ketua Desa, suasana di dalam rumah penuh dengan ketegangan. Beberapa penduduk desa berkumpul dengan wajah cemas, sementara tabib desa sedang berusaha keras menyelamatkan anak ketua desa yang terbaring lemah. Wajah anak itu pucat pasi, napasnya tersengal-sengal, dan seluruh ruangan dipenuhi dengan aura putus asa.

Tabib itu menggelengkan kepala, wajahnya penuh keputusasaan. "Ramuan Bunga Lili merah ini tidak bekerja... Sepertinya kita akan kehilangan dia," katanya dengan nada getir.

"Tidak mungkin!" teriak Ketua desa, merasa menolak apa yang diucapkan tabib itu.

Ning Long merasa hatinya tenggelam dalam kecemasan, tapi sebelum dia bisa bereaksi lebih jauh, Luna maju ke depan dengan ketenangan yang memikat semua orang disana. "Biarkan aku melihatnya," katanya pelan. Setiap kata yang keluar dari bibirnya terasa seperti perintah yang harus dipatuhi. Dia menundukkan diri, menyentuh dahi anak itu dengan tangan yang lembut dan halus.

"Nona, apa yang ingin kau lakukan?" tanya tabib itu.

Luna tidak mendengarkan pertanyaan dari tabib itu, namun semua orang mengetahui ada sesuatu yang aneh terhadap Luna. Sosoknya seolah seperti Ratu yang tidak bisa dibantah siapapun.

Saat jari-jarinya menyentuh kulit anak itu, tiba-tiba cincin biru di jarinya mulai bersinar terang. Cahaya biru yang lembut dan menenangkan segera menyelimuti tubuh anak itu. Semua orang di ruangan itu menahan napas, menyaksikan pemandangan ajaib yang terjadi di depan mata mereka.

Kilauan cahaya biru itu perlahan mengalir, menyebar dari tempat Luna menyentuhnya, dan luka-luka di tubuh anak itu mulai sembuh secara perlahan, warna kulitnya kembali normal.

Dalam beberapa detik, napas anak itu mulai stabil, dan matanya perlahan terbuka. "Ayah...," gumamnya dengan suara lemah namun cukup jelas untuk didengar semua orang di ruangan itu.

Ketua Desa yang berdiri di dekatnya menangis haru, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. "Kau... kau menyelamatkan anakku," bisiknya, hampir tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dia membungkuk dalam-dalam di hadapan Luna. "Terima kasih Nona... terima kasih."

Semua orang di dalam ruangan itu tampak tercengang, termasuk Ning Long. Dia menatap Luna dengan mata terbuka lebar, terkejut oleh keajaiban yang baru saja disaksikannya. "Nona... siapa kau sebenarnya?" tanyanya dengan suara bergetar, penuh kekaguman dan rasa penasaran.

Luna hanya menatap Ning Long dengan senyum lembut, namun kali ini ada kesedihan yang lebih dalam di balik senyumannya. "Aku hanya seseorang yang ingin membantu, seperti dirimu," jawabnya pelan. "Tidak lebih dari itu."

Ning Long bisa merasakan ada lebih banyak hal tentang Luna yang belum dia ketahui, tetapi dia tahu bahwa Luna adalah seseorang yang istimewa. Seseorang yang memiliki kekuatan yang luar biasa, namun juga memendam banyak rahasia.

Malam itu, di bawah sinar bulan yang menerangi desa yang sepi, Ning Long tidak bisa berhenti menatap Luna, terpesona oleh kecantikan dan kekuatannya, dan tahu bahwa dia telah bertemu dengan seseorang yang luar biasa.

1
Stevan Ages
Amaraaah Bulaaan!! /Cleaver//Cleaver/
Stevan Ages
Luna diberkati kekuatan besar karena kebaikannya selama hidup yak
Stevan Ages
Plot nya menarik
mee
makasih upnya thor 👍
S. E Kagami: Okey..
total 1 replies
mee
lhoo luna kok kalah 😢
S. E Kagami: Hehe ngga semestinya, hanya saja. Aku ngga mau meremehkan keahlian Ying Zhu. meski dia tak sebanding dengan kekuatan Luna.
total 1 replies
mee
fanbin musuh dalam selimut
S. E Kagami: Aku lagi berusaha bikin Villainnya licik. Tapi ngga pernah bisa bisa.
total 1 replies
mee
lanjut thor
S. E Kagami: okey setelah selesai skripsi
total 1 replies
mee
ada hubungan kah zhengyu dan luna
S. E Kagami: Ada, konflik mereka akan terbelit belit
total 1 replies
mee
kaya sailormoon ya
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
S. E Kagami: Terinspirasi dri frozen hehe.
total 1 replies
Velora Huang
Hm hm..menarik
Velora Huang: Semangat
S. E Kagami: terima kasihhh
total 2 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 menuju Hiatus
Seru kak ceritanya ..
semangat terus
S. E Kagami: Terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!