Masa kecil yang indah,yang di hiasi dengan canda dan tawa,dua orang anak kecil berumur 7 tahun Fahmi dan Nazwa kerap di sapa Mamen dan Awa. Mereka sudah bersahabat dari usia 5 tahun, mereka memiliki janji satu sama lain untuk saling menjaga,namun takdir memisahkan mereka berdua karena ada suatu hal yang dengan terpaksa memisahkannya. Dan mereka dipertemukan kembali setelah 11 tahun berlalu. ••• Fahmi Stefano Bagaskara, kerap di sapa Mamen pemuda dengan sikap yang lembut dan penyayang namun sikap itu berubah 180⁰karena ada suatu hal ia menjadi Dingin cuek dan kejam. Ia berusia 18 Tahun, sekolah di SMA BAGASKARA Nazwa Olivia Putri Wijaya,Gadis Cantik yang memiliki paras yang sempurna, memiliki sifat yang sedikit manja dan cerewet,ia sekolah di London dan pindah ke Indonesia lalu melanjutkan Sekolah nya SMA BAGASKARA . Setelah 11 tahun tidak bertemu apa yang akan terjadi?akan kah mereka bersatu seperti dahulu?atau mereka akan saling asing dan tidak mengenal? Penasaran dengan ceritanya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18: Bayi Gede
balik lagi sama author 😁
Jangan lupa vote komen and follow❤️
Happy Reading.
•••
Chapter 18: Bayi gede
•••
"Mamen mau Mumu"rengek nya lagi
"Hufhhhh, yaudah ayo kita ke rumah lo"pasrah Nazwa
Skip
Mereka tidak jadi sekolah, dan memutuskan untuk pergi ke rumah Fahmi, sebenarnya Nazwa ingin pulang ke rumah nya, namun Fahmi memaksa Nazwa agar ikut ke rumah nya.
Kini mereka berdua sudah sampai di rumah Fahmi, rumah mewah tersebut terlihat sepi mungkin Mommy dan Daddy Fahmi sedang tidak ada di rumah.
Fahmi pun membuka pintu utama rumah nya, ia pun masuk ke dalam rumah disusul oleh Nazwa.
Fahmi pun duduk di sofa sambil merengek.
"Awa mau Mumu"rengek nya Fahmi sambil mengucek-gucek matanya.
"Mommy Lo kemana?"tanya Nazwa
"Gak tau"balas nya
"Terus gw harus gimana, Dot Lo di taro dimana?"tanya Nazwa
"Gak tau, cariin"pinta nya
"Di kasih hati minta jantung Lo, sukur sukur udah gw anter ke sini,sekarang malah minta dibikinin susu, terus gak tau botol nya di mana lagi"cibir Nazwa, mata Fahmi mulai berkaca-kaca pertanda ia akan menangis.
"Huaaaaaaaaaaaaaa, mau mumuuuu"tangisan nya pecah diiringi dengan teriakan.
"Berisik!"Semprot Nazwa
Fahmi ia pun tengkurep dan melipat kedua tangan nya lalu menyembunyikan wajah nya.
"Hufhhh, bayi gede ngambek nih, tapi kayak nya ini bukan Fahmi deh"Batin Nazwa sambil menghela nafas.
Ia pun berinisiatif untuk pergi ke dapur mencari botol dot milik Fahmi.
Sekarang ia tengah berada di dapur ia celingak-celinguk melihat ke sana kesini mencari keberadaan botol yang Fahmi maksud.
Nazwa pun membuka-buka pintu rak dan laci yang berada di dapur, untuk mencari keberadaan botol susu tersebut.
Lalu tiba tiba ada seseorang menghampiri nya.
"Eh mbak nya siapa yah, terus lagi nyari apa?"tanya orang itu.
"Eh Bu kenalin aku Nazwa temen nya Fahmi"balas nya dengan senyuman.
"Eh non, temen nya den Fahmi yah, jangan panggil saya Bu panggil aja bi Surti"ujar nya diangguki Nazwa
"Non Nazwa ada apa ke dapur, butuh sesuatu?"tanya Surti
"Emmm, Bi liat botol dot punya Fahmi gak?"tanya nya
"Dot, saya gak liat non, kayak nya masih ada di kamar den Fahmi"ucapnya diangguki Nazwa
"Boleh minta tolong gak bi?"tanya nya
"Boleh mau minta tolong apa?"tanyanya
"Bikinin susu buat Fahmi bi"balas nya
"Oh boleh non saya udah biasa bikinin susu buat den Fahmi, tapi saya gak bisa ngambil dot nya non kalo ada di kamar nya den Fahmi"
"Lho kenapa bi?"tanya nya
"Den Fahmi selalu larang saya non buat masuk ke dalam kamar nya,jadi saya gak pernah masuk ke kamar nya, buat beresin aja saya gak berani non"ucap Bi Surti membuat Nazwa cengo
"Terus selama ini kamar nya gak pernah diberesin dong!"heboh Nazwa
"Yang beresin nya nyonya non bukan saya"balas nya di balas oh saja oleh Nazwa.
"Hmm kalo gitu bentar yah bi,aku mau izin dulu ke Fahmi, boleh atau enggak nya masuk ke kamar nya"ucapnya
"Iya non"balas Bi Surti lalu Nazwa pun meninggalkan dapur dan pergi ke ruang tamu tempat Fahmi tengah berada.
"Hiks hiks huhu Mumu"Fahmi masih saja menangis sesenggukan.
"Gw mau ngambil botol dot Lo,gw boleh gak masuk ke kamar lo?"tanya Nasya Diangguki Fahmi
"Kamar Lo yang mana?"tanya Nazwa
Fahmi tidak menjawab pertanyaan Nazwa dan ia malah pergi begitu saja menaiki tangga, membuat Nazwa dan mengendus sebal.
"Dih awas aja yah Lo"ucap nya lalu mengikuti langkah Fahmi yang sudah berada di lantai atas.
Terlihat Fahmi memasuki salah satu kamar yang berada di sana, Nazwa pun menyusul masuk ke dalam.
"Fahmi!"panggil nya
"Hiks hiks jahat"Fahmi malah tengkurap di kasur king size nya sambil menangis
"Lah"bengong Nazwa yang heran melihat Fahmi.
"Hiks jahat Mamen mau Mumu gak di buatin"rancau nya
Nazwa pun berjalan mendekat ke kasur lalu ia pun duduk di pinggir kasur.
"Ya ampun gak sabaran banget Lo jadi orang"cibir Nazwa.
"Hiks biarin"balas nya dengan tangisan
Nazwa pun menemukan botol dot yang Fahmi maksud, botol dot nya berada di Meja kamar Fahmi, pantas saja di cari di dapur tidak ada.
"Jangan nangis mulu,gw mau bikinin dulu susu nya"ujar Nazwa lalu beranjak dari kasur dan keluar dari kamar itu.
Beberapa menit berlalu, Nazwa selesai membuat kan susu untuk Fahmi di bantu oleh Bi Surti.
Ia pun kembali ke kamar Fahmi, pemandangan yang ia lihat masih sama seperti tadi Fahmi yang tengkurap di atas kasur dengan suara sesenggukan yang masih terdengar.
Fahmi pun kembali duduk di kasur
"Nih minum"ujar nya sambil menyodorkan botol dot tersebut pada Fahmi.
Fahmi pun beranjak duduk lalu mengambil dot tersebut dari tangan Nazwa.
Ia pun berbaring dan Paha Nazwa yang jadi bantalan kepala nya.hendak saja Fahmi memasukan nya dot tersebut ke mulut nya tiba tiba Nazwa menurunkan kepala nya dari paha Nazwa.
"Ih awas gw mau pulang"ujarnya
Fahmi yang mendengar kata pulang pun langsung cemberut.
"Huaaaaaaaa ngantuk pengen tidur"tiba tiba saja Fahmi menangis kencang.
"Tinggal tidur aja apa susah nya sih"kesal Nazwa
"Hiks biasanya mommy usap usap kepala aku"ucap nya dengan tangisan
"Gak salah Mamen pake kata aku?"Batin Nazwa
Nazwa memutar bola matanya malas.
"Hufhhhh, terus gw harus kelonin Lo gitu?"tanya nya nyolot
"Iya hiks"balas nya dengan diiringi tangisan.
Nazwa pun pasrah dan dengan malas mengangkat kepala Fahmi ke paha nya lagi, lalu mulai mengusap usap kepala Fahmi.
Fahmi pun mengusap sisa air mata yang keluar dari mata nya, ia tersenyum karena Nazwa menuruti keinginannya.
Fahmi pun mulai mengendot dengan mata yang terpejam karena kepala nya yang di usap usap dan rambut nya yang dimainkan oleh Nazwa.
"Lucu"Batin Nazwa sambil menatap melihat wajah Fahmi, hidung dan mata yang memerah membuat Fahmi semakin menggemaskan di mata Nazwa.
Nazwa yang melihat hal itu pun tersenyum geli.
"Sifat cengeng Mamen dari dulu gak berubah"Gumam Nasya di dalam hati
•••
Segini dulu yah.
Maaf yah kalo ada typo atau salah bahasa.
See you the next chapter>>>>>>bantu like, subscribe,komen,dan rating guys