NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:158.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ban 35

"Ada apa buk?" tanya Doni berpura-pura tidak tau jika Darmi mencari Lintang. Darmi melongok ke dalam ruang tamu Doni dan melihat ada rantang miliknya yang tadi di bawa Lintang.

"Eeeh, maaf Don, ada Lintang nggak di dalam?" tanya Darmi sedikit tidak enak.

"Lintang? Bukannya udah pulang ya buk?" Ucap Doni dengan mimik wajah serius.

"Belum Don, makanya ibu cari disini, kemana ya anak itu." ucap Darmi dengan wajah panik.

"Ibu nggak usah khawatir, tadi Lintang bilang mau ke kelurahan, dia penasaran sama berita yang menggerakkan tentang pembunuhan polisi, mungkin dia lagi disana buk." ucap Doni. Mendengar itu Darmi sedikit lega.

"Aaah, iya juga ya. tadi bapak bilang ketemu dia di jalan, Ya sudah, kamu istirahat aja ya, nanti siang ibu suruh Lintang buat anter makan siang buat kamu. Itu rantangnya kalo udah kosong boleh ibu bawa pulang?" kata Darmi, dan menunjuk rantang diatas meja. Doni menoleh kebelakang. "Udah buk, tapi belum saya cuci." kata Doni tersenyum.

"Halah, kamu ini, kaya apa aja. Udah biar ibu bawa sekalian, jangan lupa di minum obatnya biar cepet sembuh." Darmi masuk ke dalam dan membereskan rantang itu untuk membawanya pulang. setelah selesai, Darmi menatap Doni yang berpura-pura lemas. "Di minum obatnya ya, biar cepet sehat. kalo gitu ibu pulang dulu, kamu istirahat aja." kata Darmi lalu keluar dari rumah Doni. "Injeeh buk, terimakasih sudah mau di repotin." kata Doni tersenyum. "yoo nggak ngerepotin lah Don, kamu udah mau bantu Biaya kuliah Lintang ibu berterima kasih banget sama kamu, anggap saja ibu ini ibu kamu sendiri." kaya Darmi dan berjalan keluar. Setelah Darmi menjauh, Doni menutup pintu rumahnya dan kembali masuk kedalam kamar.

"Sayang, kok udah pake baju sih." ucap Doni kesal, karena ketika Doni masuk ke dalam kamar, ia melihat Lintang sudah berpakaian lengkap.

"Maaf Don, sebaiknya aku pulang sekarang ya. Kamu nggak papa kan aku tinggal. Nanti siang aku datang lagi untuk nganter makan siang kamu." Lintang menangkup wajah Doni yang cemberut dengan kedua tangannya.

"Aku masih ingin sayang." ucap Doni merajuk. Lintang tersenyum dan mencubit kedua pipi Doni yang berwarna Tan karena gemas. "Nanti siang aku datang lagi Don, kamu istirahat dulu ya sekarang. Aku janji nanti siang kita enak-enak lagi." ucap Lintang. Ia menjijit dan mengecup bibir Doni yang manyun.

Cup.

"Janji ya." kata Doni mengulurkan jari kelingkingnya ke hadapan lintang. lintang lalu menautkan jari kelingkingnya ke jari Doni.

"Janji!" ucap Lintang lalu memeluk tubuh kekasihnya. Doni mengusap punggung Lintang dan mengecup keningnya.

"Aku pulang dulu ya. Kamu istirahat aja." lintang membimbing Doni ke ranjang dan merebahkannya. Ia menyelimuti tubuh Doni lalu berjalan keluar kamar. Doni merasa kembali muda setelah menjalin hubungan dengan Lintang. Di usianya yang menginjak 35 tahun ternyata masih merasakan kasmaran.

Lintang berjalan tergesa menuju ke rumahnya. Ketika sedang berjalan, Lintang melihat Andre yang sedang duduk di bale depan rumah ibunya.

"Andre." panggil Lintang, Andre yang sedang bermain ponsel mendongak dan menatap Lintang yang berjalan kearahnya.

"Kamu baru pulang dari rumah pacarmu?" tanya Andre dengan nada dingin. Lintang mengangguk dan tersenyum.

"Duduk Lin, mau minum apa?" tanya Andre dan bangkit dari bale, berniat untuk membuatkan minuman untuk Lintang.

"Eeeh, nggak usah repot-repot Ndre, kaya sama siapa aja. Dimana emak?" tanya Lintang dan mendongakkan kepalanya melihat ke bagian dalam rumah orang tua Andre. Andre kembali duduk dan ikut menoleh ke belakang.

"Sejak kematian Shita, aku ajak emak untuk tinggal di kota. Aku nggak bisa tenang ninggalin emak untuk tinggal sendirian di kampung setan ini." ucap Andre dengan nada penuh emosi. Tapi Lintang paham dengan kemarahan yang Andre rasakan.

"Emmm, Ndre. Maaf ya, waktu kamu berduka aku nggak bisa Dateng, aku beneran baru tau tadi kalo istrimu udah, ,"

"Nggak papa Lin, aku tau. sudah nggak usah membahas itu. Aku nggak mau berlarut dalam kesedihan." ucap Andre tersenyum getir lalu menyandarkan tubuhnya di dinding anyaman bambu rumahnya. Andre menatap Lintang dari ujung rambut hingga ujung kaki, ia bisa melihat sedikit tanda merah di belakang telinga Lintang yang tidak tertutup karena Lintang mencepol rambutnya tinggi. Anakan rambut yang berantakan menambah kesan seksi di diri Lintang.

Mendapatkan tatapan tak biasa dari Andre, Lintang merasa tidak nyaman.

"Kamu kenapa sih ngeliatin aku kaya gitu?" tanya Lintang dengan nada tak suka. Andre terkekeh hambar mendengar pertanyaan Lintang.

Andre mengambil sebatang rokok dari bungkusnya lalu memantiknya.

"Ngapain aja kamu di rumah pacarmu?" tanya Andre dan menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya ke udara. Dahi Lintang berkerut mendengar pertanyaan Andre. "Nggak ngapa-ngapain." jawab Lintang singkat, Andre kembali tertawa kecut dan menghisap lagi rokoknya.

"Orang dewasa berada dalam 1 ruangan dan berbeda kelamin, juga memiliki hubungan, tidak mungkin jika kalian tidak melakukannya bukan." kata Andre tanpa menatap Lintang. pandangannya fokus menatap azura yang cerah dan terik diatas sana.

"Apa maksudmu bicara seperti itu." tanya Lintang dengan wajah kesal.

Andre mengalihkan atensinya pada wanita cantik di depannya.

"Kamu sudah tidak perawan Lintang." kata Andre dengan tatapan mengintimidasi. Lintang sungguh terkejut bukan main dengan ucapan Andre. Ia benar-benar kesal bukan main karena Andre seolah sengaja menguliti dirinya.

"Bukan urusanmu, aku nggak nyangka ya, kamu sekarang berubah. Aku benar-benar kecewa sama kamu Ndre." ucap Lintang ketus.

"Aku juga kecewa sama kamu Lin, aku pikir kamu berbeda dengan gadis di luar sana, aku pikir kamu bisa menjadi marwah mu sebagai wanita, aku pikir kamu tidak akan mudah menyerahkan kehormatan mu pada pria selain suami mu. Tapi ternyata kamu sama saja dengan wanita di luar sana. Bahkan lebih murah dari pelacur yang harus di bayar setelah memuaskan pelanggannya. Tapi kamu, rela memberikan tubuhmu untuk di nikmati pria itu secara gratis hanya dengan embel-embel cinta." kata Andre sarkas. Mendengar perkataan Andre, hati Lintang sakit bukan main. Belum pernah dirinya merasa terhina seperti ini, terlebih orang tersebut adalah sahabatnya sejak kecil. Tanpa disadari air mata Lintang jatuh berlinang membasahi pipinya. Hatinya benar-benar sakit di hina seperti ini.

Ada perasaan bersalah di hati Andre ketika melihat Lintang menangis, tapi egonya memaksanya untuk tidak perduli, dirinya sudah benar benar kecewa pada Lintang, karena tidak bisa menjaga kesuciannya hanya untuk suaminya kelak.

"Apa yang aku lakukan itu merugikan mu, apa jika aku melakukan itu menyakiti hatimu, apa kamu yang akan menjadi suamiku? Tega sekali kamu berkata seperti itu, aku tau Ndre apa yang aku dan Doni lakukan itu salah, dosa besar. Tapi bisakah kamu menahan mulutmu untuk tidak mengatakan hal yang membuat ku merasa terhina dengan ucapanmu, apa dengan mengatakan itu membuatmu merasa menjadi manusia yang lebih mulia dari aku dan Doni? Kamu boleh kecewa dengan kelakuanku, tapi cukup jangan menghinaku seperti ini. Jika memang kamu tidak ingin mengenal lagi wanita hina ini jangan seperti ini caranya. Apa dengan menyakitiku membuatmu puas Ndre, kamu puas hah." ucap Lintang dengan Isak tangis, hatinya benar-benar sakit hingga membuatnya sulit bernafas. Lintang benar-benar tidak percaya akan mendengar kata-kata itu dari sahabatnya.

Andre merasa bersalah karena sudah menyakiti hati Lintang dengan kata-kata nya. Ia menyadari jika kata-katanya menyakiti hati Lintang.

"Lintang, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakiti mu. Aku mohon maaf yang sebesar-besarnya sama kamu." Andre mendekati Lintang dan memegang tangannya, tapi lintang menepisnya. Andre berusaha mengusap airmata Lintang tapi lintang juga menepis tangannya. "Lintang, aku minta maaf." ucap Andre menyesal.

Lintang bangun dari duduknya dan menatap tajam Andre dengan matanya yang memerah karena air mata. "Mulai sekarang kita tidak usah berteman lagi, aku bukan lagi temanmu, aku wanita hina yang lebih hina dari pelacur." ucap Lintang, mengembalikan kata-kata Andre. Setelah itu ia berlari untuk menuju pulang ke rumahnya.

Andre memanggil manggil Lintang dan mengejarnya namun Lintang tidak perduli, hatinya terlanjur sakit dengan hinaan dari Andre. Andre terus mengejar Lintang dan berhasil menangkap tangan Lintang.

"Lintang aku benar-benar minta maaf." kata Andre dan menarik Lintang ke dalam pelukannya. mereka berdiri di kebun karet milik warga, tidak ada rumah di sekitar sini karena rumah di kampung ini tidak seperti pemukiman di kampung lainnya yang rumahnya saling berdekatan. Rumah rumah di kampung ini jaraknya cukup jauh dengan rumah lainnya, kecuali di rumah yang di tempati Doni, Di dekat rumah Doni ada sekitar 6 rumah yang berdekatan termasuk rumah Doni.

"Lintang, aku tau aku salah. Nggak seharusnya aku mengatakan itu. Aku minta maaf ya." kata Andre. Lintang menatap Andre dengan mendongakkan wajahnya, karena tinggi Andre dan Doni tidak jauh berbeda. Mata mereka saling beradu pandang beberapa detik. Lintang mencari penyesalan di manik mata sahabatnya itu. tapi ia terkejut karena tiba-tiba Andre mencium bibirnya dan menekan kepala dan tengkuknya dengan kedua tangannya. Andre melumat bibir ranum milik Lintang. Lintang meronta sekuat tenaga untuk melepaskan pagutan bibir Andre. Karena tidak kuat melepaskan diri dari cengkraman Andre, Lintang menendang selangkangan Andre dengan Lututnya sekuat tenaga hingga Andre berteriak kesakitan.

Dug.

"Aaarrrghh." Andre berteriak dan melepaskan tangannya dari kepala Lintang dan memegangi selangkangan nya yang terasa ngilu dan sakit. Ia meringis menatap Lintang yang berlari menjauhinya.

"Lintang, maafkan aku!" triak Andre sebelum Lintang benar-benar menghilang dari pandangan nya.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!